Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK INTERVIEW

DALAM MENGGALI
INFORMASI
DINAS PMD KAB. TANAH LAUT
Wawancara-Mendalam (In-depth Interview) adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif
lama (Sutopo 2006: 72)
Manfaat dari Teknik Interview

• Topik/pembahasan masalah yang ditanyakan bisa bersifat kompleks atau sangat


sensitif
• Dapat menggali informasi yang lengkap dan mendalam mengenai sikap,
pengetahuan, pandangan responden mengenai masalah
• Responden tersebar à maksudnya bahwa siapa saja bisa mendapatkan kesempatan
untuk diwawancarai namun berdasarkan tujuan dan maksud diadakan penelitian
tersebut
• Responden dengan leluasa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tanpa
adanya tekanan dari orang lain atau rasa malu dalam mengeluarkan pendapatnya
• Alur pertanyaan dalam wawancara dapat menggunakan pedoman (guide) atau
tanpa menggunakan pedoman. Jika menggunakan pedoman (guide), alur
pertanyaan yang telah dibuat tidak bersifat baku tergantung kebutuhan dilapangan
TEKNIK INTERVIEW
Berikut ini merupakan beberapa
cara/teknik dalam melakukan interview
Sebelum Memulai Pendataan | lakukan proses PENGKONDISIAN
“ Kenalkan diri sebagai dasawisma
serta jelaskan maksud dan tujuan
kunjungan untuk pendataan ”

 “ Minta kesediaan/
persetujuan responden
untuk diwawancarai.”

“Lakukan observasi untuk


pertanyaan yang tidak perlu
ditanya”
TEKNIK INTERVIEW
A. Menciptakan dan menjaga suasana yang baik
• Mulailah dengan memperkenalkan diri terdahulu, baru menanyakan biodata
responden .
• Sampaikan tujuan diadakannya penelitian, agar responden memahami pembahasan
topik yang akan ditanyakan dan supaya lebih transparan kepada responden (adanya
kejujuran).
• Timbulkan suasana bebas, responden boleh melakukan aktifitas yang lain ketika sesi
wawancara ini berlangsung sehingga memberikan rasa “nyaman” bagi responden .
• Timbulkan perasaan bahwa ia (responden) adalah orang yang penting, kerjasama
dan bantuannya sangat diperlukan: bahwa pendapat yang responden berikan akan
dijaga kerahasiannya dan tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam
wawancara ini.
TEKNIK INTERVIEW

A. Tidak Mensugesti atau Mengarahkan jawaban


Tidak memberikan sugesti untuk memberikan jawaban-jawaban
tertentu kepada responden yang akhirnya nanti apa yang
dikemukakan (pendapat) responden bukan merupakan pendapat dari
responden itu sendiri
Mengarahkan/Direktif
Percakapan yang dipandu oleh kuesioner
Fokus mencari informasi dari responden
Mengarahkan bukan meminta responden
menjawab sesuai pendapat kita
TEKNIK INTERVIEW

A. Intonasi Suara
Jika pewawancara merasa lelah atau bosan atau tidak suka dengan
jawaban responden, hendaknya intonasi suara dapat dikontrol
dengan baik agar responden tetap memiliki rasa “nyaman” dalam sesi
wawancara tersebut. Hal yang dapat dilakukan misalnya; mengambil
minum, ngobrol hal yang lain, membuat candaan dll).
Semangat Mencari
Informasi
Bekerjasama | Hindari kesan “Saya pakar”
Ciptakan suasan yang nyaman| Dengarkan
untuk mengetahui dan merefleksikan
Hargai sikap/jawaban responden | Hindari
“refleks untuk meluruskan”
Temui klien dalam situasi mereka | Temui
responden yang sedang senggang
TEKNIK INTERVIEW

A. Kecepatan Berbicara
Agar responden dapat mencerna apa yang ditanyakan sehingga
memberikan jawaban yang diharapkan oleh pewawancara.
TEKNIK INTERVIEW

A. Pertanyaan Sensitive
Pewawancara mampu melakukan empati kepada responden
sehingga membuat responden tidak malu dalam menjawab
pertanyaan tersebut.
Manfaat Mendengar Reflektif – Bagi Petugas Dasawisma

Mengekspresikan Menjernihkan salah


empati pengertian tentang
(menghormati & apa yang dikatakan
menerima klien
perasaan klien)

Menyampaikan Mencegah salah


kesediaan untuk paham yang tidak
tidak menghakimi perlu
TEKNIK INTERVIEW

A. Kontak Mata
Agar responden merasa dihargai, dibutuhkan selama proses
wawancara tersebut
TEKNIK INTERVIEW

A. Bahasa Tubuh
Pewawancara mampu melihat gerakan dari bahasa tubuh yang
ditunjukan oleh responden, misalnya responden merasa tidak
nyaman dengan sikap yang ditunjukan oleh pewawancara,
pertanyaan atau hal lainnya. Karena hal ini dapat menyebabkan
informasi yang diterima tidak lengkap
TEKNIK INTERVIEW

A. Waktu/Lama Wawancara
Dalam pelakasanaan wawancara-mendalam ini pewawancara dapat
mengontrol waktu. Hal ini dikuatirkan responden dapat menjadi
bosan, lelah sehingga informasi yang diharapkan tidak terpenuhi
dengan baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai