Siswa akan diajak untuk memulai projek dengan tahap pengenalan. Tahap ini akan membawa siswa untuk mendefinisikan kata ‘faedah’ dan membahas proses
filtering atau penyaringan yang terjadi di kepala saat mengakses ke konten media sosial -- ini dilakukan agar siswa dapat memahami permainan kata yang
digunakan dalam judul projek ini untuk memberikan gambaran mengenai projek yang akan dilakukan. Setelah itu, mereka akan diajak untuk eksplorasi isu
untuk melihat masalah nyata yang disebabkan konten yang tidak bermanfaat. Siswa juga diajak untuk memahami jenis-jenis konten media sosial beserta
tujuan dan dampak yang disebabkan oleh konten-konten tersebut. Tujuannya, agar siswa mampu membuat hubungan untuk menetapkan kriteria konten yang
berfaedah dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat konten.
Selanjutnya adalah tahap kontekstualisasi. Siswa diajak untuk menilai kualitas konten sosial media yang digemari teman-teman sekitarnya. Di waktu yang
sama, mereka akan mencari tahu konten yang digemari oleh target audience dan mempertimbangkan dampak yang bisa terjadi jika teman-temannya terus
melihat konten yang tidak berfaedah. Setelah itu, mereka akan mencari tahu apa yang bisa dilakukan untuk menjawab masalah yang ada. Hal-hal tersebut
akan menjadi pertimbangan saat mereka melakukan brainstorm ide untuk konten berfaedah yang bisa mereka buat dan bentuk kampanye yang bisa dilakukan
di akhir tahap ini.
Dalam tahap aksi, narasumber ahli akan diundang untuk berkolaborasi dengan siswa untuk menguasai pengetahuan atau keterampilan spesifik dalam
menjalankan action plan yang sudah dibuat. Perayaan dari projek ini dilakukan di tahap refleksi & tindak lanjut. Hasil kerja siswa selama projek ini akan
dipublikasikan. Di akhir projek, siswa diajak untuk mengevaluasi aksi yang sudah dilakukan agar dapat membuatnya menjadi lebih berkelanjutan.
Melalui projek ini, siswa diharapkan akan mengembangkan lima dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia, Mandiri, Bergotong Royong, Bernalar Kritis, dan Kreatif beserta sub-elemen yang akan dijabarkan dalam panduan ini.
Tahapan dalam Projek
Beriman, Bertakwa kepada Integritas Berani dan konsisten menyampaikan 4, 9, 10, 11, 12, 13
kebenaran atau fakta serta memahami
Tuhan YME dan Berakhlak konsekuensi-konsekuensinya untuk diri
Mulia sendiri dan orang lain
Percaya diri, tangguh (resilient), Membuat rencana baru dengan 8, 9, 10, 12, 13
dan adaptif mengadaptasi, dan memodifikasi
Mandiri strategi yang sudah dibuat ketika upaya
sebelumnya tidak berhasil, serta
menjalankan kembali tugasnya dengan
keyakinan baru.
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen Profil Pelajar Target Pencapaian di akhir Aktivitas Terkait
Pancasila terkait Pancasila Fase D (SMP, 12-15 tahun)
Tanggap terhadap lingkungan Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13
sosial dengan tuntutan peran sosialnya dan
berkontribusi sesuai dengan kebutuhan
Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen Profil Pelajar Target Pencapaian di akhir Aktivitas Terkait
Pancasila terkait Pancasila Fase D (SMP, 12-15 tahun)
Integritas Menyadari bahwa aturan Berani dan konsisten Berani dan konsisten Membiasakan
agama dan sosial menyampaikan kebenaran menyampaikan kebenaran melakukan refleksi
merupakan aturan yang atau fakta serta memahami atau fakta serta memahami tentang pentingnya
baik dan menjadi bagian bersikap jujur dan
dari diri sehingga bisa konsekuensi- konsekuensi- berani
menerapkannya secara konsekuensinya untuk diri konsekuensinya untuk diri menyampaikan
bijak dan kontekstual kebenaran atau fakta
sendiri dan orang lain sendiri dan orang lain
Perkembangan Sub-elemen Antarfase (Referensi)
Mandiri
Percaya diri, tangguh Menyesuaikan dan mulai Membuat rencana baru Menyusun, Tetap bertahan
(resilient), dan adaptif menjalankan rencana dan dengan mengadaptasi, menyesuaikan, dan mengerjakan tugas
strategi pengembangan dan memodifikasi mengujicobakan ketika dihadapkan
dirinya strategi yang sudah berbagai strategi dan dengan tantangan
dengan mempertimbangkan dibuat ketika upaya cara kerjanya untuk dan berusaha
minat dan tuntutan pada sebelumnya tidak membantu dirinya menyesuaikan
konteks belajar maupun berhasil, serta dalam penyelesaian strateginya ketika
pekerjaan yang akan menjalankan kembali tugas yang menantang upaya sebelumnya
dijalaninya di masa depan, tugasnya dengan tidak berhasil..
