By:
Yuni Insyanul Hikmah
16710328
Supervisor:
dr. Eka Nasrur Maulana, Sp.OG
Pendahuluan
Hasil Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012,
Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia mencapai 359 per 100.000 Faktor penyebab langsung kematian ibu
dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah perdarahan 40-60 %, preeklamsi
mencapai 32 per 1000. 20-30 %, infeksi 20-30 % dan kejadian
ketuban pecah dini (Kemenkes , 2014).
(ACOG, 2016)
Etiologi
(Atmono, 2000)
Faktor resiko
Menurut Atmono (2000), beberapa faktor
Menurut Huda (2013), faktor resiko resiko terjadinya ketuban pecah dini
terjadinya KPD adalah: 1. Riwayat kehamilan belum genap bulan
1. Preeklamsi dengan ketuban pecah dini
2. Anemia 2. Flora servikovaginal
3. Gemelli 3. Faktor nutrisional
4. Hidramnion dan 4. Merokok
5. Sungsang 5. Aktifitas seksual
6. Pemeriksaan pelvis
7. Pembedahan pada traktus genitalis
8. Mekoneum
9. Amniosentesis; dan
10. Perdarahan antepartum (APB/Ante
Partum Bleeding).
Patogenesis
Penguraian
kolagen 3
Respon
makrofag dan
netrofil Penguraian
plasminogen Plasmin
Diagnosis
Maturasi Paru
Maturasi paru Terminasi Terminasi
Terminasi
(Williams, 2012)
medikamentosa
Kortikosteroid BETAMETHASONE:
untuk menurunkan risiko 12 mg IM setiap 24 jam dikali 2 dosis
sindrom distress pernapasan Jika Betamethasone tidak tersedia, gunakan
deksamethason 6 mg IM setiap 12 jam
Antibiotik AMPICILLIN
2 gram IV setiap 6 jam dan
ERYTHROMYCIN
250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam, dikali 4
dosis diikuti dengan
AMOXICILLIN
250 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari dan
ERYTHROMYCIN
333 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari, jika
alergi ringan dengan penisilin, dapat digunakan:
CEFAZOLIN
1 gram IV setiap 8 jam selama 48 jam dan
ERYTHROMYCIN
250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam diikuti
dengan :
CEPHALEXIN
500 mg PO setiap 6 jam selama 5 hari dan
ERYTHROMYCIN
333 mg PO setiap 8 jam selama hari
Jika alergi berat penisilin, dapat diberikan
VANCOMYCIN 1 gram IV setiap 12 jam
selama 48 jam dan
ERYTHROMYCIN
250 mg IV setiap 6 jam selama 48 jam diikuti
dengan
CLINDAMYCIN
300 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari
(POGI, 2016)
Komplikasi
Komplikasi ibu :
• Infeksi intrauterine
Komplikasi janin:
• Malpresentasi
• Kompresi tali pusat,
• Oligohidramnion
• Necrotizing enterocolitis
• Gangguan neurologi
• Perdarahan intraventrike
• dan sindrom distress pernapasan
(POGI, 2016)
Laporan Kasus
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. E.R Nama Suami : Tn. S
Suami Ke :2
No. Register : 00-33-68-74
Umur : 35 tahun
Tempat Tanggal Lahir : Pasuruan 04
April 1984 (33th) Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Tanggal MRS : 26 Agustus 2017 (pukul
Pekerjaan : Wiraswasta 23.42)
Menikah : Dua kali Rujukan : Puskesmas Sukorejo
B. Anamnesis
Keluhan Utama
Keluar cairan dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
Tanggal 26-8-2017 pukul 17.30
Pasien mengeluh keluar cairan merembes secara tiba-tiba dari jalan
lahir. Saat cairan keluar tidak bisa ditahan, tidak bau pesing, berwarna
jernih, dan lengket. Pasien juga mengatakan perutnya mules masih di
rumah.
Tanggal 26-8-2017 pukul 18.30
Pasien mengeluh keluar cairan byor-byoran dari jalan lahir, cairan
semakin banyak pasien periksa ke bidan, dilakukan pemeriksaan
dikatakan tidak ada pembukaan dan disarankan ke Puskesmas Sukorejo.
