Anda di halaman 1dari 62

EKSPERTISE KASUS KIMIA KLINIK II

ASIDOSIS METABOLIK PADA PASIEN


CHRONIC KIDNEY DISEASE

Oleh :
Umar Syarif

Pembimbing:
Prof. dr. Rismawati Yaswir, Sp.PK (K)
A. KASUS
DATA TAMBAHAN
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSIS KERJA
TERAPI
ANJURAN
B. TINJAUAN PUSTAKA

ASIDOSIS METABOLIK PADA CHRONIC


KIDNEY DISEASE
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN ANALISIS GAS DARAH
Indikasi Pemeriksaan AGD
• Menentukan Status Asam-Basa
• Menilai Efisiensi Pertukaran Gas Pernapasan
• Menyesuaikan Terapi Oksigen
• Tatalaksana dan Monitoring
PREANALITIK ANALISIS GAS DARAH
1. Persiapan Sampel 2. Sampel dan Pengambilan Sampel
• Menggunakan self-filling syringe, •Sampel : Identifikasi, Keterangan klinis
disposible, dan memiliki tutup dan prosedur
• Jarum suntik plastik terbuat dari •Pengambilan Sampel : Darah arteri
polypropylene menilai fungsi pertukaran gas paru
• Antikoagulan lithium heparin •Jumlah sampel minimal 150 μL
terliofilisasi
•Cermati apakah ada gelembung
3. Homogenisasi Sampel 4. Transpor
•Homogenkan sampel darah dan •Sampel untuk AGD harus dianalisis
antikoagulan sesegera mungkin
•Hal-hal yang harus diwaspadai  •Dihindari dari gerakan yang tiba-tiba
sampel beku atau tanpa dan kuat hemolisis dan
antikoagulan dan segera hilangkan terkontaminasi udara
gelembung udara •Waktu pengambilan dan pengiriman
•PO2 dan PCO2  Terpengaruh sampel dicatat ≠ >30 menit
oleh gelembung
Gambar 1. Pembuluh Darah Arteri Sebagai Akses
Gas Darah Gambar 2. Homogenisasi Sampel Darah pada
Analisis Gas Darah
5. Penyimpanan dan Stabilitas
Sampel
6. Kontrol Kualitas
• Rekomendasi  Jangan mendinginkan • Gas darah arteri dapat dianalisis
sampel dan analisis dalam 30 menit bersama dengan elektrolit
• Sampel PaO2 tinggi harus dianalisis • Alat dikalibrasi dan terstandarisasi
dalam 5 menit leukosit atau dengan tepat
trombosit yang sangat tinggi • Kontrol kualitas dilakukan dengan
• Syringe plastik tidak boleh disimpan merujuk ke manual
dalam air es
PARAMETER ANALISIS GAS DARAH
2. Tekanan Parsial Oksigen
1. Saturasi Oksigen (SO2)
(PaO2)
•Pengukuran langsung dari rasio • Jumlah O2 dalam darah dan
O2 yang terikat pada Hb (%) mencerminkan pertukaran gas di
•Gas O2 97% terikat dengan Hb paru
sebagai HbO2  Diangkut dalam • PaO2 normal harus >80 mmHg.
darah • Hipoksemia  PaO2 lebih rendah
•SaO2 normal adalah 95%−98% dari normal  Hipoventilasi atau
ketidakcocokan perfusi ventilasi
3. Tekanan Parsial Karbon
4. Potensi Hidrogen (pH)
Dioksida (PaCO2)
•Pengukuran CO2 dalam darah, •Konsentrasi ion hidrogen (H+) yang
yang mencerminkan ventilasi ditemukan dalam darah arteri
alveolar •pH memiliki hubungan terbalik dengan
•Gangguan utama pernapasan konsentrasi H+
disimpulkan jika pH dan PaCO2 •pH normal antara 7,35-7,45
berubah dalam arah yang •Asidemia  ↑ konsentrasi H+ , pH↓
berlawanan
•Alkalemia  ↓ konsentrasi H+ , pH↑
•PaCO2 normal 35−45 mmHg
5. Ion Bikarbonat (HCO3-) 6. Base Excess (BE)
•Komponen metabolik mewakili • Menentukan komponen metabolisme
konsentrasi hidrogen karbonat yang terlibat pada gangguan asam-basa
dalam darah • Diukur menggunakan pembagian pH
•Gangguan metabolik darah dan PaCO2
Perubahan HCO3- dan pH dalam • Kisaran normal BE antara -2 sampai +3
arah yang sama mmol/L
•Kadar normal HCO3- dalam darah • BE ↑ : Alkalosis Metabolik
adalah 22−28 mmol/L • BE ↓ : Asidosis Metabolik
7. Anion Gap (AG) 8. Parameter lain
•Mengidentifikasi asidosis • Natrium, kalium dan kalsium
metabolik dan mengukur respons terionisasi, kadar hemoglobin,
pengobatan hematokrit, glukosa, dan laktat
•Anion Gap mewakili perbedaan
antara kation dan anion
•AG = (Na+ + K+) - (Cl- + HCO3-).
•Nilai normal AG adalah 12−16
mmol/L
PRINSIP PEMERIKSAAN
INTERFERENSI
Gangguan pada SO2 Gangguan pada Hematokrit
disebabkan disebabkan
•COHb dan MetHb (>15 %) yang •Leukositosis (>50.000 sel/ μL)
tinggi
•Bilirubin >10 mg/dL
•Intralipid >500 mg/dL
•Hemolisis
NILAI RUJUKAN DAN INTERPRETASI
PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL
1. PEMERIKSAAN UREUM
2. PEMERIKSAAN KREATININ
• Produk sisa metabolisme otot
• Zat ideal dalam mengukur fungsi ginjal  Produksi secara konstan
• Ginjal  Filtrasi bebas, Reabsorbsi (-), sebagian kecil disekresi dan
Eksresi di urin
• Produksi berdasarkan massa otot, usia, jenis kelamin dan berat badan
• ↑ Kreatinin jika GFR <60 mL/menit/1,73 m2
3. Klirens Kreatinin
• Volume plasma dalam mL yang dibersihkan dari kreatinin per menit
• Pengukuran langsung GFR
• Lebih sensitif daripada kreatinin serum
• Dilakukan dalam periode pengumpulan urin hingga 24 jam

