Anda di halaman 1dari 23

1

Wound Healing
Wound Dressing
Nama :Muhammad Syamirul Alam
NIM :2017730079
Dokter Pembimbing :dr. Fajar Sidik, Sp.BP-RE

Start to Presentation
Pendahuluan Wound Healing

Luka merupakan hilang atau terputusnya kontinuitas


struktur anatomi jaringan tubuh dari yang sederhana
seperti epitel kulit sampai lapisan yang lebih dalam
Mercury is the closest
seperti subkutis, planet
lemak dan to the
otot bahkan Sun and the
tulang. smallest
one in the Sollar System, it’s only a bit larger than Moon.
Dapat disebabkan karena:
Mercury is the
 Trauma closest
benda planet to the Sun and the smallest
tajam / tumpul
oneinPerubahan
the Sollar
suhuSystem, it’s only a bit larger than Moon
 Ledakan
 Bahan kimia
 Sengatan listrik
 Gigitan hewan
Klasifikasi Luka

Bentuk luka
 Luka lecet / vulnus excoriasi akibat gesekan dengan
benda keras
 Luka sayat / vulnus scissum akibat benda tajam
 Lukaisrobek
Mercury the closest
/ vulnus planet
laseratumtoakibat
the Sun
bendaand the smallest
yang
one inpermukaannya tidak rata
the Sollar System, it’s only a bit larger than Moon.
 Luka tusuk / vulnus punctum akibat benda tajam
Mercury
yang is the closest planet to the Sun and the smallest
runcing
oneinLuka
the gigitan
Sollar/ vulnus
System, it’s only a bit larger than Moon
morsum
 Luka bakar yaitu luka / kerusakan jaringan akibat
suhu panas seperti api, matahari, listrik atau bahan
kimia
 Luka memar / contusion wound akibat benturan oleh
suatu tekanan yang keras
Klasifikasi Luka

Waktu
 Luka akut
Luka yang dapat pulih kembali seperti keadaan normal
dengan bekas luka minimal dalam 8-12 minggu.
Mercury is the closest planet to the Sun and the smallest
one inLuka
the kronik
Sollar System, it’s only a bit larger than Moon.
Luka dengan proses pemulihan yang lambat dalam
Mercury
dengan iswaktu
the closest planet >to 12
penyembuhan the minggu
Sun anddanthe smallest
oneterkadang
in the Sollar System,
menyebabkan it’s only a bit larger than Moon
kecatatan.

Primadina, S. Proses penyembuhan luka ditinjau dari Aspek Mekanisme Seluler


dan Molekuler [Internet] Surabaya: Qanum Medika Vol.3 No.1. 2019. Available
from: http://C:/Users/user/AppData/Local/Temp/2198- 19019-1-PB.pdf
Fase Penyembuhan Luka –
Fase Inflamasi
Sejak awal luka sampai kira-kira hari ke-5

Terjadi luka

Masuknya bakteri
Pembuluh darah yang
terputus

PMN masuk ke daerah luka


Perdarahan
Mengeluarkan bradikini dan
mediator inflamasi
Fagositosis bakteri
Menghasilkan agregasi trombosit,
degranulasi dan aktivasi koagulasi Peningkatan permeabilitas
Melepaskan mediator untuk
vaskuler, vasodilatasi
remodelling
Proses hemostasis

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta
Fase Penyembuhan Luka –
Fase Proliferasi
Terjadi proses proliferasi
fibroblast
Masuknya bakteri

Menghasilkan
mukopolisakarida, asam Luka dipenuhi sel radang, fibroblast dan
aminoglisin, dan prolin yang kolagen serta pembentukan pembuluh darah
merupakan bahan dasar serat baru
kolagen

Membentuk jaringan granulasi sehingga


Mempertautkan tepi luka kontinuitas jaringan mulai terbentuk

 Tertutupnya permukaan luka


 Proses fibroplasia dengan pembentukan jaringan granulasi juga akan berhenti dan mulai proses remodelling

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta
Fase Penyembuhan luka – Fase
Remodeling

 Proses pematangan yang terdiri atas penyerapan kembali jaringan yang berlebih, pengerutan
dan akhirnya perupaan jaringan yang baru
 Pada fase ini tubuh berusaha menormalkan kembali semua yang abnormal karena proses
penyembuhan
 Selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang pucat, tipis dan lentur serta mudah
digerakkan dari dasar.
 Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan regangan sekitar 80% dari
kemampuan kulit normal

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta
Cara Penyembuhan Luka

Penyembuhan Primer Penyembuhan primer


 Luka segera Penyembuhan Sekunder tertunda
diupayakan bertaut,  Penyembuhan kulit  Pada luka yang
biasanya dengan yang terjadi secara terkontaminasi
bantuan jahitan alami dan/atau tidak
 Penjahitan diilakukan  Cara ini biasanya berbatas tegas
dalam beberapa memakan waktu  Luka dibersihkan dan
jam/setelah luka cukup lama dieksisi lalu dibiarkan
terjadi selama 4-7 hari

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta
Cara Penyembuhan Luka
Gangguan Penyembuhan Luka

Penyebab endogen Penyebab eksogen

• Koagulopati • Pasca radiasi sinar inonisasi


• Gangguan system imun • Pemberian imunosupresi
• Hipoksia lokal • Pengaruh infeksi, hematom,
• Malnutrisi nekrosis

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta
Penaganan Luka - Daignosis
 Perhatikan keadaan umum dan pastikan apakah terdapat adanya perdarahan yang harus dihentikan atau
cedera lain

