Anda di halaman 1dari 179

pak isa

SMA IT Kelas XI Semester 6

Disklaime Daftar isi


r
Fisika PAK ISA
SMA IT
TUNAS CENDIKIA NICH

Oleh:
1. Risdiyani Chasanah
2. Rinawan Abadi
3. Fery Widiyanto

Disklaime Daftar isi


r
Disklaimereere
• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu
Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas, hanya
memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai


kebutuhan.

• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan


pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
DAFTAR ISI nih boss
Dinamika Rotasi Fluida Dinamis
dan Keseimbangan
Benda Tegar

Elastisitas Suhu dan Kalor


dan Hukum Hooke

Fluida Statis Teori Kinetik Gas


BAB
DINAMIKA ROTASI DAN
I KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Materi

Dinamika Rotasi Keseimbangan Benda Tegar


❖ Torsi (Momen Gaya) ❖ Syarat Keseimbangan Benda
❖ Momen Inersia ❖ Titik Berat
❖ Momentum Sudut ❖ Jenis-Jenis Keseimbangan
❖ Energi pada Gerak
Translasi
❖ Aplikasi Hukum II Newton
pada Gerak Rotasi

Kembali ke daftar
isi
MOMEN HALAH BANYAK GAYA

Apakah kalian tahu benda apakah ini?

Apakah ada perbedaan ketika diputar dari ujung kunci T dan di dekat
porosnya?
A. Dinamika Rotasi

1. Torsi (Momen Gaya)


PENGERTIAN:
Momen gaya (torsi) adalah
sebuah besaran yang
menyatakan
besarnya gaya yang bekerja Rumus
pada benda sehingga
mengakibatkan benda
berotasi. Besarnya momen
gaya (torsi) tergantung Keterangan:
pada gaya yang dikeluarkan
serta jarak antara sumbu
putaran dan letak gaya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Momen Inersia

Konsep: Rumus Momen Inersia


Sebuah Partikel:

Keterangan:
Rumus Momen Inersia
Benda Berbentuk:

Momen inersia adalah


ukuran kelembaman suatu
benda untuk berotasi
terhadap porosnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Manakah yang akan turun terlebih dahulu?

Kuning : Bola Pejal


Merah : Bola Berongga
Biru : Silinder Pejal
Hijau : Silinder Berongga (Cincin)
Momen inersia (wblog.wiki)
1. Sebuah bola pejal memiliki massa 4 kg berputar dengan sumbu putar tepat melalui
tengahnya. Jika diameter bola tersebut 60 cm hitunglah momen inersia bola
tersebut!
2. Batang pejal (padat) bermassa 2 kg dan panjang batang pejal adalah 2 meter.
Tentukan momen inersia batang jika sumbu rotasi terletak di tengah batang!
3. Batang pejal (padat) bermassa 2 kg dan panjang batang pejal adalah 2 meter.
Tentukan momen inersia batang jika sumbu rotasi terletak di salah satu ujung
batang!
4. Pelat pejal segiempat bermassa 2 kg, panjang 0,5 meter dan lebar 0,2 meter.
Tentukan momen inersia pelat pejal jika sumbu rotasi berada di pusat pelat,
sebagaimana ditunjukkan gambar!
5. Tentukan momen inersia bola tipis berongga bermassa 0,5 kg dan berjari-jari 0,1
meter, jika sumbu rotasi berada di pusat bola,.

Jawabannya ada di buku masing-masing. (yang telah kalian catat)


3. MomentumSudut
Konsep:
Rumus: Keterangan:

Hukum Kekekalan Momentum Sudut

  “Apabila tidak ada gaya dari luar


yang bekerja pada benda, besar
momentum sudut sebelum dan
sesudahnya bernilai sama
(konstan)”

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Suatu benda mempunyai momen inersia 2 kg m2 dan berotasi pada sumbu tetap
dengan kecepatan sudut 1 rad/s. Berapa momentum sudut benda tersebut ?
2. Katrol cakram pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,1 meter. Jika katrol bergerak
rotasi pada porosnya dengan kecepatan sudut konstan 2 rad/sekon, berapa
momentum sudut katrol ?
3. Bola pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,2 meter berotasi terhadap porosnya
dengan kecepatan sudut 4 rad/s. Tentukan momentum sudut bola pejal!
4. Benda bermassa 1 kg bergerak melingkar dengan kecepatan sudut tetap 2 rad/s.
Tentukan momentum sudut jika jari-jari lintasan partikel 10 cm.
1. Sebuah silinder bermassa 2kg sedang berotasi dengan kecepatan sudut 70 rad/s. Kemudian
ada silinder kedua yang berjari-jari sama dengan massa 5kg digabungkan pada silinder
pertama dengan poros yang sama. Berapakah kecepatan gabungan silinder tersebut?
2. Sebuah piringan berbentuk silinder pejal homogen mula-mula berputar pada porosnya dengan
kelajuan sudut 5 rad/s. Bidang piringan sejajar bidang horizontal. Massa dan jari-jari piringan 2
kg dan 0,2 meter. Bila di atas piringan diletakkan cincin yang mempunyai massa 0,1 kg dan
jari-jari 0,2 meter, di mana pusat cincin tepat di atas pusat piring, maka piringan dan cincin
akan bersama-sama berputar dengan kecepatan sudut…
3. Seorang penari balet berputar dengan tangan terentang sepanjang 150 cm dan kecepatan
sudut 10 radian/sekon. Lalu penari melipat tangannya menjadi 75 cm sepanjang siku. Berapa
kecepatan sudut akhir ?
4. Energi Gerak Translasi dan Rotasi

Energi Total

Energi Kinetik Translasi

Energi Kinetik Rotasi Keterangan

Energi Potensial

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Aplikasi Hukum II Newton
pada Gerak Rotasi

a. Gerak Rotasi
pada Katrol Pejal

Percepatan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Aplikasi Hukum II
Newton
pada Gerak Rotasi
b. Benda Menggelinding pada Bidang Miring

Percepatan Benda

Kecepatan Gerak Benda

Keterangan:
v = kecepatan benda saat di dasar bidang miring
k = bilangan real inersia benda

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Keseimbangan Benda Tegar

Konsep

Benda mengalami keseimbangan translasi jika


diam atau bergerak dengan kecepatan tetap.
Benda dikatakan mengalami keseimbangan
rotasi jika benda tersebut tidak berputar atau
berputar dengan kecepatan sudut tetap

