Anda di halaman 1dari 40

PERBANDINGAN LAMA KERJA BUPIVAKAIN DAN

BUPIVAKAIN KETAMIN UNTUK BLOK


INFRAORBITA PADA PASIEN PASCABEDAH
LABIOPLASTI
Tesis

Riska Widyastuti Kuntari


130121180005
Pembimbing I: Dr. Tinni T.Maskoen, dr.,Sp.An, KIC, KMN, FIPM
Pembimbing II: M. Andy Prihartono, dr., Sp.An, KMN, KAR, FIPM,M.Kes
Pembimbing III: Dr. Hardisiswo Soedjana, dr., Sp.BP-RE (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2022
01
PENDAHULU
AN
Latar Belakang
Labioplasti
Analgesia
pascabedah yang Penatalaksanaan
tidak adekuat nyeri yang adekuat
Nyeri pascabedah
derajat sedang

Pengobatan: opioid,
parasetamol, NSAID,
blok saraf
Tema Sentral
Nyeri pascabedah labioplasti merupakan keluhan utama yang
dialami pasien anak yang menjalani operasi

Tatalaksana nyeri pascabedah labioplasti antara lain analgetik


opioid (fentanil), NonSteroid Anti Inflammatory Drug (NSAID),
parasetamol, atau blok infraorbita dengan anestesi lokal bupivakain

Ketamin sebagai adjuvan anestesi lokal masih jarang digunakan


walaupun obat tersebut tersedia di rumah sakit.

Penambahan ketamin sebagai adjuvan pada bupivakain bertujuan


untuk memperpanjang efek analgesia.
RUMUSAN MASALAH TUJUAN
PENELITIAN
Bagaimana perbandingan lama kerja Mengetahui perbandingan lama kerja
bupivakain dan bupivakain ketamin untuk bupivakain dan bupivakain ketamin untuk
blok infraorbita pada pasien pascabedah blok infraorbita pada pasien pascabedah
labioplasti? labioplasti

KEGUNAAN
PENELITIAN
Akademis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang bermanfaat tentang lama
kerja bupivakain ketamin untuk blok infraorbita pada pasien pascabedah labioplasty dan diharapkan
dapat digunakan sebagai landasan atau sumber pemikiran untuk penelitian selanjutnya.
Praktis:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis dalam praktek sehari-hari
02
TINJAUAN
PUSTAKA
Nyeri Pascabedah Labioplasti

Pengelolaan nyeri pascabedah


labioplasti sangat penting  karena
skor nyeri 4.
Blok Infraorbita
BUPIVAKAIN KETAMIN

Golongan Amida • Turunan phencyclidine


• Antagonis non-kompetitif pada reseptor N-Methyl-
D-Aspartat (NMDA)
Struktur
Kimia

Mekanisme Menghambat masuknya ion Na+ Menghambat pembukaan saluran natrium di membran
Kerja  menghambat impuls saraf permukaan sel saraf perifer  menghambat depolarisasi
 menurunkan konduksi nyeri

Antagonis non-kompetitif pada reseptor N-Methyl-D-


Aspartat (NMDA)  menghambat impuls saraf
Agonis reseptor mu-opioid

Menghambat pelepasan mediator inflamasi lokal


2.3 Kerangka Pemikiran
Premis 1 : Nyeri pascabedah labioplasti merupakan keluhan utama yang dialami pasien anak
yang menjalani operasi dengan skor nyeri 4. 6,40

Premis 2 : Tatalaksana nyeri pascabedah labioplasti anak dapat dilaksanakan dengan


opioid, parasetamol, Non-Steroidal Anti Inflammatory Drugs atau blok infraorbita.4,7
Premis 3 : Efektivitas blok infraorbita untuk operasi labioplasti sudah lama terbukti tetapi
hanya sedikit penelitian yang menggunakan ketamin sebagai adjuvan untuk anestesi
lokal. 1,6

Premis 4 : Bupivakain merupakan anestesi lokal golongan amida yang dapat digunakan
untuk blok infraorbita dengan lama kerja 12 sampai dengan 18 jam
pascabedah labioplasti.2,3
Premis 5 : Bupivakain ketamin dapat digunakan pada blok infraorbita dengan lama kerja 24
jam pascabedah labioplasti.3
2..3 Hipotesis

Bupivakain ketamin memiliki lama kerja analgesia yang lebih lama


dibandingkan dengan bupivakain untuk blok infraorbita pada
pasien pascabedah labioplasti.
03
SUBJEK,
BAHAN, DAN
METODE
PENELITIAN
Subjek Penelitian
Pasien  labioplasti di Santosa Hospital Bandung
Central.

