Anda di halaman 1dari 18

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

2 SKS
MKDK (S1)
 

Cok Istri Raka Marsiti


KONTRAK 1. Kontrak + Pendahuluan
2. Hakikat Belajar Pembelajaran
3. Teori Belajar
4.Idem
B E
E E 5.Prinsip Belajar Pembelajaran
L M 6.Idem **
A B 7.Motivasi Belajar
J E
A L 8.Idem *
R A 9.T T S
J 10.Pendekatan dalam pembelajaran
A
R 11.Idem *
A 12.Evaluasi Belajar Pembelajaran
N 13.Idem **
14.Masalah Belajar
15.Idem *
16. T A S
HAKIKAT BELAJAR
Mengajar hanya bermakna jika terjadi kegiatan belajar. Guru
harus memahami dengan baik proses belajar siswa shg
dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan
belajar yang tepat dan serasi bagi siswa.
Belajar : memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar
bukan hasil atau tujuan melainkan proses. Hasil belajar
berupa perubahan kelakuan. Bukti seseorang telah
melakukan kegiatan belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku baik secara obyektif (unsur motorik atau unsur
jasmaniah) maupun subyektif (unsur rohaniah). Aspek
tingkah laku manusia antara lain; pengetahuan, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, budi
pekerti, dll.
Perkembangan siswa sesuai asas emansipasi menuju
Keutuhan dan Kemandirian
(Siti rahayu Haditono,1989)

1. Guru sbg pendidik mlkk Rekayasa pembelajaran


2. Siswa sbg pebelajar mmlk kepribadian,
pengalaman, dan tujuan.
3. Guru menyusun desain pembelajaran.
4. Guru menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
5. Guru bertindak mengajar di kelas utk
membelajarkan siswa.
6. Siswa belajar mengalami proses dan peningkatan
kemampuan.
7. Hasil belajar.
TUJUAN BELAJAR
• Tujuan Belajar :
Sejumlah hasil belajar yg menunjukkan bahwa
siswa telah mlkk perbuatan belajar
(pengetahuan, keterampilan, sikap). Tujuan
belajar mrpk cara yg akurat untuk menentukan
hasil pembelajaran.
• Komponen Tujuan Belajar :
- Tingkah laku Terminal,
- Kondisi tes, dan
- Standar/Ukuran perilaku
TINGKAH LAKU TERMINAL
T.L. Terminal adalah tujuan yg dirumuskan dlm
bentuk tujuan tingkah laku (behavior
objectives) spy dapat diamati dan diukur
tingkat ketercapaiannya. Tingkah laku
(behavior) adalah perilaku (performance) yg
dapat diamati atau direkam. Tujuan ini
dirumuskan menggunakan kata kerja seperti
memilih, mengukur, yg menunjukkan suatu
tindakan yg dapat diamati dan dicatat
KONDISI TES
Mrpk situasi dimana siswa dituntut untuk
mempertunjukkan tingkah laku terminal,
yg dipengaruhi oleh :
*alat dan sumber (buku sumber, diktat,
modul)
*tantangan (waktu, jumlah,)
*cara penyajian (lisan, tulisan, rekaman)
STANDAR/UKURAN PERILAKU
Mrpk tingkat minimal perilaku yg dapat diterima
sebagai bukti bahwa siswa telah mencapai
tujuan. Ukuran perilaku dirumuskan dlm
bentuk tingkahlaku yg harus dikerjakan sbg
lambang ttt, atau ketepatan tingkah laku, atau
jumlah kesalahan, atau kesesuaiannya dengan
teori tertentu. Misal digunakan waktu 10
menit untuk mlkk kegiatan ttt, 75%
permasalahan diselesaikan.
CIRI BELAJAR

KEMATANGAN
BELAJAR

Bila prosedur latihan/training tidak dapat secara cepat


mengubah tingkah laku maka prosedur tersebut tidak dapat
dikatakan Belajar. Tingkah laku matang secara wajar tanpa
pengaruh latihan dikatakan perkembangan tersebut disebabkan
karena kematangan.
PERUBAHAN
BELAJAR FISIK DAN
MENTAL

Perbuatan berulangkali yang mengakibatkan badan


lelah/letih/sakit atau gangguan fisik lain yang mana hal
tersebut mengakibatkan perubahan tingkah laku tetapi
hal tersebut tidak dapat dinyatakan proses belajar.
HASIL BELAJAR
RELATIF MENETAP

Perilaku dikuasai secara mantap (bukan hanya


mengetahui sesuatu yang perlu diperbuat melainkan
melakukan perbuatan sendiri secara nyata).
Kemantapan perilaku sebagai dampak latihan dan
pengalaman.
MOTIVASI
KONDISI SISWA
SUBJEK

