Anda di halaman 1dari 47

PARADIGMA BARU INTERNAL

AUDITOR PADA ERA GLOBALISASI

Oleh :
Muh. Arief Effendi, SE, MSi, Ak,QIA, CPMA, CA, ACPA, CACP
 Mgr Operational Audit PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (2020-2021)
 Anggota Komite Audit PT. Krakatau Tirta Industri (2020-2021).
 Dosen Program Magister Akuntansi (MAKSI) Perbanas Institute Jakarta &
Trisakti School of Management (STIE Trisakti) Jakarta (2002 – sekarang)
 Penulis buku “The Power of Good Corporate Governance Teori
dan Implementasi”, Ed 2 Cet 4, Salemba Empat, Jakarta, Febr
2020.

KULIAH UMUM DEPT. AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS HASANUDIN


PARADIGMA BARUINTERNAL AUDIT0R
PADA ERA GLOBALISASI

 SEKILAS TENTANG PROFESI INTERNAL AUDIT

 PARADIGMA BARU INTERNAL AUDITOR

 INTERNAL AUDIT YANG BERNILAI TAMBAH.

 TANTANGAN YANG DIHADAPI INTERNAL AUDITOR


PADA ERA GLOBALISASI

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 1


SEKILAS TENTANG PROFESI INTERNAL AUDIT

 DEFINISI INTERNAL AUDIT


 STANDAR PROFESI
 KODE ETIK PROFESI
 ORGANISASI PROFESI
 KEBUTUHAN TENAGA INTERNAL AUDITOR

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 2


Internal Audit Profession:
Adapting to New Definition
• Internal auditing is an
independent, objective
assurance and consulting Fostering Enterprise
Risk Management
activity designed to add value
(ERM)
and improve an organization's
operations.
• It helps an organization
accomplish its objectives by Re-engaging on
bringing a systematic, Internal Controls
disciplined approach to
evaluate and improve the Facilitating more
effectiveness of risk effective
management, control, and corporate
governance processes. governance

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 3


Basis for the Profession

• Standards for the


Professional
Practice of Internal
Auditing
• Code of Ethics
• Certified Internal
Auditor
Designation

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 4


Standar Profesi

• Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal pada tanggal 12


Mei 2004 telah menetapkan Standar Profesi Audit Internal
(SPAI) dan wajib diterapkan semua anggota organisasi
profesi yang tergabung dalam konsorsium dan mulai
berlaku tanggal 1 Januari 2005.

• Konsorsium merekomendasikan anggota IIA Indonesia


Chapter, Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FK
SPI) BUMN/BUMD, Yayasan Pendidikan Internal Audit
(YPIA), Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dan
Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII) agar segera
memasukkan (mengadopsi) jiwa yang terdapat dalam butir-
butir standar ini kedalam Audit Charter, pedoman, kebijakan
serta prosedur audit internal yang ada pada organisasi
masing-masing.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 5


Standar Profesi

• The Standards for The Professional Practice of Internal


Auditing (SPPIA) yang ditetapkan oleh The Institute
of Internal Auditors pada bulan Oktober 2016 mulai
berlaku efektif pada bulan Januari 2017
merupakan revisi dari Standar Profesi Auditor
Internal tahun 2002.

• Auditor internal merupakan suatu profesi yang


memiliki peranan tertentu yang menjunjung tinggi
standar terhadap mutu pekerjaannya.

• Kepatuhan terhadap SPPIA adalah sangat penting


supaya terdapat kesamaan dalam wewenang,
fungsi dan tanggungjawab para internal auditor.
Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 6
The Standards for The Professional Practice
of Internal Auditing (SPPIA)

Tujuan Standar adalah untuk:


1. Memberikan panduan dalam memenuhi unsur-
unsur yang diwajibkan dalam Kerangka Kerja
Praktik Profesional Internasional.
2. Memberikan suatu kerangka kerja dalam
melaksanakan dan mengembangkan berbagai
layanan audit internal yang benilai tambah.
3. Menetapkan dasar untuk mengevaluasi kinerja
audit internal.
4. Mendorong proses dan operasional organisasi yang
lebih baik.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 7


THE INSTITUTE OF INTERNAL AUDITORS
CODE OF ETHICS – ROLE OF CONDUCT

NO ROLE OF INTERNAL AUDITOR SHALL :


CONDUCT

1 Integrity • perform their work with honesty, diligence, and responsibility.


• observe the law and make disclosures expected by the law and the profession.
• not knowingly be a party to any illegal activity, or engage in acts that are
discreditable to the profession of internal auditing or to the organization.
• respect and contribute to the legitimate and ethical objectives of the organization.

