Anda di halaman 1dari 15

Penentuan Pendekatan

Arsitektur (Bab 3 Part 2)


Meldawati Artayani
Transformasi Dalam Arsitektur
Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara
Menurut Jorge nilen mendefinisikan
berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap ultimate,
transformasi arsitektur adalah dengan
perubahan dilakukandengan cara memberi respon
mendistorsi, mengelompokkan kembali,
terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal yang
ataupun pada umumnya merubahnya
akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah
sedemikian rupa sehingga mampu
dikenal sebelumnya melalui proses menggandakan
mempertahankan referensinya terhadap
secara berulang-ulang atau melipat gandakan.
kecenderungan semula untuk meghasilkan
(Antoniades, 1990)
pengertian baru.

Transformasi adalah perubahan pada bentuk dasar yang terjadi karna adanya unsur
pengubah, bentuk baru yang muncul tidak menghilangkan fungsi awalnya
Dalam perancangan bentuk arsitektur terdapat 3 transformasi yaitu

 Transformasi dimensional merupakan suatu bentuk yang dapat ditransformasikan


dengan cara merubah satu atau lebih dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan
identitasnya sebagai anggota sebuah keluarga bentuk.

 Transformasi subtraktif (pengurangan) merupakan suatu betuk yang dapat


ditransformasikan dengan cara mengurangi sebagian volumenya, dengan tergantung
tingkat proses subtraktifnya, bentuk dapat mempertahankan identitas asalnya atau
ditranformasikan kedalam bentuk lain.

 Transformasi aditif (penambahan) merupakan suatu bentuk yang dapat


ditransformasikan dengan penambahan elemen-elemen pada volumennya. Sifat dari
proses aditif ini serta jumlah dan ukuran relative elemen-elemen yang ditempelkan
akan menentukan apakah identitas bentuk awalnya dirubah atau dipertahankan
Transformasi bersifat Topologikal (geometri),
bentuk geometri yang berubah dengan komponen
pembentuk dan fungsi ruang yang samav

Transformasi bersifat Gramatika hiasan (ornamental),


dilakukan dengan menggeser, memutar,
mencerminkan, menjungkirbalikkan, melipat, dll
Kategori Transformasi
(Laseau, 1980 dalam
Sembiring, 2006): Transformasi bersifat Reversal (kebalikan),
pembalikan citra pada figur objek yang akan
ditransformasi dimana citra objek dirubah menjadi
citra sebaliknya

Transformasi bersifat Distortion (merancukan),


kebebasan perancang dalam beraktivitas.
Antoniades dalam bukunya Poetics of Architecture menyatakan bahwa ada 3
strategi dalam proses transformasi yaitu

strategi strategi dekonstruksi


strategi tradisional, peminjaman/ atau
borrowing, dekomposisi.

Strategi Tradisional,
Evolusi progresif dari sebuah bentuk melalui penyesuaian langkah demi langkah
terhadap batasan-batasan yaitu:
▪ Eksternal: site, view, orientasi, arah angina, kriteria lingkungan
▪ Internal: fungsi, program ruang, kriteria structural
▪ Artistik: kemampuan, kemauan dan sikap arsitek untuk memanupulasi bentuk,
berdampingan dengan sikap terhadap dana dan pragmatis lainnya.
Strategi Peminjaman/ Borrowing,
Meminjam dasar dari bentuk lukisan, patung, objek benda-benda lain,
mempelajari property dua dan tiga dimensinya, dengan focus pada makna
melalui kelayakan aplikasi dan validasinya. Strategi peminjaman disebut juga
sebagai “pictorial transferring (pemindahan rupa)” dan pictorial metaphora
(metafora rupa)”

Strategi Dekonstruksi atau Dekomposisi.


Suatu proses di mana sebuah susunan yang ada dipisahkan untuk dicari cara
baru dalam kombinasinya dan menimbulkan sebuah kesatuan baru dengan
strategi structural dalam komposisi yang berbeda
Masalah Semantik
beberapa
hal yang
harus
menjadi
Eksternalitas yang Dipaksakan masalah
yang kerap
muncul
dalam
menerapka
Keseluruhan Kontra Bagian n
transforma
si ke dalam
desain
(Antoniade
Skala s,1990),
yaitu :
Dalam menggambarkan keterlibatan transformasi dalam sebuah desain dapat
dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu:

 Pernyataan visual dari keragaman pendekatan konseptual terhadap permasalahan


melalui sebuah dokumen.

 Evaluasi terhadap ide-ide untuk dapat memilih yang paling memuaskan semua
pihak sebagai alternatif optimal dan dijadikan dasar untuk transformasi.

 Transformasi alternatif sebagai optimalisasi dari bagian-bagian dan keseluruhan


dari obyek.

 Mengkomunikasikan hasil akhir dari suatu transformasi kepada orang lain/klien


sehingga dapat dibaca dan dipahami, kemudian diterima dan dibangun.
Diagram Arsitektur
Diagram arsitektur adalah bahasa gambar yang digunakan dalam bidang arsitektur untuk
menerangkan konsep, prinsip, anasir, dan komponen, termasuk cara kerja maupun
petunjuk penggunaannya. Secara profesional, arsitek tidak bekerja sendirian, tetapi
bekerja dengan memproduksi diagram yang digunakan dalam menerangkan ide dan
pemikirannya dalam perwujudan sketsa yang bersifat skematis (Pai, 2002).

Kata diagram berasal dari bahasa Yunani kuno διάγραμμα (diágramma) disempurnakan
menjadi
dia: melalui, dan graphein diagraphein yakni menandai melalui garis. Kata ini
digunakan dalam
bahasa latin diagramma dan bahasa Perancis diagramme sejak tahun 1610 (Onions,
1966).
Beberapa fungsi diagram yang biasa di tampilkan dalam konsep arsitektur
adalah sebagai berikut:
Menjelaskan transformasi bentuk bangunan
Menggambarkan aktifitas
Menunjukkan sebuah sistem
Menunjukkan sebuah analisis existing
Menunjukkan sebuah orientasi
Sumber
 https://limbarup.wordpress.com/2016/09/25/mengenal-diagram-konsep-desain-arsitektur/
 https://www.lingkarwarna.com/2016/03/mengenal-diagram-ide-design-arsitektur.html
 https://123dok.com/article/teori-transformasi-dalam-arsitektur-kajian-tema-
transformasi.q20nv4jz
 BUKU AJAR TEORI DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 4, I Kadek
Merta Wijaya, S.T., M.Sc, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik dn Perencanaan,
Universitas Warmadewa

Anda mungkin juga menyukai