Anda di halaman 1dari 19

Penanganan Ikan Pelagis Kecil

& Besar Di Atas Kapal

Kamaruddin,S.Pi.,M.Si

Pertemuan III
1
Persyaratan Penangana Di Atas Lapal

1. Kesadaran dan pengetahuan ABK untuk


melaksanakan cara penanganan ikan secara
baik dan benar
2. Kelengkapan sarana dan prasarana penunjang,
seperti ruang penyimpanan di atas kapal yang
memadai seperti palka/peti ikan, berinsulansi
dengan kapasitas yang cukup sesuai dengan
kapasitas kapal
3. Kecukupan es dalam palka yang dibawah saat
berangkat sesuai dengan kapasitas terpasang
(rencana penangkapan)

2
Sarana penangana ikan di atas kapal
bermacam-macam, tergantung dari ukuran
kapal penangkap ikan dan modal yang
dipunyai pemilik kapal. Sarana yang
digunakan yaitu :
1. Wadah yang digunakan dalam penanganan
hasil tangkap dapat berupa tong, keranjang
yang terbuat dari plastic, aluminium, kayu,
bambu, fiberglass, atau kombinasi dari
beberapa jenis materilal. Wadah dapat
berfungsi sebagai tempat pengesan,
perendama, atau untuk mengangkut ikan di
atas kapal
2. Palka adalah suatu ruang yang terdapat dalam
kapal untuk menyimpan ikan hasil tangkapan
selama operasi penangkapan ikan.

3
Syarat Palka yang Ideal :
1. Syarat Teknis : Dinding palka berinsulasi, tidak
memasang alat-alat yang terbuat dari logam
melalui dinding palka, kondisi penerangan
dalam palka memadai, srta membatasi awak
kapal keluar masuk palka.
2. Syarat Sanitasi dan Higiene : Palka harus
mempunyai sistem sanitasi dan higienie yang
baik, harus mudah dibersihkan pada saat
sebelum maupun sesudah penyimpanan ikan,
tidak terbuat dari bahan yang korisuf,
sehingga ikan yang disimpan didalamnya aman
dari pencemaran bakteri atau konisi-kondisi
lain yang dapat mempercepat penurunan mutu
ikan

4
Garis Besar Tahapan Penanganan Ikan di Atas Kapal

1Mengangkat ikan dari air


5
Mencuci ikan dengan air dingin

Menempatkan ikan dalam wadah

2Melepas ikan dari alat tangkap


6
portable sesuai dengan jenis, ukuran,
dan mutu ikan, serta pemberian es
secukupnya

3 7
Menyimpan didalam palka berinsulasi
Mendinginkan ikan dengan es

4Menyiangi ikan apabila diperlukan


7
Merawat ikan selama penyimpanan
sampai dengan saat pembongkarannya
ditempat pendaratan ikan

5
Tahapan
Penanganan Ikan
Pelagis Kecil dan
Besar di Atas Kapal

6
Penanganan Ikan Pelagis Kecil di Atas Kapal

1.Pelepasan dan pengangkatan ikan dari


jaring
2.Sortasi
3.Pencucian
4.Penirisan
5.Pendinginan dan Penyimpanan
(Bulking, Shelving, Boxing)

7
Bulking
Pada cara bulking, ikan langsung diberi es
diruang penyimpanan (palka). Prosedur
pengerjaan nya :
1. Sekat ruang palka menjadi beberapa
bagian sesuai keinginan.
2. Beri lapisan es pada setiap dasar ruang
sekatan dengan tebal minimum 5 cm.
3. Masukkan campuran es setebal minimum
5 cm diatas lapisan campuran ikan dan es
4. Tutup lapisan ikan dengan papan plastic
atau material lainnya.

8
Shelving

Cara shelving hamper sama dengan bulking, yaitu ruang


palka sebagai tempat penyimpanan sekaligus dijadikan
untuk pengesan ikan. Adapun prosedurnya
1. Sekat ruang palka dengan bentk penyekatan yang
berbeda dibandingkan cara bulking. Penyekatan cara
shelving ini dibentuk bersusun atau dalam bentuk rak.
Tinggi ruangan antar rak maksimum 23 cm. sekatan
antar ruangan terbuat dari plastic atau papan kayu
yang dilapisi.
2. Pemberian lapisan es setebal setebal minimum 5 cm di
dasar ruangan rak yang paling bawah.
3. Masukkan ikan yang disusun secara berlapis diatas
lapisan es
4. Pemberian lapisan es di atas papan sekatan rak
kemudian masukkan ikan dan dilanjutkan dengan
lapisan es.
9
Boxing

Pada cara boxing, ikan diberi es dalam wadah


tersendiri. Prosedur cara boxing adalah ikan diberi
es dalam suatu wadah berbentuk kotak atau tong
dengan ukuran yang bervariasi dan memenuhi
peryaratan berikut :
1. Beri lapisan es dasar wadah
2. Masukkan es kedalam wadah secara berlapis
3. Beri lapisan es lagi di atas lapisan ikan demikian
seterusnya penyusunan ikan dilakukan sampai
wadah terisi penuh. Lapisan paling atas sebelum
ditutup adalah lapisan es.
4. Angkut wadah-wadah tersebut keruang palka
untuk disimpan.

