Anda di halaman 1dari 7

𝙋𝙀𝙍𝘼𝙏𝙐𝙍𝘼𝙉

𝘿𝘼𝙉 𝙏𝘼𝙏𝘼
𝙏𝙀𝙍𝙏𝙄 𝘽 𝙎𝙐𝘼𝙏𝙐
𝙋𝙀𝙍𝙐𝙎𝘼𝙃𝘼𝘼𝙉
𝘼𝙥𝙖 𝙠 𝙖 𝙝 𝙥𝙚𝙧 𝙪𝙨 𝙖 𝙝𝙖 𝙖 𝙣 𝙬𝙖 𝙟 𝙞 𝙗
𝙢𝙚𝙢𝙞 𝙡 𝙞 𝙠 𝙞 𝙥𝙚𝙧 𝙖 𝙩 𝙪𝙧 𝙖 𝙣
𝙥𝙚𝙧𝙪𝙨𝙖𝙝𝙖𝙖𝙣?

𝘉𝘦𝘳𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘗𝘢𝘴𝘢𝘭 108 𝘜𝘜 13/2003, 𝘗𝘦𝘯𝘨𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢


𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢 10
(𝘴𝘦𝘱𝘶𝘭𝘶𝘩) 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢/𝘣𝘶𝘳𝘶𝘩 𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵
𝘗𝘦𝘳𝘢𝘵𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘗𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢𝘢𝘯. 𝘒𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯
𝘱𝘦𝘳𝘢𝘵𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘱𝘢𝘣𝘪𝘭𝘢
𝘱𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢
𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢.
𝙋𝙚𝙧 𝙗𝙚𝙙𝙖 𝙖 𝙣 𝙥𝙚𝙧 𝙖 𝙩 𝙪𝙧 𝙖 𝙣 𝙙𝙖 𝙣
𝙩𝙖 𝙩 𝙖 𝙩 𝙚𝙧
Peraturan 𝙩 𝙞 𝙗sifat mengikat, memaksa,
memiliki
membatasi, dan mengatur. Dalam pelaksanaannya
peraturan merupakan satu kesatuan keputusan yang
utuh dan saling berhubungan. Sedangkan tata tertib
merupakan serangkaian peraturan yang tersusun atas
berbagai hal hal yang bersifat mengikat, memaksa,
membatasi dan mengatur.
𝘾𝙤𝙣𝙩 𝙤𝙝 𝙩 𝙖 𝙩 𝙖
Karyawan
𝙩𝙚𝙧𝙩𝙞𝙗 wajib datang 10 menit sebelum jam
operasional kantor dimulai.
Dilarang merokok di tempat kerja.
Dilarang membawa barang perusahaan.
• Dilarang membuang sampah sembarangan di area
perusahaan
• Dilarang membuat keributan yang menjadi pusat
perhatian
• Karyawan wajib melakukan absen sebagai bukti
kehadiran,
𝙏𝙪𝙟 𝙪𝙖 𝙣 𝙙𝙞 𝙗𝙪𝙖 𝙩 𝙣𝙮 𝙖

𝙩𝙖𝙩𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙩𝙞𝙗
Tujuan utama dibuatnya tata tertib
perusahaan adalah untuk mendisiplinkan
seluruh pihak, mulai dari karyawan hingga
para manajer atau atasan. Selain itu, tata
tertib juga dibuat agar mengefektifkan dan
merapikan sistem kerja.
Memberikan peringatan secara lisan
Memberikan peringatan secara tertulis
Melayangkan surat peringatan pertama (SP 1)
Melayangkan surat peringatan kedua (SP 2)
Melayangkan surat peringatan ke tiga (SP 3)
Pemutusan hubungan kerja (PHK)
Perlu anda ketahui bahwa biasanya bagi karyawan yang di PHK akibat kelalaian pekerja tidak akan
mendapat uang pesangon dari perusahaan. Putus hubungan kerja (PHK) yang disebabkan oleh
kelalaian si pekerja tidak menyebabkan pekerja kehilangan hak-hak normatifnya termasuk hak untuk
menerima pesangon karena PHK karena kelalaian pekerja masuk kualifikasi pelanggaran disiplin
kerja (indisipliner) sesuai ketentuan Pasal 161 ayat (3) jo. Pasal 156 ayat (2), (3), dan (4) UU Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Jadi, pengusaha tetap harus memberikan pesangon kepada
pekerja yang di PHK sesuai ketentuan Pasal 161 UU Ketenagakerjaan
Peraturan perusahan swasta dan perusahan negeri pada
dasarnya sama, namun pastinya terdapat sedikit
perbedaan di setiap perusahaannya, misalnya mengenai
jam kerja kebanyakan perusahaan swasta menggunakan
sistem kerja shift. Apalagi bagi perusahaan yang
berjalan pada bidang produksi.

Anda mungkin juga menyukai