2 Objectivity • not participate in any activity or relationship that may impair or be presumed to impair
their unbiased assessment. The participation includes those activities or relationships that
may be in conflict with the interest of the organization.
• not accept anything that may impair or be presumed to impair their professional judgment.
• disclose all material facts known to them that, if not disclosed, may distort the reporting of
activities under review.

3 Confidentiality • be prudent in the use and protection of information acquired in the course of their duties.
• not use information for any personal gain or in any manner that would be contrary to the
law or detrimental to the legitimate and ethical objectives of the organization.

4 Competency • engage only in those services for which they have the necessary knowledge, skills, and
experience.
• perform internal auditing services in accordance with the International Standards for the
Professional Practice of Internal Auditing.
• continually improve their proficiency and the effectiveness and quality of their services.

(Adopted by The IIA, 2009)

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 8


Tujuan & Penerapan Kode Etik QIA

Tujuan:
• Sebagai suatu profesi, ciri utama QIA adalah kesediaan menerima tanggung
jawab terhadap kepentingan pihak-pihak yang dilayani.
• Agar dapat mengemban tanggungjawab ini secara efektif, QIA perlu
memelihara standar perilaku yang tinggi. Oleh karenanya, Dewan Sertifikasi
QIA dengan ini menetapkan Kode Etik bagi para QIA.

Penerapan :
• Kode Etik ini memuat standar perilaku sebagai pedoman bagi seluruh
penyandang gelar QIA. Standar perilaku tersebut membentuk prinsip-prinsip
dasar dalam menjalankan praktek internal auditor.
• Para QIA wajib menyandang gelar ‘Qualified Internal Auditor’-nya dengan
bijaksana, penuh martabat dan kehormatan, serta senantiasa menyadari
makna gelar tersebut. Gelar QIA harus disandang dengan cara yang sesuai
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
• Pelanggaran terhadap standar perilaku yang ditetapkan dalam kode etik ini
dapat mengakibatkan dicabutnya gelar QIA oleh Dewan sertifikasi.
(Ditetapkan di Jakarta tanggal 17 April 1999 oleh Dewan Sertifikasi QIA)

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 9


Kode Etik QIA

PASAL STANDAR PERILAKU


I QIA harus menunjukkan kejujuran, obyektivitas dan kesungguhan dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
II QIA harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang
dilayani. Namun demikian QIA tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-
kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum.
III QIA tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat
mendiskreditkan profesi internal auditing atau mendiskreditkan
organisasinya.
IV QIA harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan konflik
dengan kepentingan organisasinya atau kegiatan yang dapat menimbulkan
prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya secara obyektif.
V QIA tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari karyawan, klien,
pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, sehingga dapat
mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 10


Kode Etik QIA

PASAL STANDAR PERILAKU


VI QIA hanya melaksanakan jasa-jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan
kompetensi profesional yang dimilikinya.
VII QIA harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar
Profesional Audit Internal.
VIII QIA harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang
diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. QIA tidak boleh menggunakan informasi
rahasia (i) untuk kepentingan pribadi, (ii) secara melanggar hukum atau (iii) yang
dapat menimbulkan kerugian terhadap orgnisasinya.

IX Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, QIA harus mengungkapkan semua fakta-


fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat (i)
mendistorsi kinerja kegiatan yang direview, atau (ii) menutupi adanya praktek-
praktek yang melanggar hukum.