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi Kriteria pengeluaran


1. Perdarahan
1. Pasien anak dengan 1. Riwayat gangguan pascaoperatif yang
labioschizis yang menjalani pembekuan darah. memerlukan operasi
operasi labioplasti elektif. 2. Riwayat alergi terhadap ulang
2. Usia 3 bulan – 1 tahun. bupivakain dan ketamin 2. Blok infraorbita tidak
3. Pasien dengan status fisik
berjalan dengan baik
berdasarkan American Society
of Anesthesiologist (ASA)
dalam kategori I-II.
Penentuan besar sampel
Berdasarkan perhitungan statistik dengan
menetapkan taraf kepercayaan 95%, kuasa uji
(power test) 95% dan hipotesis satu arah

Jumlah sampel minimal masing-masing kelompok =


13 orang
10% kemungkinan pengeluaran sample = 14,3 ~ 15
orang

Jumlah sampel = 30 orang


Metode Penelitian
Tipe dan
rancangan penelitian Definisi konsepsional penelitian

Desain penelitian Randomized


clinical trial (RCT) Variabel bebas: lama analgesia
atau uji klinis acak pascabedah
double blind

Pengambilan Consecutive
sample sampling Variabel terikat: blok infraorbita
Alokasi subjek Teknik blok dengan bupivakain dan
permutasi bupivakain ketamin

Analisa Statistik
04
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

Subjek penelitian Tempat penelitian Waktu penelitian


• 30 subjek Santosa Hospital
• usia 3 bulan sampai 1 tahun Bandung Central Jl. Bulan Maret sampai
• ASA I-II Kebon Jati no. 38, dengan Mei 2022
• operasi labioplasti elektif Bandung, Jawa Barat

Tidak ada subjek


penelitian yang
dikeluarkan
Hasil Uji Statistik :
kedua kelompok
layak untuk
Parameter : dibandingkan dan
Usia dilakukan uji
Berat Badan hipotesis lebih
Jenis Kelamin lanjut
Lama Operasi
Subjek Penelitian :
• Kelompok Bupivakain 0,25% (B)
• Kelompok Bupivakain 0,25%
+Ketamin 0.5 mg/kgBB (BK)
Karakteristik Subjek Penelitian
Kelompok Nilai p*
 
Karakteristik B BK
 
(n=15) (n=15)

Usia (bulan) 6,40 ± 3,48 6,66 ± 3,55 0,79

Berat Badan (Kilogram) 6,39 ± 1,86 6,67 ± 1,04 0,48

Jenis Kelamin    
Perempuan 9 (60%) 5 (33,3%) 0,20
Laki-laki 6 (40%) 10 (66,7%)

Lama Operasi (menit) 74 ± 12,98 83,67 ± 12,46 0,48

Skala PAED 7,13 ± 0,99 6,60 ± 0,74 0,11


Perbandingan Laju Nadi Intraoperatif Subjek
Penelitian
  Kelompok Nilai p*
Nadi
B BK  
(n=15) (n=15)
Intraoperasi    
T0 117,13 (2,8) 118,07 (1,67) 0,28
T1 116,13 (2,83) 117,27 (1,53) 0,18
T2 115,93 (2,58) 116,80 (1,57) 0,27
   
Pascaoperasi  
Ruang Pemulihan  
T3 115,33 (2,80) 116,73 (1,39) 0,09
T4 115,40 (2,80) 116,80 (1,66) 0,11
     
Pascaoperasi  
Ruang Perawatan  
T5 115,20 (2,73) 116,87 (1,51) 0,048*
T6 114,73 (2,40) 116,20 (1,57) 0,046*
Perbandingan Laju Respirasi Intraoperatif Subjek
Penelitian
  Kelompok Nilai p*
Respirasi
B BK  
(n=15) (n=15)
Intraoperasi      
T0 21,20 (2,11) 20,67 (2,09) 0,49
T1 20,93 (1,98) 19,47 (1,60) 0,03*
T2 20,13 (1,60) 19,20 (1,82) 0,16
     