serta berusaha untuk keyakinan baru.
mengatasi tantangan-
tantangan yang ditemui.
Perkembangan Sub-elemen Antarfase (Referensi)
Bergotong Royong
Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Peka dan mengapresiasi
lingkungan sosial lingkungan sosial sesuai lingkungan sosial sesuai lingkungan sosial sesuai orang-orang di
dengan tuntutan peran dengan tuntutan peran dengan tuntutan peran lingkungan sekitar,
sosialnya dan sosialnya dan sosialnya dan menjaga kemudian melakukan
berkontribusi sesuai berkontribusi sesuai keselarasan dalam berelasi tindakan untuk menjaga
dengan kebutuhan dengan kebutuhan dengan orang lain. keselarasan dalam
masyarakat untuk masyarakat. berelasi dengan orang
menghasilkan keadaan lain.
yang lebih baik.
Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan untuk Mengajukan pertanyaan untuk Mengajukan Mengajukan pertanyaan untuk
menganalisis secara kritis klarifikasi dan interpretasi pertanyaan untuk Mengidentifikasi suatu
permasalahan yang kompleks informasi, serta mencari tahu membandingkan permasalahan dan
dan penyebab dan konsekuensi berbagai informasi mengkonfirmasi pemahaman
abstrak. dari informasi tersebut. dan untuk menambah terhadap suatu permasalahan
pengetahuannya. mengenai dirinya dan
lingkungan sekitarnya.
Menghasilkan tindakan dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan
karya yang orisinal mengekspresikan pikiran mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan
dan/atau perasaannya dalam pikiran dan/atau pikiran dan/atau pikiran dan/atau
bentuk karya dan/atau tindakan, perasaannya dalam perasaannya sesuai perasaannya sesuai
serta mengevaluasinya dan bentuk karya dengan minat dan dengan minat dan
mempertimbangkan dampak dan dan/atau tindakan, kesukaannya dalam kesukaannya dalam
resikonya bagi diri dan serta bentuk karya dan/atau bentuk karya
lingkungannya dengan Mengevaluasinya dan tindakan serta mengapresiasi dan/atau tindakan serta
menggunakan berbagai mempertimbangkan dampaknya dan mengkritik karya dan mengapresiasi karya dan
perspektif bagi orang lain tindakan yang dihasilkan tindakan yang dihasilkan
Memiliki keluwesan berpikir Bereksperimen dengan Menghasilkan solusi alternatif Berupaya mencari solusi Membandingkan
dalam mencari alternatif solusi berbagai pilihan secara Dengan mengadaptasi berbagai alternatif saat pendekatan yang gagasan-gagasan
permasalahan kreatif untuk gagasan dan umpan balik diambil tidak berhasil kreatif untuk
memodifikasi gagasan untuk menghadapi berdasarkan identifikasi menghadapi situasi
sesuai dengan situasi dan terhadap situasi dan permasalahan.
perubahan situasi. permasalahan
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Projek ini berangkat dari isu nyata yang terjadi dalam penggunaan media sosial oleh anak remaja, dimana banyak konten-
konten menampilkan prank atau hoaks yang merugikan pihak lain atau membawa dampak negatif untuk perilaku remaja pada
umumnya. Hal tersebut membuat seluruh dunia berkampanye untuk mendukung penggunaan internet sehat.
