Anda di halaman 1dari 57

CAIRAN

Dr. Anies Setiowati, M.gizi


Fungsi Air dalam Fisiologi Manusia
1. Media semua reaksi kimia tubuh
2. Berperan dalam pengaturan distribusi kimia &
biolistrik dalam sel
3. Alat transport hormon & nutrien
4. Membawa O2 dari paru-paru ke sel tubuh
5. Membawa CO2 dari sel ke paru-paru
6. Mengencerkan zat toksik dan waste product serta
membawanya ke ginjal dan hati
7. Distribusi panas ke seluruh tubuh 

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 2
CAIRAN TUBUH
Cairan merupakan 60% dari berat tubuh.
Cairan tidak terdistribusi merata keseluruh bagian tubuh,
melainkan terpisah dalam beberapa kompartemen. Meskipun
terpisah oleh membran sel, cairan tubuh dapat berpindah
antar kompartemen tsb.
Keseimbangan cairan tubuh merupakan keseimbangan antara
cairan yg masuk (intake) dengan cairan uang keluar (output).
Sistem urinaria berperan penting dalam menjaga keseimbangan
cairan tubuh dengan cara :
• mengatur volume cairan tubuh total;
• mengatur konsentrasi elektrolit;
• sekresi ion H untuk mengatur pH darah

created by Hasty Widyastari 3


Kompartemen Cairan Tubuh
Sekitar ⅔ dari total cairan tubuh berada didalam sel 
disebut Cairan Intrasellular
dan ⅓ sisanya berada diluar sel dan diseluruh cairan
tubuh  disebut Cairan Extrasellular, contohnya :
cairan cerebrospinal, humor aqueous,humor vitreus,
cairan synovial, endolymph, perilymph
Sekitar ¼ dari cairan Extrasellular merupakan Cairan
Intravasculer (plasma darah); dan ¾ sisanya
merupakan Cairan Interstitial yang berada di
celah/rongga antar sel.
created by Hasty Widyastari 4
Skema Kompartemen Cairan Tubuh

created by Hasty Widyastari 5


faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 6
Keseimbangan Cairan Tubuh
Normalnya cairan masuk = cairan keluar (agar keseimbangan cairan tubuh
tetap terjaga)
Intake cairan sekitar 2500 ml/hari, yang berasal dari : minuman (1600 ml);
makanan (700 ml); dan cairan yg diproduksi dr metabolisme tubuh (200 ml)
Rasa haus mrpk mekanisme pengaturan cairan yg terbesar. Ketika cairan
tubuh kental  tek osmotik↑  muncul rasa haus.

Output/kehilangan cairan berasal dari 4 sumber :


•Excresi ginjal (1600 ml);
•uap air pernafasan (300ml);
•saluran cerna (150ml);
•skin loses (550ml) td :evaporasi (400 ml); perspirasi (150 ml)
Jika output cairan besar pdhal input tetap (misal : diare, muntah); maka ginjal
akan mengurangi produksi urine untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh

created by Hasty Widyastari 7


faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 8
Keseimbangan Elektrolit
• Elektrolit dalam kondisi seimbang jika konsentrasi
masing2 elektrolit dalam cairan tubuh dalam keadaan
normal dan relatif konstan
• Karena elektrolit terlarut dalam cairan tubuh, maka
keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh sangat erat
kaitannya.
• Elektrolit utama dalam cairan extracellular (90%nya)
adalah:
 Na (kation/ion +); Cl (anion/ion -); HCO3
• Elektrolit utama dalam cairan Intracellular :
K (kation) dan PO4 (anion)
created by Hasty Widyastari 10
Komposisi Ion pd Cairan Tubuh

