DIREKTORAT
PIDANA
SUB.BAGIAN
TATA
USAHA
KELOMPOK
SUBSTANSI KELOMPOK
Kelompok
PELAYANAN HUKUM SUBTANSI
Substansi PPNS PIDANA DAN GRASI DAKTILOSKOPI
(PHPG)
Pengertian Grasi berdasarkan 1. Pasal 338 ayat (2) Permenkum dan HAM No.
29 Tahun 2015 menyebutkan Seksi Pelayanan
Pasal 1 UU No. 22 Tahun 2002 Grasi mempunyai tugas melaksanakan
tentang Grasi : penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan
1. Grasi adalah pengampunan berupa supervisi, serta pelaksanaan pemantauan,
perubahan, peringanan, evaluasi, dan pelaporan di bidang grasi.
pengurangan, atau penghapusan 2. Menyiapkan dan menyusun konsep surat
pelaksanaan pidana kepada kajian pertimbangan grasi Menteri Hukum
dan HAM atas permohonan grasi yang
Terpidana yang diberikan oleh
diajukan oleh Terpidana khususnya terkait
Presiden grasi dengan alasan tertentu yaitu
kemanusiaan dan keadilan.
2. Terpidana adalah seseorang yang 3. Menyiapkan dan menyusun konsep surat
kajian grasi Menteri Hukum dan HAM atas
dipidana berdasarkan putusan permohonan grasi Terpidana yang diterima
pengadilan yang telah memperoleh melalui Kementerian Sekretariat Negara.
kekuatan hukum tetap;
IMPLEMENTASI GRASI DI INDONESIA
1. Permohonan grasi dibuat tertulis dan ditujukan kepada Presiden R.I oleh Pemohon grasi (Terpidana)
2. Jika permohonan grasi diajukan oleh Keluarga, harus mendapat persetujuan Terpidana.
3. Jika pemohon adalah Terpidana hukuman mati, permohonan grasi dpt diajukan keluarga tanpa
persetujuan Terpidana
Terpidana kategori hukuman pidana
Terpidana yang telah memperoleh putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (in kracht) / sdh tidak melakukan
upaya hukum apapun.
Terpidana mati
Terpidana penjara seumur hidup
Terpidana pidana penjara paling rendah 2 (dua) tahun.
1. Surat permohonan ditujukan kepada Presiden R.I melalui Menteri Hukum dan HAM.
2. Memuat identitas Terpidana yang terdiri atas:
a. Nama, umur, tempat tgl lahir, alamat, agama, status perkawinan;
b. Tindak Pidana yang dilakukan;
c. Bunyi Putusan Pengadilan yang dijatuhkan;
d. Alasan pengajuan permohonan grasi.
3. Permohonan di ditandatangani/dibubuhi cap jempol Terpidana,
Keluarga atau Kuasa Hukumnya)
1. Salinan permohonan grasi disampaikan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tgl
permohonan diterima (Pasal 8 ayat (5) Permenkum No.49 Tahun 2016)
2. Menkumham menugaskan Dirjen AHU untuk melakukan penelitian berkas grasi yang diterima dan
Dirjen AHU dapat berkoordinasi dengan Dirjen Pemasyarakatan dalam waktu 14 (empat belas) hari
dan dapat diperpanjang 14 (empat belas) hari.
3. Hasil penelitian berkas grasi disampaikan oleh Dirjen AHU kepada Menkum dan HAM berupa
kajian pertimbangan hukum grasi dalam jangka waktu 14 hari
4. Konsep surat Kajian Grasi disampaikan Menkum & HAM kepada Presiden (melalui Kementerian
Sekretariat Negara) dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal penugasan Menteri
5. Keputusan final tentang hasil permohonan grasi (apakah dikabulkan berupa peringanan atau
perubahan jenis pidana atau pengurangan jumlah pidana atau penghapusan pelaksanaan pidana atau
ditolaknya grasi) yang diajukan menjadi kewenangan mutlak/ prerogative Presiden (karena
disamping pertimbangan hukum Menkum & HAM, Presiden juga meminta pertimbangan grasi dari
Mahkamah Agung dan Menteri terkait )
6. Hasil permohonan grasi adalah Keputusan Presiden (Keppres) tentang Grasi. Adapun Salinan
Keppres tentang Grasi akan disampaikan pihak Kementerian Sekretariat Negara kepada pemohon grasi
melalui Lembaga Pemasyarakatan tempat pemohon grasi menjalani hukuman).
Hal-hal yang dilakukan subdit phpg dit.pidana
pada saat MELAKUKAN koordinasi grasi ke lapas :
Presiden
MA
Sekretariat Negara
Menteri
Hukum
& HAM
Ditjen PN
AHU
Dit
LAPAS Pidana PEMOHON
GRASI
PERMOHONAN GRASI DARI PEMOHON DALAM KONDISI TERTENTU
(Alasan Kemanusiaan dan Keadilan)
Pasal 6A UU Nomor 5/2010 jo. Pasal 12 ayat 1 Permenkumham No.49 Tahun 2016 )
PRESIDEN
SET NEG
MENTERI
MA
HUKUM
& HAM
DITJEN PN
AHU