Anda di halaman 1dari 11

LDKM

“KEPEMIMPINAN”

OLEH:
DR. RAHMAT, M.PD.I
FUNGSI DIKLAT KEPEMIMPINAN
• DIKLAT; Pendidikan & Latihan
• Diklat Kepemimpinan bertujuan untuk memberikan
wawasan, pengetahuan, keahlian, keterampilan,
sikap, dan perilaku dalam
bidang kepemimpinan aparatur sehingga mencapai
persyaratan kompetensi kepemimpinan dalam
jenjang jabatan struktural tertentu. (Pusat Diklat
Kemendikbud)
• Fungsi kepemimpinan adalah membangun tim yang
kuat (Kepemimpinan diri, organisasi dll)
MACAM-MACAM GAYA KEPEMIMPINAN

Ada empat jenis kepemimpinan


yang paling sering diterapkan, yaitu;
• Kepemimpinan yang demokratis
• Kepemimpinan yang otokratis
• Kepemimpinan yang bersifat afiliatif
• Kepemimpinan yang visioner
KEPEMIMPINAN
NABI MUHAMMAD SAW
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW: 1) Tabligh (Demokratis;
berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain),
2) Amanah (Otokratis; pemimpin memiliki kendali penuh untuk
menentukan kebijakan dan prosedur, memutuskan tujuan apa
yang ingin dicapai, dan mengarahkan serta mengawasi semua
kegiatan organisasi, tanpa partisipasi dari bawahan)
3) Siddiq (Afiliatif; Gaya kepemimpinan ini fokus pada
membangun rasa percaya dan ikatan emosi dalam grup, sehingga
setiap anggota memiliki rasa kepemilikan yang sama)
4) Fathonah (Visioner; memiliki strategi yang tepat untuk
langkah kedepannya. Selain itu, mereka dapat membaca potensi
yang ada dan menyinergikannya).
• George Bernard Shaw: “He must be called the
Saviour of Humanity. I believe that if a man like him
were to assume the dictatorship of modern world, he
would succeed in solving its problems in a way that
would bring it much needed peace and happiness”.
(The Genuine Islam, Singapore, Vol. 1, No. 8, 1936)
• Dia harus disebut Juru Selamat Umat Manusia. Saya
percaya bahwa jika orang seperti dia mengambil alih
kediktatoran dunia modern, dia akan berhasil
memecahkan masalah-masalahnya dengan cara
yang akan membawa kedamaian dan kebahagiaan
yang sangat dibutuhkannya.
KRISIS KETELADANAN
• Krisis terbesar dunia saat ini krisis keteladanan
• Indonesia membutuhkan teladan hampir dalam semua spektrum
kehidupan (khususnya dalam bidang kepemimpinan)
• Anak muda dan remaja membutuhkan sosok yang tangguh untuk tumbuh
dan aturan yang memotivasi untuk berkembang
• Rumah tangga butuh figur suami teladan yang sayang anak dan istrinya
• Dunia usaha butuh teladan pebisnis yang tidak bertumpu pada modal
melainkan pada kompetensi dan kepercayaan (trust)
• Dunia pendidikan membutuhkan figur pendidik yang ngemong dan
menginspirasi
• Masyarakat membutuhkan leader yang mampu merajut titik-titik temu
dari berbagai elemen masyarakt yang berbeda-beda
• Indonesia membutuhkan pemimpin politik yang memiliki visi, kompetensi
dan compassionate (welas asih) untuk memajukan bangsanya
RABUN DEKAT KAUM MUSLIM
• Maksud rabun dekat adalah, ketidakmaupuan
melihat perjalanan hidup Rasulullah SAW
secara lengkap dan holistik baik dimensi sosial,
politik, militer, edukasi, dan lain sebagainya.
• Sampai saat ini kita hanya menjadikan
Rasulullah SAW sebagai pemimpin keagaan
saja. Daerah teritorialnya hanya di masjid dan
mushalla. Keluar dari dua daerah tersebut kita
melupakan sosok beliau.
• Muslim jerjebak ke dalam “Pengkultusan” yang dilarang Nabi
dan Syariatnya. “Janganlah kalian terlalu mengagungkan aku
seperti halnya kaum kaum Kristen mendewakan Isa bin
Maryam. Sesungguhnya aku ini manusia biasa putra seorang
wanita Makkah yang memakan daging yang kering. Panggillah
aku Rasullah dan hamba Allah.” (Shahih Bukhori 3445)
• Banyak dari kita yang memposisikan Rasulullah SAW terlalu
melangit, tinggi, dan jauh di atas sehingga mendekati posisi
dewa atau anak dewa. Akibatnya beliau menjadi “asing” bagi
kita dan tidak bisa ditiru dan dijadikan teladan lagi. Karena
dengan demikian dimensinya menjadi berbeda antara kita
manusia biasa dan beliau sebagai “manusia langit”.
• Nabi Muhammad SAW adalah manusia dengan seluruh sifat
kemanusiaannya. Sebagai manusia biasa, beliau dilahirkan dengan
ayah dan ibu yang jelas, bermain, belajar, bekerja, menikah dan
memiliki keturunan. Beliau berjalan di pasar, membawa barang
dagangannya, menyapu rumah, menjahid pakaiannya yang robek,
memotong daging serta menyiapkan sayuran di dapur. Nabi
merasakan apa yang dirasakan oleh manusia pada umumnya
seperti rasa harap dan cemas, miskin, dan kaya, lapang dan susah,
menyendiri dan bermasyarakat.
• Sebagai pemimpin beliau berdiri sama tinggi dan duduk sama
rendah di hadapan hukum, memperoleh kemenangan dan
kekuasaan, serta merasakan kekalahan dan kesedihan. Tubuhnya
tidak terdiri dari besi tetapi daging dan tulang biasa, pernah terluka
saat perang uhud.
• Perbedaan satu-satunya adalah bahwa beliau diamanti wahyu (plus
mukjizat sebagai alat pembuktian) dan mendapat penjagaan dari
Allah SWT dari perbuatan yang keliru dan melenceng.
PREJUDICE DAN ANGGAPAN APOLOGETIK
• Faktor lain yang menghambat peneladanan Muhammad SAW secara
holistik adalah jiwa Prejudice, sinis, dan apologetik setiap kali uswah
hasanah Rasulullah SAW akan dibawa keluar dari masjid dan
mushalah.
• Seolah berat menjadikan Muhammad SAW sebagai teladan dalam
kepemimpinan. Padahal beliau menghadapi hari-hari yang berat di
masa kecil dan di sepanjang masa kerasulannya. Beliau memotivasi
diri, bangkit dari kekalahan, menyemangati sahabat-sahabatnya yang
juga manusia biasa.
• Muhammad SAW juga telah menghabiskan 25 tahun di pasar sebagai
manager, investor dan entrepreneur. Serta beliau juga merupakan
ahli strategi perang dan memimpin lebih dari 9 perang besar dan 53
expedisi militer.
PENUTUP
• Muhammad SAW adalah manusia yang luar biasa
namun bukan tidak mungkin untuk diteladani
dan diikuti jejak-jejak kesuksesannya yang
multidimensi.
• Salah seorang guru leadership menyatakan
bahwa pemimpin yang baik memberikan inspirasi
(Motivasi kreatif) dan kebijaksanaan/wisdom
(sikap yang mencerminkan keadilan). Itulah yang
membedakan pemimpin dengan yang bukan.

Anda mungkin juga menyukai