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 11
Reabsorbsi ion (+)
Regulasi utama dlm keseimbangan elektrolit
adalah melalui reabsorbsi ion (+).
Ion (-) akan mengikuti ion (+) krn proses daya tarik
elektrokimia.
Ion Na dan K (yg mrpk ion predominan) paling
penting dlm mekanisme pengaturan ion.
Aldosterone akan mengatur kadar ion Na dan K
dengan cara merangsang reabsorbsi ion Na dari
filtrat ke darah; dan excresi ion K di urine. Hal ini
akan menambah ion Na dan mengurangi ion K
created by Hasty Widyastari 12
Perpindahan cairan antar kompartemen
• Perubahan kadar ion Na di cairan extracellular dan kadar
ion K di cairan intracellular dapat menyebabkan
pergerakan cairan antar kedua kompartemen tsb.
• Pergerakan cairan tsb (jika kadar Na tinggi, cairan akan
berpindah dari intracellular ke extracellular) shg akan
menyebabkan Edema, dan penurunan volume cairan
didalam sel.
• Jk jumlah cairan dlm suatu kompartemen naik, maka
konsentrasi elektrolitnya akan menurun.
• Keseimbangan elektrolit tergantung pada keseimbangan
cairan (saling bergantung/ Interdependent)

created by Hasty Widyastari 13


Keseimbangan Asam-Basa
• pH darah normal : 7,35 s.d 7,45
• Perubahan pH dibawah normal : Acidosis
• Perubahan pH diatas normal : Alkalosis
Mekanisme tubuh utk mempertahankan pH
normal :
1. Sistem Buffer
2. Eliminasi CO2 oleh paru
3. Eliminasi ion H+ oleh ginjal

created by Hasty Widyastari 14


Sistem Buffer
Buffer : substansi kimia yg mencegah perubahan signifikan/
drastis pada pH
Terdiri dari asam lemah dan garam asam
Contoh :
• HCl+NaHCO3 (buffer garam) H2CO3+NaCl
• NaOH+ H2CO3 (buffer asam) NaHCO3 +H2O
Jika konsentrasi H+ tinggi (asam) maka buffer bereaksi dgn
beberapa ion H+ shg pH kembali normal
Jika konsentrasi H+ rendah (basa), maka buffer melepaskan ion
H+ untuk menurunkan pH
Buffer penting dalam mengkoreksi perubahan kecil pada
konsentrasi ion H+
created by Hasty Widyastari 15
Macam-macam Buffer:
1. Sistem asam Karbonat (H2CO3) dan Na Bicarbonat
(NaHCO3);
• Merupakan buffer utama CES
• Ratio normal H2CO3:NaHCO3 = 1:20, pH =7,4
2. Buffer Fosfat (Na2HPO4 dan NaH2PO4)
• Bekerja di eritrosit dan epitel tubulus ginjal
HCl + Na2HPO4 ↔ NaH2PO4 + NaCl
NaOH + NaH2PO4 ↔ Na2HPO4 + H2O
3. Buffer protein
• Merupakan buffer terkuat
• Menjadi buffer asam karbonat dan asam organik
created by Hasty Widyastari 16
4. Buffer Hemoglobin
• Dalam sel eritrosit, utk cegah darah vena mjd
terlalu asam
• Mjd buffer pembentukan H+ saat terjadi transpor
CO2 antara jaringan dan paru
5. Buffer Amonia dan amonium
• Sel tubular mensintesis NH3 (amonia) dari asam
glutamat
• Stlh itu difusi ke lumen tubulus, bereaksi dgn H2O
membentuk ion NH4 (amonium)
• Proses ini membantu buffer fosfat
created by Hasty Widyastari 17
Eliminasi CO2 oleh paru

• CO2 hasil metabolisme + H2O  asam carbonat


(H2CO3)  H+ + HCO3-
• Reaksi tsb akan menurunkan pH darah.
• Ketika darah ke paru, maka CO2 akan dieliminasi dan
dikeluarkan lewat nafas.
• Paru berperan penting dalam pengaturan pH karena
akan membuang salah satu sumber asam (CO2).
• Tanpa bantuan kerja paru, maka sistem buffer akan
segera overload sehingga pH akan turun dibawah
normal
created by Hasty Widyastari 18
Eliminasi ion H oleh ginjal
+