Syarat Keseimbangan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Titik Berat Bidang Dua Dimensi

Rumusan titik berat Rumusan titik pusat massa benda


atau pusat gravitasi berbentuk pelat homogen

Rumusan titik pusat massa yang Rumusan titik pusat massa


berimpit dengan titik berat benda benda berbentuk batang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Titik Berat Bidang Tiga Dimensi

Rumusan titik berat


atau titik pusat gravitasi

Rumusan koordinat pusat massa

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Titik Berat Benda dengan Bentuk Khusus

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Jenis-Jenis Keseimbangan

Keseimbangan Stabil Keseimbangan Labil

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Penyelesaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

II Elastisitas dan Hukum Hooke

Elastisitas dan Hukum Hooke

Hukum Hooke
Elastisitas • Hukum Hooke
• Tegangan • Energi Potensial Elastis
• Regangan • Tetapan Gaya pada Benda
• Modulus Elastisitas Elastis
• Batas Elastisitas • Susunan Pegas

Kembali ke daftar
isi
A. Elastisitas
1. Tegangan dan Regangan
Tegangan Regangan

Tegangan adalah besar gaya yang Regangan adalah perubahan relatif


bekerja pada suatu benda pada luas ukuran benda yang mengalami
penampang tertentu tegangan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Modulus Young

Modulus Young adalah besar gaya


yang bekerja pada luas penampang
tertentu untuk meregangkan benda.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Batas Elastisitas

Sifat elastisitas benda memiliki batas


sampai pada nilai gaya tertentu.
Apabila gaya yang diberikan lebih
kecil daripada batas elastisitas,
benda akan kembali ke bentuk
semula ketika gaya tersebut
dihilangkan. Akan tetapi, apabila
gaya yang diberikan lebih besar
daripada batas elastisitas benda,
benda tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Benda secara
permanen berubah bentuk.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Regangan
Seutas kawat memiliki diameter
0,7 mm dan Panjang 2 meter.
Kawat ditarik dengan gaya 5 N
sehingga bertambah panjang
0,6 mm. Hitunglah tegangan,
regangan, dan modulus Young
Kawat!

Tegangan Modulus Young

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Hukum Hooke

1. Konsep Hukum Hooke


Apabila pegas ditarik dengan suatu gaya
tanpa melampaui batas elastisitasnya,
F = gaya pemulih (N)
pada pegas akan bekerja gaya pemulih
k = konstanta pegas (N/m)
yang sebanding dengan simpangan benda
Δx = simpangan pegas (m)
dari titik seimbangnya, tetapi arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Video Hukum Hooke

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2.Energi Potensial dan Tetapan Pegas Benda Elastis

Energi Potensial Tetapan Pegas


Benda Elastis Benda Elastis

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Hukum Hooke Pada Susunan Pegas

Seri Paralel

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal
Pertambahan panjang pegas:
Made melakukan praktikum
menggunakan neraca pegas.
Saat neraca diberi beban 2 kg,
pegas bertambah 8 cm. Jika
Made mengganti dengan beban
sebesar 4 kg, berapakah
pertambahan panjang pegas?
Penyelesaian:
Konstanta pegas:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

III FLUIDA STATIS

Fluida Statis

Konsep Fluida Statis Penerapan Hukum Fluida Statis


❖ Tekanan ❖ Kapilaritas ❖ Dongkrak ❖ Kapal Laut
Hidrolik dan
❖ Tekanan ❖ Viskositas Mesin Hidrolik
Hidrostatis
❖ Rem Hidrolik ❖ Kapal Selam
❖ Tekanan ❖ Hukum
❖ Mengapung, ❖ Balon Udara
Mutlak Pascall Melayang, dan
❖ Tegangan ❖ Hukum Tenggelam
Permukaan Archimedes ❖ Hidrometer
Zat Cair

Kembali ke daftar
isi
A.Konsep Tekanan dan Tekanan
Hidrostatis

1. Tekanan 2.Tekanan Hidrostatis

Tekanan didefinisikan sebagai gaya Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat


yang bekerja pada suatu bidang per cair yang disebabkan oleh berat zat cair
satuan luas bidang tersebut itu sendiri.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Tekanan Hidrostatis pada 4. Tekanan Hidrostatis pada
Bejana yang Berisi Pipa U Berisi Gabungan
Gabungan Fluida Fluida

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Tekanan mutlak 6. Tegangan permukaan zat cair

Tekanan mutlak dalam fluida Tegangan permukaan terjadi karena


merupakan jumlah tekanan atmosfer adanya kohesi di bawah zat cair yang
dengan tekanan hidrostatis. lebih besar daripada kohesi di
permukaan zat cair sehingga permukaan
air akan cenderung mengerut dan
membentuk luas permukaan sekecil
mungkin

Tekanan hidrostatis merupakan


tekanan terukur.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


7. Surfaktan 8. Kapilaritas

Surfaktan (surface active agents) Kapilaritas adalah peristiwa naik


adalah zat yang dapat mengaktifkan turunnya zat cair dalam pipa kapiler
permukaan karena cenderung (pipa sempit). Kapilaritas dipengaruhi
untuk terkonsentrasi pada adanya kohesi dan adhesi antara zat
permukaan atau antarmuka. Sabun cair dengan dinding kapiler.
merupakan salah satu contoh dari
surfaktan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


9. Viskositas

Gerakan dari lapisan fluida Kecepatan bola akan


akan menimbulkan gesekan bertambah karena
yang disebut viskositas percepatan gravitasi bumi.
fluida. Makin besar Akibatnya, bola mencapai
viskositas fluida, makin sulit kecepatan terbesar yang
benda bergerak dalam fluida tetap dan dinamakan
tersebut. kecepatan terminal.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Hukum-Hukum Fluida Statis

1. Hukum Pascall 2. Hukum Pascall


Bunyi hukum Pascal: ”Tekanan yang Bunyi hukum Archimedes: ”Sebuah
diberikan pada suatu fluida dalam benda yang tenggelam seluruhnya
ruang tertutup diteruskan tanpa atau sebagian dalam suatu fluida
berkurang ke setiap titik dalam fluida diangkat ke atas oleh sebuah gaya
dan ke dinding bejana” yang sama dengan berat fluida yang
dipindahkan”

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Penyelesaian
Perhatikan gambar berikut!