Ccr = Ucr (mg/dL) x VUr (mL/24 jam) x 1,73


Scr (mg/dL) x 1440 menit/24 jam A (m2)
4. Estimated Glomerular Filtration Rate
(eGFR)
• Glomerular filtration rate (GFR) merupakan salah satu penanda dini
gangguan ginjal.
• Penentuan eGFR dapat menggunakan beberapa persamaan
• Persamaan Cockcroft and Gault Kreatinin serum, usia, ukuran tubuh, jenis
kelamin, dan ras
• Persamaan CKD-EPI Kreatinin serum, usia, jenis kelamin, dan ras.
• KDIGO 2012 CKD-EPI yang menggabungkan hasil kreatinin serum dan
cystatin C
5. Pemeriksaan Cystatin C
• Suatu proteinase sistein dan berat molekul 12,8 kDa
• Disintesis semua sel berinti dan konstan
• Ginjal  Filtrasi bebas dan direabsorbsi, mengalami katabolisme di
tubulus proksimaltidak ada yang kembali ke darah
• Tidak dipengaruhi oleh massa otot, diet, umur dan gender
• Lebih sensitif (93,4%) dibandingkan kadar kreatinin serum (86,8%)
dalam menentukan GFR
C. ANALISIS KASUS

Keterangan Klinis Anamnesis,


Asidosis Metabolik e.c Pemeriksaan Fisik
CKD V dan Pemeriksaan
Laboratorium
Pasien mengeluh sesak nafas yang
terus-menerus, Frekuensi nafas meningkat
(Kussmaul)
Pasien mengeluh kedua kaki bengkak dan pada pemeriksaan
fisik didapatkan edema pretibia pada kedua tungkai
Pasien mengeluh badan terasa lemah, letih, lesu dan mudah
lelah, pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis
dan pemeriksaan hematologi kesan anemia.
Pasien mengeluh nafsu makan dan berat badan
menurun
Hasil AGD Asidosis Metabolik Terkompensasi Sebagian dan
Hipokapnia
Kadar Ureum Pasien Meningkat
Kadar Kreatinin Pasien Meningkat
eGFR pasien 4 Pasien menderita Hipertensi
mL/menit/1,73m2 sejak 5 tahun lalu
•Digolongkan sebagai gagal ginjal •Hipertensi yang lama Unit
(stadium 5) sesuai dengan KDIGO filtrasi Ginjal Rusak ↓perfusi
(2013) ginjal dan iskemia RAA
system Gagal ginjal
Pasien mengalami Pasien mengalami
Hiponatremia Hiperkalemia
•↑ hormon peptide natriuretic •CKD  ↓ ekskresi kalium di
atrium (PNA) menghambat tubulus ginjal ↑ kalium plasma
reabsorpsi natrium pada tubulus
ginjal ↑ ekskresi natrium  ↓
natrium di dalam darah
•CKD  ↑ hormon PNA
Hasil urinalisi didapatkan
proteinuria
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai