Overview Pengkajian AMP-SR
Overview Pengkajian AMP-SR
Overview
Pengkajian
AMP-SR
Penyamaan Persepsi Pengkajian AMP-SR
Nusa Tenggara Timur, 24 Mei 2022
AZAS AMP 2
Anonimasi
No Name
Tidak menyebutkan identitas
Seluruh informasi identitas (nama, alamat) kasus,
petugas pelaksana, dan institusi kesehatan yang
memberikan pelayanan kepada ibu/ neonatal yang
sakit/ meninggal dianonimkan sebelum proses
pengkajian kasus
No Shame
Tidak mempermalukan
Dengan anonimasi maka potensi kegiatan AMP
dalam mempermalukan petugas atau institusi
kesehatan dapat diminimalkan.
No Blame
Tidak menyalahkan
Dengan anonimasi maka potensi menyalahkan dan
menghakimi (blaming) petugas atau institusi
kesehatan dapat dihindari.
Penganoniman juga diharapkan dapat membuat
petugas kesehatan yang memberikan pelayanan
bersedia untuk lebih terbuka & tidak
menyembunyikan informasi yang ditakutkan dapat
menyudutkan petugas tersebut.
Adaptasi dari Materi AMP-SR Kemenkes RI 2021
AZAS AMP 6
No Pro Justisia
Tidak untuk mengadili
Seluruh informasi yang diperoleh dalam kegiatan
AMP ini tidak dapat digunakan sebagai bahan bukti
di persidangan (no pro justisia).
Seluruh informasi adalah bersifat rahasia dan hanya
dapat digunakan untuk keperluan memperbaiki
kualitas pelayanan kesehatan maternal dan
perinatal/neonatal
Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang mana yang memerlukan perbaikan, maka
perlu diidentifikasi apakah ada substandard care atau layanan yang sub-optimal (dan
levelnya):
0 = Tidak ada pemberian layanan yang sub-optimal (semua sudah dilakukan sesuai standar,
tetapi pasien tetap meninggal)
1 = Terdapat perawatan yg sub-optimal, tetapi tata-laksana yang sesuai tidak akan
membuat perubahan terhadap outcome
2 = Terdapat perawatan sub-optimal, dan tata-laksana yg sesuai standar mungkin membuat
perbedaan outcome (kemungkinan kematian ibu dapat dihindarkan)
3 = Terdapat perawatan sub-optimal, dan tata-laksana yang sesuai standar akan
memberikan perbedaan outcome (kematian ibu amat sangat mungkin dihindarkan)
8
Mengapa Sub-standard Care terjadi
Mengapa terjadi sub-standard care perlu dilakukan root cause analysis untuk
mengetahui apakah penyebab masalah tersebut terisolasi/berdiri sendiri atau sifatnya
sistemik dan berrantai.
Sub-standard Care bukan hanya terjadi di Fasilitas Kesehatan, tetapi juga dapat terjadi di
masyarakat (apakah program di masyarakat berjalan dengan baik, apakah system rujukan
berjalan dengan baik).
Banyak hal yang dapat mempengaruhi Sub-standard Care lebih sering terjadi layanan
yang sub-optimal ini disebabkan oleh faktor non-klinis (jumlah, jenis dan kompetensi SDM
tidak adekuat, sarana dan prasarana kurang memadai, dsb)
Jarang sekali layanan sub-optimal itu sengaja atau berdiri sendiri
9
Quality Improvement
Terima Kasih