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Penerapan Hukum Pascal

Pompa Hidrolik Dongkrak Hidrolik

Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil Rem Hidrolik

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Penerapan Hukum Archimedes

Syarat Syarat Syarat


benda mengapung benda melayang benda tenggelam

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Penerapan Hukum Archimedes

Hidrometer Kapal Laut

Kapal Selam Balon Udara

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Penyelesaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

IV FLUIDA DINAMIS

Fluida Dinamis

❖ Fluida Ideal ❖ Penerapan Persamaan


Kontinuitas
❖ Jenis Aliran Fluida
❖ Penerapan Hukum
❖ Persamaan Kontinuitas Bernoulli
❖ Hukum Bernoulli

Kembali ke daftar
isi
1. Fluida Ideal

Fluida Ideal

Tidak Tanpa Aliran


Kompresibel Gesekan Stasioner

Adanya perubahan Pada saat fluida Setiap partikel fluida


tekanan tidak mengalir, gesekan mempunyai garis alir
mengubah volume antara fluida dengan tertentu dan untuk luas
fluida. dinding tempat penampang yang sama
mengalir dapat mempunyai laju aliran
diabaikan yang sama

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Jenis Aliran Fluida

Pada aliran ini partikel fluida


Aliran laminer mengikuti lintasan yang mulus
dan lintasan ini tidak saling
bersilangan. Aliran laminar
dijumpai pada air yang dialirkan
melalui pipa atau slang
Aliran Fluida
Aliran yang ditandai dengan
Aliran turbulen
adanya lingkaran-lingkaran tak
menentu dan menyerupai
pusaran. Aliran turbulen sering
dijumpai di sungai-sungai dan
selokan-selokan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Persamaan Kontinuitas

Debit aliran fluida adalah besaran Volume fluida yang mengalir setiap
laju volume atau jumlah volume satuan waktu (debit) merupakan
fluida yang mengalir persatuan perkalian antara luas penampang
waktu. dengan laju aliran fluida.

Debit aliran fluida sesaat merupakan Persamaan kontinuitas menyatakan


turunan pertama dari fungsi volume bahwa debit aliran fluida selalu
(V) terhadap waktu (t). konstan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


d. Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli menyatakan


hubungan besaran fluida dalam pipa
antara tekanan, ketinggian, dan laju
dinamika.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal
Perhatikan gambar berikut!

Jika diameter penampang


pipa besar dua kali diameter
penampang pipa kecil.
Berapa kecepatan aliran di
pipa kecil?
Penyelesaian:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Persamaan Kontinuitas

Slang Penyemprot Penyempitan Pembuluh Darah

Ujung slang ditekan yang berarti Pada pembuluh darah yang


memperkecil penampang agar mengalami penyempitan, laju aliran
diperoleh laju aliran air yang lebih darah lebih besar daripada laju aliran
besar. pada pembuluh normal.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Teorema Torriceli

Jangkauan terjauh pancaran air

Waktu pancaran air mencapai tanah

Laju air

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Efek Venturi

Efek Venturi terjadi pada fluida


yang mengalir melalui sebuah pipa
yang menyempit, lalu melebar lagi
pada ketinggian yang sama. Efek
Venturi menyatakan bahwa jika
laju fluida bertambah, tekanan
berkurang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Venturimeter dengan Manometer Venturimeter tanpa Manometer

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Tabung Pitot

Tabung pitot merupakan alat yang


digunakan untuk mengukur laju
aliran suatu gas atau udara. Dengan
mengetahui perbedaan ketinggian
raksa pada kedua kaki manometer,
aliran gas dapat ditentukan
kelajuannya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


PENERAPAN HUKUM BERNOULLI

Alat Penyemprot
Alat penyemprot obat antinyamuk dan
parfum, saat batang pengisap ditekan,
udara akan mengalir dengan kecepatan
tinggi dan melewati mulut pipa. Akibatnya,
tekanan di ujung menjadi kecil. Perbedaan
tekanan ini mengakibatkan cairan di dalam
tangki naik dan dihamburkan dengan halus
oleh aliran udara dari tabung pengisap.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Gaya Angkat Pesawat Terbang
Pesawat terbang dapat
terangkat ke udara karena
kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat bagian sisi
atas lebih besar daripada
bagian sisi bawah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Pembahasan
Perhatikan gambar berikut! Kecepatan semburan air

Jarak terjauh semburan air

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

V SUHU DAN KALOR

Suhu dan Kalor

Suhu Pemuaian Kalor Perpindahan Kalor

Suhu dan Alat Pemuaian Zat Pengertian Kalor Konduksi


Ukur Suhu Padat
Asas Black Konveksi
Skala Termometer Pemuaian Zat Cair
Kalor Jenis dan Radiasi
Zat Pengisi Pemuaian Zat Gas Kapasitas Kalor
Termometer
Perubahan
Wujud

Kembali ke daftar
isi
A. Suhu
1. Suhu dan Alat Ukur Suhu

Jenis-Jenis Termometer

Termometer Raksa dan Alkohol Termometer Bimetal Termometer Hambatan

Termokopel Termometer Gas Pirometer

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Skala Termometer
Perbandingan skala titik beku air
dan titik didih air termometer
Celcius, Fahrenheit, Kelvin, dan
Reamur:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Zat Pengisi Termometer
Kelebihan Air Raksa Kelebihan Alkohol
❖ Memiliki jangkauan pengukuran ❖ Raksa cepat memuai.
suhu yang besar walaupun tidak ❖ Raksa memiliki jangkauan
secepat raksa. pengukuran yang besar.
❖ Pemuaian alkohol bersifat teratur ❖ Raksa tidak membasahi dinding
(linear) terhadap kenaikan suhu. tabung.
❖ Lebih ekonomis. ❖ Pemuaian raksa teratur (linear)
terhadap kenaikan suhu.
Kekurangan Air Raksa Kekurangan Alkohol
❖ Titik didih alkohol rendah yaitu ❖ Harganya mahal.
78°C. ❖ Raksa termasuk zat beracun.
❖ Alkohol membasahi dinding ❖ Raksa tidak dapat digunakan
tabung. untuk mengukur suhu sangat
rendah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Pemuian
1. Pemuian Zat Padat b. Pemuian Luas

c. Pemuian Volume

a. Pemuian Panjang

d. Hubungan Koefisien Pemuaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Pemuaian Zat Cair 3. Pemuaian Zat Gas
Pada umumnya, volume zat cair Gas juga mengalami pemuaian ketika
bertambah jika mengalami kenaikan terjadi kenaikan suhu dan mengalami
suhu dan akan menyusut jika penyusutan ketika terjadi penurunan
mengalami penurunan suhu. suhu.

