Anda di halaman 1dari 6

HASIL DISKUSI ETIKA HUKUM DAN BISNIS

KEWAJIBAN PERUSAHAAN DAN KARYAWAN

Anggota Kelompok 1 :

1. Zura Fajri Ramadani (152200004)

2. Arvan Kristiawan (152200062)

3. Nurhalisa Puspa O (152200106)

4. Retno Ngesti Rahayu (152200135)

5. Indah Puspita Sari (152200148)

1. Chandra ( 152200046 )
Nama saya Chandra NIM 152200046 izin bertanya Disana disebutkan bahwa ketentuan
pemberian upah harus sesuai dengan PP No. 36 tahun 2021, namun kenapa masih banyak
pemberian upah yang tidak memenuhi persyaratan? dan bagaimana tindakan perusahaan
untuk mengatasi ini

Jawab:
Menurut kami, Ini sudah masuk pelanggaran perusahaan terhadap karyawan, jika
pelanggaran ini terus dilakukan perusahaan akan dikenakan sanksi sebagaimana pasal 5
yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditemukan dalam Pasal 15 dapat dikenakan
sanksi administratif berupa: peringatan tertulis; pembatasan kegiatan usaha; pembekuan
kegiatan usaha dan/atau fasilitas modal; atau pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas
penanaman modal. Untuk hal ini perusahaan harus melakukan evalusai dan bertindak
adil sesuai ketentuan persyaratan dan peraturan yang sudah ada.
2. Senda Ayu ( 152200088 )
saya senda, nim 152200088 izin bertanya, jadi saya pernah mendengar atau melihat di
medsos gitu kalau ada atasan yg blg kaya gini misal " send km gausa sholat Dzuhur dulu
ya, dl nya masi blm selesai" kepada karyawan nya. nah padahal sesuai ppt, hal ini
seharusnya ngga boleh krn ada pasal 100 tadi. nah, kira2 adakah lembaga yang
mengatur& mengawasi ttg apakah si perusahaan ini bener2 menjalankan kewajiban thd
karyawan? krn memang mungkin ngga hanya 1 juga yg berperilaku spt ini

Jawab :
Memang tidak ada lembaga yang secara spesifik melakukan pengawasan apakah
perusahaan melakukan kewajiban terhadap karyawannya, namun ada lembaga hukum
yang melindungi hak setiap karyawan. Jadi karyawan bisa mengkritik atau
menyampaikan aspirasinya kepada atasan tersebut, dan jika tidak didengar jugaa,
karyawan berhak melaporkan atau menuntuk haknya kepada lembaga yang berwajib,
karena sudah ada uu yang mengatur . seperti yang dijelaskan dalam Pasal 100 ,UU
Ketenagakerjaan; Untuk meningkatkan kesejahteraan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya,pengusaha wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan. Perusahaan
berkewajiban memberi kesempatan yang cukup untuk para karyawan melakukan kegiatan
ibadah sesuai dengan kewajiban agama masing-masing. Tak hanya wajib memberikan
kesempatan secukupnya kepada pekerja untuk beribadah, namunperusahaan juga
diwajibkan menyediakan tempat ibadah, sesuai pernyataan di atas karyawan berhak
menuntut haknya .

3. Veni Agatha ( 152200016 )


Jika karyawan tidak melakukan kewajibannya dengan baik dan benar terhadap
perusahaan akankah terkena sanksi? Jika iya? Apa apa saja sanksi yg akan diberikan
kepada karyawan yg tidak memenuhi kewajibannya secara baik dan benar?
Jawab:
Untuk karyawan yg tidak menjalankan kewajibannya tentu ada sanksinya. Karena setiap
perusahaan berhak memberikan sanksi kepada karyawannya yang secara sengaja
melakukan kesalahan ataupun kelalaian.

Sanksi berupa :

a. SP ( surat peringataan)
SP ini bertujuan agar karyawan bisa memperbaikin kesalahanya. Namun apabila
sudah mencapai 3x peringatan namun tetap mengabaikan akan di PHK. sanksi
berupa surat peringatan tercantum di dalam Pasal 161 ayat (1) UU No.13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan. Yang berisi apabila karyawan melanggar
ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja (PK), peraturan perusahaan (PP),
atau peraturan kerja bersama (PKB), karyawan akan dikenakan sanksi berupa
surat peringatan (SP). Bahkan, karyawan bisa dikenakan PHK apabila perusahaan
telah memberikan SP sampai tiga kali.

b. Pemotongan gaji atau denda


Di dalam UU Ketenagakerjaan pasal 95 ayat (1) juga sudah menjelaskan apabila
karyawan melakukan pelanggaran secara sengaja, ia akan dikenakan denda.Akan
tetapi, pengenaan denda juga harus memperhatikan ketentuan dalam pasal 20 ayat
(1) PP 8/1981 tentang Perlindungan Upah. Di situ, dijelaskan bahwa denda atas
pelanggaran hanya dapat diberikan apabila hal itu diatur secara tegas dalam suatu
perjanjian tertulis atau peraturan perusahaan.

c. Demosi (penurunan jabatan)


Sanksi demosi tidak dicantumkan pengaturannya dalam UU Ketenagakerjaan
ataupun perundang-undangan lain terkait ketenagakerjaan. Dengan demikian,
pengaturan demosi sendiri bisa diatur di dalam peraturan perusahaan, perjanjian
kerja, maupun perjanjian kerja bersama.
d. Skorsing karyawan
Karyawan juga dapat dikenakan skorsing apabila tertangkap melakukan suatu
tindakan yang sangat merugikan perusahaan dan mengganggu operasional bisnis
atau dikhawatirkan akan menghilangkan barang bukti pelanggaran. Meski
menjalani sanksi, karyawan yang terkena skorsing tetap akan mendapatkan upah
dari perusahaan.

