Anda di halaman 1dari 49

Cairan Tubuh

Biokimia Klinis (FA 227)

Sogandi, M.Si
Sogandi.uta45@gmail.com
Air bagian vital dari kehidupan

 Manusia membutuhkan air untuk hidup sehat dan


aktif.
 Manusia hanya mampu bertahan hidup sekitar satu
minggu jika tanpa air minum.
 Di dalam tubuh manusia terdapat 55-75% air
 Terbesar pada bayi 75%, paling sedikit pada
manula.
Fungsi air dalam tubuh

 Pelarut dan alat angkut zat gizi serta O2 ke Sel


 Sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik
(hidrolisis)
 Pelumas dalam cairan sendi
 Sebagai peredam benturan(dalam mata, jaringan saraf,
tulang belakang dan kantong ketuban)
 Mencegah konstipasi
 Meringankan beban ginjal dan hati dengan melarutkan
sisa – sisa metabolisme
Selanjutnya . . .

 Sebagai pengatur suhu tubuh :


Air berfungsi menyalurkan panas dari hasil
metabolisme yg menghasilkan energi (37 derajat
celsius). Kelebihan panas akan dikeluarkan lewat
kulit (25 % pengeluaran Energi basal) dalam kondisi
kelembaban lingkungan normal (kehilangan air
Insensibel/secara tidak sadar).
Semakin luas permukaan tubuh semakin besar
kehilangan panas melalui kulit.
Distribusi cairan tubuh

Cairan Intraseluler
40%

Cairan tubuh
60% Cairan Interstitial
16%
Cairan Ekstraseluler
20%

Cairan Intravaskuler
4%
Distribusi cairan tubuh

 KOMPARTEMEN CAIRAN INTRASELULER


- 2/3 dr jumlah total cairan tubuh
- terdapat dalam 75 trilyun sel tubuh

 KOMPERTEMENCAIRAN EKSTRASELULER
- Seluruh cairan diluar sel disebut cairan
Ekstraseluler
- 1/3 dari jmlh total cairan tubuh
- Plasma ¼ dari volume Ektraseluler
Volume darah

 Darah terdiri atas cairan Ekstraseluler (plasma) dan


cairan Intraseluler (cairan SDM)

 Darah sbg kompartemen yg terpisah ok. Dalam


ruang tersendiri, volume darah penting bagi sirkulasi
cairan tubuh lainnya.
Keseimbangan cairan tubuh

 Masuk : minum → 0,8 -1,5 L/day


makan → 0,5 -0,7 L/day
metabolis → 0,25 L/day
Total → 1,5-2,5 L/day ~ 8-10 gelas air.

 Keluar : Urine → 0,8 -1,5 L/day


Feces → 0,125 L/day
Pernapasan & keringat → 0,6-0,85 L/day
Total → 1,5-2,5 L/day
Pengaturan konsumsi air

 Rasa Haus
 Rasa Kenyang
MEKANISMENYA :
Bila konsentrasi bahan-bahan di dalam darah terlalu
tinggi maka bahan tersebut akan menarik air dari
kelenjar ludah demikian juga bila konsentrasi darah
terlalu tinggi maka kondisi ini secara otomatis akan
menggerakkan perintah dari hipotalamus untuk
menimbulkan rasa haus sehingga timbul keinginan untuk
minum.
Pengaturan pengeluaran air

 Ginjal
 Hipotalamus
MEKANISMENYA : (lihat bagan berikut)
GINJAL Bila konsentrasi garam naik
OTAK
Bila aliran darah berkurang :ginjal Rangsangan
terhadap kelenjar pituitari
mengeluarkan enzim renin

Renin

Darah
Renin mengubah angiotensinogen
Menjadi bentuk aktif angiotensin Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari melepas hormon
Antidiuretika/ADH

Angiotensin

Kelenjar adrenal Pembuluh darah


Kelenjar Adrenal mengeluarkan Pembuluh darah mengkerut,
aldosteron Meningkatkan tekanan darah

Ginjal menahan natrium dan air, dengasn demikian meningkatkan tekanan darah
GINJAL

Bila aliran darah berkurang :ginjal OTAK


mengeluarkan enzim renin

Renin
Bila konsentrasi garam naik
Rangsangan terhadap kelenjar pituitari

Darah
Renin mengubah angiotensinogen
Menjadi bentuk aktif angiotensin

Angiotensin
Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari melepas hormon
Kelenjar adrenal Pembuluh darah
Antidiuretika/ADH
Kelenjar Adrenal mengeluarkan Pembuluh darah mengkerut,
aldosteron Meningkatkan tekanan darah

Aldosteron

Ginjal menahan natrium dan air, dengasn demikian meningkatkan tekanan darah
Transpor cairan dlm tubuh

 Transpor cairan antar kompartemen dilakukan dlm 4


cara, yaitu:
1.Difusi
yaitu pergerakan molekul dari kompartemen
konsentrasi tinggi ke kompoartemen konsentrasi
rendah
2. Filtrasi
yaitu perpindahan cairan dan solut dari
kompartemen tekanan tinggi ke kompartemen
tekanan rendah
Selanjutnya . . .