Pada saat dipanaskan dari suhu 0°C


sampai 4°C, air justru akan
mengalami pengerutan (penyusutan
volume), sehingga massa jenisnya
meningkat. Keadaan ini berbeda
dengan zat cair pada umumnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Pemuaian

Contoh Soal 1 Contoh Soal 2


   

Penyelesaian Penyelesaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Kalor
1. Pengertian Kalor 2. Asas Black
Kalor adalah energi panas zat yang Asas Black menjelaskan tentang hukum
dapat berpindah dari suhu tinggi kekekalan energi kalor. Jika dua benda
ke suhu rendah. Satu kalori adalah berbeda suhu saling melakukan kontak,
kalor yang dibutuhkan oleh 1 gram akan terjadi aliran kalor dari benda
air untuk menaikkan suhunya 1°C. bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
lebih rendah sehingga mencapai
kesetimbangan termal. Asas Black
berlaku jika sistem terisolasi, maksudnya
tidak ada kalor yang masuk maupun
keluar sistem

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
Kalor jenis (c) adalah banyaknya
kalor yang dibutuhkan oleh 1 kg atau
zat supaya suhunya naik atau
turun sebesar 1°C atau 1 K.

Kapasitas kalor (C) didefinisikan


sebagai kemampuan suatu benda
untuk menerima atau melepas
kalor sehingga dapat menaikkan
atau menurunkan suhu benda
sebesar 1°C atau 1 K.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Perubahan Wujud Dalam proses perubahan wujud terdapat
dua persamaan energi kalor yaitu kalor
Perubahan wujud benda
perubahan suhu dan kalor perubahan
dipengaruhi oleh energi kalor.
wujud.
Perubahan wujud zat semacam ini
dinamakan perubahan fisika. Ada 3 Kalor Perubahan Suhu
jenis wujud benda yaitu cair, padat,
dan gas.
Kalor Perubahan Wujud

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Kalor

Contoh Soal 1 Contoh Soal 2


Besi 0,2 kg dipanaskan sampai suhu Kalorimeter dengan kapasitas kalor 1.000
120°C. Besi lalu dimasukkan ke J/K diisi 100 g air bersuhu 30°C dengan
dalam 100 gram air bersuhu 30°C. kalor jenis 4.200 J/kg K. Selanjutnya, ke
Jika kalor jenis air 4.200 J/kg °C dan dalam calorimeter tersebut dimasukkan
kalor jenis besi 525 J/kg °C, hitung 200 gram besi yang suhunya 80°C (kalor
suhu akhir campuran! jenis besi 500 J/kgK). Berapakah suhu
Penyelesaian akhir campuran?
Penyelesaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor
Konduksi

Konveksi

Radiasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Perpindahan Kalor
1. Konduksi 2. Konveksi
Konduksi adalah proses perpindahan Konveksi adalah perpindahan kalor yang
kalor tanpa diikuti perpindahan disertai dengan perpindahan partikel-
partikel penghantarnya. partikel penghantarnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Radiasi
Radiasi adalah peristiwa perpindahan Energi yang dipancarkan setiap satuan
kalor dalam bentuk gelombang waktu dengan emisivitas
elektromagnetik. Gelombang elektro-
magnetik tidak membutuhkan
partikel penghantar untuk merambat.

Laju kalor radiasi

Energi yang dipancarkan setiap


satuan waktu

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Konduksi Radiasi Konveksi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Perpindahan Kalor
❖ Contoh Soal 1 ❖ Contoh Soal 2
   

Pembahasan
Pembahasan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

VI TEORI KINETIK GAS


Teori Kinetik Gas

Hukum dan Besaran-Besaran


Persamaan Gas Ideal Teori Kinetik Gas dan
❖ Hukum Boyle Teori Ekipartisi Energi Gas
❖ Hubungan Tekanan dengan
❖ Hukum Charles Kecepatan Rata-Rata
❖ Hukum Gay-Lussac ❖ Hubungan Tekanan dengan
Energi Kinetik Rata-Rata Gas
❖ Persamaan Umum Gas Ideal
❖ Hubungan Suhu dengan Energi
❖ Persamaan yang Melibatkan Kinetik Gas
Hukum-Hukum Gas Ideal
❖ Kecepatan Efektif Gas Ideal
❖ Teori Ekipartisi Energi

Kembali ke daftar
isi
A. Hukum dan Persamaan Gas Ideal
1.Hukum Boyle

atau

Bunyi hukum Boyle: “Untuk jumlah


tetap gas ideal tetap di suhu yang
sama, P (tekanan) dan V (volume)
merupakan proporsional terbalik
(dimana yang satu ganda, yang
satunya setengahnya).” 

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Hukum Charles

atau

Hukum Charles menyatakan


“jika gas dalam ruang tertutup
tekanannya dijaga konstan
maka volume gas dalam jumlah
tertentu berbanding lurus
dengan temperatur mutlaknya”

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Hukum Gay Lussac

Hukum Gay-Lussac menyatakan


bahwa tekanan dari suatu massa
gas berbanding lurus dengan
suhu mutlak gas, ketika volume
dipertahankan konstan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Persamaan Umum Gas Ideal
Persamaan gas ideal adalah persamaan yang
merepresentasikan hubungan antara tekanan dan
volume suatu gas dengan temperatur dan jumlah mol
gas. Persamaan gas ideal didasarkan hukum Boyle,
hukum Charles, dan hukum Gay-Lussac.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Persamaan yang Melibatkan Hukum-
Hukum Gas Ideal

Ban meletus di bawah terik


sinar matahari

Gelembung
Balon Udara minuman bersoda

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Besaran-Besaran Teori Kinetik Gas dan Teori
Ekipartisi Energi Gas
1. Hubungan Tekanan dengan Kecepatan Rata-Rata

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Hubungan Antara Tekanan dengan Energi Kinetik
Rata-Rata Gas
Energi kinetik rata-rata sebanding
dengan kecepatan rata-rata kuadrat.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Hubungan Antara Suhu dengan Energi Kinetik Gas

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Kecepatan Efektif Gas Ideal
Dalam suatu ruangan dengan banyak molekul gas,
molekul-molekul tersebut bergerak secara acak.
Gerakan tiap-tiap molekul memiliki kelajuan yang tidak
seluruhnya sama. Kecepatan efektif didefinisikan
sebagai akar rata-rata kuadrat kecepatan.