• Fungsi ginjal dlm keseimbangan asam basa


adalah pada sistem sekresi ion H+ oleh tubulus
ginjal dan dikeluarkan ke urine.
• Jika darah terlalu asam (ion H+ berlebih) maka
tubulus ginjal akan mensekresi ion H+ dari
kapiler peritubular kedalam filtrat, sehingga
dapat dibuang oleh tubuh.
• Jika darah terlalu basa, tubulus ginjal akan
menyimpan ion H+
created by Hasty Widyastari 19
Indikator asam-basa
pH pCO2 HCO3-

Normal 7,35 – 7,45 35-45 mmHg 22-26 mEq/liter


Acidosis Turun (↓) Naik (↑) Normal
Respiratorik (↑jk terkompensasi)

Alkalosis Naik (↑) Turun (↓) Normal


Respiratorik (↓ jk terkompensasi)
Acidosis Turun (↓) Normal Turun (↓)
Metabolik (↓ jk terkompensasi)
Alkalosis Naik (↑) Normal Naik (↑)
Metabolik (↑jk terkompensasi)

created by Hasty Widyastari 20


Perpindahan Cairan & Elektrolit
1. Difusi
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi
ke tekanan/konsentrasi rendah
2. Osmosis
perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut rendah
ke konsentrasi zat terlarut tinggi
osmolaritas: ukuran konsentrasi suatu larutan
- isotonus  konsentrasi larutan = plasma darah
3. Transport aktif
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi
rendah ke konsntrasi tinggi dgn menggunakan energi
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 21
Tekanan Cairan
1. Tekanan osmotik & onkotik
Tekanan osmotik: tekanan untuk mencegah aliran
osmotik cairan
Tekanan onkotik: gaya tarik s/ koloid agar air tetap
berada dalam plasma darah di intravaskular
2. Tekanan hidrostatik ( filtration force)
tekanan yang digunakan oleh air dalam sistem
tertutup

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 22
Perpindahan cairan di kapiler

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 23
Selektivitas Permeabilitas Membran
• Membran sel
 lipid bilayer

• Permeabilitas membran sel bersifat selektif


terhadap: ion (kanal ion), air (aquaporin)

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 24
Pengaturan Keseimbangan
Cairan & Elektrolit
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel
* Asupan cairan
* Peranan Ginjal
* Pengontrolan tekanan darah
- Hormon Atriopeptin (Atrial Natriuretic peptide)
* Pengontrolan keseimbangan garam
- Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
2. Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel
* Perubahan osmolaritas di nefron
* Peranan Vasopresin

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 25
PENGATURAN VOLUME CAIRAN
EKSTRASEL

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 26
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 27
Peranan ginjal

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 28
Filtrasi, Reabsorpsi, Sekresi & Ekskresi di
Nefron

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 29
Respons thd Peningkatan Tekanan Darah

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 30
Respons thd Penurunan Tekanan Darah

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 31
Peranan Atriopeptin

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 32
Peranan Renin-Angiotensin-Aldosteron

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 33
Respons thd Asupan Garam

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 34
PENGATURAN OSMOLARITAS
CAIRAN EKSTRASEL

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 35
Perubahan osmolaritas di Nefron

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 36
Peranan Vasopresin

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 37
Mekanisme Kerja Vasopresin/ADH

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 38
Pengaturan Neuroendokrin dalam
Keseimbangan Cairan
1. Sistem saraf
Reseptor
- Baroreseptor di arkus aorta & sinus karotis
- Reseptor regang tekanan rendah di thorak
Sistem saraf simpatis
2. Sistem endokrin
- Angiotensin II   reabsorpsi Na
- Aldosteron   reabsorpsi Na
- Antidiuretic hormone (ADH)   reabsorpsi air
- Atrial natriuretic peptide (ANP/atriopeptin)   ekskresi
Na & air
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 39
Perubahan Volume & Osmolaritas Cairan

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 40
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Keseimbangan Cairan & Elektrolit

