Kofaktor
Hipervitaminosis Avitaminosis
Sejarah Vitamin - 1
▷ Sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi. Ahli
pengobatan Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma,
Persia, dan Arab, telah menggunakan ekstrak
senyawa (diduga vitamin) dari hati untuk
menyembuhkan penyakit kerabunan pada
malam hari. Penyakit ini kemudian diketahui
disebabkan oleh defisiensi vitamin A.
6
Sejarah Vitamin-2
▷ Tahun 1890-an. Lunin dan Christiaan
Eijkman melakukan penelitian penyakit
defisiensi pada ayam yang dapat sembuh
dengan gilingan beras. Beberapa tahun
berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins
yang sedang melakukan analisis penyakit beri-
beri pada hewan menemukan bahwa hal ini
disebabkan oleh kekurangan suatu senyawa
faktor pertumbuhan (growth factor).
7
Sejarah Vitamin - 3
Pada tahun 1911, seorang ilmuwan Amerika Dr.
Casimir Funk berhasil mengisolasi suatu senyawa
terbukti mencegah peradangan saraf (neuritis) untuk
pertama kalinya. Juga berhasil mengisolasi senyawa
aktif dari sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas
antiberi-beri pada 1912. Senyawa tersebut di sebut
vitamine (vital dan amines). Pemberian nama amines
pada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis
senyawa aktif ini memiliki gugus amina (amine). Hal
tersebut kemudian segera disanggah dan diganti
menjadi vitamin (dengan penghilangan akhiran huruf
"e") pada tahun 1920. 8
9
Dorothy Hodgkin pernah
mendapatkan penghargaan Nobel
Vitamin C pertama Kimi untuk penemuan vitamin
kali dimurnikan pada B12,, dan Pendidikannya di
tahun 1928 oleh ahli tempuh Somerville College,
biokimia Hungaria pernah kuliah di Universitas
Albert Szent-Gyorgyi
Oxford dan juga pernah menjalani
yang bekerja di
Canbridge, Inggris.
kuliah di Universitas Cambridg.
10
Klasifikasi vitamin berdasarkan kelarutannya
13
Struktur vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A
Kalsiferol Kolokalsiferol
Vitamin D
Vitamin E
Filokinon
Vitamin K
Vitamin yang larut dalam air
“
Vitamin B1
Riboflavin
Vitamin B2
“
Asam pantotenat
Vitamin B5
Niasin
Vitamin B3
“
Piridoksin
Vitamin B6
Asam folat
Vitamin B11
“
Biotin
Asam askorbat
Vitamin H
Vitamin C
Mineral
Macam Mineral
Ca, P, K, S,
Na, Cl, dan Mineral makro
Mg
3
Fungsi Mineral
Sebagai katalis dalam proses biokimia dalam tubuh berupa kofaktor dan metaloenzim
Produksi Hormon
3
Mineral sebagai kofaktor
▷Banyak enzim yang mengandung
ion metal sering disebut
metaloenzim.
▷Ion tersebut berfungsi mirip dengan
koenzim.
▷Fungsi dari ion metal tersebut
dalam enzim sangat bervariasi.
3
Metal and trace elements important
enzymatic cofactors
Fe
Cu
Zn
Mn
Co
Ni
Mo
V
Se
3
Metal and trace elements important
enzymatic cofactors
Zn
“
Karbonik anhidrase, karboksipeptidase
Mg EcoRV, heksokinase
Ni Urease
Mo Nitrat reduktase
Se Glutation peroksidase
Mn Superoksid dismutase
K Propionil KoA karboksilase
3
Kalsium
Kadar kalsium mencapai jumlah 39% dari seluruh mineral
yang ada di dalam tubuh.
Penyerapan kalsium diatur oleh hormon paratiroid.
Berperan penting dalam
dewasa.
35
Sumber Kalsium
Hewani : susu, ikan laut, udang, dan keju.
Nabati : daun singkong, kacang panjang, dll.
36
Fosfor
“
▷Kadar kalsium mencapai jumlah 22% dari
seluruh mineral yang ada di dalam tubuh.