Pascaoperasi  
Ruang Pemulihan    
T3 19,07 (1,67) 18,80 (2,11) 0,70
T4 19,73 (1,98) 18,80 (1,47) 0,15
     
Pascaoperasi
Ruang Perawatan      
T5 19,20 (2,24) 19,07 (1,67) 0,85
T6 18,33 (2,20) 19,33 (1,95) 0,30
Perbandingan Saturasi Oksigen Intraoperatif
Subjek Penelitian
  Kelompok Nilai p*
Saturasi oksigen
B BK  
(n=15) (n=15)
Intraoperasi      
T0 99,60 (0,51) 99,53 (0,52) 0,72
T1 99,35 (0,52) 99,35 (0,52) 1,00
T2 99,67 (0,49) 99,67 (0,49) 1,00
     
Pascaoperasi  
Ruang Pemulihan    
T3 99,73 (0,46) 99,67 (0,49) 0,70
T4 99,60 (0,51) 99,40 (0,51) 0,29
     
Pascaoperasi  
Ruang Perawatan    
T5 99,60 (0,51) 99,53 (0,52) 0,72
T6 99,67 (0,49) 99,67 (0,49) 1,00
Perbandingan Skala PAED Subjek
Penelitian
Variabel Kelompok N Mean SD p-value
Skala PAED Bupivakain 15 7,13 0,990 0,105
Bupivakain 15 6,60 0,737
ketamin
Perbandingan Skor FLACC Subjek
Penelitian
  Kelompok Nilai p*
Skor Nyeri (FLACC)
B BK
 

(n=15) (n=15)
Pascaoperasi
   
   
   
   

Ruang Perawatan
 

 
Jam ke-5  
Tidak nyeri (0) 8 (53,3%) 15 (100%) 0,03*
Nyeri ringan (1-3) 7 (46,7%) 0  
Nyeri sedang (4-6) 0 0  
Nyeri berat (7-10) 0 0  
       
Jam ke-6      
Tidak nyeri (0) 0 15 (100%) 0,0001**
Nyeri ringan (1-3) 15 (100%) 0  
Nyeri sedang (4-6) 0 0  
 
 

Nyeri berat (7-10) 0


0  
 
 
 
 
 
 
Perbandingan Skor FLACC Subjek
 
Penelitian
Kelompok Nilai p*
Skor Nyeri (FLACC)
B BK
 

(n=15) (n=15)
Pascaoperasi
   

Rumah Singgah
Jam ke-8
Tidak nyeri (0) 0 15 (100%)
Nyeri ringan (1-3) 0,0001**
8 (53,3%) 0
Nyeri sedang (4-6) 7 (46,7%) 0
Nyeri berat (7-10) 0 0
     
Jam ke-12    
Tidak nyeri (0) 15 (100%)
Nyeri ringan (1-3) 0
Nyeri sedang (4-6) 8 (100%) 0
Nyeri berat (7-10) 0
   
Jam ke-24  
Tidak nyeri (0) 9 (60%)
Nyeri ringan (1-3) 6 (40%)
Nyeri sedang (4-6) 0
Nyeri berat (7-10) 0
Lama Analgesia Pascabedah Subjek Penelitian
Perlakuan
Variabel Nilai p
B (N=15) BK (N=15)

Lama analgesia 8 jam 24 jam


0,0001**
pascabedah (jam) 16 menit (267,82) (0)
Pengujian Hipotesis
Bupivakain ketamin memiliki lama kerja
analgesia yang lebih panjang dibandingkan
HIPOTESIS dengan bupivakain untuk blok infraorbita pada
pasien pascabedah labioplasti

 kelompok B :
 Skor FLACC ≥ 4  didapatkan pada
pengamatan di T8 (8 jam) sebanyak 7
(46,7%) subjek penelitian dengan lama
analgesia 496 menit (8 jam 16 menit)
Argumentasi  Kelompok BK :
Penunjang  Skor FLACC ≥ 4  tidak didapatkan
hingga pengamatan di T24
 Skor FLACC ≤ 4  didapatkan pada
pengamatan di T24 (24 jam) sebanyak 6
Simpulan: (40%) subjek penelitian dengan lama
Hipotesis teruji analgesia 1440 menit (24 jam) dan
sebanyak 9 (60%) subjek penelitian masih
dan diterima. belum merasakan nyeri.
PEMBAHASAN
Nyeri
Pascabeda
h labioplasti

