Anda di halaman 1dari 15

Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah

Your Gateway to Global Network

KARYA ILMIAH AKHIR


DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA

Disusun oleh:
Alda Khaerunnisa
20902000001
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

“ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN METODE SOCIAL


SKILL TRAINING PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD
DR AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH”
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

Latar Belakang
Isolasi sosial ketidakmampuan berinteraksi karena merasa tidak diterima, kesepian, merasa ditolak serta tidak mampu membina
hubungan yang baik . Prevelensi gangguan jiwa diindonesia 0,17% .Kejadian isos pada RJSD 21,9% penurunan produktivitas, deficit
perawatan diri, menjadikan orang lain sebagai objek kemarahannya dan halusinasi.

Terapi isolasi sosial Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) yaitu terapi modalitas yang dapat dilakukan olek perawat dengan sekelompok
pasien dengan masalah keperawatan yang sama  pemberian terapi musik dianggap dapat memberikan stimulus yang baik dalam
meningkatkan pasien dengan masalah isolasi sosial  terapi farmakologi  Social Skill Training (SST) terbukti efektif dan dapat
meningkatkan kemampuan kognitif serta perilaku pasien isolasi sosial

Social Skill Training  proses pembelajaran seseorang dengan cara fungsional dalam berinteraksi dengan orang lain
 didasarkan pada suatu keyakinan bahwa bersosialisasi dapat dipelajari, maka seseorang yang tidak memiliki
kemampuann sosial dapat belajar ketrampilan bersosialisasi  salah satu cara dengan metode pendekatan
psikoeduaksional pada seseorang yang bertujuan memperbiki kekurangan kemampuan interpersonal dengan orang
lain
Penggunaan metode social skill training sangat jarang dilakukan dan diajarkan
kepada pasien jiwa khususnya pasien dengan masalah isolasi sosial. Sebagai
seorang perawat mempunyai peran care giver untuk memberikan asuhan
keperawatan dan mengajarkan terapi dengan metode social skill training yang
dapat diterapkan kepada pasien dengan masalah isolasi sosial.
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

1. Melaporkan hasil
pengkajian klien dengan
masalah isolasi sosial.
2. Mendokumentasikan
diagnosa klien dengan
Tujuan umum dalam masalah isolasi sosial.
karya ilmiah akhir ini 3. Menguraikan rencana
adalah untuk keperawatan klien isolasi
sosial dengan metode
mendokumentasikan social skill training.
hasil asuhan 4. Mendokumentasikan
keperawatan dengan penerapan implementasi
metode social skill klien isolasi sosial dengan
Umum Khusus metode social skill
training pada pasien training.
isolasi sosial. 5. Mendokumentasikan hasil
evaluasi klien isolasi sosial
setelah diberikan metode
social skill training.
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

Pengkajian

Tn.A umur 44 tahun, dirawat dengan alasan klien tidak mau berbicara,
tidak mau membantu dimushola, tidak mau makan dan hanya mengurung diri
dikamar. Klien pernah dirawat di RSJ dipemalang dan setelah pulang kontrol
dipuskesmas didekat rumahnya. Klien tidak ada yang mengingatkan
meminum obat dan saat klien kelupaan atau malas mengonsumsi obat maka
keluhannya akan muncul kembali. Klien 1
Tn.A mengatakan tidak mau berinteraksi dengan orang lain dan mengatakan
bingung. Klien mengatakan terkadang malu bertemu dengan teman ataupun
orang lain. Klien tampak pandangannya kosong, menunduk dan tampak
menyendiri dikamar. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara
ditelinganya yang tidak jelas. Suara- suara tersebut ada banyak seperti suara
perempuan dan suara anak kecil namun pasien lupa apa yang dibisikkan
kepada klien.
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