• Umur
• Suhu lingkungan
• Diet
• Stres
• Penyakit

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 41
Keseimbangan Asam & Basa
• Keseimbangan asam-basa  pengaturan
konsentrasi ion H+ dalam cairan tubuh
• Ion H+ sbg hasil dari metabolisme:
C6H12O6 + O2  CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-

• [H+] dlm plasma  pH plasma darah = 7,4


• Sistem dapar (buffer) menghambat perubahan
pH yang besar jika ada penambahan asam
atau basa

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 42
Sistem Dapar
1. Asam karbonat:Bikarbonat
 sistem dapar di CES untuk asam non-karbonat
2. Protein
 sistem dapar di CIS & CES
3. Hemoglobin
 sistem dapar di eritrosit untuk asam karbonat
4. Phosphat
 sistem dapar di ginjal dan CIS

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 43
Keseimbangan ion H+

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 44
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 45
Mekanisme Regulasi Keseimbangan Asam-
Basa

• Sistem dapar hanya mengatasi ketidakseimbangan


asam-basa sementara
• Ginjal: meregulasi keseimbangan ion H+  dengan
menghilangkan ketidakseimbangan kadar H+ secara
lambat; terdapat sistem dapar fosfat & amonia
• Paru-paru: berespons scr cepat thd perubahan kadar
H+ dalam darah & mempertahankan kadarnya
sampai ginjal menhilangkan ketidakseimbangan
tersebut

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 46
Regulasi Pernapasan dlm Keseimbangan
Asam-Basa
• Kadar CO2 meningkat  pH menurun
• Kadar CO2 menurun  pH meningkat
• Kadar CO2 & pH merangsang kemoreseptor yg
kemudian akan mempengaruhi pusat
pernapasan
 hipoventilasi meningkatkan kadar CO2
dlm darah
 hiperventilasi menurunkan kadar CO2
dlm darah

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 47
Regulasi Pernapasan dlm Keseimbangan
Asam-Basa

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 48
Regulasi Ginjal dlm
Keseimbangan Asam-Basa
• Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi HCO3-
ke CES menyebabkan pH ekstrasel meningkat
• HCO3- di dlm filtrat diabsorbsi
• Laju sekresi H+ meningkat akibat penurunan
pH cairan tubuh atau peningkatan kadar
aldosteron
• Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 49
Gangguan Keseimbangan
Asam-Basa
1. Asidosis respiratori
hipoventilasi  retensi CO2 H2CO3H+
2. Alkalosis respiratori
hiperventilasi CO2 banyak yg hilang H2CO3   H+

3. Asidosis metabolik
Diare, DM HCO3-  PCO2   H+
4. Alkalosis metabolik
muntah  H+  HCO3- PCO2 

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 50
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 51
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 52
Kompensasi Sistem Pernafasan terhadap
Asidosis Metabolik

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 53
Kompensasi Ginjal terhadap Asidosis
Respiratorik

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 54
Nomogram Davenport

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 55
INTERPRETASI AGD
Lihat pH darah

pH < 7,35 pH > 7,45

ASIDOSIS ALKALOSIS

Lihat pCO2 Lihat HCO3-

< 40mmHg > 40 mmHg < 24 mM > 24 mM

METABOLIK RESPIRATORIK RESPIRATORIK METABOLIK

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 56
TERKOMPENSASI atau TIDAK?
• Lihat pH kembali
- jika mendekati kadar normal (7,35-7,45)
 terkompensasi
- jika belum mendekati normal
 tidak terkompensasi atau terkompensasi
sebagian
• Jika asidosis respiratorik dgn HCO3- < 24 mM 
terkompensasi sebagian
• Jika asidosis metabolik dgn pCO2 < 40 mmHg 
terkompensasi sebagian
• Jika alkalosis respiratorik dgn HCO3- > 24 mM 
terkompensasi sebagian
• Jika alkalosis metabolik dgn pCO2 > 40 mmHg 
terkompensasi sebagian

57

Anda mungkin juga menyukai