Anda di halaman 1dari 31

MENGGALI

29 Agustus 2022
POTENSI NARASI
SEBAGAI MEDIA
PENDIDIKAN
• Tujuan Seminar:
• Merefleksikan potensi narasi dalam kegiatan
PENGANTAR pembelajaran
• Merefleksikan orientasi praksis pendekatan
naratif dalam proses pembelajaran
Fenomena ”narrative turn” sebagai
gelombang ketertarikan akan aplikasi
teori narasi dalam berbagai bidang
pendidikan (Phelan, Rabinowitz,
TEORI 2005,2).
NARASI
SECARA Untuk memahami teori narasi, perlu
UMUM dilihat elemen-elemen kunci dari narasi
seperti konsep narasi, ciri khas narasi,
dan struktur kunci narasi (Elliot, 2005).
DEFINISI NARASI

Narasi: penjelasan rangkaian Narasi (kisah) mengandung tiga


peristiwa. unsur (Colbey, 2013):

Narasi (narrative) : cara


Alur (plot) : hubungan kausal dari
menceritakan atau mengkisahkan
rangkaian peristiwa-peristiwa
Cerita (story): peristiwa yang perisitwa ini dan model pilihan
tersebut. Alur atau plot berfokus pada
digambarkan cerita. Narasi merujuk pada kisah ini
hubungan antra peristiwa yang satu
adalah kisah sedih, gembira, atau
dengan yang lainnya.
komedi atau yang lainnya.
• Hyvärinen (2010) ada tiga tahap perkembangan ketertarikan
akan narasi.Tahap pertama, munculnya ketertarikan akan teori
narasi sebagai bentuk penelitian. Gelombang kedua merupakan
perkembangan yang pertama dimana narasi sebagai bentuk
penelitian ini mulai diakui sebagia disiplin ilmu tersendiri.
FUNGSI Gelombang ketiga dimana akan menjadi fokus adalah adanya
kesadaran bahwa narasi dapat menjadikan pembentukan
NARASI identitas.
• Kreiswirth (2005, 378): apakah kisah itu, dimana kisah itu
terjadi, bagaimana kisah berfungsi, apakah yang dibuat kisah,
dan untuk siapa kisah tersebut.
• Fungsi narasi: membuat pengalaman menjadi bermakna;
pengalaman menjadi milik.
Goodson dan Gill (2011, 5): ada dua pendapat
berbeda tentang peran narasi. Satu kelompok fokus
pada aspek diskursus narasi. Kelompok yang lain
berfokus pada struktur kisah dan organisasi kisah
serta makna yand diasumsikan oleh pengkisah.
FUNGSI
NARASI
Amsterdam dan Bruner (2000) mengusulkan untuk
kembali ke teori awal narasi.
Pada Awal mula yang didasarkan pada keteraturan
umumnya,
alur atau plot
dalam kisah
terdiri Permasalahan yang muncul dan mengganggu keteraturan
sebagai sehingga memicu sang tokoh untuk bertindak karena dibutuhkan
berikut: intervensi dari sang tokoh.

STRUKTUR Usaha yang dibuat oleh sang tokoh untuk mengatasi


permasalahan dimana sang tokoh dapat berhasil atau sebaliknya,
KUNCI dapat gagal juga.

NARASI Situasi baru atau situasi lama yang terganggu dipulihkan


kembali.

Pesan moral
Burke berbicara mengenai
dramatisme yaitu analisa motivasi
manusia melalui istilah-istilah yang
STRUKTUR diambil dari ilmu drama.
KUNCI
NARASI K. Menurut Burke, kita dapat menduga
BURKE motivasi pelaku dalam kisah melalui
lima aspek yaitu tindakan, peristiwa,
pelaku, alat, dan tujuan.
Aksi berarti kita diajak untuk memahami konteks tindakan,
apa yang dipikirkan oleh tokoh dan apa yang dilakukan
oleh sang tokoh.