X QIA harus senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas


pelaksanaan tugasnya. QIA wajib mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan
(PPL) sekurang-kurangnya 180 jam dalam waktu 3 tahun.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 11


Organisasi Profesi (Nasional)

1. Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FK SPI)


Awalnya bernama FKSPI BUMN/BUMD karena anggotanya para
auditor internal yang bekerja pada Satuan Pengawasan Intern
(SPI) di BUMN/BUMD.
Saat ini keanggotaan terbuka bagi auditor intern yang bekerja di
sektor perusahaan swasta, multi nasional maupun asing,
sehingga berubah menjadi FK SPI.
2. Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII)
Organisasi ini menghimpun para auditor internal yang telah
memiliki gelar Qualified Internal Auditor (QIA).
3. Asosiasi Auditor Internal (AAI)
Anggota AAI tersebar di seluruh Indonesia baik yang berasal
dari BUMN/BUMD/Swasta. AAI juga membuka keanggotaan
dengan auditor internal dari perguruan tinggi berstatus Badan
Hukum Milik Negara dan perusahaan baik BUMN/BUMD maupun
privat.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 12


Organisasi Profesi (Internasional)

 Satu-satunya organisasi profesi yang menghimpun para


auditor internal se dunia adalah The Institute of Internal
Auditor (IIA).
 Masing-masing Negara memiliki perwakilan IIA yang
beranggotakan pemegang gelar Certified Internal Auditor
(CIA), Indonesia juga memiliki yaitu IIA Indonesia
Chapter.
 Setiap tahun IIA mengadakan konferensi internasional
yang dihadiri oleh para auditor internal se dunia.

 Pada tahun 2022, “The IIA’s 2022 International


Conference” akan dilaksanakan di Chicago, Illinois USA
dengan tema “Winds of Change. Wave of Impact.”

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 13


Kebutuhan tenaga Auditor Internal

No. Organisasi Unit Kerja


1 BUMN / BUMD  Satuan Pengawasan Intern (SPI)
 Unit Internal Audit
2 Departemen / Lembaga  Inspektorat Jenderal Departemen.
Pemerintah  Unit Pengawasan Lembaga
 Badan Pengawasan Keuangan &
Pembangunan (BPKP)
3 Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Daerah (Bawasda)
(PEMDA)
4 Lembaga Pendidikan /  Unit Audit Internal
Universitas  Pengawasan Internal
5 Perusahaan (Swasta, Dept. Audit Internal
Multi Nasional, Asing)
6 Lembaga Swadaya  Unit Audit Internal
Masyarakat (LSM)  Biro Pengawasan Internal.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 14


Posisi Auditor Internal dalam Organisasi

 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tentang


pembentukan dan pedoman penyusunan piagam Unit Audit
Internal.

 Internal Auditor (Satuan Pengawasan Intern) dilingkungan


BUMN telah diatur melalui :
1. UU No. 19 tahun 2003 tentang BUMN
2. SK Menteri BUMN No. 117/M-BUMN/2002 tentang Penerapan
GCG di BUMN.

 Sarbanes Oxley Act (2002) memberikan kewenangan akses


yang lebih luas kepada Departemen Audit Internal.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 15


PARADIGMA BARU INTERNAL AUDITOR

 INTERNAL AUDITING MODEL

 PERBEDAAN PARADIGMA LAMA VS PARADIGMA


BARU

 PERSAMAAN PERSEPSI DARI PARADIGMA LAMA


MENUJU PARADIGMA BARU.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 16


Internal Auditing Model

ROLE : WATCHDOG CONSULTANT CATALIST


Era / Periode 1940-an 1970-an 1990-an
Proses Compliance Operational / Quality
(Process) Audit Assurance
Performance
Audit
Fokus Variasi Penggunaan Values
(Focus) (kesalahan, sumber daya
penyimpangan (Resources)
dll)
Impact Jangka Pendek Menengah Jangka Panjang
Horizon (Short Term) (Mid Term) (Long Term)

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 17


Internal Auditing Model

H
1. Catalyst E 1. Catalyst
2. Consultant 2. Consultant
3. Watchdog F 3. Watchdog
(bila perlu)
F
I
L H
EFFEC
C
TIVEN
1. Watchdog ESS I 1. Consultant
2. Consultant E 2. Watchdog
3. Catalyst N 3. Catalyst
C
Y

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 18


Paradigma Lama VS Paradigma Baru

URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

• FUNGSI Watchdog Watchdog, Konsultan, Katalisator


Mengungkap temuan Memecahkan masalah

Reaktif Proaktif
• SIFAT AUDIT Post Audit Post , Pre- Audit & Current Audit.
Korektif Korektif, Preventif & Prediktif