3. Osmosis
yaitu pergerakan cairan dan solut dari
konsentrasi rendah (encer) menuju
konsentrasi tinggi (pekat).

-Osmosis penting untuk mempertahankan


keseimbangan Intravaskuler dan Ekstravaskuler

-Besarnya konsentrasi larutan disebut


Osmolalitas/Osmolaritas.
Selanjutnya . . .
4. Transpor Aktif
yaitu pergerakan cairan dari konsentrasi rendah
menuju konsentrasi tinggi melalui proses transpor
aktif., membutuhkan energi metabolik.
- Proses transpor aktif penting untuk keseimbangan
natrium dan kalium dlm cairan tubuh.
- Kondisi normal Natrium lebih tinggi pd cairan
Intrasel. Dan kadar Kalium lebih tinggi pada cairan
Ekstrasel.
- Dlm keadaan ini diperlukan mekanisme transpor
aktif melalui Pompa Natrium Kalium (Natrium –
Kalium Pump).
Elektrolit

 Adalah : Zat kimia yang menghasilkan partikel-


partikel yang bermuatan listrik yang disebut ion,
yang berada di dalam larutan. Ion + disebut Kation
dan ion – disebut Anion.
 Dalam tubuh manusia, Cairan tubuh yang
mengandung air dan garam yang dalam keadaan
disosiasi disebut Larutan Elektrolit.
Elektrolit

ELEKTROLIT KONSENTRASI KONSENTRASI


DI LUAR DI DALAM SEL
SEL(meq/l) (meq/l)
Kation :
Natrium (Na+) 142 10
Kalium (K +) 5 150
Calsium (Ca++) 5 2
Magnesium 3 40
(Mg++) ______ _________
155 202
ELEKTROLIT KONSENTRASI DI KONSENTRASI
LUAR SEL (Meq/ l) DI DALAM
SEL(Meq/l)

Anion
Klorida (Cl -) 103 2
Bikarbonat (HCO3 -) 27 10
Fosfat (HPO3=) 2 103
Sulfat ( SO4 =) 1 20
Asam Organik(laktat, 6 10
piruvat)
Protein 16 57
155 202
Keseimbangan cairan dan elektrolit

 Selalu berada dalam keadaan Homeostatis


 Molekul air bersifat polar dan menarik elektrolit
 Air akan selalu bergerak ke arah konsentrasi yang
lebih tinggi. Dalam hal ini
air akan bergerak ke arah larutan elektrolit yang
berkonsentrasi lebih tinggi
Selanjutnya . . .

 Kekuatan yang mendorong air untuk bergerak dari


konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi
(ion - akan mengikuti ion +) disebut tekanan
osmotik
 Sebaliknya kekuatan yang mendorong air dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah disebut
tekanan Hidrostatik.
faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan
cairan & elektrolit

Muntah – muntah yang berlebih


Diare
Berkeringat luar biasa
Luka bakar
Perdarahan
Udema
Hipertensi
Mekanisme udema

 Bila protein darah berkurang tekanan oncotic


protein yang menarik cairan kembali ke sirkulasi
darah tidak sekuat tekanan Osmotik yang
menekannya keluar dari aliran darah. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya akumulasi cairan dalam
jaringan yang membuatnya menjadi lunak dan
spongy dan nampak mengembang
Keseimbangan Asam dan Basa

Sistem ―Buffer” : sistem yang menjaga pH cairan


tubuh agar tetap normal
pH normal :
-darah : 7,35 – 7,45
-pankreas: 8,00
-lambung: < 2
-urin :6
Sistem Eksresi oleh : Ginjal, Paru-paru, kulit
membantu menjaga/mempertahankan pH tubuh.
Mekanismenya

1. Paru-paru : Bila terlalu banyak asam menumpuk di


dalam tubuh berupa asam karbonat maka pernapasan
akan meningkat kecepatannya sehingga Karbondioksida
akan lebih banyak dikeluarkan.
Efek : Jika terganggu maka terjadi Asidosis