UNSUR DINAMIS
PROSES BELAJAR

SUASANA BAHAN
BELAJAR BELAJAR
ALAT
BANTU
UNSUR DINAMIS PROSES BELAJAR
a. Motivasi Siswa. Dorongan timbul dari dalam diri pebelajar
yang bersumber dari kebutuhan tertentu guna mendapat
pemuasan, atau dorongan yang timbul krn rangsangan dari
luar shg pebelajar melakukan perbuatan belajar.
b. Bahan Belajar. Penentuan bahan belajar harus berdasarkan
tujuan yang hendak dicapai (pengetahuan, sikap,
keterampilan) yang telah digariskan dalam silabus.
c. Alat Bantu Belajar/ Alat Peraga/ Media Belajar. Dapat
berupa media visual, audio, audio-visual, serta sumber
masyarakat yang dapat dialami secara langsung.
d. Suasana Belajar. Guru senantiasa dituntut agar menciptakan
suasana lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan,
menantang dan menggairahkan. Suasana belajar turut
menentukan motivasi, kegiatan, keberhasilan belajar siswa.
e. Kondisi Subjek Belajar. Siswa dapat belajar secara efisien dan
efektif apabila berbadan sehat, mmlk kemampuan memadai,
siap belajar, bakat, minat, dan pengalaman untuk belajar.
PRINSIP PERUBAHAN TINGKAH LAKU

1. Tingkah laku dimotivasi. Perubahan dimulai dari adanya


kebutuhan.
2. Tingkah laku yang bermotivasi adalah tingkahlaku yang
sedang terarah pada tujuan. Adanya
ketegangan/ketidakpuasan dan kesadaran.
3. Tujuan yang disadari mempengaruhi tingkah laku dalam
upaya mencapai tujuan.
4. Lingkungan menyediakan kesempatan untuk bertingkahlaku
tertentu. Lingkungan dapat sebagai stimulus dan pembatas
pemuasan kebutuhan.
5. Tingkah laku dipengaruhi oleh proses-proses organisme ; spt
persepsi, pengalaman, dan konsepsi.
6. Tingkah laku ditentukan oleh kapasitas dalam diri organisme
(intelegensi).
PEMBELAJARAN
• ????????????????????????????????????????
????????????????????????????????????????
????????????????????????????????????????
????????????????????????????????????????
????????????????????????????????????????
?????????????
BELAJAR (Skinner)
Hubungan antara STIMULUS dan RESPON terjadi
mll interaksi dalam lingkungannya yg kmdn
menghasilkan perubahan tingkah laku.

Hal yg perlu menjadi perhatian guru :


a. Pemilihan stimulus yg diskriminatif
b. Penggunaan penguatan
TEORI BELAJAR
1. TEORI PSIKOLOGI KLASIK.
Manusia terdiri dari jiwa/mind dan badan/body atau zat/matter. Hakikat
belajar adalah all learning is a process of developing or training of mind.
Belajar adalah mengembangkan kekuatan mencipta, ingatan, keinginan,
dan pikiran melalui kegiatan melatih. Belajar adalah inner development.
2. TEORI PSIKOLOGI DAYA.
Jiwa manusia terdiri dari barbagai daya yang mempunyai fungsi masing-
masing . Agar daya tersebut dapat berkembang/terbentuk maka perlu
dilatih shg dapat berfungsi dan mempengaruhi daya lainnya.
3. TEORI MENTAL STATE.
Berpangkal pada psikologi asosiasi yang dikembangkan Herbart bahwa
jiwa manusia terdiri dari kesan-kesan/tanggapan-tanggapan yang masuk
melalui penginderaan dalam bentuk rangsangan dari luar. Kesan tersebut
ada yang kuat dan lemah shg muncul adanya kesadaran dan cepat lupa.
4. TEORI PSIKOLOGI BEHAVIORISME.
Teori ini muncul karena rasa ketidakpuasan teori sebelumnya yang
hanya menekankan kesadaran saja. Metode introspeksi tidak tepat
dalam teori ini melainkan menekankan metode yang obyektif dan
ilmiah. Matter/zat menduduki hal utama shg dgn tingkah laku segala
sesuatu tentang jiwa dapat diterangkan. Muncullah teori S – R.
5. Teori Gestalt/Field Theory.

Jiwa manusia adalah suatu keseluruhan yang


berstruktur. Belajar dimulai dari keseluruhan
baru menuju ke bagian-bagian. Dari hal-hal yang
kompleks menuju hal yang sederhana.

Anda mungkin juga menyukai