• SIKAP Kaku Fleksibel & konstruktif


Pasif Aktif & komunikatif

• PENDEKATAN Subyek - Obyek Subyek - Subyek


Menang - Menang - Menang (Win – win)
Kalah
• TIPE STAF Setengah-setengah Tuntas / Paripurna

• ORGANISASI Pelengkap / memenuhi Tools Management


persyaratan Pusat Keunggulan (Center Of Excelent)

• UKURAN SUKSES Jumlah temuan Jumlah bantuan / manfaat


Pencapaian tingkat GCG (Good Corporate Governance)

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 19


Paradigma Lama VS Paradigma Baru

URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU


Peran Watchdog Konsultan & Katalis
Pendekatan Detektif (mendeteksi Prefentif (mencegah masalah)
masalah)
Sikap Seperti Polisi Sebagai mitra bisnis / customer

Ketaatan / Semua policy / kebijakan Hanya policy yang relevan

kepatuhan
Fokus Kelemahan / penyimpangan Penyelesaian yang konstruktif

Komunikasi dengan terbatas Reguler


manajemen

Audit Financial / compliance audit Financial, compliance,


operasional audit.
Jenjang karir Sempit (hanya auditor) Berkembang luas (dapat
berkarir di bagian / fungsi lain)

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 20


Old Paradigm VS New Paradigm
(David Mc Intosh, The Ernst & Young : : IIA International Conference, New York,
June 13, 2000)

CARACTERISTIC OLD PARADIGM NEW PARADIGM


FOCUS Internal control Business Risk

Risk Factors Scenario Planning

TESTING Important Controls Important Risks

METHOD Emphasis on the Completeness Emphasis on the Significance of


of Detail Control Testing Broad Business Risk Covered
RECOMEND Internal Control : Risk Management :
• Strengtened • Avoid / Diversify Risk
•Cost / benefit • Share / Transfer Risk
•Efficient / Effective • Control / Accept Risk
REPORTING Addressing the Functional Addressing the Process Risk
Controls
FUNCTION Independent Appraisal Function Integrating Risk Management and
Corporate Governance

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 21


Persamaan Persepsi
Dari Paradigma Lama menuju Paradigma Baru

DARI MENJADI
1. Internal auditor “beroposisi” dengan Auditee menetapkan ligkungan pengendalian
Auditee (Control Environment) , Internal auditor sebagai
Mitra / Konsultan.

2. Ahli pengendalian, namun tidak Ahli pengendalian dan ahli bisnis.


ahli bisnis.

3. Mendapatkan dan melaporkan Membantu manajemen dalam mengendalikan


temuan audit. risiko (control of risk) yang mungkin timbul.

4. Identifikasi terhadap efektivitas Auditee disadarkan untuk melakukan


pengendalian (compliance) Control Self Assessment (CSA).

5. LHA dibuat setelah kejadian LHA Pre atau Current


(post)
Frekuensi audit diminta oleh auditee.
6. Frekuensi audit ditetapkan atas
dasar program/tersedianya staf.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 22


PARADIGMA BARU INTERNAL AUDITOR

 Dengan paradigma baru Internal Auditor diharapkan


dalam pelaksanaan Audit , maka peran Internal
Auditor akan lebih berkontribusi positif dalam
peningkatan kinerja perusahaan.
 Internal Audit akan memberikan :
1. Nilai Tambah (valued added) dan komitmen.
2. Aspek strategis.
3. Mitra konsultan yang bersahabat.
4. Agen perubahan (agent of change).
5. Berpandangan luas.
6. Kepercayaan penuh kepada manajemen.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 23


In the globalization era ,
organizations are concerned
about:
1. Risk Management Added
value
2. Governance
for
3. Control Internal
4. Assurance (and Consulting) auditors

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 24


Internal Audit yang Bernilai Tambah

 Eksistensi internal auditor sebagai konsultan


merupakan suatu perubahan besar yang diharapkan
oleh The Institute of Internal Auditing Standard (IIAS)
agar menjadi internal auditor yang berkualitas
(quality internal auditor), sehingga dapat memberikan
jasa & konsultansi dalam business process kepada
manajemen operasional.
 Auditor Internal harus dapat menciptakan nilai
tambah (value added) bagi manajemen dan
organisasi.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 25


