Anda di halaman 1dari 10

Bahasa Indonesia

VIII
Rabu, 27 Juli 2022
C. Menemukan Struktur dan Kaidah Berita
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kamu mampu
menentukan struktur dan kebahasaan teks berita yang kamu
dengar dan kamu baca.

1. Struktur Berita

Perhatikan kembali teks-teks berita pada bagian sebelumnya ataupun teks berita lain
yang telah kamu simak/baca dari sumber lain. Berdasarkan struktur atau susunannya,
teks-teks tersebut dapat kita kelompokkan ke dalam dua bagian, yakni berupa
informasi yang penting dan informasi yang tidak penting.

Informasi penting disebut juga pokok-pokok informasi atau unsur-unsur berita


(utama). Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok-pokok informasi
terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokokpokok informasi
itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, SIapa, Mengapa,
BAgaimana) .
a. Apa (what) peristiwanya?
b. Siapa (who) yang mengalami
peristiwa itu?
c. Di mana (where) terjadinya
peristiwa itu?
d. Kapan (when) terjadinya
Keenam pertanyaan itu lazim ditempatkan di bagian awal
peristiwa itu? pemberitaan yang kemudian sering disebut sebagai unsur-unsur
e. Mengapa (why) peristiwa itu berita. Bagian ini disimpan pada bagian kepala berita (lead) dan
tubuh berita. Adapun susunan dari unsur-unsur berita itu bisa
terjadi? f. Bagaimana (how)
variatif, misalnya ada yang didahului dengan penyajian "apa", ada
proses peristiwanya? pula yang diawali dengan "kapan". Pertanyaan "bagaimana"
biasanya ditempatkan pada bagian badan berita.

Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau
ekor berita. Bagian ekor berada setelah kepala atau tubuh berita.
Perhatikan, berita tentang letusan Gunung Slamet. Ekor berita
yang dimaksudkan berupa sejarah letusan Gunung Slamet serta
informasi tentang banyak letusan. Bagian ini tidak memiliki kaitan
langsung dengan judul beritanya.
Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan informasi di dalam suatu pemberitaan
tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin ke
bawah berita itu merupakan perincianperinciannya yang sifatnya cenderung tidak penting.
Judul Berita: ….
Dengan struktur penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan suatu informasi semakin ke
bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi yang paling penting terletak pada bagian atas.
Oleh karena itu, jika kita tidak cukup waktu untuk mendengarkan keseluruhan informasi,
dengan hanya memperhatikan bagian awalnya, kita telah cukup mendapatkan informasi pokok
yang merangkum keseluruhan isi berita.
Kegiatan 1.6
1. Perhatikan kembali berita tentang berita yang telah
kamu baca!
2. Temukanlah bagian kepala, tubuh, dan ekor berita
secara berkelompok!
3. Sajikanlah hasil diskusi kelompokmu itu dalam
bentuk laporan seperti berikut!

Judul Berita

Struktur Berita
Bagian-Bagian Paragraf ke- Paparan Isi
Berita
1. Kepala
2. Tubuh
3. Ekor
2. Kaidah-Kaidah Kebahasaan
Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut.
a. Penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini untuk
menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa standar
lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang
bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh
media-media nasional.
b. Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak
langsungnya. Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik
ganda ("…") dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan
kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-
pernyataan oleh narasumber
Contoh: berita.
1) "Masyarakat, wisatawan, dan pendaki tidak
diperbolehkan mendaki dan beraktivitas dalam radius
2 km dari kawah Gunung Slamet,"paparnya.
2) "Sebelum meletus, gempa tremor semakin rapat
dengan amplitudo sekitar 15 milimeter. Karena tremor
membesar, gempa vulkanik sudah tidak terekam,"
tutur Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo,
Gde Suantika
c. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal itu
terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.

Contoh:
1) Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang.
2) Aryanna mengatakan bahwa ibunya pingsan dan tidak ada satu pun orang di rumah
yang bisa membawa ke rumah sakit.
3) Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu hektare hutan dan lahan di Riau.

d. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran.
Kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga,
berkesimpulan, dan beranalogi.

Contoh:
1) Mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dari peristiwa-peristiwa yang memilukan

itu.
2) Warga membayangkan seandainya hujan itu kembali turun dengan terus-menerus.
e. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari
perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana.
Contoh:
1) Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung.
2) Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini.
3) Sepuluh hari menjelang Lebaran, Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai
dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.
4) Peningkatan arus mudik menjelang Natal dan tahun baru dari Manado ke
pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah,
yakni Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud, terlihat
mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu (19/12/2012) sore
f. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah,
awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti
pola kronologis (urutan waktu).
Contoh:
1) Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung. Tak
lama kemudian, hujan yang diharapkan semua masyarakat akhirnya pun turun.
Hujan yang turun di siang bolong ini memang tidak terlalu deras.
2) "Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, kita melalui Jalan Fatmawati Raya,
kemudian masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian,” kata petugas
Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dendi.

Anda mungkin juga menyukai