Peristiwa adalah latarbelakang dari sebuah aksi: apa yang


mendorong sebuah tindakan dilakukan
STRUKTUR
KUNCI Pelaku merujuk pada karakter sang tokoh. Kita dapat
NARASI K. memahami karakter dari sang tokoh melalui tindakan yang
dipilih dari permasalahan yang dihadapinya atau dalam
BURKE situasi baru.

Alat dan tujuan merujuk sarana yang dipakai atau strategi


yang dipakai dan tujuan dari sang pelaku mengapa
melakukan tindakan tersebut.
CIRI KHAS NARASI

• Dalam narasi, ada tiga unsur penting sebagai kekhasan narasi:


• Temporalitas
• Makna
• Perjumpaan sosial
CIRI KHAS NARASI:
TEMPORALITAS
• Temporalitas menujuk pada rangkaian peristiwa.
• Temporalitas menjadi kekhasan karena dalam temporalitas,
rangkaian peristiwa ditempatkan, disusun sedemikian rupa.
• Penempatan peristiwa ini menentukan narasi yang akan dibangun.
• Temporalitas ini terkait erat dengan alur atau plot.
• Temporalitas juga merujuk dua sisi waktu: obyektif dan subyektif.
CIRI KHAS NARASI: MAKNA

• Cara menyampaikan sebuah narasi menentukan proses pemaknaan.


Rangkaian peristiwa yang disusun oleh plot, pada gilirannya,
mengarahkan pada proses pemaknaan.
• Labov dan Waletzky (1997) berpendapat bahwa untuk dapat
memaknai, struktur narasi dibutuhkan. Struktur narasi membantu
manusia untuk melihat, menilai, dan merefleksikan maksud, pilihan,
dan tindakan dari sang tokoh dalam narasi.
• Karena struktur narasi ini, narasi dapat mengekkspresikan makna
yang mungkin implisit.
CIRI KHAS NARASI:
PERJUMPAAN SOSIAL
• Perjumpaan sosial merujuk pada fakta bahwa semua narasi diceritakan
pada pendengar dan terbangun relasi antara pencerita dan pendengar
(Goodson dan Gill, 2011, 4).
• Contoh konkret: media sosial seperti fb, instagram, dst.
• Kalau pembahasan di atas menekankan peran penting struktur dan
organisasi peristiwa dalam pembentukan makna, perjumpaan sosial
sendiri juga turut andil dalam proses pemaknaan.
• Pencerita dan pendengar, pada intinya, dapat memproduksi makna
karena makna adalah proses hermeneutik.
• Diskusi di atas mengungkapkan kekuatan narasi.
Pada dasarnya, secara umum, dapat dikatakan
bahwa narasi memiliki potensi sebagai berikut:
• Narasi membawa makna
NARASI DAN • Narasi menjadi alat untuk menceritakan alasan
sebuah tindakan.
POTENSINYA • Narasi menentukan koherensi sebuah kisah karena
ada alur.
• Produksi makna dapat diperkaya karena adanya relasi
antara pencerita dan pendengar.
• Contoh: kasus Bowo dan Tik Tok
• Pertimbangan filosofis:
• Sisi dimensi teleologis manusia. MacIntyre (2007)
berpendapat bahwa pemahaman akan manusia
PENDEKATA dibutuhkan pemahaman akan kisah hidupnya. Hanya
melalui narasi, tindakan manusia dapat dipahami.
N NARATIF • Dengan kata lain, narasi dibutuhkan manusia untuk
menjelaskan hidupnya. Narasi selalu terkait dengan
UNTUK ”ending” yang mau dicapai. Karena itu, keterlibatan
narasai dalam hidup manusia mendorong manusia

PENDIDIKAN untuk selalu berpikir tentang telos atau teleologi


manusia.
• Karena narasi pulalah, manusia menjadi sadar bahwa
dia tidak sekedar pelaku dalam kisahnya tetapi juga
sekaligus pengarang dari kisahnya.
• Pertimbangan filosofis:
PENDEKATA • Waktu hanya menjadi waktu manusiawi ketika
dinarasikan.
N NARATIF • Narasi digunakan untuk mengungkapkan pengalaman
temporal manusia. Dalam narasi, masa lalu, masa
UNTUK sekarang, dan masa depan dapat tergabung menjadi
satu.

