Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 2

IRA IRWANA

MALNUTRISI
A.IRMASARI SANIH

BIOSTATISTIK / KKB
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
PENGERTIAN MALNUTRISI
Malnutrisi adalah keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam keadaan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi dalam angka kecukupan gizi. (Depkes
RI, 1999).
Malnutrisi adalah  kekurangan gizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan kebutuhan energi tubuh..Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan
malnutrisi sebagai “ketidakseimbangan seluler
antara pasokan nutrisi dan energi dan kebutuhan
tubuh terhadap mereka untuk menjamin
pertumbuhan, pemeliharaan, dan fungsi tertentu.”
Malnutrisi dapat disebabkan oleh diet yang tidak
seimbang atau tidak memadai, atau kondisi medis
yang mempengaruhi pencernaan makanan atau
penyerapan nutrisi dari makanan.
Faktor Penyebab Malnutrisi

 Asupan makanan
  Status sosial ekonomi
 Pendidikan ibu
 Penyakit penyerta
 Pengetahuan ibu
 Berat Badan Lahir Rendah
 Kelengkapan imunisasi
 ASI
MALNUTRISI PADA ANAK
• Marasmus merupakan bentuk malnutrisi  protein kalori,
terutama akibat kekurangan kalori berat dan kronis,
Marasmus paling sering terjadi selama tahun pertama kehidupan,
disertai retardasi pertumbuhan serta atrofi lemak
subkutan dan otot.

• Kwashiorkor merupakan bentuk malnutrisi protein-


energi yang disebabkan defisiesi protein yang berat,
asupan kalori biasanya juga mengalami defisiensi.
Kwashiorkor
Gejala meliputi retardasi pertumbuhan, perubahan
pigmen rambut dan kulit, edema, defisiensi imun dan
perubahan patologis pada hati.

• Marasmic – Kwashiorkor merupakan suatu keadaan


defisiensi kalori dan protein, disertai penyusutan
Marasmic – Kwashiorkor
jaringan yang hebat, hilangnya lemak subkutan, dan
biasanya dehidrasi.
ETIOLOGI MALNUTRISI PADA ANAK

Marasmus Kwashiorkor Marasmic – Kwashiorkor

Secara garis besar sebab- • malnutrisi primer dan malnutrisi sekunder.


sebab marasmus ialah sebagai Malnutrisi primer adalah keadaan kurang
berikut: • Pola makan Protein (dan gizi yang disebabkan oleh asupan protein
• Pemasukan kalori yang asam amino) maupun energi yang tidak adekuat.
tidak cukup • Faktor sosial • Malnutrisi sekunder adalah malnutrisi yang
• Kebiasaan makan yang • Faktor ekonomi terjadi karena kebutuhan yang meningkat,
tidak tepat • Faktor infeksi dan menurunnya absorbsi dan/atau
• Kelainan metabolik penyakit lain. peningkatankehilangan protein maupun
• Malformasi kongenital energi dari tubuh.
Manifestasi Klinis Malnutrisi
Manifestasi Klinis Malnutrisi
KOMPLIKASI MALNUTRISI

infeksi, tuberculosis,
parasitosis, disentri, malnutrisi
MARASMUS kronik, gangguan tumbuh
kembang.

diare, infeksi, anemia, gangguan


KWASHIORKOR tumbuh kembang, hipokalemi
dan hipernatremi
AKIBAT MALNUTRISI
1. Pertumbuhan : Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya, otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah rontok.

2.  Produksi tenaga : Kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas. Anak menjadi malas dan
merasa lemah

3. Pertahanan tubuh : Daya tahan terhadap tekanan atau stres menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang,
sehingga anak mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare., bahkan hal ini dapat
membawa kematian.

4.  Struktur & fungsi otak : Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental, dengan
demikian kemampuan berpikir dapat menurn. Kekurangan gizi dapat berakibat
terganggunya fungsi otak secara permanen.

5.  Perilaku : Anak-anak yang kurang gizi menunjukan perilaku tidak tenang. Mereka muah tersinggung, cengeng, dan
apatis.
Pencegahan Malnutrisi
 MARASMUS
• Mengikuti program keluarga
• Pemberian air susu ibu (ASI) sampai
berencana untuk mencegah
umur 2 tahun merupakan sumber
kehamilan terlalu kerap.
energi yang paling baik untuk bayi.
• Penyuluhan/pendidikan gizi tentang
• Ditambah dengan pemberian
pemberian makanan yang adekuat
makanan tambahan yang bergizi
merupakan usaha pencegahan jangka
pada umur 6 tahun ke atas.
panjang.
• Pencegahan penyakit infeksi, dengan
• Pemantauan (surveillance) yang
meningkatkan kebersihan lingkungan
teratur pada anak balita di daerah
dan kebersihan perorangan.
yang endemis kurang gizi, dengan
• Pemberian imunisasi.
cara penimbangan berat badan tiap
bulan.
Pencegahan Malnutrisi
 KWASHIORKOR
• Pencegahannya dapat berupa diet adekuat
dengan jumlah-jumlah yang tepat dari
protein (12 % dari total kalori). Sentiasa
mengamalkan konsumsi diet yang seimbang • Menjaga kebersihan, terutama
dengan cukup karbohidrat, cukup lemak. keadaan lingkungan dan makanan
Protein terutamanya harus disediakan dalam supaya tidak mudah dihinggapi
makanan. Untuk mendapatkan sumber infeksi dan infestasi parasit dan
protein yang bernilai tinggi bisa didapatkan timbulnya diare.
dari protein hewan seperti susu, keju, daging,
telur dan ikan. Bisa juga mendapatkan
protein dari protein nabati seperti kacang ijo
dan kacang kedelei.
Pencegahan Malnutrisi

 MARASMUS - KWASHIORKOR

• Cara pencegahan marasmus –


kwashiorkor adalah gabungan
dari pencegahan yang ada pada
marasmus dan kwashiorkor.
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai