Anda di halaman 1dari 61

PATOLOGI

GANGGUAN HEMODINAMIK

Vitasari Indriani
Departemen Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Patologi Hemodinamik
Daftar Pustaka

• Underwood - Patologi Umum dan Sistematik


• A Price – Patofisiologi buku 1
• Robbins dan Kumar – Buku Ajar Patologi I
• Silbernagl dan Lang – Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi

Patologi Hemodinamik
Tujuan Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu :


• Menyebutkan macam-macam gangguan hemodinamik
• Menjelaskan patofisiologi terjadinya gangguan-gangguan
hemodinamik
• Menjelaskan gambaran umum patologi gangguan-gangguan
hemodinamik

Patologi Hemodinamik
Cairan dan Hemodinamik

• Cairan merupakan komponen terbesar dalam tubuh (60%)


• Bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin dan lemak tubuh
• Kehidupan sel dan jaringan tergantung dari oksigen yang berada di dalam
aliran darah yang normal
Fungsi
• Transportasi
• Nutrisi, oksigen, mediator kimia, sel-sel imun, metabolit
• Tempat aktivitas reaksi kimia
• Tubuh menjaga keseimbangan jumlah air maupun komposisi komponennya
melalui proses homeostasis

Patologi Hemodinamik
CAIRAN TUBUH MANUSIA
C C C
a
a a
i
i i r
r r a
n
a a
n n e
k
s
t t t
u u r
a
b b s
u u e
h h l

60%

Ekstrasel (20%)

Interstitial (15%)

Plasma (5%)

Intrasel (40%)

Patologi Hemodinamik
Patologi Hemodinamik
Komponen utama

• Protein plasma
• Mempengaruhi tekanan onkotik plasma yang mempertahankan/menarik cairan
• Sebagai pembawa/transporter
• Terutama diperankan oleh albumin dan globulin
• Seimbang dengan ion natrium
• Elektrolit
• Terutama diperankan oleh :
• Natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, fosfat dan bikarbonat
• Mempengaruhi dan dipengaruhi pH
• Mempengaruhi keseimbangan cairan
• Fasilitasi aktivitas reaksi enzimatik
• Transmisi aktivitas neuromuskuler

Patologi Hemodinamik
Perpindahan cairan

• Arah perpindahan cairan ditentukan oleh :


• Tekanan hidrostatik pada kedua ruang yang dipisahkan oleh
membran
• Tekanan osmotik atau onkotik pada kedua ruang yang dipisahkan
oleh membran
• Apabila tekanan hidrostatik dalam ruang lebih besar daripada tekanan
osmotik maka cairan akan keluar (difusi)
• Apabila tekanan osmotik dalam ruang lebih besar daripada tekanan
hidrostatik maka cairan akan berpindah ke dalam (osmosis)

Patologi Hemodinamik
• OSMOLALITAS :
• Definisi
• Ukuran kemampuan larutan membuat tekanan osmotik sehingga mempengaruhi arah
pergerakan cairan
• Diukur dari jumlah partikel aktif osmotik (zat yang mempengaruhi konsentrasi larutan) per
kilogram air
• Osmolalitas plasma : 280-300 mOsm/kg
• Osmolalitas plasma terutama dipertahankan oleh protein plasma (albumin)
• Isotonik : 275-295 mOsm/kg
• Hipotonik : < 270 mOsm/kg
• Hipertonik : > 300 mOsm/kg
• Osmolalitas ECF terutama ditentukan oleh natrium

Patologi Hemodinamik
• Sifat cairan dalam tubuh manusia :
• ISOTONIK
• Larutan yang memiliki tekanan osmotik sama dengan tekanan osmotik plasma
• Secara umum tidak mengakibatkan perpindahan cairan yang cepat
• Misal : infus NaCl 0.9%, glucose 5%
• Terapi dengan larutan isotonik berfungsi untuk mengatasi kekurangan cairan
tubuh (dehidrasi, syok)
• HIPOTONIK
• Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah dibandingkan tekanan
osmotik plasma
• Cairan akan cepat berpindah keluar dari larutan ini
• Misal : infus NaCL 0.45%
• Tidak diberikan sebagai terapi utama karena mudah mengakibatkan tubuh
menjadi bengkak
• HIPERTONIK
• Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih tinggi dibandingkan tekanan
osmotik plasma
• Cairan akan cepat berpindah menuju larutan ini
• Misal : infus Manitol
• Diberikan sebagai terapi untuk menghilangkan bengkak/edema dalam tubuh (jika
berlebihan tubuh dapat mengalami dehidrasi

Patologi Hemodinamik
KESEIMBANGAN CAIRAN

• Hormon yg mengendalikan keseimbangan cairan dan elektrolit :


- anti diuretik hormon (ADH)
- aldosteron
- atrial natriuretic peptide

Patologi Hemodinamik
Patologi Hemodinamik
Patologi Hemodinamik
Patologi Hemodinamik
Keseimbangan asam basa
• Keseimbangan asam basa  jumlah produksi
ion hidrogen sama dengan jumlah yang hilang
• pH tubuh  dipengaruhi kadar asam dan basa
• pH ECF normal  7.35 – 7.45
• pH < 7.35  asidosis
• pH > 7.45  alkalosis
• pH ≤ 6.8 atau pH ≥ 7.8  mati :
SSP terganggu
kontraksi jantung melemah, ireguler  gagal jantung
vasodilatasi  tekanan darah turun
Patologi Hemodinamik
Patologi Hemodinamik
Hubungan pCO2 - pH

pCO2 (40-45 mmHg) HOMEOSTASIS PH (7.35 -7.45)

pCO2  pCO2 

pH 
pCO2 

pH  pCO2 
Patologi Hemodinamik
Maintenance keseimbangan asam basa

• Kelebihan / kekurangan H+  diatasi  mekanisme respirasi & ginjal


Cara :
1. Sekresi / absorbsi H+
2. Mengontrol ekskresi asam & basa
3. Mengaktifkan sistem buffer

Patologi Hemodinamik
TEKANAN DARAH

• Tekanan darah arteri rata rata adalah gaya utama yang


mendorong darah ke jaringan.

• Harus diatur ketat karena :


• Harus cukup tinggi
(untuk menghasilkan daya dorong yg cukup)
• Tidak boleh terlalu tinggi
(tidak menimbulkan beban kerja tambahan jantung dan tidak merusak
pembuluh darah)

Patologi Hemodinamik
Tekanan darah dipengaruhi oleh:

• Curah jantung
• Resitensi perifer total
• Volume darah

Patologi Hemodinamik
BARORESEPTOR

• Tekanan darah arteri rata rata dipantau oleh baroreseptor


Refleks baroreseptor :
• Refleks jangka pendek (beberapa detik)
 mengubah curah jantung dan resistensi perifer total (diperantarai
sistem saraf otonom)
• Refleks jangka panjang (beberapa menit – hari)
 Penyesuaian volume darah total (melalui mekanisme homeostasis
cairan)

Patologi Hemodinamik
BARORESEPTOR

• Tekanan darah arteri rata rata dipantau


oleh baroreseptor
• Refleks baroreseptor :
• Refleks jangka pendek (beberapa detik)
 mengubah curah jantung dan resistensi perifer total
(diperantarai sistem saraf otonom)
• Refleks jangka panjang (beberapa menit – hari)
 Penyesuaian volume darah total (melalui mekanisme
homeostasis cairan)

Patologi Hemodinamik
PUSAT KONTROL KARDIOVASKULER

• Tempat integrasi yang menerima impuls aferen dari


barosereptor
• Di medula batang otak
• Responnya berupa perubahan rasio aktivitas simpatis –
parasimpatis ke organ efektor (jantung dan pembuluh darah)

Patologi Hemodinamik
Patologi Hemodinamik
Refleks dan Respon Lain yang
mempengaruhi Tekanan Darah
1. Osmoreseptor  keseimbangan cairan
2. Kemoreseptor  aktivitas pernafasan yang juga
secara refleks meningkatkan tekanan darah
dengan mengirim impuls eksitatorik ke pusat
kardiovaskuler
3. Sistem saraf otonom  respon berjuang atau lari
4. Perubahan mencolok sistem kardiovaskuler pada
saat aktivitas fisik
5. Kontrol hipotalamus untuk termoregulasi
6. Zat vasoaktif dari sel endotel (NO  vasodilatasi)
Patologi Hemodinamik
Gangguan Tekanan Darah

Gangguan Tekanan Darah :


Tekanan Darah Naik (Hipertensi)  ≥ 140/90 mmHg
Tekanan Darah Turun (Hipotensi)  ≤ 90/60 mmHg

Hipertensi
Primer (penyebab mendasari tidak diketahui)
 disebut juga esensial/idiopatik
Sekunder ( akibat masalah primer lain)

Patologi Hemodinamik
HIPERTENSI PRIMER

• Defek pada penanganan garam


• Kelainan membran plasma (ggn pompa Na K)
• Tekanan fisik pada pusat kontrol kardiovaskuler oleh suatu
arteri di atasnya
• Zat mirip digitalis endogen
• Perubahan pengaturan zat kimia vasoaktif