PENDIDIKAN • Masa lalu berupa ingatan (memory) dan masa depat


berbentuk pengharapan (expectation). Dua bentuk
waktu ini hadir dalam masa sekarang.
• Pertimbangan filosofis:
• Ricoeur (1984) berpendapat bahwa kegiatan mimesis
tidak sekedar meniru. Sebaliknya, mimesis berarti
sebuah usaha organisasi peristiwa.
PENDEKATA • Ricoeur membagi mimesis menjadi tiga tahap:
mimesis I sebagai pra pemahaman dunia aksi,
N NARATIF strukturnya, sistem simbol, dst sedangkan mimesis II
merupakan organisasi peristiwa (emplotment) dan
UNTUK terakhir adalah mimesis III yang merupakan aplikasi
dari sebuah narasi.
PENDIDIKAN • Mimesis terjadi ketika ada tindakan membaca dan
menulis.
• Pertimbangan Psikologis:
• Bruner (1986) membedakan dua cara berpikir yaitu
pemikiran paradigmatik dan pemikiran naratif.
• Pemikiran paradikmatik berfokus pada pola pikir logis,
PENDEKATA sangat tergantung pada pola formal, matematis dan
penjelasan logis. Pola pikir ini diwarnai oleh
N NARATIF kategorisasi, konseptualisasi, dan operasi dari keduanya.
Contohnya jika x maka y.

UNTUK • Pemikiran naratif berfokus pada niat atau kehendak


manusia dan tindakannya, rangkaian tindakannya. Pola

PENDIDIKAN
pikir naratif selalu ditempatkan dalam ruang dan waktu
(konteks) sehingga menjadi lebih konkret.
• Bila dalam pola pikir paradikmatik, jika x maka y maka
dalam pola pikir naratif raja meninggal kemudian sang
ratu ikut meninggal memiliki arti yang berbeda sama
sekali dengan rumusan jika x maka y.
• Kisah memiliki kekuatan untuk menggerakkan
PENDEKATA manusia. Dalam kisah ada dual landscapes: pikiran
dan tindakan.
N NARATIF • Dual landscapes menjadi daya tarik manusia untuk
UNTUK berempati, terlibat dalam kisah yang diungkapkan.

PENDIDIKAN • Pikiran dan tindakan ini dapat beresonansi dengan


pikiran dan tindakan yang kita alami.
Sosial media memberikan warna narasi sendiri. Narasi dibentuk dari caption,
gambar, dan comment yang ada.

TANTANGAN: Kekuatan narasi di era digital bukan di logika tapi di kemampuan untuk
menjadi “viral” atau tidak.
MODE
NARASI
DALAM ERA Kasus Bowo dan Tik Tok.

DIGITAL
Butuh kekritisan. Di satu sisi, narasi memiliki daya tarik yang memikat kita
sehingga kita dapat terbuai atau larut. Di sisi lain, tanpa kekritisan, daya tarik
ini dapat menjadi bumerang ketika narasi-narasi mengarahkan pada hal-hal
yang merusak hidup bersama.
BAGAIMANA NARASI DIGUNAKAN
DALAM PENDIDIKAN

Dua langkah ini dapat


digunakan. Namun, penting Narasi berkutat dalam
Narasi menekankan dua hal yaitu
dicatat bahwa proses membaca interpretasi sehingga hal ini Contoh: perspektif dan kisah
membaca (mendengarkan) dan
atau menulis memiliki tujuan dapat melatih daya reflektif, guru.
menulis (menceritakan).
untuk menjadi pribadi yang kreativitas.
semakin reflektif.
Untuk mengembangkan kreativitas dan daya reflektif anak, tindakan
membaca atau mendengarkan ini penting. Tetapi, tindakan membaca
ini membantu perkembangan bila ada niatan untuk menginterpretasi.

Untuk dapat menginterpretasi, pemahaman akan dunia kisah menjadi


BAGAIMANA dasar. Dengan kata lain, kisah seringkali tidak beresonansi dengan
pembaca karena tidak paham akan dunia kisah atau tidak ada niatan

NARASI untuk menginterpretasi.

