1. Spermatogonium •
• Yaitu tahapan spermatogonium yang bermiosis menjadi spermatid primer, proses ini
dipengaruhi oleh sel sertoli, dengan sel sertoli yang memberi nutrisi-nutrisi kepada
spermatogonium, sehingga dapat berkembang menjadi spermatotid.
• Merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis.
Spermatogonium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
LANJUTAN …
Tahap Spermatogenesis 2.
• Tahapan Meiosis •
• Merupakan tahapan spermatosit primer bermitosis I
membentuk spermatosit sekunder dan langsung terjadi
meiosis II yaitu pembentukan spermatid, dari spermatosit
sekunder.
LANJUTAN …
Tahap Spermatogenesis 3.
• Tahapan Spermiogenesis •
• Merupakan tahapan terakhir pembentukan spermatozoa,
dimana terjadi transformasi dari spermatid menjadi
spermatozoa. •Setelah terbentuk spermatozoa, Sperma ini
terdiri dari tiga bagian yaitu kepala sperma, leher sperma dan
ekor sperma.
BAGIAN – BAGIAN SPERMA 1.
• Kepala
• Pada bagian kepala spermatozoon ini, terdapat inti tebal dengan
sedikit sitoplasma yang diselubungi oleh selubung tebal dan
terdapat 23 kromosom dari sel ayah.
• Selubung tebal yang dimadsud adalah akrosom, fungsinya adalah
sebagai pelindung dan menghasilkan enzim.
BAGIAN – BAGIAN SPERMA 2
• Ekor
• Pada bagian ekor sperma yang cukup panjang
terdapat Axial Filament pada bagian dalam dan
membrane plasma dibagian luar yang berfungsi
untuk pergerakan sperma.
GAMBAR
SPERMA
KELAINAN – KELAINAN SPERMATOGENESIS
ANALISA MAKROSKOPIS
ANALISA MIKROSKOPIS
ANALISA KIMIAWI
ANALISA MAKROSKOPIS SPERMA
1. Volume :
• Diukur setelah terjadi Likwefeksi sempurna
• Normal 2 – 6 ml kurang dari 1 ml disebut hypospermia lebih dari 6 ml disebut
hyperspermia.
• Apabila dijumpai volume kurang dari 1 ml sering diragukan tidak sempurnanya ejakulasi
atau tidak tertampung seluruhnya.
• Apabila volume besar dan jernih seperti biasanya menunjukkan jumlah spermatozoa yang
rendah atau azosperma.
LANJUTAN …
1.Viskositas
• Ditentukan setelah terjadi Likwefeksi sempurna, caranya :
- Dengan batang gelas (makin panjang menunjukkan viskositas semen yang tinggi).
- Dengan memakai pipet Elliason waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya tetesan
semen dari ujung pipet dicatat dengan memakai stop watch
• Normal berkisar antara 1 – 2 detik untuk tiap satu tetesan
• Viskositas juga tergantung dari enzym yang berasal dari prostat.
ANALISA KIMIAWI SPERMA
1. Larutan Ba(OH)2 0,3 N dibuat dengan melarutkan 47,5 g Ba(OH)2.8H2O dalam 1000 ml
aqusdest.
2. Larutan ZnSO4 0,175 M dibuat dari 50 g ZnSO4.7H2O dalam 1000 ml aquadest.
3. Larutan resorcinol 0,1% dalam 100 ml alkohol 95%, larutan ini bertahan 2 bulan bila disimpan
dalan lemari es.
4. HCl 10 N dibuat dari 1 volume aquadest ditambah 6 volume HCl pekat.
5. a. Standard fruktosa stock 50 mg fruktosa larutkan dalam 100 ml larutan asam benzoat
0,2%.
b. Standard fruktosa sebagai larutan kerja. 1 ml standard fruktosa stock diencerkan dengan
aquadest sampai 100 ml. Pada cara dicantumkan dibawah, larutan kerja ini sesuai dengan 200
mg /dl fruktosa mani.
PROSEDUR KERJA :
Catatan :
Kadar fruktosa dalam mani normal berkisar antara 120-450 mg/dl dan fruktosa itu berasal
dari vesiculae seminales. Selain dipengaruhi oleh kadar testosteron dalam tubuh, banyaknya
fruktosa dalam mani juga mengalami perubahan oleh proses-proses dalam vesiculae seminales
dan ductuli ejaculatorii, pada hipoplasia dan radang vesiculae seminales dan pada penyumbatan
partial ductuli ejaculatorii kadar fruktosa menurun. Penyumbatan ductuli ejaculatorii yang
total berakibat kadar fruktosa dalam mani menjadi nol.
ANALISA MIKROSKOPIS SPERMA
• Prinsip : cairan sperma diencerkan didalam pipet lekosit dengan larutan pengencer
spermiside, kemudian dimasukkan kedala kamar hitung dan jumlah spermozoa dihitung dalam
volume tertentu.
• Bahan : Spermatozoa
• Peralatan: Mikroskop
• Hemasitometer lengkap dengan deck glass nya
• Reagen : reagen pengencer terdiri dari :
- Safranin 1 gram
- Formalin 5 ml 🡪 reagen disaring
- NaH CO3 5 gram
- Aquadest 100 ml
PROSEDUR :
1. Isap cairan sperma yang telah homogen dengan pipet lekosit sampai tanda 1
2 Kemudian isaplah larutan pengencer ( spermicide )
sampai tanda 11 tepat
3 Campur baik-baik, buanglah 3 – 4 tetes cairan yang diujung pipet lekositt tersebut
4 Teteskan setetes campuran sperma keatas kamar
hitung yang telah disiapkan
5 Mulailah menghitung spermatozoa seperti melakukan penghitungan mikroskop. Dihitung jumlah
spermatozoa dalam 16 kotak kemudian hasilnya dikalikan.
100.000 bila dipakai pengencer 10x