Anda di halaman 1dari 28

ANESTETIK LOKAL

Dedi Fitri Yadi


Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Objektif
◻ Mengetahui jenis-jenis anestetik lokal
◻ Mekanisme kerja anestetik lokal
◻ Mengetahui tanda-tanda dan penanganan anestetik
lokal toksisitas
Penggunaan Lokal Anestetik
◻ Regional anestesi untuk tindakan operasi
◻ Analgetik pos operasi
◻ Menekan respon kardiovaskular pada proses
intubasi
◻ Mengurangi proses batuk dan straining pada proses
ekstubasi
◻ Antiaritmia
Golongan Anestetik Lokal

Amida Ester
Golongan Amida

◻ Metabolisme di hepar (enzimatik


biotransformation)
◻ Kemungkinan reaksi alergi lebih sedikit
🞑Lidokain
🞑Bupivakain
🞑Ropivakain
🞑Levo-bupivakain
🞑Mepivakain
Golongan Ester

◻ Metabolisme oleh plasma cholinesterase


◻ Kemungkinan reaksi alergi lebih besar
🞑Tetrakain
🞑Prokain
🞑Kloroprokain
Mekanisme Kerja
Anestetik Lokal

Protein
Duration binding
Lipid
Potency Solubility

Onset of Action pKa


Agent Lipid Relative Protein Duration pKa Onset
Solubilit potency binding time
y (%)

Lidocaine 3 2 65 Medium 7.8 Quick

Bupivacaine 28 8 95 Long 8.1 Moderate

Ropivacaine 14 8 94 Long 8.1 Moderate


Local Anesthetic
Maximum dose
Generic
◻ Konversikan % menjadi
(mg/kg)

Bupivacaine 3 miligram / mL
🞑 Bagaimana cara
4.5 menghitungnya?
Lidocaine
7 (epi)

Ropivacaine 3
Konversi % Menjadi Miligram
◻ Konsentrasi suatu cairan didefinisikan sebagai
% = gram / 100 ml
◻ Contoh: Lidocaine 2% berarti terdapat 2 gram lidocaine
setiap 100 ml pelarut.
2 gram/ 100 ml
= 2000 mg / 100 ml
= 20 mg/ ml
Terdapat 20 mg lidocaine pada setiap ml lidocaine 2%
◻ Cara mudah : angka % dikali 10 = mg/ml
◻ Buatkan bupivacaine 0.1% sebanyak 20 cc
Absorpsi Anestetik Lokal

Absorpsi tergantung dari tempat injeksi,


dosis total anestetik lokal, komposisi
kimia dari anestetik lokal, dan
penambahan epinefrin
Intercostal

Caudal

Epidural
Brachial
plexus

Sciatic

Femoral
Aditif pada Anestetik Lokal
Epinefrin
◻ Membuat vasokonstriksi
🞑Menurunkan absorpsi
■ Bupivacaine tidak signifikan durasi diperpanjang, tetapi
absorpsi diturunkan
■ Signifikan untuk durasi LA yang pendek
🞑Memperpanjang blok
◻ Epinefrin 1 : 200.000 artinya dalam setiap mL
terdapat 5 mikrogram epinefrin
Epinefrin
🞑Aditif paling sering dipakai PNB
🞑Pemikiran mengenai neurotoksik
■ Pasien diabetes
■ Hipertensi
■ Merokok
🞑Marker farmakologi untuk intravaskular
Clonidin
◻ α 2 adrenoceptor agonist
◻ Meta analisis dan sistematik review
■ Efek analgetik bila ditambahkan pada LA
■ Durasi penambahan clonidin sulit dinilai karena keragaman
hasil penelitian
■ Pada lokal anestesi durasi panjang menghasilkan
penambahan 100 menit analgesi
■ Kebanyakan penelitian 100-150 µg
■ Dosis lebih tinggi menunjukkan efek samping
Deksametason
■ Publikasi 8 mg deksametason memperpanjang durasi
analgesia
■ Long acting local anesthesia ditambah deksametason belum
diketahui kemananannya
■ Memerlukan data lebih lanjut
Toksisitas Sistemik
Timbul karena adanya kelebihan konsentrasi obat
anestetik lokal dalam plasma
Paling sering : accidental intravascular injection
Lebih jarang : karena absorpsi obat anestetik lokal
dari tempat suntikan

CNS terkena lebih dahulu, selanjutnya CVS


Toksisitas CNS Tergantung Dosis
Rekomendasi Penatalaksanaan
American Society of Regional
• Pencegahan Anesthesia
– Perhatikan dosis maksimum masing-masing obat
– Lakukan aspirasi setiap sebelum injeksi
– Injeksikan 5 cc bertahap, dengan interval 45 – 60
detik, dan observasi tanda-tanda toksisitas serta tetap
berkomunikasi dengan pasien
– Marker farmakologi (epinefrin 5 mikrogram/cc)
– Tetap monitor pasien setelah selesai injeksi karena
puncak konsentrasi anestetik lokal dalam darah bisa
mencapai 30 menit
AAOS Now, August 2008 Issue, www.aaos.org
Rekomendasi Penatalaksanaan
The Association of Anaesthetists of Great Britain & Ireland
2007
• Penanganan pertama
– Stop injeksi anestetik lokal
– Minta bantuan
– Jaga jalan napas dan kalau diperlukan intubasi,
ventilasi dan kalau perlu hiperventilasi
– Beri 100% oksigen, pastikan ventilasi adekuat
– Akses intravena
– Tangani kejang : benzodiazepin/propofol/tiopental
– Penilaian sistem kardiovaskular menyeluruh
🞑Berikan emulsi lipid 20% : ekstraksi lipofilik anestetik
lokal dari plasma
■ Bolus 1,5 cc/kg dalam 1 menit
■ Infus kontinu 0,25 cc/kg/menit
■ Ulangi bolus setiap 5 menit sebanyak 2 kali bila sirkulasi
belum adekuat
■ Kecepatan infus dapat ditingkatkan 2 kali lipat bila sirkulasi
belum adekuat
■ Teruskan infus minimal 30 menit sampai sirkulasi adekuat
Kesimpulan
◻ Ada dua golongan anestetik lokal, ester dan
amida
◻ Dosis toksis anestetik lokal perlu diingat
◻ Konversi % menjadi miligram
◻ Pencegahan merupakan langkah utama yang
perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya
toksisitas anestetik lokal
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai