KAB.WAJO
KELOMPOK 5
- SEJARAH
- STRUKTUR
- ESTETIKA
SEJARAH
SAORAJA LA TENRI BALI
Sao Raja La Tenri Bali merupakan rumah adat yang ada di
Kabupaten Wajo yang mayoritas penduduknya bersuku Bugis.
Sedikit penjelasan mengenai suku Bugis yaitu suku yang
tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero. Yang masuk ke
Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan
Asia tepatnya Yunan.
Sebelum kita mengkaji seperti apa Saoraja La Tenri Bali itu
kita terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana sejarah dari
pemilik rumah adat ini. Nama dari rumah adat ini diambil dari
nama salah satu raja yaitu La Tenri Bali. Namun, bagi
masyarakat sekitar pemimpin yang menjadi Raja di Kerajaan
Wajo disebut dengan Arung Matoa.
Komunitas Lampulung terus berkembang dan memperluas wilayahnya hingga ke
Saebawi. Setelah Puang ri Lampulung meninggal, komunitas ini cair. Hingga tiba
seseorang yang memiliki kemampuan sama dengannya, yaitu Puang ri Timpengeng
di Boli. Komunitas ini kemudian hijrah dan berkumpul di Boli. Komunitas Boli
terus berkembang hingga meninggalnya Puang ri Timpengeng.
Setelah itu, putra mahkota kedatuan Cina dan kerajaan Mampu, yaitu La Paukke
datang dan mendirikan kerajaan Cinnotabi. Adapun urutan Arung Cinnotabi yaitu,
La Paukke Arung Cinnotabi I yang diganti oleh anaknya We Panangngareng Arung
Cinnotabi II. We Tenrisui, putrinya menjadi Arung Cinnotabi III yang diganti oleh
putranya La Patiroi sebagai Arung Cinnotabi IV. Sepeninggal La Patiroi, Adat
Cinnotabi mengangkat La Tenri Bali dan La Tenritippe sekaligus sebagai Arung
Cinnotabi V. Setelah itu, Akkarungeng (kerajaan) Cinnotabi bubar. Warga dan
adatnya berkumpul di Boli dan membentuk komunitas baru lagi yang disebut Lipu
Tellu KajuruE.
La Tenritau menguasai wilayah majauleng, La Tenripekka menguasai
wilayah sabbamparu dan La Matareng menguasai wilayah takkalalla.
Ketiganya adalah sepupu satu kali La Tenribali. La Tenribali sendiri
setelah kekosongan Cinnotabi membentuk kerajaan baru disebut
Akkarungeng ri Penrang dan menjadi Arung Penrang pertama,
inilah awal mula pemerintahan atau kerajaan La Tenri Bali. Ketiga
sepupunya kemudian meminta La Tenri Bali agar bersedia menjadi
raja mereka. Melalui perjanjian Assijancingeng ri Majauleng maka
dibentuklah kerajaan Wajo. La Tenri Bali diangkat sebagai raja
pertama bergelar Batara Wajo. Ketiga sepupunya bergelar
Paddanreng yang menguasai wilayah distrik yang disebut Limpo. La
Tenritau menjadi Paddanreng ri Majauleng, yang kemudian berubah
menjadi Paddanreng Bettempola pertama. La Tenripekka menjadi
Paddanreng Sabbamparu yang kemudian menjadi Paddanreng
Talotenreng. Terakhir La Matareng menjadi Paddanreng ri
Takkallala menjadi Paddanreng Tuwa.
STRUKTUR
SAORAJA LA TENRI BALI
DENAH
SAORAJA LA TENRI BALI
Pada bagian atap terdapat timpa laja yang memiliki 7tingkatan pada bagian atap lego-
lego dan juga pada bagian atap badan rumah (ruang utama), 7 atap ini diibaratkan
sebagai 7 pemuka adat atau 7 wali.
BENTUK
SEGITIGA
BENTUK PERSEGI
PANJANG
BENTUK
SEGIEMPAT
Gambar 3.3 Atap Teras dan juga atap Gambar 3.4 Atap Dapur
badan rumah (sumber: Data Pribadi)
(sumber: Data Pribadi)
TIANG/aliri
SAORAJA LA TENRI BALI
1 2
Gambar 3.9 Dinding Rumah (tampak samping Gambar 3.9 Dinding Rumah tampak depan
kiri dan kanan belakang
(sumber: Data Pribadi) (sumber: Data Pribadi)
KUSEN
SAORAJA LA TENRI BALI
DAUN PINTU
Gambar 3.13 warna emas pada hiasan rumah Gambar 3.14 warna coklat pada dinding
sumber: Data Pribadi) (sumber: Data Pribadi)
HIASAN
SAORAJA LA TENRI BALI
ANJONG
Gambar 3.16 Relin Balkon Gambar 3.18 Hiasan pada Atap Rumah
(sumber: Data Pribadi) (sumber:Data Pribadi)
TABE’ TENGKYU….