atau

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Teorema Ekipartisi Energi

a. Energi Kinetik Keseluruhan c. Teorema Ekipartisi Energi


Nilai energi kinetik pada sumbu X,  
sumbu Y, dan sumbu Z.

b. Derajat Kebebasan Gas


Monoatomik
Derajat kebebasan berkaitan
dengan kemampuan suatu molekul
melakukan gerakan satu dimensi
sehingga terbentuk energi mekanik
molekul. Derajat kebebasan
disingkat dengan df (degree of
freedom)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Teorema Ekipartisi Energi
Derajat Kebebasan Gas Diatomik Energi Dalam
1. Pada suhu rendah ± 250 K, gas Energi dalam (internal energy) berasal
diatomik memiliki nilai df = 3. dari energi kinetik partikel gas karena
2. Pada suhu sedang ± 500 K, gas energi ikat diabaikan
diatomik memiliki nilai df = 5.
3. Pada suhu tinggi ± 1.000 K, gas
diatomik memiliki nilai df = 7.

Derajat Kebebasan Gas Poliatomik


Gas poliatomik melakukan gerakan
translasi, rotasi, dan vibrasi sehingga
derajat kebebasannya adalah
penjumlahan dari ketiga gerak
tersebut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Contoh Soal 1 Contoh Soal 2


Sebuah tangki dengan volume 5 liter Dalam suatu ruangan tertutup terdapat
berisi gas helium 1,5 mol pada suhu 5,6 gram nitrogen bersuhu 7°C. Berapa
20°C. Berapakah energi kinetik rata- besar energi dalam nitrogen pada ruang
rata per molekul? tersebut?
Pembahasan: Pembahasan:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sekian dan Terima Kasih

Kembali ke awal
Disklaimer
• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu
Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas, hanya
memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai


kebutuhan.

• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan


pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
DAFTAR ISI
Dinamika Rotasi Fluida Dinamis
dan Keseimbangan
Benda Tegar

Elastisitas Suhu dan Kalor


dan Hukum Hooke

Fluida Statis Teori Kinetik Gas


BAB DINAMIKA ROTASI DAN
I KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Materi

Dinamika Rotasi Keseimbangan Benda Tegar


❖ Torsi (Momen Gaya) ❖ Syarat Keseimbangan Benda
❖ Momen Inersia ❖ Titik Berat
❖ Momentum Sudut ❖ Jenis-Jenis Keseimbangan
❖ Energi pada Gerak
Translasi
❖ Aplikasi Hukum II Newton
pada Gerak Rotasi

Kembali ke daftar
isi
A. Dinamika Rotasi

1. Torsi (Momen Gaya)


PENGERTIAN:
Momen gaya (torsi) adalah
sebuah besaran yang
menyatakan
besarnya gaya yang bekerja Rumus
pada benda sehingga
mengakibatkan benda
berotasi. Besarnya momen
gaya (torsi) tergantung Keterangan:
pada gaya yang dikeluarkan
serta jarak antara sumbu
putaran dan letak gaya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Momen Inersia

Konsep: Rumus Momen Inersia


Sebuah Partikel:

Keterangan:
Rumus Momen Inersia
Benda Berbentuk:

Momen inersia adalah


ukuran kelembaman suatu
benda untuk berotasi
terhadap porosnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penyelesaian
Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Momentum Sudut
Konsep:
Rumus: Keterangan:

Hukum Kekekalan Momentum Sudut

  “Apabila tidak ada gaya dari luar


yang bekerja pada benda, besar
momentum sudut sebelum dan
sesudahnya bernilai sama
(konstan)”

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Energi Gerak Translasi dan Rotasi

Energi Total

Energi Kinetik Translasi

Energi Kinetik Rotasi Keterangan

Energi Potensial

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Aplikasi Hukum II Newton
pada Gerak Rotasi

a. Gerak Rotasi
pada Katrol Pejal

Percepatan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Aplikasi Hukum II
Newton
pada Gerak Rotasi
b. Benda Menggelinding pada Bidang Miring

Percepatan Benda

Kecepatan Gerak Benda

Keterangan:
v = kecepatan benda saat di dasar bidang miring
k = bilangan real inersia benda

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Video tentang Torsi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Keseimbangan Benda Tegar

Konsep

Benda mengalami keseimbangan translasi jika


diam atau bergerak dengan kecepatan tetap.
Benda dikatakan mengalami keseimbangan
rotasi jika benda tersebut tidak berputar atau
berputar dengan kecepatan sudut tetap

Syarat Keseimbangan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Titik Berat Bidang Dua Dimensi

Rumusan titik berat Rumusan titik pusat massa benda


atau pusat gravitasi berbentuk pelat homogen

Rumusan titik pusat massa yang Rumusan titik pusat massa


berimpit dengan titik berat benda benda berbentuk batang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Titik Berat Bidang Tiga Dimensi

Rumusan titik berat


atau titik pusat gravitasi

Rumusan koordinat pusat massa

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Titik Berat Benda dengan Bentuk Khusus

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Jenis-Jenis Keseimbangan

Keseimbangan Stabil Keseimbangan Labil

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Penyelesaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

II Elastisitas dan Hukum Hooke

Elastisitas dan Hukum Hooke

Hukum Hooke
Elastisitas • Hukum Hooke
• Tegangan • Energi Potensial Elastis
• Regangan • Tetapan Gaya pada Benda
• Modulus Elastisitas Elastis
• Batas Elastisitas • Susunan Pegas

Kembali ke daftar
isi
A. Elastisitas
1. Tegangan dan Regangan
Tegangan Regangan

Tegangan adalah besar gaya yang Regangan adalah perubahan relatif


bekerja pada suatu benda pada luas ukuran benda yang mengalami
penampang tertentu tegangan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Modulus Young

Modulus Young adalah besar gaya


yang bekerja pada luas penampang
tertentu untuk meregangkan benda.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Batas Elastisitas

Sifat elastisitas benda memiliki batas


sampai pada nilai gaya tertentu.
Apabila gaya yang diberikan lebih
kecil daripada batas elastisitas,
benda akan kembali ke bentuk
semula ketika gaya tersebut
dihilangkan. Akan tetapi, apabila
gaya yang diberikan lebih besar
daripada batas elastisitas benda,
benda tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Benda secara
permanen berubah bentuk.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Regangan
Seutas kawat memiliki diameter
0,7 mm dan Panjang 2 meter.
Kawat ditarik dengan gaya 5 N
sehingga bertambah panjang
0,6 mm. Hitunglah tegangan,
regangan, dan modulus Young
Kawat!