2.Ginjal: melalui urin dengan tingkat keasaman dari


makanan yang dikonsumsi.
Makanan yang menghasilkan urin asam : terutama
sumber protein.
Sedang makanan yang menghasilkan urin basa :
sumber Ca, Mg, Na. spt : kacang-kacangan, sayur dan
buah
Keseimbangan Asam & Basa

 Keseimbangan asam-basa  pengaturan konsentrasi


ion H+ dalam cairan tubuh
 Ion H+ sbg hasil dari metabolisme:
C6H12O6 + O2  CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-
 [H+] dlm plasma  pH plasma darah = 7,4
 Sistem dapar (buffer) menghambat perubahan pH
yang besar jika ada penambahan asam atau basa
Keseimbangan ion H+
Regulasi Keseimbangan Asam-Basa

Sistem dapar hanya mengatasi


ketidakseimbangan asam-basa sementara
Ginjal: meregulasi keseimbangan ion H+ 
dengan menghilangkan ketidakseimbangan kadar
H+ secara lambat; terdapat sistem dapar fosfat &
amonia
Paru-paru: berespons scr cepat thd perubahan
kadar H+ dalam darah & mempertahankan
kadarnya sampai ginjal menhilangkan
ketidakseimbangan tersebut
Regulasi Pernapasan dlm
Keseimbangan Asam-Basa

 Kadar CO2 meningkat  pH menurun


 Kadar CO2 menurun  pH meningkat
 Kadar CO2 & pH merangsang kemoreseptor yg
kemudian akan mempengaruhi pusat pernapasan
 hipoventilasi meningkatkan kadar CO2
dlm darah
 hiperventilasi menurunkan kadar CO2
dlm darah
Regulasi Ginjal dlm
Keseimbangan Asam-Basa

 Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi HCO3- ke


CES menyebabkan pH ekstrasel meningkat
 HCO3- di dlm filtrat diabsorbsi
 Laju sekresi H+ meningkat akibat penurunan pH
cairan tubuh atau peningkatan kadar aldosteron
 Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Keseimbangan cairan tubuh pada orang sehat


dipertahankan terutama oleh ADH
( hormon anti diuritik)

ADH bekerja pada tubulus distalis ginjal.

Hormon aldosteron juga berpengaruh dalam


mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
Gangguan keseimbangan, terdiri dari :

1. Gangguan Volume

2. Gangguan Konsentrasi osmolar

3. Ganguan Distribusi

4. Ganguan Komposisi → Gangguan ASAM BASA


Gangguan volume dan konsentrasi osmolar

 DEHIDRASI : Kekurangan Cairan


Dehidrasi Intracellular

Dehidrasi Ekstracellular

Dehidrasi isotonik, hipotonik,


hipertonik

 OVERHIDRASI (Oedema) : terlalu banyak


cairan
Selanjutnya . . .

 OVERHIDRASI (Oedema) : terlalu banyak cairan.


Jenisnya :
 Oedema Intracellular

 Oedema Ekstracellular

 Oedema isotonik, hipotonik,


hipertonik
Selanjutnya . . .
 Gg.volume dan osmolaritas pada cairan
ekstracellular → terjadi gg.Volume dan
osmolaritas pada cairan intracellular.

ex. Diarrhea kalau tdk dapat diatasi → terjadi dehidrasi ekstracellular


yang isotonik krn cairan yg dikeluarkan → cairan isotonik
Selanjutnya . . .

Ex. Keringat tanpa pengembalian air dan


elektrolit → terjadi dehidrasi ekstracellular yg
hipertonik →akhirnya dehidrasi intracellular
yg hipertonik.

(keringat = hipotonik)
Gangguan distribusi cairan

 Penyakit tertentu → penumpukan cairan di daerah


tertentu
Ex.
 Ascites : cairan dalam rongga perut
 Cairan pleura : cairan dlm rongga pleura
oedema krn infeksi pembuluh vena.
Gangguan komposisi
Peningkatan / penurunan konsentrasi beberapa
elektrolit/non elektrolit dalam tubuh.
ex.
 Hipokalemia : kadar K rendah

 Hiperkalemia : kadar K meningkat

 Hipoproteinemia : kadar protein rendah

 Peningkatan/penurunan kadar Bikarbonas:


gangguan Keseimbangan asam basa
Gangguan komposisi elektrolit

 Natrium
yaitu kation terbesar yg terdapat pd cairan
Ekstraseluler.
- Kadar normal = 135- 145 mEq/l.

- Tanda klinis Hiponatremia, yaitu: kram otot, kram


abdomen, anoreksia, hipotensi postural, kejang,
koma.
Selanjutnya . . .

