Peraturan Menteri Perindustrian Nomer 71/MInd/PER/7/2012 tentang pengendalian
dan pengawasan industri minuman beralkohol mendefinisikan minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH), diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi. batas maksimum etanol yang diizinkan adalah 55% bahan baku terbuat dari pati/karbohidrat, seperti beras, ketan, tape, singkong maka pati diubah terlebih dahulu menjadi gula oleh amylase untuk kemudian diubah menjadi etanol (Hardiyani, 2014 dalam Rinanda, 2016) PENGGOLONGAN MINUMAN BERALKOHOL Golongan A adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol dengan kadar sampai dengan 1% - 5% minuman ini paling banyak dijual yaitu bir. Minuman tradisional yang termasuk minuman golongan A yaitu tuak dengan kadar alkohol 4% Golongan B adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol dengan kadar lebih dari 5% - 20% aneka jenis anggur atau wine. Alkohol pada kadar ini sudah cukup tinggi dan dapat membuat mabuk Golongan C adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol dengan kadar lebih dari 20% - 55%. seperti whisky, liquor, vodka, Johny Walker, dan lain-lain. DAMPAK MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dapat mempengaruhi tindakan sosial, seperti kecanduan terhadap minuman beralkohol, perilaku seks bebas, konsumsi narkoba dan menggangu orang sekitar (Sumarlin, 2012) Peminum alkohol berat dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada hati dimana dapat menimbulkan perlemakan parenkim hati (fatty liver) yang dapat berkembang menjadi sirosis hati. Pada pankreas bisa terjadi penkreatitis dan terjadi gangguan metabolisme gula darah yang dapat menimbulkan penyakit DM. Pada peminum alkohol kronis, dapat terjadi penumpukkan produksi lemak. Penumpukkan lemak, akan membentuk plak pada pembuluh darah kapiler yang mengelilingi sel hati dan akan berakhir dengan sirosis hati. Setelah terjadi sirosis hati, hati kemudian membentuk jaringan parut, yang kemudian dapat menimbulkan penyumbatan bilirubin DARAH Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. PENGERTIAN DONOR DARAH Donor darah adalah proses menyalurkan darah atau unsur-unsur darah dari satu orang ke sistem peredaran darah orang lainnya. Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia merupakan lembaga yang bertanggung jawab dalam melakukan proses donor darah. Transfusi darah adalah suatu tindakan medis yang bertujuan mengganti kehilangan darah pasien akibat kecelakaan, operasi pembedahan atau oleh karena suatu penyakit. Darah yang tersimpan di dalam kantong darah dimasukan ke dalam tubuh melalui selang infus. MANFAAT DONOR DARAH Padahal dengan melakukan donor darah, maka sel-sel darah di dalam tubuh menjadi lebih cepat teregenerasi/terganti dengan yang baru. Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh Menurunkan resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke Meningkatkan produksi sel darah merah, membantu penurunan berat tubuh, mendapatkan kesehatan psikologis (PMI, 2013). KARAKTERISTIK PENDONOR DARAH Pendonor harus terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan, baik pengukuran tekanan darah, golongan darah, kadar hemoglobin (Hb) maupun konsultasi medis (Depkes RI, 2009). Usia pendonor darah minimal 17 tahun, dan Max 60 thn Macam Golongan Darah Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A dimana golongan darah A mempunyai antigen A dan antibodi B, golongan darah B yaitu golongan darah yang memiliki antigen B dan antibodi A, golongan darah O golongan darah yang memiliki antibodi tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB golongan darah yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki antibodi.
Asidosis Adalah Suatu Keadaan Dimana Adanya Peningkatan Asam Didalam Darah Yang Disebabkan Oleh Berbagai Keadaan Dan Penyakit Tertentu Yang Mana Tubuh Tidak Bisa Mengeluarkan Asam Dalam Mengatur Keseimbangan Asam Basa