Internal Audit yang Bernilai Tambah

Tujuan:
1. Memberikan analisis operasional secara obyektif &
independen.
2. Menguji berbagai fungsi, proses dan aktivitas suatu
organisasi serta external value chain.
3. Membantu organisasi dalam merancang strategi bisnis
yang obyektif.
4. Melakukan assesment secara sistematis dengan
pendekatan multidisiplin.
5. Melakukan evaluasi & menilai efektivitas risk
management, control & governance processes.
Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 26
Internal Audit yang Bernilai Tambah

Agar internal auditor dapat berfungsi sebagai internal


auditor yang bernilai tambah, maka para internal
auditor hendaknya dapat melakukan assesment atas :
1. Operational & Quality Effektiveness.
2. Business Risk.
3. Business & Process Control.
4. Process & Business Efficiencies.
5. Cost Reduction Opportunities.
6. Waste Elimination Opportunities.
7. Corporate Governance Effectiveness.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 27


TANTANGAN YANG DIHADAPI INTERNAL
AUDITOR PADA ERA GLOBALISASI

1. Risk- based Orientation


2. Global Perspective
3. Governance Expertise
4. Technologically Adept
5. Business Acumen
6. Creative Thinking & Problem Solving
7. Strong Ethical Compass
8. Communication Skills

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 28


1. Risk- based Orientation

Standards
• 2010.A1 – The internal audit activity’s plan
of engagements should be based on a risk
assessment, undertaken at least annually.

• 2120.A1 – Based on the results of the risk


assessment, the internal audit activity should
evaluate the adequacy and effectiveness of
controls encompassing the organization’s
governance, operations, and information systems.

• 2210.A1 – When planning the engagement, the


internal auditor should identify and assess risks
relevant to the activity under review. The
engagement objectives should reflect the results
of the risk assessment.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 29


1. Risk- based Orientation

 Adanya pendekatan berbasis risiko (risk based approach)


memungkinkan internal auditor untuk tetap mampu menjalankan
tugasnya dengan efektif dan efisien, mencapai kepatuhan
(compliance) namun dengan mengurangi effort dan biaya yang
diperlukan.
 Pendekatan berbasis audit ini telah sejalan dengan International
Professional Practices Framework (IPPF) pada standar 2120 yang
menyebutkan bahwa fungsi internal audit harus mampu
mengevaluasi efektifitas dan berkontribusi dalam peningkatan proses
manajemen risiko di dalam perusahaan (IIA, 2017).
 Konsep risk based audit planning digunakan oleh internal auditor
untuk memastikan bahwa tindakan audit yang dilakukan telah focus
untuk memberikan assurance di dalam perusahaan bahwa tindakan
manajemen risiko di perusahaan telah sejalan dengan risk apetite
yang sebelumnya telah ditetapkan oleh perusahaan (Griffiths, 2006).

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 30


1. Risk- based Orientation
Properties Pendekatan Tradisional Pendekatan
/Konvensional berbasis Risiko
Focal point dalam Pengendalian Internal Risko
internal audit
Pengendalian internal Pengendalian akan aktif terjadi Proaktif, real time dan pengawasan
setelah adanya reactive bersifat kontinyu
events, pengawasan tidak
bersifat kontinyu
Penilaian Risiko Risk Factor Risk
Based Internal Berbasis Kontrol Berbasis risiko
Audit Test
Metode Internal Audit Penting untuk melengkapi Penting bahwa kerangkakerja atas
seluruh detil pengujian risiko ditetapkan secara luas

Internal Audit Memastikan adanya efisiensi Risk variation, risk avoidance, risk
Advice cost benefit dalam pelaksanaan share dan risk transfer untuk risk
pengendalian internal management
Peran internal audit di Independen Terintegrasi dengan manajemen
dalam organisasi risiko dan manajemen senior.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 31


1. Risk- based Orientation
CONTROL-BASED PROCESS-BASED RISK-BASED RISK MANAGEMENT -BASED
AUDITING (CBA) AUDITING (PBA) AUDITING (RBA) AUDITING (RMBA)
Objective Compliance with Effectiveness and Effectiveness of controls Effective of RM activities to
underlying efficiency of a & procedures to achieve objectives &
guidelines. process.
mitigate key risks. optimize/mitigate risks

Approach Understand Compare current Identify key business Understand obj., identify related
guidelines & audit process to best risks & evaluate controls risks, understand tolerance levels,
for compliance. practices.
to mitigate the risks. identify perf. & risks measures, &
asess RM effectiveness.