Tn.M umur 22 tahun. Klien dirawat dengan alasan klien tampak bingung,
suka mondar-mandir, sulit tidur, tidak mau makan dan minum, hanya
mengurung diri dikamar tidak mau keluar rumah. Tn.M mengalami gangguan
jiwa saat pasien disuruh oleh keluarganya menghafal Al-Quran namun tidak
melanjutkan sekolah dan hanya sampai jenjang SD, klien merasa tidak mampu
menghafalkan Al-Quran dan hanya mengeluh dengan orang tua namun klien
harus tetap menghafalkan Al-Quran. Klien sering diejek oleh teman sebayanya
dan teman rumahnya karena klien hanya lulusan SD dan dari keluarga tidak
mampu, sejak saat itu klien tidak mau berinteraksi dengan orang lain, klien
hanya mau didalam rumah saja, klien mengatakan malas dan tidak ingin Klien 2
bertemu orang lain, lama-lama klien seperti orang bingung, suka berjalan
mondar-mandir dengan tatapan kosong dan menunduk, klien tidak mau
makan dan minum dan tidak mau beraktivitas seperti biasanya. Saat dikaji
klien mengatakan tidak mempunyai teman, dan hanya diam menunduk tidak
ada kontak mata. klien mengatakan sedih karena tidak bisa memenuhi cita-cita
orang tuanya agar dirinya menjadi penghafal Al-Qur’an. Klien mengatakan
terkadang masih mendengar suara bisikan namun jarang. Saat suara bisikan
muncul klien akan mencari namun selanjutnya klien akan membiarkan lalu
suara hilang sendiri namun akan muncul kembali. Klien mengatakan tidak tau
apa yang dibisikkan oleh suara tersebut
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

ANALISA DATA
TN.A TN.M
Subjektif : Subjektif :
Tn.A mengatakan tidak mau berinteraksi Tn.M mengatakan tidak memiliki teman,
dengan orang lain dan dirinya merasa keluarga klien mengatakan klien tidak mau
bingung, keluarga klien mengatakan klien berinteraksi dengan orang lain, klien hanya
tidak mau berbicara, tidak mau membantu mau didalam rumah saja, klien mengatkan
dimushola, tidak mau makan dan hanya malas dan tidak ingin bertemu dengan orang
mengurung diri dikamar. lain.
Objektif :
Objektif :
klien tampak menyendiri dikamar,
pandangannya kosong dan sering menunduk. klien tampak diam dan tidak ada kontak
mata, klien berbicara sangat pelan dan
lambat.
Problem : isolasi sosial: menarik diri
Problem : Isolasi sosial:menarik diri
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

Diagnosa keperawatan:
Isolasi Sosial
Buku SDKI
nomor diagnosa Kategori relasional sub kategori interaksi
D.0121 sosial.
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

INTERVSENSI
SP1 :
1. mengidentifikasi penyebab isolasi sosial,
2. berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
3. berdikusi dengan pasien tentang kerugian tidak melakukan interaksi dengan
orang lain
Metode social skill training
4. mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
1. Berkomunikasi saat menerima 5. mengajarkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
pertolongan dengan orang lain dalam kegiatan harian
2. Berkomunikasi memberikan pertolongan SP2 :
terhadap orang lain 6. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
7. memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan
3. Berkomunikasi memberi dengan satu orang
4. Menerima pujian terhadap orang lain 8. membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang
lain

SP3 :
9. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
10.memberikkan kesempatan kepada pasien berkenalan dengan dua orang atau
lebih
11.menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