Tegangan Modulus Young

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Hukum Hooke

1. Konsep Hukum Hooke


Apabila pegas ditarik dengan suatu gaya
tanpa melampaui batas elastisitasnya,
F = gaya pemulih (N)
pada pegas akan bekerja gaya pemulih
k = konstanta pegas (N/m)
yang sebanding dengan simpangan benda
Δx = simpangan pegas (m)
dari titik seimbangnya, tetapi arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Video Hukum Hooke

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2.Energi Potensial dan Tetapan Pegas Benda Elastis

Energi Potensial Tetapan Pegas


Benda Elastis Benda Elastis

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Hukum Hooke Pada Susunan Pegas

Seri Paralel

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal
Pertambahan panjang pegas:
Made melakukan praktikum
menggunakan neraca pegas.
Saat neraca diberi beban 2 kg,
pegas bertambah 8 cm. Jika
Made mengganti dengan beban
sebesar 4 kg, berapakah
pertambahan panjang pegas?
Penyelesaian:
Konstanta pegas:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

III FLUIDA STATIS

Fluida Statis

Konsep Fluida Statis Penerapan Hukum Fluida Statis


❖ Tekanan ❖ Kapilaritas ❖ Dongkrak ❖ Kapal Laut
Hidrolik dan
❖ Tekanan ❖ Viskositas Mesin Hidrolik
Hidrostatis
❖ Tekanan ❖ Hukum ❖ Rem Hidrolik ❖ Kapal Selam
Mutlak Pascall ❖ Mengapung, ❖ Balon Udara
Melayang, dan
❖ Tegangan ❖ Hukum Tenggelam
Permukaan Archimedes
Zat Cair ❖ Hidrometer

Kembali ke daftar
isi
A.Konsep Tekanan dan Tekanan
Hidrostatis

1. Tekanan 2.Tekanan Hidrostatis

Tekanan didefinisikan sebagai gaya Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat


yang bekerja pada suatu bidang per cair yang disebabkan oleh berat zat cair
satuan luas bidang tersebut itu sendiri.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Tekanan Hidrostatis pada 4. Tekanan Hidrostatis pada
Bejana yang Berisi Pipa U Berisi Gabungan
Gabungan Fluida Fluida

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Tekanan mutlak 6. Tegangan permukaan zat cair

Tekanan mutlak dalam fluida Tegangan permukaan terjadi karena


merupakan jumlah tekanan atmosfer adanya kohesi di bawah zat cair yang
dengan tekanan hidrostatis. lebih besar daripada kohesi di
permukaan zat cair sehingga permukaan
air akan cenderung mengerut dan
membentuk luas permukaan sekecil
mungkin

Tekanan hidrostatis merupakan


tekanan terukur.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


7. Surfaktan 8. Kapilaritas

Surfaktan (surface active agents) Kapilaritas adalah peristiwa naik


adalah zat yang dapat mengaktifkan turunnya zat cair dalam pipa kapiler
permukaan karena cenderung (pipa sempit). Kapilaritas dipengaruhi
untuk terkonsentrasi pada adanya kohesi dan adhesi antara zat
permukaan atau antarmuka. Sabun cair dengan dinding kapiler.
merupakan salah satu contoh dari
surfaktan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


9. Viskositas

Gerakan dari lapisan fluida Kecepatan bola akan


akan menimbulkan gesekan bertambah karena
yang disebut viskositas percepatan gravitasi bumi.
fluida. Makin besar Akibatnya, bola mencapai
viskositas fluida, makin sulit kecepatan terbesar yang
benda bergerak dalam fluida tetap dan dinamakan
tersebut. kecepatan terminal.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Hukum-Hukum Fluida Statis

1. Hukum Pascall 2. Hukum Pascall


Bunyi hukum Pascal: ”Tekanan yang Bunyi hukum Archimedes: ”Sebuah
diberikan pada suatu fluida dalam benda yang tenggelam seluruhnya
ruang tertutup diteruskan tanpa atau sebagian dalam suatu fluida
berkurang ke setiap titik dalam fluida diangkat ke atas oleh sebuah gaya
dan ke dinding bejana” yang sama dengan berat fluida yang
dipindahkan”

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Penyelesaian
Perhatikan gambar berikut!

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Penerapan Hukum Pascal

Pompa Hidrolik Dongkrak Hidrolik

Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil Rem Hidrolik

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Penerapan Hukum Archimedes

Syarat Syarat Syarat


benda mengapung benda melayang benda tenggelam

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Penerapan Hukum Archimedes

Hidrometer Kapal Laut

Kapal Selam Balon Udara

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Penyelesaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

IV FLUIDA DINAMIS

Fluida Dinamis

❖ Fluida Ideal ❖ Penerapan Persamaan


Kontinuitas
❖ Jenis Aliran Fluida
❖ Penerapan Hukum
❖ Persamaan Kontinuitas Bernoulli
❖ Hukum Bernoulli

Kembali ke daftar
isi
1. Fluida Ideal

Fluida Ideal

Tidak Tanpa Aliran


Kompresibel Gesekan Stasioner

Adanya perubahan Pada saat fluida Setiap partikel fluida


tekanan tidak mengalir, gesekan mempunyai garis alir
mengubah volume antara fluida dengan tertentu dan untuk luas
fluida. dinding tempat penampang yang sama
mengalir dapat mempunyai laju aliran
diabaikan yang sama

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Jenis Aliran Fluida

Pada aliran ini partikel fluida


Aliran laminer mengikuti lintasan yang mulus
dan lintasan ini tidak saling
bersilangan. Aliran laminar
dijumpai pada air yang dialirkan
melalui pipa atau slang
Aliran Fluida
Aliran yang ditandai dengan
Aliran turbulen
adanya lingkaran-lingkaran tak
menentu dan menyerupai
pusaran. Aliran turbulen sering
dijumpai di sungai-sungai dan
selokan-selokan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Persamaan Kontinuitas

Debit aliran fluida adalah besaran Volume fluida yang mengalir setiap
laju volume atau jumlah volume satuan waktu (debit) merupakan
fluida yang mengalir persatuan perkalian antara luas penampang
waktu. dengan laju aliran fluida.