Hal tersebut tercantum di dalam Pasal 155 UU Ketenagakerjaan dalam ayat (3).
Di situ dijelaskan bahwa perusahaan wajib membayar upah beserta hak-hak
lainnya selama masa skorsing. Selama menjalani masa skorsing, biasanya
perusahaan akan meminta karyawan untuk mengundurkan diri.

e. Pemutusan hubungan kerja (PHK)

PHK dilakukan apabila karyawan melakukan pelanggaran-pelanggaran berat


seperti penggelapan barang atau uang milik perusahaan, memberikan keterangan
palsu, dan lain-lain. Semua pelanggaran berat yang berujung PHK sudah
tercantum dalam pasal 158 ayat (1) UU Ketenagakerjaan.

Akan tetapi, sebelum menjatuhkan PHK, perusahaan harus memperhatikan


beberapa hal yang tercantum di dalam pasal 158 ayat (2):

- ‌pekerja tertangkap tangan


- ‌ada laporan dari pekerja yang bersangkutan, atau
- ‌bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwenang di
perusahaan yang bersangkutan dan setidaknya didukung oleh minimal dua
saksi

4. Thania Agnestiana ( 152200082 )


Saya Thania Agnestiana NIM 152200082 Izin bertanya, sebagaimana yang kita tahu
setiap tanggal 1 Mei (Hari Buruh) pasti setiap tahunnya terjadi demo dan tuntutannya
selalu sama berkaitan dengan harus adanya peningkatan kesejahteraan buruh di
Indonesia. Lalu, bagaimana penilaian dari kelompok satu terkait implementasi kewajiban
perusahaan di Indonesia ke karyawannya apakah sudah baik mengingat peristiwa tersebut
selalu berulang? Terima Kasih

Jawab:
Ijin menjawab Menurut kelompok 1 implementasi kewajiban perusahaan di Indonesia
paasti berbeda, ada perusahaan yang memang memperhatikan betul perihal kesejahteraan
karyawannya, namun ada pula yang masih kurang memperhatikan hal tersebut. Maka
dapat saya simpulkan bahwa demo tersebut memang setiap tahun terjadi dengan tuntutan
yang sama namun kita juga harus melihat data yang pasti mengenai bagaimana tingkat
kesejahteraan karyawan di Indonesia. Menurut survey yang dilakukan oleh MMB, tingkat
kesejahteraan karyawan di Indonesia dapat dilihat dari tingkat stress karyawan di
Indonesia, dan hasil survey diketahui tingkat stress karyawan di Indonesia sebesar 37%,
ini lebih rendah jika dibandingkan rata² tingkat stress karyawan di negara² Asia.
Kesimpulannya adalah secara keseluruhan rata² perusahaan di Indonesia sudah baik
dalam melaksanakan kewajibannya, namun tetap masih ada yg kurang dalam hal tersebut,
dan mungkin yang demo itu adalah karyawan yang belum merasa sejahtera. Terimakasih

5. Hishella Nakafa Qusosi ( 152200081 )


Hishella Nakafa Qusosi NIM 152200081 izin bertanya, konsekuensi apa yang akan
diterima oleh perusahaan apabila tidak melaksanakan salah satu dari kewajiban terhadap
karyawan tersebut? terima kasih

Jawab :
Hal ini sama dengan kasus tidak memberi upah secara adil di perusahaan. Perusahaan
yang tidak melaksanakan kewajibannya akan dikenakan sanksi sebagai mana yang tertera
pada Pasal 5 yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditemukan dalam Pasal 15
dapat dikenakan sanksi administratif berupa: peringatan tertulis; pembatasan kegiatan
usaha; pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas modal; atau pencabutan kegiatan
usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.
6. Shafifah Sam ( 152200026 )
Izin bertanya saya Shafifah Sam 152200026 tadi sudah diterapkan dippt kewajiban
perusahaan terhadap karyawan, dipoint ke-2 jika semisal diperusahaan kalian ada yang
diskriminasi terhadap perempuan, contoh dalam perihal gaji Sama2 lembur tapi gaji laki2
lebih tinggi dan masih banyak permasalahan perempuan yang dibanding-bandingkan
dengan laki2, bagaimana klian menghadapi masalh tersebut trimakasih

Jawab: menurut kelompok kami cara yang dapat dilakukan untuk menghindari adanya
diskriminasi pqda perempuan ada 2 cara yaitu upaya pencegahan dan upaya setelah
terjadinya diskriminasi.

Upaya pencegahan :

1. Menerapkan peraturan yang jelas dengan sanksi yg tegas terkait diskriminasi


sehingga membuat karyawan enggan untuk melakukan perbuatan tsb.
2. Mengkampanyekan kesetaraan gender di antara karyawan sehingga 1 sama lain tidak
membeda2kan dan dibeda2kan.
3. Pimpinan harus mampu menjadi panutan bagi para karyawan dan harus mampu
menciptakan lingkungan yang nyaman baik untuk laki2 dan perempuan

Namun jika ada karyawan yg melaporkan mendapatkan diskriminasi, pihak perusahaan


jangan langsung percaya. Perlu adanya crosscheck terhadap detail peristiwa. Harus ada
barang bukti, saksi mata. Barulah setelah terbukti bahwa tindak diskriminasi benar
adanya oknum yg melakukan tindak diskriminasi bisa ditindak lanjuti dengan pemberian
sanksi

Anda mungkin juga menyukai