Anda di halaman 1dari 9

MAKNA PENELITIAN BAGI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

 
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian
Kualitatif
yang Diampu Oleh DR. Rahmat, M.Pd.I.
 
 
Disusun Oleh Kelompok I
 
Dewi Rokani NIM. 220501014023
Dhia Ulhaq NIM. 220501014024
H. Takmad NIM. 220501014093
Mohamad Fachrur Rozi NIM. 220501014050
Mohammad Mufty Alwy NIM. 220501014051
Muhammad Rizal Fahlevi NIM. 220501014059
Muhammad Zaky NIM. 220501014060
Nina Maryanih NIM. 220501014068
Nurul Jannah AM NIM. 220501014039
 
 MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM (IKHAC)
Jl. Raya Tirtowening No. 17 Bendunganjati
Mojokerto-Jawa Timur
Makna penelitian bagi pengembangan
ilmu pengetahuan
Penelitian dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kita.
Penelitian memberikan informasi dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat
keputusan. Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian
nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun
kepentingan ilmu pengetahuan.
Dari berbagai ahli yang mencoba membuat definisi penelitian
yang tepat, pada dasarnya penelitian adalah suatu proses
penyelidikan atau pencarian sesuatu (fakta dan prinsip-prinsip)
yang dilakukan secara sistematis, hati-hati, kritis (critical
thinking) dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dari
pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian
merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran,
sehingga penelitian merupakan metode berpikir secara kritis.
Menurut pendapat Gordon (1994 : 57) pengertian
pengetahuan adalah struktur organisasi pengetahuan
yang biasanya merupakan suatu fakta prosedur
dimana jika dilakukan akan memenuhi kinerja yang
mungkin.

Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan


bahwa pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu
yang diketahui atau dipahami seseorang secara
subjektif yang diperoleh dari pengalaman
menghadapi suatu fakta atau situasi berdasarkan
panca indra, dan diolah oleh akal budi. Pengetahuan
ini dapat dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan non-
ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah.
Proses sistematisasi pengetahuan menjadi ilmu
biasanya melalui tahap-tahap sebagai berikut:

 Tahap perumusan pertanyaan sebaik mungkin.


 Merancang hipotesis yang mendasar dan teruji.

 Menarik kesimpulan logis dari pengandaian-pengandaian.

 Merancang teknik men-tes pengandaian-pengandaian.

 Menguji teknik itu sendiri apakah memadai dan dapat

diandalkan.
 Tes itu sendiri dilaksanakan dan hasil-hasilnya ditafsirkan.

 Menilai tuntutan kebenaran yang diajukan oleh

pengandaian-pengandaian itu serta menilai kekuatan teknik


tadi.
 Menetapkan luas bidang berlakunya pengandaian-

pengandaian serta teknik dan merumuskan pertanyaan baru.


ANALISIS
Fungsi ilmu, yaitu mendeskripsikan, menjelaskan,
memprediksi, dan mengendalikan. Ilmu melaksanakan
fungsinya melalui teori yang dikandungnya. Teori ialah
himpunan definisi, konsep dan hipotesis tentang hubungan
antar variabel. Ciri utama teori, adalah mengandung makna
“jika…, maka…”. Tujuan teori adalah menjelaskan dan
membuat prediksi, sehingga memungkinkan untuk melakukan
pengendalian. Sesuai dengan karakteristik ilmu, yaitu rasional,
logis, objektif dan terbuka, maka seorang ilmuwan selain harus
memiliki syarat-syarat: empirisme, rasionalisme, dan kritisme,
juga harus memiliki sikap ilmiah sebagai berikut: (1) Sikap ingin
tahu, yaitu memiliki sikap bertanya atau selalu penasaran
terhadap sesuatu yang gelap, yang tidak wajar, dan
kesenjangan. (2) Skeptik, yaitu bersikap ragu terhadap
pernyataan-pernyataan yang belum kuat dasar pembuktiannya.
(3) Kritis, yaitu cakap dalam menunjukkan batas-batas soal,
mampu menunjukkan perbedaan-perbedaan (divergensi) dan
persamaanpersamaan (konvergensi),
Komponen-Komponen Ilmu Ilmu pengetahuan pada hakekatnya
memiliki beberapa komponen sebagai berikut:
(1) Teori, yaitu generalisasi yang telah teruji kebenarannya
secara ilmiah.
(2) Fakta, keadaan sebenarnya (empirik) yang diwujudkan
dalam jalinan dua konsep atau lebih.
(3) Fenomena, yaitu gejala dan kejadian yang ditangkap dengan
panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman ,perasaan,
perabaan), kemudian dijadikan konsep (istilah atau simbul)
yang mengandung pengertian singkat dari fenomena,
(4) Konsep, yaitu istilah atau simbul yang mengandung
pengertian singkat dari fenomena.
Langkah-langkah sistematis tersebut meliputi:
(1) Mengidentifikasi dan Merumuskan masalah,
(2) Menyusun kerangka Pemikiran ,
(3) Merumuskan Hipotesis ,
(4) Menguji hipotesis , dan
(5) Menarik kesimpulan .
Kesimpulan
Dari berbagai ahli yang mencoba membuat definisi
penelitian yang tepat, pada dasarnya penelitian adalah suatu
proses penyelidikan atau pencarian sesuatu (fakta dan prinsip-
prinsip) yang dilakukan secara sistematis, hati-hati, kritis
(critical thinking) dan harus dilakukan dengan sungguh-
sungguh. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan
kebenaran, sehingga penelitian merupakan metode berpikir
secara kritis.
Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui
atau dipahami seseorang secara subjektif yang diperoleh dari
pengalaman menghadapi suatu fakta atau situasi berdasarkan
panca indra, dan diolah oleh akal budi. Pengetahuan ini dapat
dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan non-ilmiah dan
pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah ini tidak
perlu dikaji ulang kebenarannya sedangkan pengetahuan pra-
ilmiah ini perlu diuji lebih lanjut menggunakan metode-metode
ilmiah.
Ilmu pengetahuan mempunyai hubungan yang
erat dengan penelitian atau kajian, ilmu
pengetahuan dapat maju dan berkembang
karena adanya penelitian, sedangkan cara – cara
penelitian dapat berkembang karena adanya
pengembangan dalam ilmu pengetahuan.
Keduanya yakni ilmu dan penelitian itu
mempunyai tugas akhir yang sama, yaitu
menunjukkan kebenaran yang disbut kebenara
ilmiah, kebenaran yang diperoleh berdasarkan
data empiris serta dilakukan berdasarkan atau
menurut cara atau prosedur ilmiah.
Terima Kasih

HAPPY KIYOWO

Anda mungkin juga menyukai