Isu-isu tersebut terjadi di Indonesia. Pada kenyataannya, banyak anak dan remaja di Indonesia dari berbagai kalangan
memiliki akses ke media sosial seperti TikTok, Instagram, Youtube dan sebagainya. Para remaja ini adalah digital native,
mereka sudah hidup di era digital sejak lahir. Membatasi atau melarang penggunaan teknologi--dalam kasus ini, media
sosial--sudah lagi bukan jawaban. Yang bisa dilakukan adalah membentuk kesadaran terhadap pentingnya penggunaan
internet sehat. Sekolah, sebagai salah satu dari lingkungan utama untuk para remaja, adalah tempat yang ideal untuk
memfasilitasi hal tersebut.
Dalam projek ini, penggunaan internet sehat akan berfokus pada pentingnya mengakses dan membuat konten yang
bermanfaat--atau sering juga disebut sebagai ‘berfaedah’ oleh anak zaman ini. Siswa juga akan mengasah banyak
keterampilan yang dilakukan secara lintas mata pelajaran dalam setiap tahapan. Tujuan utamanya, siswa akan dibentuk untuk
menjadi agen perubahan dalam membantu memecahkan masalah dunia digital ini secara kritis, kreatif dan penuh empati.
Cara Penggunaan Panduan Projek Ini
Panduan ini dirancang untuk guru fase D (SMP) untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler dengan tema Berekayasa
dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Dalam panduan projek ini, terdapat 13 kegiatan yang saling berkaitan.
Projek ini direkomendasikan untuk dilaksanakan di semester kedua kelas VIII atau semester pertama kelas IX dengan
waktu total kurang lebih 48 jam. Sebaiknya disediakan waktu antar aktivitas agar guru dan siswa memiliki waktu
untuk mempersiapkan materi atau tugas yang bisa membuat diskusi dan refleksi menjadi lebih kritis dan bermakna.
Panduan ini bisa dijadikan acuan, namun guru dan sekolah memiliki kebebasan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas
atau alokasi waktu sesuai dengan kebutuhan siswa dan sekolah. Begitu juga dengan tahapan aktivitas dan materi di
dalamnya, guru dan sekolah bisa menyesuaikannya sesuai dengan kondisi sekolah dan lingkungan.
Siswa disarankan untuk mengumpulkan dan menyimpan setiap hasil kerja dalam satu kesatuan agar bisa digunakan
sebagai referensi yang membantu proses pembelajaran di setiap tahapan. Kumpulan hasil kerja di setiap aktivitas juga
bisa digunakan sebagai portofolio pembelajaran siswa yang dapat membantu guru dalam melakukan asesmen, baik
formatif maupun sumatif.
Di akhir projek ini, siswa akan melakukan aksi untuk menjawab masalah
yang diakibatkan oleh konten-konten media sosial yang tidak berfaedah.
Dalam panduan ini, aksi yang dilakukan akan berfokus pada pembuatan
konten media sosial yang berfaedah dengan menggunakan hasil pencarian
dan pembelajaran selama projek ini.
Berikut beberapa ide aksi yang sejalan dengan tahapan projek dan bisa
dilakukan:
Guru bisa membantu siswa untuk memutuskan aksi yang akan dilakukan
dengan mempertimbangkan fasilitas atau akses yang dimiliki.
Yang terpenting, perhatikan arah pemikiran dan ide siswa di setiap tahap
dalam perjalanan projek ini.