Patologi Hemodinamik
HIPERTENSI SEKUNDER
1. Hipertensi Kardiovaskuler
 peningkatan kronik resistensi perifer (aterosklerosis)

2. Hipertensi Renal
 lesi aterosklerotik pd lumen arteri renalis
 retensi garam pada kondisi gagal ginjal

3. Hipertensi Endokrin
 feokromositoma (peningkatan epinefrin krn tumor med. Adrenal)
 sindrom Conn (peningkatan aldosteron oleh korteks adrenal)

4. Hipertensi Neurogenik
 defek pd pusat kontrol kardiovaskuler atau baroreseptor
Patologi Hemodinamik
• Pada hipertensi, baroreseptor tidak berespon
lagi karena telah beradaptasi 
mempertahankannya pada tekanan rata rata
yang lebih tinggi

• Efek hipertensi pada sistem kardiovaskuler :


• Jantung  peningkatan beban kerja krn resitensi
perifer total meningkat
• Pembuluh darah  kerusakan akibat tekanan internal
yang tinggi

Patologi Hemodinamik
• Jika hipertensi terdeteksi :
• Pembatasan asupan garam & Pemberian diuretik
Volume plasma menurun
• Obat antihipertensi untuk menurunkan resitensi
perifer  manipulasi sistem saraf otonom spt
vasodilatasi arteriol
• Modifikasi gaya hidup seperti menjadi lebih aktif 
adaptasi kardiovaskuler

Patologi Hemodinamik
HIPOTENSI
• Terjadi jika :
• Ketidakseimbangan kapasitas vaskuler – volume darah
• Jantung terlalu lemah untuk menghasilkan tekanan yang
dapat mendorong darah

• Hipotensi yang hanya terjadi beberapa saat disebut


hipotensi transien
• Aktivitas simpatis yang tidak adekuat  pusing
bergoyang, pingsan
• Terjadi pada kondisi hipotensi ortostatik dan pingsan
emosional Patologi Hemodinamik
HIPOTENSI ORTOSTATIK (POSTURAL)

• Akibat insufisiensi respon kompensasi terhadap pergeseran darah


karena pengaruh grafitasi (horizontal  vertikal)

• Tirah baring lama  kontrol simpatis pada vena tungkai tidak adekuat,
darah menumpuk di ekstremitas bawah  hipotensi ortostatik dan
penurunan aliran darah otak  pusing bergoyang (dizzy) pingsan

• Stress emosi  vasodilatasi aretriol luas  penurunan resistensi perifer


& penurunan curah jantung krn darah terkumpul di perifer  hipotensi

Patologi Hemodinamik
EDEMA

• Edema merupakan penimbunan cairan dalam celah interstitial dan


ruang/rongga dalam tubuh

• Terjadi karena gaya fisik yang bekerja pada dinding kapiler menjadi
abnormal karena suatu sebab

• Dapat bersifat lokal (mengenai satu organ atau bagian dari tubuh)
atau umum/anasarka (mengenai seluruh tubuh)

Patologi Hemodinamik
KLASIFIKASI EDEMA BERDASARKAN PATOGENESISNYA

• Meningkatnya tekanan intravaskuler (hidrostatik)


 gagal jantung kanan
• Meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh
darah  proses radang sistemik
• Turunnya tekanan osmotik plasma 
hipoalbuminemia (penyakit hati, sindroma nefrotik,
kwashiorkor)
• Retensi natrium  gagal ginjal
• Obstruksi aliran limfe  elephantiasis

Patologi Hemodinamik
• Penyebab
• Peningkatan tekanan hidrostatik
• Retensi natrium
• Penurunan tekanan osmotik
• Peningkatan permeabilitas vaskuler
• Obstruksi aliran limfe

Patologi Hemodinamik
Hiperemia

• Peningkatan volume aliran darah karena pelebaran pembuluh darah kecil


• Terdiri atas :
• Hiperemia aktif
• Penambahan aliran masuk ke arteri
• Contoh :proses radang, aktivitas berat, blushing
• Hiperemia pasif/kongestif
• Hambatan aliran darah kapiler
• Contoh : trombosis vena
• Jaringan berwarna merah kebiruan
• Dapat :
• Akut : hipoksia, kongesti sentrilobuler hati
• Kronik : hati pala, brown induration

Patologi Hemodinamik
Perdarahan

• Keluarnya darah dari pembuluh darah akibat pecahnya pembuluh darah


• Keluar dari tubuh
• Terminologi
• Hemoptoe
• Hematuria
• Hematemesis - melena
• Tertimbun dalam jaringan : hematom
• Terminologi
• Petekiae : bercak merah pada permukaan kulit
• Purpura : ukuran lebih besar dari petekiae
• Ekimosis : hematom subkutan