- Tanda klinis Hipernatremia, yaitu: sangat haus,


mukosa membran kering dan kaku, lidah merah. Pd
kasus berat : disorientasi, halusinasi.

 Kalium
merupakan kation utama dalam cairan Intraseluler.
- Kadar normal = 3,5 – 5,0 mEq/l.
-Tanda klinis Hipokalemia: kelemahan otot, kram
abdomen,aritmia jantung, bising usus menurun
Selanjutnya . . .
- Tanda klinis Hiperkalemia: hiperasiditas GI, diare,
konfusi, bradikardi.Pd kasus berat: henti jantung.
 Kalsium
Kadar normal kalsium : 4,5 – 5,5 mEq/l.
- Tanda klinis Hipokalsemia: baal dan kesemutan pd
ektrimitas, tremor. Pd kasus berat: tetani hingga
kejang. Tanda Trousseau dan Chvostek positif.
- Tanda klinis Hiperkalsemia: nyeri pinggang, lemah
otot, konstipasi, poliuria. Pd kasus berat: henti
jantung.
Selanjutnya . . .
 Magnesium
penting dlm aktivitas neuromoskular.Kadar
magnesium berpengaruh thd kadar kalium dlm
cairan Intraseluler.
- Kadar normal magnesium: 1,5 – 2,5 mEq/l.va
- tanda klinis Hipomagnesemia: tremor, takikardia,
vertigo, hipertensi, tanda Trousseau dan Chvostek
jg positif.
- Tanda klinis Hipermagnesemia: vasodilatasi
perifer, hipoventilasi,mual muntah, bradikardia.
Selanjutnya . . .
 Klorida
yaitu anion terbesar dlm cairan ekstraseluler, di
Intraselular sangat sedikit.

- Kadar normal : 95 – 105 mEq/I.


-Hipokloremia dan hiperkloremia terjadi akibat gg.
Keseimbangan Natrium.

 Fosfat
Anion fosfat ditemukan dlm cairan ekstraseluler
dan intraseluler
Selanjutnya . . .

- Kadar normal : antara 1,9 – 2,6 mEq/l.

- Fosfat penting untuk pembentukan tulang dan gigi


- Tanda klinis Hipofosfatemia: kondisi akut:konfusi,
kejang, koma, nyeri otot, tanda Chvostek. Kondisi
kronis :hilang memori, nyeri tulang dan kaku sendi
hingga gagal nafas.
- Tanda klinis Hiperfosfatemia: Tetani, Parastesia
sirkum oral, hiperrefleksia, takikardia.
PENGATURAN ASAM & BASA DLM TUBUH

 pH cairan tubuh normal ( 7,35-7,45 )

 Pengaturan asam & basa dilakukan oleh:


1. Sistem penyangga :
 Bikarbonas/asam carbonat(sist.buffer)

 Phosphat/ H phosphat
 Protein/ H protein
 Hemoglobin/H hemoglobin
Kerja SP cepat (menit ─ jam).
Selanjutnya . . .
2. Sistem pernapasan
› Mengatur pembuangan gas C02 melalui paru2.
› Hiperventilasi (C02 ↑ ---- napas cepat)
› Hypoventilasi (C02 ↓ ---- napas lambat)
Kerja St. pernapasan dlm bbrp jam ─ hari

3.Ginjal
mengatur reabsorbsi bikarbonas dan excresi
Ion Hidrogen. Kerja ginjal lbh lambat
(hari—minggu).
Gangguan asam basa

 Acidosis : pH tubuh ↓
 Alkalosis : pH tubuh ↑

 Respiratoric Acidosis/Alkalosis : gg. Fungsi


pernafasan.

 Metabolic Acidosis/Alkalosis :gg.bukan dari


fungsi pernafasan
Selanjutnya . . .
 Pembilang HCO3ˉ : merupakan bagian dari
METABOLIK (Non Respiratorik)→ perubahan
HCO3ˉ bukan dari pernapasan

 Penyebut PCO2 : merupakan bagian dari


RESPIRATORIK→ perb. PCO2 dari pernapasan

Dengan mengetahui nilai pH, HCO3 ˉ dan PCO2


dpt diketahui jenis gg. Asam Basa
Selanjutnya . . .
HARGA NORMAL ASAM-BASA
 pH normal = 7,35- 7,45

 PCO2 normal = 40 mmHg


PCO2 < 40 = Alkalosis Respiratorik
PCO2 > 40 = Acidosis Respiratorik

 HCO3 normal =24 mEq/L


HCO3 < 24 = Acidosis Metabolik
HCO3 > 24 = Alkalosis Metabolik

Anda mungkin juga menyukai