 Melakukan inspeksi pada luka


 Menentukan jenis dan penyebab luka

 Penilaian status lokalis


 Ukuran luka
 Derajat luka
 Banyaknya kontaminasi
 Luasnya kematian jaringan

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta
Penanganan Luka - Tindakan
Anastesia setempat/umum (bergantung dari berat dan letak luka, serta kondisi
penderita)

• Luka & sekitarnya dibersihkan dengan antiseptik


• Daerah sekitar ditutup dengan kain steril

Pembersihan luka secara steril dengan membuang jaringan mati dengan gunting
atau pisau (debridemen) dan bersihkan dengan bilasan, guyuran atau semprot cairan
NaCl

• Menutup luka dengan penjahitan (jahitan primer jika diharapkan penyembuhan


primer)

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3,
EGC, Jakarta
Pendahuluan – Wound Dressing

Wound dressing atau pembalutan luka adalah suatu


upaya manajemen luka yang berfungsi mendukung
penyembuhan terhadap luka
Mercury is the closest planet to the Sun and the smallest
one in the Sollar System, it’s only a bit larger than Moon.
Pembalutan luka dibagi menjadi:
Mercury is the closest
• Pembalutan planet to the Sun and the smallest
luka primer
one• inPembalutan
the Sollarluka
System, it’s only a bit larger than Moon
sekunder
Klasifikasi

Tradisional Wound Healing


•Pembalutan luka menggunakan kain kasa, serat yang terbuat dari kapas, wol,
plester (alami/sintesis) atau bahan lainnya yang digunakan sebagai primer atau
sekunder untuk melindungi luka

Mercury is the closest planet to the Sun and the smallest


Modern Wound Dressing
one in the Sollar System, it’s only a bit larger than Moon.
•Metode perawatan luka dengan cara tertutup & lembab yang difokuskan
Mercury is the
untuk menjaga closest
luka dari dehidrasi planet to theproses
dan meningkatkan Sun and the smallest
penyembuhan
luka
one in the Sollar System, it’s only a bit larger than Moon
Gauze

• Balutan kasa yang terbuat dari tenunan dan serat non tenunan, rayon, polyester atau kombinasi
dari serat lainnya
• Prinsip membalut dengan kasa adalah wet to moist, artinya luka ditutup dengan kasa yang
dibasahi larutan garam fisiologis lalu ditumpangi dengan kasa kering

Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 4, EGC, Jakarta
Dressing film

• Terbuat dari polyurethane film disertai perekat adhesive


• Balutan luka semi-oklusif yang digunakan sebagai pembalut sekunder
• Tidak menyerap eksudat

Kartika, W Ronald. 2016. Journal Perwatan Luka kronis dengan Modern Dressing vol. 42 no.7 CKD
Hidrogel
• Bentuk: lembab seperti serat/kassa gel
• Gel berfungsi menciptakan & mempertahankan lingkungan luka yang lembab
• Gel dapat diletakkan langsung diatas luka/dibatut dengan foom atau kasa (balutan sekunder)

Sundaresan S, Sasikala L. Desain. Perkembangan Pembalut Luka. Tren Saat Ini Fashion Technol Textile Eng. 2018; 2(1): 555578. DOI:10.19080/CTFTTE.2018.02.555578
Hydrocolloid
• Balutan luka yang direncakan elastis, merekat, dan dari angak2 gel (seperti gelatin atau pecitin)
• Bila dikenakan pada luka, drainase dari luka berinteraksi dengan komponen dari balutan untuk
membentuk seperti gel agar luka mencai cemput
• Bentuknya: lembaran

Sundaresan S, Sasikala L. Desain. Perkembangan Pembalut Luka. Tren Saat Ini Fashion Technol Textile Eng. 2018; 2(1): 555578. DOI:10.19080/CTFTTE.2018.02.555578
Foam
• Terdiri dari busa hidrofilik atau hidrofobik dengan batas perekat atau non perekat
• Dapat menyerap banyak cairan sehingga dapat digunakan pada tahap awal masa penyembuhan

Kartika, W Ronald. 2016. Journal Perwatan Luka kronis dengan Modern Dressing vol. 42 no.7 CKD
Algianate
• Terdapat dari rumput laut yang berubah menjadi gel jika bercampur, dengan cairan luka
• Memiliki kemampuan penyebaran sebanyak 15-20 menit/lembaran yang berserat

Sundaresan S, Sasikala L. Desain. Perkembangan Pembalut Luka. Tren Saat Ini Fashion Technol Textile Eng. 2018; 2(1): 555578. DOI:10.19080/CTFTTE.2018.02.555578
Hydrofibers
• Balutan yang sangat lunak
• Komponen – komponen balutan akan berinteraksi dengan drainase dari luka untuk membentuk
gel yang lunak dan mudah dieliminir dari permukaan kulit

Sundaresan S, Sasikala L. Desain. Perkembangan Pembalut Luka. Tren Saat Ini Fashion Technol Textile Eng. 2018; 2(1): 555578. DOI:10.19080/CTFTTE.2018.02.555578
Mikrobial
• Terbuat dari polyurethane film disertai perekat adhesive
• Balutan luka semi-oklusif yang digunakan sebagai pembalut sekunder
• Tidak menyerap eksudat

Kartika, W Ronald. 2016. Journal Perwatan Luka kronis dengan Modern Dressing vol. 42 no.7 CKD
1

Thank you

Anda mungkin juga menyukai