10
Penanganan Ikan Pelagis Besar

1. Persiapan penanganan tuna


2. Membunuh ikan dengan cara memaasukkan batang
besi tajam (spike) pada otak ikan dilakukan dengan hati-
hati.
3. Pemotongan ekor dilakukan dibelakan siripekor 4, yaitu
tepat diantara tulang batang ekor
4. Pemotongan nadi darah pada keduan sirip dada.
5. Pengeluaran darah masih terus dilanjutkan dengan cara
memotong nadi darah dari insang ke jantung.
6. Pemotongan insang yang ditujukan untuk memghindari
ikan dari akumulasi bakteri
7. Pembuangan isi perut
8. Terakhir dilakukan pencucucian

Nurani dan Wisodo (2007) 11


Cara membunuh Ikan Tua Cara Pemotongan Ekor

Pemotongan harus dilakukan dengan menggunakan


pisau yang tajam. Apabila cara pemotongan tidak tepat,
proses pengeluaran darah akan terhambat yang dapat
menimbulkan noda pada daging tuna.

Membunuh ikan dengan memasukkan besi pada otak,


jika tidak hati-hati dapat merusak tekstur daging ikan.
Kemudian diusahakan agar segera mengeluarkan darah
dari saraf ikan

12
Pemotongan Nadi Darah Pada Kedua Sirip Dada Pengeluaran Darah dengan Pemotongan Nadi
Darah dari Insang ke Jantung

Pemotongan bertujuan untuk mengeluarkan dara dari Pengeluaran darah dilakukan dengan cara memasukkan
jantung, proses ini juga harus dilakukan dengan cepat. hose atau selang karet yang diselipi pipa besi atau
Pemotongan dilakukan dari tempat nadi darah yang aluminium atau sejenisnya. Urat nadi darah dari insang
paling jauh dri jantung ke tempat nadi darah yang yang menyambung kejantung dipotong lalu dimasukkan
terdekat. Darah dari jantung akan keluar melalui nadi hose. Air kemudian dihisap melalui hose, disemprotkan
darah secar berurutan dengan memotong kedua sirip antara insang dan jantung untuk membersihkan darah-
dada darah yang keluar.

13
Pemotongan Insang Ikan Pengeluaran/Pembuangan Isi Perut Ikan

Pembuangan isi perut dilakukan dengan cara membelah


perut, dimulai dari bagian dubur ikan sampai kebagian
sirip dada. Semua isi perut harus dikeluarkan dan
selaput perut juga harus dibuang

Pemotongan insang bertujuan untuk menghindari ikan


dari akumulasi bakteri. Insang merupakan tempat yang
baik untuk pertumbuhan bakteri. Pembuangan insang
harus bersih, dengan kata lain penampilan tuna harus
baik.
14
Pencucian Ikan

Pencucian dilakukan mulai dari tempat-tempat yang teriris atau terpotong.


Darah harus dikeluarkan sampai bersih. Darah yang masih tertahan atau
terkumpul akan menyebabkan proses pembekuan tidak merata dan tidak
berjalan dengan baik.

15
Proses Pembongkaran Tuna dari Kapal
Nurani dan Wisosdo, 2007

1. Pembongkaran (unloading)
2. Tuna dipindahkan dari kapal ke transit
sheed untuk dilakukan penanganan
sementara dan seleksi kualitas
3. Di dalam transit sheed dilakukan seleksi
kualitas (Grading). Grading dimaksudkan
untuk menyeleksi tuna yang memenuhi
standar kualitas ekspor untuk produk Fresh
tuna.
4. Ikan tuna yang memenuhi kualitas ekspor
ditangani lebih lanjut dengan melakukan
pembersihan
5. Sebelum ditransportasikan menggunakan
transportasi udara terlebihdahulu dikemas.
Produk dikemas dengan cara dimasukkan
kedalam styrofom atau boks karton,
sebelumnya tuna dibungkus dengan
kantong palastik.

16
Peryaratan Kapal Penangkap Ikan
KEPMEN 2004

Mempunyai gladak dan dek untuk penerimaan dan penanganan

Sistem penerimaan dan penanganan harus higienis


Tempat penanganan harus cukup luas
Limbah ditempatkan khusus

Tempat penyimpanan produk akhir harus luas


Mempunyai peralatan khusus dan kedap air
Mempunyai tempat penampungan air

Mempunyai ruang ganti, tempat cuci tangan dan toilet yang cukup

17
Peryaratan Ruang Pembekuan hasil Perikanan
KEPMEN 2004

Lantai tidak boleh licin, mudah dibersihkan, dan memiliki sistem


pembuangan air yang baik dan lancar
Dinding dan langit-langit mudah dibersihkan
Penempatan dan penggunaan mesih hidrolik harus ditata untuk
mencegah terjadinya kebocoran
Mempunyai fentilasi yang cukup
Mempunyai penerangan yang cukup
Mempunyai peralatan kebersihan dan sanitasi
Mempunyai peralatan pencuci tangan otomatis dan pengering

18
THANK YOU

19

Anda mungkin juga menyukai