Bupivakain
&
Bupivakain Skor
Ketamin FLACC

Blok Analgetik
Infraorbita adekuat
Karakteristik Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 30 pasien yang menjalani


operasi labioplasti yang dibagi menjadi dua kelompok dengan
masing-masing kelompok terdiri dari 15 subjek

Hasil dari
Kedua
Karakteristik karakteristik umum:
kelompok
umum: Usia, jenis kelamin,
homogen dan
Usia, jenis Berat Badan, Lama
layak untuk
kelamin, Berat Operasi, tidak
dibandingkan
Badan, Lama terdapat perbedaan
Operasi yang bermakna
13
Pasca blok
Kelompok Bupivakain
infraorbita
Ketamin, lama
intraoperatif
analgesia lebih
peningkatan laju
Pada Panjang yaitu sekitar Efek samping
nadi & nafas (-)
penelitian ini 1440 menit (24 jam)  tidak
 peningkatan
dibandingkan dengan ditemukan
skor FLACC (-)
kelompok bupivakain
 Blok berjalan,
tunggal yaitu 496 menit
efek analgesia
(8 jam 16 menit)
(+)
Keterbatasan Penelitian

subjek hanya di observasi 24 jam, sehingga pada kelompok


bupivakain ketamin data mengenai kapan pasien
membutuhkan analgetik saat pasien di rumah hanya
berdasarkan apa yang disampaikan oleh orang tua pasien
SIMPULAN DAN SARAN

09
Simpulan

UMUM KHUSUS
Bupivakain ketamin memiliki Bupivakain ketamin memiliki
lama kerja yang lebih lama kerja hingga 24 jam
panjang dibandingkan dibandingkan bupivakain
bupivakain untuk blok yang memiliki lama kerja
infraorbita pada pasien lebih singkat yaitu sekitar 8
pascabedah labioplasti. jam.
SARAN
Saran Akademis

Penelitian lebih lanjut mengenai blok infraorbita dengan


menggunakan kombinasi bupivakain ketamin dapat dilakukan
dengan konsentrasi obat yang berbeda.

Saran Praktis

Hasil penelitian ini didapatkan, blok infraorbita dengan menggunakan


bupivakain ketamin memberikan analgesia yang lebih panjang
dibandingkan dengan bupivakain sehingga dapat dijadikan sebagai
standar dalam pengelolaan nyeri pascabedah labioplasti.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution


2.1.1 Nyeri
Sensasi tidak menyenangkan dan pengalaman emosional disertai
dengan adanya potensi ataupun kerusakan jaringan yang nyata,
Definisi sehingga stimulus yang sama dapat menimbulkan nyeri yang berbeda
terhadap setiap orang.

Proses terjadinya nyeri

Transduksi

Transmisi

Modulasi

Persepsi
Nyeri Pascabedah Labioplasti
Kategori Skor

0 1 2
The Faces, Legs,
Face Tak ada ekspresi
khusus atau senyum
Kadang meringis atau
mengerutkan dahi
Sering meringis,
mengatupkan rahang, Activity, Cry, and
dagu gemetaran
Consolability
Legs Posisi normal atau rileks Gelisah, rewel, tegang Menendang-nendang
(FLACC)
Activity Tidur nyenyak, posisi Menggeliat terus Posisi membungkuk,
normal, bergerak menerus, tegang kaku dan meronta-ronta
tenang

Cry Tidak menangis Merintih, merengek, Menangis terus,


(bangun atau tidur) kadang mengeluh berteriak atau terisak-
isak atau sering
Keterangan :
mengeluh Skor 0 : Tidak nyeri
Consolability Nyaman , rileks Ditenangkan dengan Sulit dihibur atau
Skor 1-3 : Nyeri ringan
sentuhan, pelukan, ditenangkan Skor 4-6 : Nyeri sedang
bujukan, dapat dialihkan
perhatiannya Skor 7-10: Nyeri berat
Total Skor : 0 – 10

Anda mungkin juga menyukai