Patologi Hemodinamik
SYOK

• Syok adalah keadaan yang disebabkan oleh hipoperfusi


jaringan dimana jumlah darah yang dialirkan ke jaringan
tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolismenya

• Jika tekanan darah turun sedemikian rendah, sehingga


aliran darah ke jaringan tidak lagi dapat dipertahankan
secara adekuat timbul keadaan SYOK SIRKULASI

Patologi Hemodinamik
KLASIFIKASI SYOK
Syok

Kardiogenik

Hipovolemik

Vasogenik

Neurogenik

Patologi Hemodinamik
SEBAB SYOK

• Kardiogenik  kegagalan pompa jantung


• Hipovolemik  perdarahan masif atau hilangnya cairan tubuh
yang berlebihan
• Vasogenik vasodilatasi perifer berlebihan
• Septik  septikaemia, infeksi bakteri
• Anafilaktik  reaksi anafilaktik, misalnya alergi obat
•Neurogenik  nyeri hebat menghambat aktivitas vasokontriktor
simpatis shg terjadi vasodilatasi berlebihan

Patologi Hemodinamik
Patologi Hemodinamik
STADIUM SYOK

• Kompensasi
• Dekompensasi
• Ireversibel

Patologi Hemodinamik
STADIUM KOMPENSASI
F
a
s
e

k
a
t
a
b
o
l
i
k

F
a
s
e

a
n
a
b
o
l
i
k

Patologi Hemodinamik
STADIUM DEKOMPENSASI

• Bila kompensasi gagal, syok berlanjut, ditandai


dengan:
• Hipotensi
• Takhipneu dan dispneu  kompensasi paru terhadap
hipoksia
• Oliguri (produksi urin <500 cc/hari)
• Asidosis  akibat menurunnya fungsi ginjal dan paru

Patologi Hemodinamik
SYOK IREVERSIBEL

• Kolaps sirkulasi serta hipoperfusi organ vital, hilangnya


fungsi vital serta kegagalan berbagai organ
• Hipotensi dan takikardi hebat
• Respiratori distress
• Menurunnya kesadaran hingga koma
• Anuria
• Asidosis hebat
• Berujung pada kematian

Patologi Hemodinamik
ORGAN YANG TERPENGARUH

• Paru  respiratory distress syndrome


• Gastrointestinal  iskemia mukosa shg erosi/ulserasi dan
akhirnya perdarahan
• Ginjal  nekrosis tubuler
• Hati  nekrosis centrilobuler
• Otak  iskemia (klinis spt stroke)
• Kelenjar adrenal  nekrosis cortex dan perdarahan

Patologi Hemodinamik
Trombosis & Embolisme

• Trombosis : pembentukan massa bekuan darah (trombus) dalam sistem


kardiovaskuler yang tidak terkendali
• Embolisme : oklusi pembuluh darah oleh suatu massa embolus yang tersangkut
dalam perjalanannya melalui aliran darah
• Penyebab : trombogenesis
• Kerusakan endotel
• Stasis & turbulensi
• Hiperkoagulasi darah
• Penyempitan pembuluh darah
• Hipoksia - iskemia
• Infark - nekrosis

Patologi Hemodinamik
Iskemia & Infark

• Iskemia
• Kekurangan oksigen pada jaringan akibat pasokan darah tidak mencukupi
• Penyebab
• Kegagalan jantung
• Obstruksi
• Infark
• Suatu daerah nekrosis iskemik dalam jaringan atau organ akibat oklusi pasokan arteri atau aliran vena
• Paling sering disebabkan oleh tromboemboli
• Faktor-faktor yang mengakibatkan infark
• Sifat pasokan vaskuler
• Derajat pembentukan oklusi
• Kerentanan jaringan terhadap hipoksia
• Kapasitas pengangkut oksigen darah

Patologi Hemodinamik
DISORDERS OF THE ARTERIAL CIRCULATION
• The arterial system delivers oxygen and nutrients to the tissues.
• Disorders of the arterial circulation produce ischemia  Infarction
• narrowing of blood vessels
• Atherosclerosis
• Raynaud’s Disease and Phenomenon
• Inflammation
• Vasculitis, Polyarteritis Nodosa, Giant Cell Temporal Arteritis
• thrombus formation associated with platelet adhesion
• Acute Arterial Occlusion, Atherosclerotic Occlusive Disease, Thromboangiitis
Obliterans,
• weakening of the vessel wall
• Aneurysms and Dissection Patologi Hemodinamik
Atherosclerosis
• is a progressive disease characterized by the formation of
fibrofatty plaques in the intima of large and medium-sized
vessels, including the aorta, coronary arteries, and cerebral
vessels.
• is a type of arteriosclerosis or hardening of the arteries.
• is an important cause of peripheral vascular disease (PVD)
• The major risk factors for atherosclerosis are
• hypercholesterolemia
• inflammation.