S:
klien menjawab waalikumslaam, klien mengatakan
S: namanya Tn.M dan senang dipanggil Tn.M, klien
Tn.A mengatakan waalaikumsalam dan mengatkaan penyebab isolasi sosialnya karena
mengatkan bahwa namanya adalah Tn.A dan klien tidak sanggup menghafalkan Al-Qur’an
senang dipanggil Tn.A, klien mengatakan Pada tanggal 11 dipondok pesantren dan dirinya hanya seorang
penyebab isolasi sosialnya karena klien hanya januari 2021 pukul lulusan SD sehingga banyak teman yang mengejek
bekerja sebagai seorang serabutan dan dan mengucilkannya, klien mengatakan malas
banyak tetangga yang mengejek dirinya orang
08.30 penulis untuk keluar rumah, klien mengatkaan tidak
miskin sehingga pasien merasa malu dan 43 melakukan memiliki teman sama sekali, klien mengatakan
keuntungan berinteraksi dengan orang lain adalah
mengurung dirinya dikamar, klien mengatkan pengkajian mempunyai banyak teman dan bisa bermain
tidak ingin berbicara dengan orang lain, klien keperawatan jiwa bersama, klien keruruian tidak berinteraksi dengan
mengatkan malas untuk makan dan minum. orang lain adalah tidak memiliki teman.
O: kepada Tn.A dan O:
kontak mata kurang, lebih sering menunduk, Tn.M serta tidak ada kontak mata saat berbicara, klien sering
klien tidak mampu memulai pembicaraan, melakukan menunduk dan mengepalkan kedua tangan, klien
tampak pandangan kosong an ekspresi datar. tidak mampu mengawali pembicaraan, ekspresi
A: tindakan datar, pasien tampak bingung dan meilhat kekiri
SP1 tercapai. keperawatan SP1 serta Kekanan
A:
P : bantu klien untuk mempraktekkan cara isolasi sosial. SP1 tercapai.
bekernalan dengan orang lain, mengajarkan P : bantu klien untuk mempraktekkan cara
klien untuk menerima dan memberi bekernalan dengan orang lain, mengajarkan klien
pertolongan dari orang lain dan membantu untuk menerima dan memberi pertolongan dari
klien memasukkan dalam kegiatan harian orang lain dan membantu klien memasukkan
dalam kegiatan harian
S: S:
klien mengatakan sudah berkenalan klien mengatakan sudah berkenalan
dengan teman sekamarnya dan sudah dengan pasien lain serta sudah
mengetahui teman sekamarnya, klien mengetahui nama dan daerah tempat
mengatakan terimakaksih saat tinggalnya, klien mengatakan
bangkunya dirapikan oleh Tn.M
12 januari 2022 terimakasih saat sudah dibeambilkan
O: pukul 13.00 penulis kerupuk oleh Tn.A
tampak sudah ada kontak mata, tampak melakukan evaluasi O:
klien bencincang-bincang dengan Tn.M, tindakan klien tampak masih seperti orang
perawat dan pasien lainnya, klien sudah keperawatan SP1. bingung, namun sudah ada kontak
bisa tersenyum, klien tampak lebih penulis melanjutkan mata, tampak klien sudah mau
senang dan bersemangat dari SP2,SP3 dan berinteraksi dan berbaur dengan pasien
sebelumnya. mengajarkan lain saat beristirahat
A: menerima dan A:
SP2, Sp3 dan terapi social skill SP2, Sp3 dan terapi social skill training
memberi
training :menerima dan memberi :menerima dan memberi pertolongan
pertolongan tercapai
pertolongan tercapai terhadap orang lain
P : membantu klien untuk berbincang P : membantu klien untuk berbincang
bincang dengan lebih banyak orang dan bincang dengan lebih banyak orang dan
mengajarkan klien cara menerima dan mengajarkan klien cara menerima dan
membri pujian pada orang lain
membri pujian pada orang lain
S:
S: klien mengatakan sudah berbincang-
klien mengatakan sudah berbincang- bincang dengan teman-temannya, klien
bincang dengan perawat, dan pasien mengatakan senang mempunyai banyak
lainnya saat beristirahat, klien teman yang bisa diajak berbincang-
mengatakan senang mempunyai banyak
12 januari 2022
bincang, klien mmeberi ppujian kepada
teman yang bisa diajak berbincang- pukul 13.00 penulis TnA bahwa dirinya merupakan orang
bincang, klien mengatkan wajah Tn.M melakukan evaluasi yang taat sholat dan pintar mengaji,
ganteng dan hidungnya mancung, klien tindakan klien mengucapkan terimakasih saat
mengatakan terimakasih saat mendapat keperawatan SP1. diberi pujian oleh Tn.A
pujian dari Tn.M penulis melanjutkan O:
O: SP2,SP3 dan tampak klien sudah dapat berinteraksi
tampak klien sudah berinteraksi dengan mengajarkan dengan orang lain, tampak klien sudah
orang lain, sudah ada kontak mata, menerima dan tidak bingung, tampak klien
sudah bisa memulai pembicaraan, dan memberi mengucapkan terimakasih saat diberi
sudah dapat mengucapkan kata-kata pertolongan pertolongan dan pujian serta
yang baik terhadap orang lain mengucapkan maaf saat berbuat salah
A: A:
terapi social skill training:memberi dan terapi social skill training:memberi dan
menerima pujian tercapai. menerima pujian tercapai.
P : hentikan intervensi. P : hentikan intervensi.
Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah
Your Gateway to Global Network

ُ‫َو ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هّللا ِ َوبَ َر َكاتُه‬

Anda mungkin juga menyukai