Focus Identify compliance Identify gaps between Identify controls & Identify gaps between current &
exceptions & the current process procedures that are not desired risks management
errors. & best practices.
operating as needed effectiveness.
to mitigate the key
risks.
Testing Statistical based Consulting-focused Combination of Combination of substantive &
predictive & evaluation of current substantive & compliance compliance tests, focusing only on
Approach substantive tests, & best practices
tests, focused only on key objectives & the related risks.
with some with some
compliance tests. compliance tests. key risks

Recommen- Relate exceptions Relate gaps to Relate exceptions or Relate gaps in RM effectiveness to
or errors to the specific operational errors to key risks. underlying risks & keybusiness
dation relevant guidelines objectives.
objectives
Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 32
1. Risk- based Orientation

Manfaat Audit Internal berbasis Risiko:


1. Membantu unit Audit Internal lebih fokus pada
hal- hal yang signifikan dan berdampak
luas seperti identifikasi risiko- risiko utama
dalam organisasi yang dapat menggagalkan
pencapaian tujuan.
2. Membantu manajemen dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan melaksanakan
manajemen risiko yang efektif.
3. Mengidentifikasi risiko-risiko utama semua proses
bisnis.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 33


2. Global Perspective

• Auditor internal harus berpandangan luas dan


dalam menilai sesuatu secara makro
bukan secara
(global)
sempit (mikro).

• Pada era globalisasi saat ini, sudah tidak ada lagi


batas-batas antar negara dalam menjalankan
bisnis.

• Organisasi Bisnis :
1. World Trade Organization (WTO).
2. Asia Pacific Economic Countries (APEC).

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 34


3. Governance Expertise

Four Pillars of Good Governance :


1. Board of Directors (BOD) &
Board of Commissioner (BOC)
2. Senior Management
3. External Auditors
4. Internal Auditors.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 35


3. Governance Expertise

• Auditor internal harus melaksanakan prinsip kelola


perusahaan
tata yang baik yaitu Corporate Governance
(GCG) sertaGoodtata pemerintahan yang baik atau
Goverment Governance (GGG) Good

• Auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup


tentang
internal GCG & GGG.

• Auditor internal berperanan penting dalam implementasi GCG


di perusahaan maupun GGG di pemerintahan.

• Efektivitas sistem pengendalian internal dan auditor internal


merupakan salah satu kriteria penilaian dalam implementasi
GCG & GGG.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 36


3. Governance Expertise

Internal Auditor sebagai Pilar GCG


 Peran dan posisi internal Auditor di Perusahaan merupakan pilar
penting dan faktor kunci sukses (key success factor) dalam
Management Control System agar pengelolaan perusahaan dapat
berjalan sesuai prinsip – prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance).

 Terjadinya berbagai skandal bisnis (business gate) maupun kasus


Kebangkrutan perusahaan di belahan dunia mana pun
ternyata berkaitan erat dengan GCG. Prinsip-prinsip GCG yang
bersifat universal, saat itu tidak diterapkan secara sungguh-
sungguh, konsekuen dan konsisten.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 37


3. Governance Expertise

Internal Auditor diharapkan dapat mendorong implementasi GCG


di lingkungan perusahaan secara efektif, misalnya :

 Transparency (Transparansi) dalam Pelaporan Keuangan


perusahaan.
 Accountability (Akuntabilitas) dalam Pengelolaan aset
perusahaan
 Responsibility (Tanggung Jawab) perusahaan terhadap
publik (CSR,
PKBL, Community Development dll).
 Independency (Independensi) terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan, termasuk pemegang saham
minoritas.
 Fairness (kewajaran) dalam pengadaan barang & jasa
38
serta tidak ada Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021
4. Technologically Adept

• Auditor internal senantiasa mengikuti perkembangan


harus
teknologi, Teknologi Informasi (Information
terutama
• Auditor internal harus memiliki technology proficiency, misalnya
Technology).
ahli dibidang Audit Sistem Informasi (Information System Audit).
• Apabila diperlukan auditor internal dapat mengambil
sertifikasi Certified Information System Audit (CISA).
gelar
• Selain itu auditor internal harus dapat menggunakan kemampuan
di bidang teknologi (technologicall skills) untuk menganalisis /
mitigasi risiko, perbaikan proses ( improve process) dan evaluasi
efisiensi (upgrade efficiency).