Sites of severe atherosclerosis in order of frequency.


(RubinPatologi
E., FarberHemodinamik
J. L. [1999]. Pathology [3rd ed., p. 508]. Philadelphia: Lippincott-Raven)
risk factors for atherosclerosis
Positive Risk Factors
• Age
• Men: ≥45 years
• Women: ≥55 years or premature menopause without estrogen replacement therapy
• Family history of premature coronary heart disease
• definite myocardial infarction or sudden death
• before 55 years of age in father or other male firstdegree relative
• before 65 years of age in mother or other female first-degree relative
 Current cigarette smoking
 Hypertension (≥140/90 mm Hg* or on antihypertensive medication)
 Low HDL cholesterol (<40 mg/dL*)
 Diabetes mellitus
Negative Risk Factor
 C-reactive protein (CRP) High HDL cholesterol (≥60 mg/dL)

Patologi Hemodinamik
Effect of atherosclerosis
• It depend on the vessels involved and the extent of vessel obstruction.
• production of ischemia
• Sudden vessel obstruction due to plaque hemorrhage or rupture
• thrombosis and formation of emboli resulting from damage to the vessel
endothelium
• aneurysm formation due to weakening of the vessel wall.
• Systemic artery: hypertension
• Cerebral arteries: stroke, dementia
• Heart: IHD
• Kidneys: renal insuficient- failure
• lower extremities: PVD, infark, claudicatio intermittent

Patologi Hemodinamik
Aneurysms

• Aneurysms represent an abnormal localized dilatation of an


artery due to a weakness in the vessel wall.
• As the aneurysm increases in size, the tension in the wall of
the vessel increases and it may rupture.
• The increased size of the vessel also may exert pressure on
adjacent structures.

Patologi Hemodinamik
Vasculitis

• is an inflammation of the blood vessel wall resulting in


vascular tissue injury and necrosis.
• Arteries, capillaries, and veins may be affected.
• The inflammatory process may be initiated by
• direct injury
• infectious agents
• immune processes

Patologi Hemodinamik
DISORDERS OF THE VENOUS CIRCULATION

• Venous Circulation of the Lower Extremities


• Disorders of the Venous Circulation
• Varicose Veins
• Chronic Venous Insufficiency
• Venous Thrombosis

Patologi Hemodinamik
Varicose Veins
• dilated, tortuous veins of the lower extremities
• Primary varicose veins originate in the superficial saphenous veins
• secondary varicose veins result from impaired flow in the deep venous channels
• Etiology
• Heredity
• deep vein thrombosis.
• congenital or acquired arteriovenous fistulas
• Congenital venous malformations
• pressure on the abdominal veins caused by pregnancy or a tumor.
• Contributing factor :Prolonged standing and ↑ intraabdominal pressure
Patologi Hemodinamik
Chronic Venous Insufficiency

• physiologic consequences of deep vein thrombosis (DVT),


valvular incompetence, or a combination of both conditions

Patologi Hemodinamik
Chronic Venous Insufficiency
venous insufficiency

Impairment of tissue nutrition tissue congestion

stasis dermatitis Necrosis of subcutaneous fat deposits breakdown of red blood cells edema

hemosiderin deposits

Stasis or venous ulcers skin atrophy Brown pigmentation of the skin

Patologi Hemodinamik
Venous Thrombosis

• thrombophlebitis
• Describes the presence of thrombus in a vein and the
accompanying inflammatory response in the vessel wall
• etiology: triad Virchow:
• stasis of blood
• increased blood coagulability
• vessel wall injury.

Patologi Hemodinamik
Risk Factors Associated With Venous Thrombosis
Venous Stasis Hyperreactivity of Blood Coagulation
Bed rest Genetic factors
Immobility Stress and trauma
Spinal cord injury Pregnancy
Acute myocardial infarction Childbirth
Congestive heart failure Oral contraceptive and hormone replacement use
Shock Dehydration
Venous obstruction Cancer
Antiphospholipid syndrome
Hyperhomocysteinemia
Vascular Trauma
Indwelling venous catheters
Surgery
Massive trauma or infection
Fractured hip
Orthopedic surgery

Patologi Hemodinamik
SELAMAT BELAJAR

Patologi Hemodinamik

Anda mungkin juga menyukai