Laporan Kasus…
2. Abortus 1 bln - - - - M
3 Hamil ini - - - - - -
Riwayat Obstetri
Hamil ini Ketuban pecah tanggal : 26-08-2017
HPHT : 21-11-2016 Jam : 17.30
TP : 28-08-2017 Keluar lendir/darah tanggal : -
Mulai his tanggal : 27-08-2017 Riwayat KB : KB suntik selama 4 tahun
Jam : 02.30 per 3 bulan sekali
ANC : 4x kunjungan
Laporan Kasus…
USG
Hasil : AFI 9,8
Plasenta di fundus
NST
Base line rate : 130 bpm
Variability : > 10 bpm
Acceleration : negative (-)
Decceleration : negative (-)
Laporan Kasus…
- Bila dalam 12 jam setelah ketuban pecah
Diagnosis
G3P1001 Ab100 gr 39-40 minggu T/H tidak inpartu, atau suhu rektal > 37,6°C
+ PROM ≥ 12 jam dan atau disertai tanda tanda infeksi
intrauterine, pro terminasi sesuai NST
Penatalaksanaan - Bila inpartu Pro Exp Pervaginam
1. Planning Diagnosa 3. Planning Monitoring
USG, NST, DL Ibu: Keadaan umum, keluhan, TTV
2. Planning Terapi Janin : DJJ
- Terminasi Progres persalinan : VT, HIS
- Bed rest 4. Planning Edukasi
- Inj. Viccilin sx 3 x 1gram KIE (Komunikasi, Infomasi, Edukasi)
- Infus OD 5 IU dalam 500 cc dextrose 5% pasien dan keluarga tentang:
8 tpm, dinaikkan 4 tpm tiap 15 menit, - Kondisi pasien saat ini
pertahankan tetesan sampai persalinan - Diagnosis pasien
selesai. Bila tidak timbul kontraksi yang - Prosedur tindakan medis yang akan
adekuat, dosis dinaikkan sampai dosis dilakukan
maksimal 20-40 tpm. Evaluasi 2 jam - Efek samping dari tindakan yang
setelah His adekuat. dilakukan
Laporan Kasus…
Laporan Bayi
Berat badan (BB) : 3100 gr
Hasil Laporan Persalinan
Nama : Ny. E.R Panjang badan (PB) : 47 cm
No. Register : 33-68-74 Lingkar kepala (LK) : 31 cm
Umur : 33 Tahun
Lingkar dada (LD) : 32 cm
Jenis Persalinan : Spontan
Lahir pada : 27-08-2017 Lingkar Lengan (LL) : 12 cm
pukul 09.15 APGAR score (AS) : 7-7-8
Diagnosa sebelum persalinan :
G3P1001 Ab100 gr 39-40 minggu T/H
+ PROM ≥ 12 jam
Diagnosa sesudah persalinan :
P2002Ab100 PP spt B hari 0 a/i PROM ≥
12 Jam
Laporan Kasus…
No Tanggal S O A P
1. 27-08-2017 Keluar darah K/U baik Post Partum Ptx :
nifas sedikit TD : 110/80 mmHg, N ; 82 Spt B hr-0 - Diet TKTP
dari jalan x/m, RR : 20 x/m IVFD RL
lahir K/L : An -/-, Ict -/-, Cyan -/-, Tx
Dysp -/- Injeksi:
Thorax : Cardio : S1 S2 Syntocinon 1amp
tunggal, Mur (-) Tx oral
Pulmo : rh ≡│≡ , wh ≡│≡ Cefadroxil 2 x1
Abdomen : TFU 2 jari bawah Asam mefenamat
pusat, Kontraksi uterus (+) 3x1
baik, BU (+), Met (-) Rob 1 x 1
Genetalia ext : Lochea (+) PMo:
rubra Obs VS, keluhan,
Ekstremitas : oedem =/= ; kontrksi uterus,
Akral hangat produksi urin,
jahitan perineum,
lochea
Laporan Kasus…
No Tanggal S O A P
2. 28-08-2017 Keluar darah K/U baik P2002Ab100 Ptx :
nifas sedikit TD : 120/80 mmHg, N ; 80 PP Spt B Diet TKTP
dari jalan x/m, RR : 20 x/m H-1 a/i IVFD RL
lahir K/L : An -/-, Ict -/-, PROM Tx oral
Cyan -/-, Dysp -/- Cefadroxil 2 x 1
Thorax : Cardio : S1 S2 Asam
tunggal, Mur (-) mefenamat 3 x 1
Pulmo : rh ≡│≡ , wh ≡│≡ Rob 1 x
Abdomen: TFU 2 jari bawah 1Metergin 3 x 1
pusat, BU (+), Met (-) PMo :
Genetalia ext : Lochea (+) Pasien boleh
rubra, flux (-) pulang
Ekstremitas : oedem =/= ;
Akral hangat
Pembahasan
Teori Kasus
Menurut Mercer (2003) Pada wawancara anamnesis,
mendefinisikan Ketuban pasien menyatakan bahwa
Pecah Dini (KPD) sebagai keluar cairan merembes
pecahnya selaput ketuban dan secara tiba-tiba dari jalan
dalam satu jam tidak disertai lahir. Saat cairan keluar tidak
tanda-tanda inpartu. bisa ditahan, tidak bau
pesing, berwarna jernih,
lengket sejak jam 18.00
(semalam). Pasien tiba di
RSUD Bangil pukul 23.42
dengan keluhan hanya keluar
cairan dari jalan lahir tanpa
ada rasa kencang-kencang di
perut (tanda inpartu)
Teori Kasus
Pemeriksaan fisik (termasuk Pada pemeriksaan fisik pasien
pemeriksaan spekulum) KPD aterm didapatkan:
didiagnosis secara klinis pada Genetalia Eksterna :
anamnesis pasien dan visualisasi Aliran cairan ketuban (+) dari
adanya cairan amnion. ostium uteri
Jika diagnosis tidak dapat Tes lakmus (+)
dikonfirmasi, lakukan tes pH dari Inspekulo :
forniks posterior vagina (pH cairan Cairan ketuban menggenang di
amnion biasanya ~ 7.1-7.3 forniks posterior (+)
sedangkan sekret vagina ~ 4.5 - 6) VT :
dan cari arborization of fluid dari (27/8/2017 jam 23.50)
forniks posterior vagina Ø 1 cm; eff 25%; Ketuban (-) jernih;
Presentasi Kepala; Hodge I;
Teori Kasus
Menurut Atmono (2000), beberapa faktor resiko terjadinya Riwayat keputihan pada saat
ketuban pecah dini adalah Riwayat kehamilan belum genap memasuki usia kehamilan 8 bulan
bulan dengan ketuban pecah dini; Flora servikovaginal; sampai usia kehamilan 9 bulan,
Faktor nutrisional; Merokok; Aktifitas seksual; keputihan sedikit berbau,
Pemeriksaan pelvis; Pembedahan pada traktus genitalis; berwarna putih susu, sedikit gatal,
Mekoneum; Amniosentesis; dan Perdarahan antepartum tidak nyeri dan pasien tidak
(APB/Ante Partum Bleeding). pernah periksa maupun berobat
mengenai keputihannya.