Salmiyanti, S.Ked
2006112042
PRESEPTOR :
DR. JERI INDRAWAN, SP.OG
hancurnya farmasi di Puerto Rico oleh Badai studi kontrol historis retrospektif
Maria pada September 2017 kekurangan yang membandingkan wanita
jumlah cairan intravena steril untuk infus dengan ketuban pecah dini
penurunan kemampuan penggunaan prematur yang dimulai dengan
azitromisin intravena dan ampisilin secara rejimen azitromisin dan
efisien untuk digunakan dalam pengobatan amoksisilin oral saja selama 7 hari
pasien ketuban pecah dini (KPD). (rejimen yang dimodifikasi) selama
periode 12 bulan mulai Desember
2017 (selama waktu itu terjadi
kekurangan cairan intra vena)
Tujuan
untuk wanita dengan ketuban
pecah dini prematur yang dimulai
pada rejimen 2 hari ampisilin dan
menilai latensi kehamilan setelah ketuban azitromisin intravena diikuti oleh 5
pecah dini sebelum waktunya setelah hari amoksisilin oral dan
pengobatan dengan antibiotik oral saja vs azitromisin (regimen standar) dari
antibiotik intravena diikuti oleh antibiotik Desember 2016 hingga Desember
oral. 2018.
Hasil
Kesimpulan
Sebanyak 116 kehamilan memenuhi kriteria inklusi. Dari 116 wanita hamil, 79
menerima rejimen standar dan 37 menerima rejimen yang dimodifikasi.
Secara statistik tidak ada perbedaan yg
Hasil signifikan baik terhadap ibu maupun
neonatus
• Fase laten
• Usia rata2: 31 tahun
- standar 8,5 hari
• 60 kulit putih
- Modif 8,9 hari
• 50% asuransi
• Tidak ada perbedaan relatif risk (RR)
• 65% obesitas
• Interval kepercayaan 95%
• KPD 31 minggu
• 23,3 % usia gestasi 34 minggu
• Kolonisasi streptokokus tidak
• Inisiasi AB : 30,5 vs 30,2 minggu
berbeda
• Persalinan 32 minggu