DIGUNAKAN Untuk dapat memilih kisah yang menarik, dual landscapes pikiran dan
tindakan dapat menjadi acuan, selain tema mengenai nilai.
DALAM
PENDIDIKAN
Kedua, butuh guideline untuk refleksi dari bacaan tersebut.
Selain tahap membaca atau mendengarkan, tahap lain yang penting
adalah menulis atau menceritakan pengalaman.

Penting dicatat: menceritakan pengalaman masa lalu adalah baik


BAGAIMANA karena proses ini membantu kita untuk menyusun kembali pengalaman
kita dan memaknai peristiwa yang kita alami. Namun, menuliskan

NARASI gambaran masa depan juga penting.

DIGUNAKAN Hanya dengna menggambarkan masa depan yang gamblang, jelaslah


kita tahu kemana akan melangkah.
DALAM
PENDIDIKAN
Kita adalah pengarang dari kisah hidup kita.
Melalui proses mengarang hidup kita, kita diajak untuk menyadari
bahwa kita bukan sekedar pengarang dari kisah hidup kita tetapi
pengarang yang bertanggungjawab.

Artinya, justru kita diajak untuk sadar dengan pilihan pilihan kita dan
jalan yang kita tempuh.
NARASI DAN
PENDIDIKA Cita-cita yang kita pilih memberi gambaran mengenai karakter yang
N dibutuhkan. Justru dalam berjalan menuju cita-cita tersebut, secara
mandiri kita “membangun” karakter yang dibutuhkan dalam cita-cita

KARAKTER tersebut.

Narasi membantu membentuk karakter dengan dua hal: memberi


model dari karakter yang kita baca dan memberi dorongan untuk
memiliki karakter melalui cita-cita yang kita bayangkan.
PENUTUP

Narasi membantu orang


untuk memiliki karakter bila
Tugas guru membantu siswa
diarahkan pada
untuk seleksi narasi yang
pembentukan cita-cita dan
mengembangkan siswa.
refleksi atas model yang
diidolakan.
LATIHAN 1
• 1. Lompatan Belalang
• Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia
melompat-lompat menikmati kebebasannya. 
• Di perjalanan ia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun ia keheranan kenapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh
berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh?”
• Belalang itu pun menjawabnya, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti
yang aku lakukan”. Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang selama ini membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi
belalang lain yang hidup di alam bebas.
• Kadang-kadang kita sebagai manusia tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma
masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi
semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah
anda separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih untuk mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
• Tidakkah anda pernah mempertanyakan kepada hati nurani bahwa anda bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau anda mau menyingkirkan
“kotak” itu? Tidakkah anda ingin membebaskan diri agar anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini anda anggap diluar batas kemampuan anda?
• Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu
teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tetapi bila anda sudah sampai ke puncak, semua
pengorbanan itu pasti terbayar.
Kehidupan anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup pilihan anda. Bukan cara hidup yang seperti mereka pilihkan untuk Anda.
•  
Bagaimanakah penilaian
anda terhadap kisah di
atas?