Debit aliran fluida sesaat merupakan Persamaan kontinuitas menyatakan


turunan pertama dari fungsi volume bahwa debit aliran fluida selalu
(V) terhadap waktu (t). konstan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


d. Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli menyatakan


hubungan besaran fluida dalam pipa
antara tekanan, ketinggian, dan laju
dinamika.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal
Perhatikan gambar berikut!

Jika diameter penampang


pipa besar dua kali diameter
penampang pipa kecil.
Berapa kecepatan aliran di
pipa kecil?
Penyelesaian:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Persamaan Kontinuitas

Slang Penyemprot Penyempitan Pembuluh Darah

Ujung slang ditekan yang berarti Pada pembuluh darah yang


memperkecil penampang agar mengalami penyempitan, laju aliran
diperoleh laju aliran air yang lebih darah lebih besar daripada laju aliran
besar. pada pembuluh normal.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Teorema Torriceli

Jangkauan terjauh pancaran air

Waktu pancaran air mencapai tanah

Laju air

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Efek Venturi

Efek Venturi terjadi pada fluida


yang mengalir melalui sebuah pipa
yang menyempit, lalu melebar lagi
pada ketinggian yang sama. Efek
Venturi menyatakan bahwa jika
laju fluida bertambah, tekanan
berkurang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Venturimeter dengan Manometer Venturimeter tanpa Manometer

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Tabung Pitot

Tabung pitot merupakan alat yang


digunakan untuk mengukur laju
aliran suatu gas atau udara. Dengan
mengetahui perbedaan ketinggian
raksa pada kedua kaki manometer,
aliran gas dapat ditentukan
kelajuannya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


PENERAPAN HUKUM BERNOULLI

Alat Penyemprot
Alat penyemprot obat antinyamuk dan
parfum, saat batang pengisap ditekan,
udara akan mengalir dengan kecepatan
tinggi dan melewati mulut pipa. Akibatnya,
tekanan di ujung menjadi kecil. Perbedaan
tekanan ini mengakibatkan cairan di dalam
tangki naik dan dihamburkan dengan halus
oleh aliran udara dari tabung pengisap.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Penerapan Hukum Bernoulli
Gaya Angkat Pesawat Terbang
Pesawat terbang dapat
terangkat ke udara karena
kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat bagian sisi
atas lebih besar daripada
bagian sisi bawah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Pembahasan
Perhatikan gambar berikut! Kecepatan semburan air

Jarak terjauh semburan air

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

V SUHU DAN KALOR

Suhu dan Kalor

Suhu Pemuaian Kalor Perpindahan Kalor

Suhu dan Alat Pemuaian Zat Pengertian Kalor Konduksi


Ukur Suhu Padat
Asas Black Konveksi
Skala Termometer Pemuaian Zat Cair
Kalor Jenis dan Radiasi
Zat Pengisi Pemuaian Zat Gas Kapasitas Kalor
Termometer
Perubahan
Wujud

Kembali ke daftar
isi
A. Suhu
1. Suhu dan Alat Ukur Suhu

Jenis-Jenis Termometer

Termometer Raksa dan Alkohol Termometer Bimetal Termometer Hambatan

Termokopel Termometer Gas Pirometer

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Skala Termometer
Perbandingan skala titik beku air
dan titik didih air termometer
Celcius, Fahrenheit, Kelvin, dan
Reamur:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Zat Pengisi Termometer
Kelebihan Air Raksa Kelebihan Alkohol
❖ Memiliki jangkauan pengukuran ❖ Raksa cepat memuai.
suhu yang besar walaupun tidak ❖ Raksa memiliki jangkauan
secepat raksa. pengukuran yang besar.
❖ Pemuaian alkohol bersifat teratur ❖ Raksa tidak membasahi dinding
(linear) terhadap kenaikan suhu. tabung.
❖ Lebih ekonomis. ❖ Pemuaian raksa teratur (linear)
terhadap kenaikan suhu.
Kekurangan Air Raksa Kekurangan Alkohol
❖ Titik didih alkohol rendah yaitu ❖ Harganya mahal.
78°C. ❖ Raksa termasuk zat beracun.
❖ Alkohol membasahi dinding ❖ Raksa tidak dapat digunakan
tabung. untuk mengukur suhu sangat
rendah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Pemuian
1. Pemuian Zat Padat b. Pemuian Luas

c. Pemuian Volume

a. Pemuian Panjang

d. Hubungan Koefisien Pemuaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Pemuaian Zat Cair 3. Pemuaian Zat Gas
Pada umumnya, volume zat cair Gas juga mengalami pemuaian ketika
bertambah jika mengalami kenaikan terjadi kenaikan suhu dan mengalami
suhu dan akan menyusut jika penyusutan ketika terjadi penurunan
mengalami penurunan suhu. suhu.

Pada saat dipanaskan dari suhu 0°C


sampai 4°C, air justru akan
mengalami pengerutan (penyusutan
volume), sehingga massa jenisnya
meningkat. Keadaan ini berbeda
dengan zat cair pada umumnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Pemuaian

Contoh Soal 1 Contoh Soal 2


   

Penyelesaian Penyelesaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Kalor
1. Pengertian Kalor 2. Asas Black
Kalor adalah energi panas zat yang Asas Black menjelaskan tentang hukum
dapat berpindah dari suhu tinggi kekekalan energi kalor. Jika dua benda
ke suhu rendah. Satu kalori adalah berbeda suhu saling melakukan kontak,
kalor yang dibutuhkan oleh 1 gram akan terjadi aliran kalor dari benda
air untuk menaikkan suhunya 1°C. bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
lebih rendah sehingga mencapai
kesetimbangan termal. Asas Black
berlaku jika sistem terisolasi, maksudnya
tidak ada kalor yang masuk maupun
keluar sistem

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
Kalor jenis (c) adalah banyaknya
kalor yang dibutuhkan oleh 1 kg atau
zat supaya suhunya naik atau
turun sebesar 1°C atau 1 K.

