Anda di halaman 1dari 10

Standards for the Professional

Practice of Internal Auditing


dan
Kode Etik Dalam Internal Audit

Nilda Tartilla, SE., M.Ak


Internal Audit Professional Standards
Institute of Internal Auditors (IIA) mengeluarkan standar yang mendefnisikan praktir
dasar dari Audit Internal. Standar-standar tersebut bertujuan untuk:
 Menggambarkan prinsip-prinsip dasar untuk praktik Audit Internal
 Menyediakan kerangka kerja untuk melaksanakan dan memajukan aktivitas audit
internal yang dapat meningkatkan nilai tambah
 Menetapkan basis untuk pengukuran kinerja audit internal
 Membantu memperbaiki proses dan operasi dari organisasi

Latar Belakang dari IIA Standard

Pada awalnya Standards for the Professional Practice of Internal Auditing bertujuan : “to serve the entire
profession in all types of business in various levels of government and in all other enterprise where internal
auditors are found..to represent the practice of internal auditing as it must be.”
Pada ta!un 2004 terjadi perubahan besar pada IIA Standards dimana terdapat revisi bahwa audit
internal diizinkan untuk bertindak sebagai konsultan sekaligus auditor yang memberikan atestasi.

2

Internal Audit : Attribute Standards
▸ Attribute Standard : ditujukan untuk perusahaan dan pihak-pihak yang
menjalankan audit internal
▸ Pada Attribute Standard paragraf yang ada diberi nomor 1000-1300
▸ Attribute Standard mencakup bidang yang luas yang mendefinisikan sifat
dari auditor internal saat ini

3

Internal Audit : Performance Standards
▸ Performance Standard : menjelaskan sifat kegiatan audit internal dan
memberikan kriteria terhadap kualitas sehingga audit internal tersebut bisa
di evaluasi.
▸ Klasifikasi penomoran untuk performance standard dimulai dari nomor
2000

4
Standar Atribut Standar Kerja
Jasa konsultasi dilakukan jika auditor telah memiliki Merencanakan penugasan konsultasi.
tanggung jawab sebelumnya.

Adanya penurunan objektivitas dan independensi harus Meninjau risiko sesuai dengan tujuan penugasan, selama penugasan konsultasi.
dikomunikasikan dengan klien sebelum penugasan.

Menolak penugasan bila tidak memiliki cukup keahlian, Menerapkan pengetahuan risiko yang didapat dari konsultasi ke dalam fungsi pemberian
pengetahuan, atau kompetensi. keyakinan yang bisa dilakukan.

Melaksanakan penugasan dengan kemahiran profesional Menilai kontrol sesuai dengan tinjauan penugasan selama penugasan konsultasi.
secara cermat dan seksama (due professional care).

Tujuan penugasan harus sesuai dengan nilai dan tujuan organisasi.


Mencapai kesepakatan dengan klien mengenai tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab,
dan ekspektasi dari penugasan.

Mempertimbangkan risiko, kontrol, dan proses pengelolaan sepanjang disetujui oleh


klien.

Mempertahankan lingkup penugasan yang akan dibahas dengan klien.

Program kerja bisa bervariasi dalam bentuk dan isi.


Penetapan kebijakan mencakup penyimpanan catatan dan juga pemberian catatan atau
dokumen ke pihak luar dan dalam perusahaan.

Komunikasi perkembangan dan hasil bisa bervariasi sesuai dengan kebuuthan klien.
Tanggung jawab komunikasi hasil akhir ke klien.
Manajenem risiko, kontrol, dan pengelolaan jika signifikan, harus dikomunikasikan ke
manajemen senior dan dewan komisaris.

Mengawasi penyebaran hasil audit sesuai persetujuan klien.


Kode Etik : IIA
1. Tujuan dibuatnya kode etik ole! IIA yaitu untuk memajukan budaya etis dalam
profesi audit internal.
2. kode etik ini berlaku baik untuk individu maupun entitas yang menyediakan
jasa audit internal.
Integritas
Audit Internal harus: Objektitas
- Harus melakukan pekerjaan mereka dengan Audit Internal:
kejujuran, ketekunan, dan tanggung jawab. - Tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan
- Harus memperhatikan hukum dan membuat yang dapat mengganggu atau dianggap dapat merusak
pengungkapan yang diharapkan oleh hukum dan penilaian mereka.
profesi. - Tidak boleh menerima apa pun yang dapat mengganggu atau
- Secara sadar tidak boleh menjadi pihak kegiatan dianggap merusak penilaian profesional mereka.
ilegal/ melakukan tindakan yang menodai profesi - Harus mengungkapkan semua fakta material mereka keta!ui
audit internal atau organisasi. dan jika tidak diungkapkan mungkin mendistorsi pelaporan
- Harus menghormati dan berkontribusi pada kegiatan yang diperiksa.
tujuan yang sah dan etis dari organisasi

6
Kode Etik : IIA (Lanjutan)
Kerahasiaan
Audit Internal harus:
- harus lebih bijaksana dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang diperoleh dalam tugasnya
- Tidak boleh mengungkapkan informasi untuk kepentingan pribadi atau dengan cara apapun yang bertentangan
dengan hukum atau merugikan tujuan yang sah dan etis dari organisasi.
1. Kompetensi
2. Audit Internal:
▸ - Hanya boleh terlibat dalam pemberian jasa yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka
▸ - Harus melakukan jasa audit internal sesuai dengan Standar Praktik Profesional Internal Audit.
▸ - Harus terus meningkatkan kemampuan mereka dan efektifitas dan kualitas jasa mereka

7
Profesi Audit Internal
Kriteria Audit Internal : Kriteria Profesi Yang Melekat :
Pelayanan Kepada publik Memiliki dasar ilmu yang jelas

Pelatihan Khusus Berjangka Panjang Program sertifikasi

Menaati kode etik Proses pengetahuan profesional


berkelajutan
Menjadi anggota asosiasi dan menghadiri
pertemuan-pertemuan Adanya kode etik
Publikasi jurnal untuk meningkatkan Pernyataan tanggung jawab
keahlian praktik
Seperangkat standar
Menguji pengetahuan kandidat
Jurnal profesi
Berlisensi negara atau serifikasi oleh dewan
Jurnal Literatur yang semakin meningkat

8
The Common Body Of Knowledge
Sertifikasi Khusus Auditor Internal

1. CCSA: Certification in Control Self Assesment.


2. CGAP : Certified Government Auditing Proffessional.
3. CFSA : Certified Financial Services Auditor.
4. CISA : Certified Information System Auditor.
5. CBA : Certified Bank Auditor.
Thanks!
Any questions?

10

Anda mungkin juga menyukai