LATIHAN 1
Bagaimana anda
membimbing anak untuk
sampai pada refleksi?
LATIHAN 2
Pada suatu hari di sebuah hutan, terdapat gemercik anak sungai yang mengalir melewati pepohonan liar yang indah terdapat sebuah rumah kecil di
dalamnya. Dimana matahari bersinar dengan terangnya menghiasi awan-awan. Hingga pada suatu saat terdapat seekor rusa yang berlari menuju
halaman rumah di tengah hutan tersebut dimana seorang anak sedang bermain di dalamnya. Rusa yang datang tersebut kemudian mengaitkan baju
yang dipakai anak tersbut ke dalam tanduknya yang membuat anak tersebut kaget dan ketakutan.
 Karena takut, anak tersebut terus menerus menjerit sekuat mungkin agar terdengar. Ibu dari anak tersebut yang ada di dalam rumah mendengar
jeritan anaknya dan langsung bergegas keluar untuk melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ibu yang baru saja keluar dari rumahnya melihat
seekor rusa yang membawa anaknya berlari menuju ke arah gunung. Mengumpulkan segala keberanian untuk menolong anaknya tersebut, sang ibu
bergegas mengejar rusa tersebut dengan penuh ketakutan. Setelah berlari beberapa waktu sang ibu akhirnya menemukan anaknya dalam keadaan
selamat duduk diantara rumput-rumput. 
 Kedatangan sang ibu tersebut membuat anaknya yang tadinya sedih menjadi bahagia dan berusaha menjulurkan tangan ke sang ibu. Dengan
perasaan gembira yang tidak terbendung, akhirnya sang ibu menggendong anaknya sambil meneteskan air mata bahagia. Setelah menenangkan diri,
sang ibu bersama anaknya bergegas kembali ke rumah mereka. Hingga di tengah perjalanan, sang ibu berhenti dan kaget melihat apa yang ia
saksikan saat itu. Rumah tempat mereka tinggal tertimpa sebuah pohon besar yang membuat rumahnya roboh. 
Seluruh rumah menjadi rata dengan tanah karena tertimpa pohon besar tersebut. Yang membuatnya berpikir, jika saja ia dan sang anak masih berada
di rumah saat hal itu terjadi maka mereka tidak bisa menyelamatkan diri.Hal tersebut membuat sang ibu teringat akan sebuah kejadian yang terjadi
setahun lalu, dimana pada hari tersebut seekor rusa berusaha melarikan diri dari seorang pemburu yang berusaha menangkap dan menembaknya
menuju rumah tempat mereka tinggal.
 
LATIHAN 2
Karena merasa kasihan, sang ibu menutupi seekor rusa yang sangat ketakutan tersebut dengan tumpukan kain yang membuat para
pemburu tidak dapat menemukan rusa tersebut. Para pemburu berpikir bahwa rusa yang mereka kejar telah melarikan diri melalui
pintu belakang dan membiarkannya lolos.Setelah para pemburu tersebut pergi jauh, sang ibu kemudian membuka tumpukan kain
tersebut dan membiarkan rusa tersebut pergi ke dalam hutan dan menyelamatkan dirinya. Rusa tersebut seperti berusaha
mengucapkan sesuatu karena telah diselamatkan oleh sang ibu. Pasalnya, ketika ia berjalan menuju hutan, rusa tersebut terus
berpaling ke arah sang ibu seakan-akan berusaha untuk berterima kasih atas bantuannya tersebut.
 
Sang ibu pun tertegun dan tak menyangka, bahwa seekor rusa yang ia selamatkan masih mengingat bantuan yang ia berikan dan mau
repot-repot membantunya di saat hal tersebut terjadi. Ia juga kebingungan, mengapa rusa tersebut bisa mengetahui bahwa pohon besar
yang ada tersebut akan runtuh menimpa rumah mereka.
 
Sang ibu kemudian berusaha berkata kepada sang anak, “menyelamatkan nyawa makhluk lain bisa menjadi kunci untuk
menyelamatkan diri kita sendiri”.
 
Berdasarkan cerita diatas, kita dapat memetik pesan moral bahwa kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan yang kita lakukan dapat
berdampak pada orang lain. Dengan kita berbuat baik pada orang tersebut maka mereka akan mengingatnya dan begitu pula
sebaliknya. Oleh sebab itu, berbuat baiklah sebanyak mungkin karena kita tidak tahu kapan kita akan membutuhkan bantuan mereka.
 
Bagaimanakah penilaian
anda terhadap kisah di
atas?

LATIHAN 2
Bagaimana anda
membimbing anak untuk
sampai pada refleksi?
CONTOH MODEL REFLEKSI
Plot kisah Nama Pelaku Deskripsi  

introduksi Kebiasaan atau    


Tujuan

Permasalahan Tantangan untuk pelaku    

Usaha Cara yang digunakan    

Penampilan pelaku    

Situasi baru Perubahan (berhasil atau tidak)    

Penilaianku  

Anda mungkin juga menyukai