▷Fungsi :
a) Sebagai bagian dari struktur gigi dan tulang
b) Senyawa fosfat yang penting dalam tubuh
yaitu ATP dan kreatin fosfat, koenzim dari
golongan vitamin B, protein konjugasi, dan
fosfolipid.
“
▷Penyerapan fosfor akan lebih baik jika fosfor dan kalsium
dimakan dalam jumlah yang sama.
▷Penyerapan fosfor dibantu oleh vitamin D dan ekskresikan
melalui urine.
▷Kekurangan fosfor: dimineralisasi tulang dan terjadi
pertumbuhan yang kurang baik
Sumber Fosfor
▷Susu
▷Keju
“
▷Daging
▷Kacang-kacangan
▷Padi-padian
Besi
“
▷Komponen gugus heme pada protein
pembawa oksigen hemoglobin dan mioglobin
serta protein mitokrondria pembawa elektron
sitokrom c.
.
▷Fungsi : berperan dalam tubuh dalam
melaksanakan transpor oksigen dari paru-paru
ke jaringan dan dalam proses respirasi sel.
“
▷Unsur besi diserap melalui dinding usus dalam
bentuk ion fero. Ion feri juga diserap tetapi
tidak semudah ion fero.
▷Ion besi disimpan terlebih dahulu di dalam
hati, limpa dan sumsum tulang belakang.
▷Kemudian dibawa oleh plasma darah ke
seluruh jaringan tubuh dlam bentuk kompleks
besi-protein (transferin).
Makanan yang mengandung Fe(III)
diubah menjadi Fe(II) agar lebih mudah
diserap
▷Reduksi Fe(III) “
Fe(II), dengan
askorbat atau suksinat
▷Penyerapan ion besi dibantu oleh
keasamaan cairan lambung dan vitamin
C serta dikontrol oleh mukosa
intenstin.
“
▷Kebutuhan tubuh terhadap unsur besi rata-
rata 12-18 mg per hari.
▷Defisiensi besi menimbulkan penurunan
kadar hemoglobin darah
▷Makanan yang mengandung besi yaitu hati,
daging, kuning telur, sayuran yang berwarna
hijau tua dan kacang-kacangan.
Iodium (I)
Sebagai komponen hormon tiroksin (bagai kontrol
metabolisme energi)
Sumber : garam, rumput laut
“
Kebutuhan iodium : 1mg/minggu
Fungsi :
1. Kontrol kecepatan metabolisme energi
2. Pertumbuhan fisik & mental
3. Berpengaruh pd fungsi neuromuscular
4. Gerak peredaran didalam tubuh
5. Pertumbuhan rambut & kuku
6. Metabolisme zat makanan
3
+ 140 as
amino tirosin
peroxidase
/ Organifikai
Molekul triglobulin
tiroglobul
in
Hasil tiroksin
dan
triyodotironin
Cobalt (KOBALMIN)
“
Fungsi : merupakan komponen dari vitamin B12 dan
berperan dalam beberapa enzim.
Struktur terdiri dari cincin tetrapirol membentuk
komplek dan ditengahnya terdapat Cobalt.
8
Cobalt (KOBALMIN)
3
Vitamin B12 di simpan di hati selama 6 thn.
Pernicious anemia karena kekurangan intrinsik faktor
penyerapan vitamin terganggu
Menyebabkan kelainan DNA sintesis penghambatan pada
sintesis purin dan pirimidin
Cobalt merupakan bagian dari vit
B12 (KOBALMIN)
3
Tembaga (Cu) merupakan bagian enzim seruloplasmin
Fungsi utama adalah bagian dari enzim seruloplasmin
Merangsang Melepas
Memantau sintesis Hb simpanan besi
absorbsi besi feritrin dalam
hati
Cu berikatan dengan
protein membentuk
Ekskresikan enzim terutama enzim
seruloplasmin
52
Fluor (F)
Sumber : terdapat dalam tanah, air, tumbuh – tumbuhan dan
hewan
1.
-Mineralisasi
tulang dan -Dapat mencegah
pengerasan osteoporosis
email gigi. - Mencegah kaies
gigi
11
Penutup