Kapasitas kalor (C) didefinisikan


sebagai kemampuan suatu benda
untuk menerima atau melepas
kalor sehingga dapat menaikkan
atau menurunkan suhu benda
sebesar 1°C atau 1 K.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Perubahan Wujud Dalam proses perubahan wujud terdapat
dua persamaan energi kalor yaitu kalor
Perubahan wujud benda
perubahan suhu dan kalor perubahan
dipengaruhi oleh energi kalor.
wujud.
Perubahan wujud zat semacam ini
dinamakan perubahan fisika. Ada 3 Kalor Perubahan Suhu
jenis wujud benda yaitu cair, padat,
dan gas.
Kalor Perubahan Wujud

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal Kalor

Contoh Soal 1 Contoh Soal 2


Besi 0,2 kg dipanaskan sampai suhu Kalorimeter dengan kapasitas kalor 1.000
120°C. Besi lalu dimasukkan ke J/K diisi 100 g air bersuhu 30°C dengan
dalam 100 gram air bersuhu 30°C. kalor jenis 4.200 J/kg K. Selanjutnya, ke
Jika kalor jenis air 4.200 J/kg °C dan dalam calorimeter tersebut dimasukkan
kalor jenis besi 525 J/kg °C, hitung 200 gram besi yang suhunya 80°C (kalor
suhu akhir campuran! jenis besi 500 J/kgK). Berapakah suhu
Penyelesaian akhir campuran?
Penyelesaian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor
Konduksi

Konveksi

Radiasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Perpindahan Kalor
1. Konduksi 2. Konveksi
Konduksi adalah proses perpindahan Konveksi adalah perpindahan kalor yang
kalor tanpa diikuti perpindahan disertai dengan perpindahan partikel-
partikel penghantarnya. partikel penghantarnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Radiasi
Radiasi adalah peristiwa perpindahan Energi yang dipancarkan setiap satuan
kalor dalam bentuk gelombang waktu dengan emisivitas
elektromagnetik. Gelombang elektro-
magnetik tidak membutuhkan
partikel penghantar untuk merambat.

Laju kalor radiasi

Energi yang dipancarkan setiap


satuan waktu

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Konduksi Radiasi Konveksi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Perpindahan Kalor
❖ Contoh Soal 1 ❖ Contoh Soal 2
   

Pembahasan
Pembahasan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB
TEORI KINETIK GAS
VI
Teori Kinetik Gas

Hukum dan Besaran-Besaran


Persamaan Gas Ideal Teori Kinetik Gas dan
Teori Ekipartisi Energi Gas
❖ Hukum Boyle
❖ Hukum Charles ❖ Hubungan Tekanan dengan
Kecepatan Rata-Rata
❖ Hukum Gay-Lussac
❖ Hubungan Tekanan dengan
❖ Persamaan Umum Gas Ideal Energi Kinetik Rata-Rata Gas
❖ Persamaan yang Melibatkan ❖ Hubungan Suhu dengan Energi
Hukum-Hukum Gas Ideal Kinetik Gas
❖ Kecepatan Efektif Gas Ideal
❖ Teori Ekipartisi Energi

Kembali ke daftar
isi
A. Hukum dan Persamaan Gas Ideal
1.Hukum Boyle

atau

Bunyi hukum Boyle: “Untuk jumlah


tetap gas ideal tetap di suhu yang
sama, P (tekanan) dan V (volume)
merupakan proporsional terbalik
(dimana yang satu ganda, yang
satunya setengahnya).” 

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Hukum Charles

atau

Hukum Charles menyatakan


“jika gas dalam ruang tertutup
tekanannya dijaga konstan
maka volume gas dalam jumlah
tertentu berbanding lurus
dengan temperatur mutlaknya”

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Hukum Gay Lussac

Hukum Gay-Lussac menyatakan


bahwa tekanan dari suatu massa
gas berbanding lurus dengan
suhu mutlak gas, ketika volume
dipertahankan konstan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Persamaan Umum Gas Ideal
Persamaan gas ideal adalah persamaan yang
merepresentasikan hubungan antara tekanan dan
volume suatu gas dengan temperatur dan jumlah mol
gas. Persamaan gas ideal didasarkan hukum Boyle,
hukum Charles, dan hukum Gay-Lussac.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Persamaan yang Melibatkan Hukum-
Hukum Gas Ideal

Ban meletus di bawah terik


sinar matahari

Gelembung
Balon Udara minuman bersoda

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Besaran-Besaran Teori Kinetik Gas dan Teori
Ekipartisi Energi Gas
1. Hubungan Tekanan dengan Kecepatan Rata-Rata

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Hubungan Antara Tekanan dengan Energi Kinetik
Rata-Rata Gas
Energi kinetik rata-rata sebanding
dengan kecepatan rata-rata kuadrat.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Hubungan Antara Suhu dengan Energi Kinetik Gas

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Kecepatan Efektif Gas Ideal
Dalam suatu ruangan dengan banyak molekul gas,
molekul-molekul tersebut bergerak secara acak.
Gerakan tiap-tiap molekul memiliki kelajuan yang tidak
seluruhnya sama. Kecepatan efektif didefinisikan
sebagai akar rata-rata kuadrat kecepatan.

atau

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Teorema Ekipartisi Energi

a. Energi Kinetik Keseluruhan c. Teorema Ekipartisi Energi


Nilai energi kinetik pada sumbu X,  
sumbu Y, dan sumbu Z.

b. Derajat Kebebasan Gas


Monoatomik
Derajat kebebasan berkaitan
dengan kemampuan suatu molekul
melakukan gerakan satu dimensi
sehingga terbentuk energi mekanik
molekul. Derajat kebebasan
disingkat dengan df (degree of
freedom)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Teorema Ekipartisi Energi
Derajat Kebebasan Gas Diatomik Energi Dalam
1. Pada suhu rendah ± 250 K, gas Energi dalam (internal energy) berasal
diatomik memiliki nilai df = 3. dari energi kinetik partikel gas karena
2. Pada suhu sedang ± 500 K, gas energi ikat diabaikan
diatomik memiliki nilai df = 5.
3. Pada suhu tinggi ± 1.000 K, gas
diatomik memiliki nilai df = 7.

Derajat Kebebasan Gas Poliatomik


Gas poliatomik melakukan gerakan
translasi, rotasi, dan vibrasi sehingga
derajat kebebasannya adalah
penjumlahan dari ketiga gerak
tersebut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Contoh Soal 1 Contoh Soal 2


Sebuah tangki dengan volume 5 liter Dalam suatu ruangan tertutup terdapat
berisi gas helium 1,5 mol pada suhu 5,6 gram nitrogen bersuhu 7°C. Berapa
20°C. Berapakah energi kinetik rata- besar energi dalam nitrogen pada ruang
rata per molekul? tersebut?
Pembahasan: Pembahasan:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sekian dan Terima Kasih

Kembali ke awal

Anda mungkin juga menyukai