Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

HUBUNGAN PUSAT - DAERAH


PENGERTIAN HUB PUSAT- DAERAH

• hubungan pusat dan daerah muncul karena dianutnya asas


desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
• hubungan pusat daerah dapat diartikan sebagai hubungan
kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah
RUANG LINGKUP HUBUNGAN PUSAT- DAERAH

• Lingkup hubungan pusat dan daerah meliputi hubungan


kewenangan, hubungan keuangan, hubungan dalam
pelaksanaan pembangunan, hubungan organisasi dan
hubungan pengawasan (Aries Djaenuri ; 2000)
• Fawren : lingkup hubungan pusat dan daerah meliputi hubungan
kewenangan, hubungan pengawasan, hubungan keuangan dan
hubungan dalam susunan organisasi pemerintahan;
• UU No. 32 Tahun 2004 pasal 2 ayat (5) : hubungan pusat dan daerah
meliputi hubungan wewenang, hubungan keuangan, hubungan
pelayanan umum, hubungan pemanfaatan sumber daya alam dan
hubungan pemanfaatan sumber daya lainnya
HUBUNGAN PUSAT - DAERAH

Pemberian otonomi kepada daerah tidak menyebabkan daerah


menyelenggarakan otonominya lepas dari kerangka NKRI tetapi
sebaliknya juga Pemerintah Pusat tidak mencampuri terlalu banyak
pengelolaan urusan pemerintahan daerah
faktor yang kemungkinan dapat mengganggu dan merusak keserasian
hubungan Pusat – Daerah :
1. Masih terdapatnya kesenjangan dan perbedaan antara sistim
hubungan Pusat-Daerah yang telah digariskan secara formal
dengan kenyataan di dalam pelaksanaannya.
HUBUNGAN PUSAT- DAERAH (LANJUTAN)

2. Beberapa daerah masih merasakan adanya perlakuan yang


tidak adil dari Pemerintah Pusat terutama yang menyangkut
alokasi dana dan keterbatasan keleluasaan daerah untuk
menggunakan kebijaksanaan pembangunan daerah. Untuk
memperbesar keleluasaan itu daerah-daerah akan semakin vokal
menuntut penyerahan wewenang yang lebih banyak dan lebih luas.
3. Makin rendahnya tingkat kemampuan pusat untuk
memberikan subsidi kepada daerah dapat pula menjadi penyebab
gangguan keserasian
MODEL-MODEL HUBUNGAN PUSAT- DAERAH

Model utama dalam hubungan Pusat-Daerah dilihat dari


kedudukan Pemerintah Daerah terhadap Pemerintah
Pusat (Dennis Kavanagh):
1. MODEL PELAKSANAAN (AGENCY MODEL)
Dalam model ini, Pemerintah Daerah dipandang oleh
Pemerintah Pusat hanya sebagai pelaksana belaka.
Wewenang yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah
sangat terbatas. Seluruh kebijakan dirumuskan oleh
Pemerintah Pusat tanpa perlu mengikutsertakan
Pemerintah Daerah
MODEL-MODEL HUBUNGAN PUSAT- DAERAH
(lanjutan)

2. MODEL KEMITRAAN (PARTNERSHIP MODEL)


Dalam model ini, Pemerintah Daerah memiliki suatu tingkat
kebebasan tertentu untuk melakukan pilihan-pilihan
tindakan tertentu. Beberapa cirinya antara lain pemerintah
daerah memiliki kekuasaan politik, keuangan, sumber daya
dan juga memiliki kewenangan secara formal serta adanya
keseimbangan kekuasaan antara pusat-daerah.
ASAS PENYELENGG PEM DI DAERAH

A. Desentralisasi :
penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bentuk-bentuk desentralisasi meliputi :
1.Dekonsentrasi
2.Delegasi
3.Devolusi, serta
4.Privatisasi.
ASAS PENYELENGG PEM DI DAERAH
(LANJUTAN)
B. Dekonsentrasi
Penerapan asas dekonsentrasi antara lain pendelegasian
wewenang dari Presiden kepada para Menteri, pendelegasian
wewenang dari Gubernur kepada Badan Koordinasi
Penanaman Modal Daerah, dan lain sebagainya.
C. Tugas Pembantuan
Penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa
serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu

Anda mungkin juga menyukai