Filter Faedah
Rangkaian Kegiatan
TAHAP
PENGENALAN
TAHAP
KONTEKSTUALISASI
Contoh 7.A : Rubrik penilaian poster
Sangat berkembang Berkembang sesuai harapan Mulai berkembang Belum berkembang
Informasi dalam poster Poster memuat seluruh Poster memuat seluruh Masih terdapat 1 informasi Banyak informasi penting yang
informasi yang diperlukan informasi yang diperlukan penting yang tidak tidak dicantumkan
serta menambahkan informasi dicantumkan
lain yang mendukung ide
utama
Infografik hasil pengambilan Menggunakan grafik yang Menggunakan grafik yang - Masih terdapat 1-2 Banyak kesalahan
sampel tepat untuk menunjukkan: tepat untuk menunjukkan: kesalahan penggunaan penggunaan grafik dan tidak
- jenis, tujuan konten yang - jenis, tujuan konten yang grafik ada grafik yang menunjukkan
paling disukai dari konten paling disukai dari konten - Salah satu dari jenis, tujuan jenis, tujuan konten yang
- perbandingan konten - perbandingan konten konten yang paling disukai paling disukai atau
berfaedah dan tidak yang berfaedah dan tidak yang atau perbandingan konten perbandingan konten
disukai temannya disukai temannya berfaedah atau tidak yang berfaedah atau tidak yang
disukai tidak terlihat dari disukai
grafik
Daya tarik poster Dikerjakan dengan rapi Dikerjakan dengan rapi Desain dan tata letak yang Poster dikerjakan dengan
dengan desain dan tata letak dengan desain dan tata letak cukup menarik meskipun kurang rapi dan kurang
yang sangat menarik yang menarik kurang rapi menarik
Tata bahasa Tidak ada kesalahan tata Masih terdapat 1-2 kesalahan Masih terdapat 3-4 kesalahan Masih terdapat >4 kesalahan
bahasa tata bahasa tata bahasa tata bahasa
Contoh 7.B: Rubrik penilaian presentasi
Kontak mata Siswa selalu menjaga Siswa masih suka Siswa lebih sering Siswa hanya membaca
kontak mata dengan membaca catatan atau membaca catatan atau catatan atau poster tanpa
pendengar tanpa harus poster tetapi selalu kembali poster dengan sedikit kontak mata dengan
membaca catatan atau untuk menjaga kontak mata kontak mata dengan pendengar
poster dengan pendengar pendengar
Kelancaran dalam Siswa berbicara dengan Siswa bicara dengan Siswa bicara dengan suara Siswa bergumam dengan
menerangkan ide jelas dan lantang dengan lantang dan kebanyakan rendah dan masih banyak suara rendah. Hanya
pelafalan kata yang selalu dari kata-kata yang kata yang dilafalkan dengan terdengar banyak ‘Err’ dan
tepat tanpa ‘Err’ atau diucapkan dilafalkan kurang jelas. Sering ‘Emm’. Pendengar tidak
‘Emm’. Seluruh pendengar dengan jelas. Masih terdapat ‘Err’ atau ‘Emm’. bisa mengerti presentasi
bisa mengerti dengan baik. terdapat sedikit ‘Err’ atau Pendengar masih harus dengan baik.
‘Emm’. Seluruh pendengar bertanya ulang untuk bisa
masih bisa mengerti mengerti dengan baik.
dengan baik.
TAHAP AKSI
TAHAP REFLEKSI &
TINDAK LANJUT
Contoh 13.A : Rubrik asesmen sumatif projek
Sangat berkembang Berkembang sesuai harapan Mulai berkembang Belum berkembang
Perencanaan Perencanaan yang jelas dan Perencanaan yang jelas: Perencanaan memiliki tujuan Masih berupa curah pendapat
matang: tujuan dan lini masa yang yang jelas dan ide-ide aksi yang belum
tujuan, tahapan-tahapan realistis beraturan
penting
(milestones) serta lini masa
yang
realistis
Pelaksanaan Siswa mengidentifikasi jalur Siswa mengidentifikasi satu Siswa mengidentifikasi satu Siswa melaksanakan
yang jalur untuk menjalankan jalur untuk menjalankan aktivitas-aktivitas secara
berbeda untuk menjalankan rencana. Mereka dapat rencana. Mereka dapat sporadis
rencana. Mereka dapat melaksanakan rencana melaksanakan proses runtut
melaksanakan rencana dengan proses yang dan meminta bantuan pada
dengan terkoordinasi pihak-pihak yang sesuai
proses yang terkoordinasi,
bervariasi dan bekerja secara
adaptif
Ketepatan sasaran Solusi/aksi yang ditawarkan Solusi/ aksi yang ditawarkan Solusi/aksi yang ditawarkan Masih dalam tahapan
menyasar inti permasalahan, menyasar faktor-faktor yang berupa ide yang masih di identifikasi faktor yang
realistis dan memberikan terkait dengan permasalahan permukaan permasalahan menyebabkan permasalahan
dampak dan memberikan dampak dan/atau kurang realistis dan akibat yang ditimbulkan
yang berkesinambungan positif sementara
Referensi
https://www.edutopia.org/project-based-learning
https://www.dfcworld.com/SITE
Ritchhart, R., Church, M., & Morrison, K. (2011). Making thinking visible. Jossey-Bass