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 39


5. Business Acumen

Auditor internal perlu :


• Memiliki jiwa kewirausahaan (entrepeneurship) yang tinggi.
• Mengikuti setiap perkembangan dalam proses bisnis
(business process).
• Lebih berperan sebagai mitra bisnis (business partner)
bagi
manajemen.
• Lebih berorientasi untuk memberikan kepuasan kepada
jajaran
manajemen sebagai pelanggan (customer satisfaction).

“Auditor internal bukan hanya mahir dalam


bidang audit namun juga perlu mahir
dalam bidang bisnis”
Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 40
6. Creative Thinking & Problem Solving

• Auditor internal harus selalu berpikir positif


(positive thinking), kreatif dan inovatif serta
lebih berorientasi pada pemecahan masalah.

• Untuk menjadi problem solver auditor internal


memerlukan pengalaman bertahun-tahun
melakukan audit berbagai fungsi / unit kerja
suatu organisasi / perusahaan.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 41


7. Strong Ethical Compass

Auditor internal harus :


• Selalu menjaga kode etik (code of ethics).
• Senantiasa menjunjung tinggi moralitas
yang berlandaskan ajaran agama dalam
menjalankan tugas.
• Menjaga integritas dan menghindarkan diri
dari perilaku yang tidak terpuji.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 42


8. Communication Skills

Dewan Komisaris

Komite
Audit
Eksternal
Manajemen Auditor

Internal
Auditor

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 43


8. Communication Skills

• Pekerjaan auditor internal sangat berhubungan erat


dengan unit organisasi lain, yaitu manajemen, komite
audit, auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik).

• Auditor internal harus menjalin komunikasi yang baik


dengan pihak-pihak lain tersebut.

• Selalu meningkatkan kemampuan dalam bidang


komunikasi (communication skills) , baik lisan
maupun tertulis.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 44


Kesimpulan

Untuk menjadi auditor internal yang profesional pada Era


Globalisasi dengan paradigma baru, maka para auditor internal
harus :
1. Melaksanakan standar profesional serta kode etik profesi
yang ditetapkan oleh organisasi profesi secara konsisten.
2. Lebih mengedepankan peran sebagai Consultant & Catalist
dari pada Watchdog.
3. Senantiasa mengikuti perkembangan mutakhir
lingkungan
bisnis yang sangat cepat serta teknologi informasi
(Information Tecchnology) yang pesat dan canggih.
4. Selalu mengikuti perkembangan terbaru tentang konsep &
teknik dalam internal auditing melalui Pendidikan
Profesi berkelanjutan (Continuing Professional
Education).
5. Selalu meningkatkan kemampuan dibidang komunikasi
(communication skills ) baik
Kuliah Umum lisan
FEB UNHAS, maupun
26 November 2021 tertulis. 45
Referensi

1. Effendi, M. Arief; Paradigma Baru Internal Auditor; Majalah Auditor; Jakarta,


Edisi 5; 2002.
2. Effendi, M. Arief; Risk Based Internal Auditing; Majalah Media Akuntansi;
Jakarta; Edisi April 2003.
3. Effendi, M. Arief; The Power of Good Corporate Governance Teori dan
Implementasi; Edisi 2, Cetakan ke 4; Salemba Empat; Jakarta; Februari
2020.
4. Effendi, M. Arief; Value Added Internal Auditing; Majalah Auditor; Jakarta;
Edisi 8; 2003.
5. Griffith, David; Risk Based Internal Auditing – Three Views on
Implementation; 30 Januari 2006, Version 1.0.0,
www.internalaudit.biz
6. IIA; Code of Ethics; Revised January 2009.
7. IIA; International Standards for the Professional Practices of Internal
Auditing (IPPF Standard 2017); Revised October 2016.
8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tentang
pembentukan dan pedoman penyusunan piagam Unit Audit Internal; 23
Desember 2015.

Kuliah Umum FEB UNHAS, 26 November 2021 46

Anda mungkin juga menyukai