Anda di halaman 1dari 12

Penggunaan kelompok kata dan

frasa Bahasa jurnalistik Arab


kelompok Nomina dan verba
KELOMPOK 2

1. Filham Sail Al-Bushiri 1205020059


2. Meliani Fatimah 1205020110
3. Latifah Khoiriah 1205020099
Nomina
● Nomina sering disebut juga dengan kata benda. Nomina dapat dilihat dari
tiga segi, yakni segi semantis, segi sintaksis, dan segi bentuk.
● Sementara itu, Muslich (2007:121-122) mengatakan bahwa nomina adalah
segala macam kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan “yang +
kata sifat”.
● Isim secara bahasa artinya kata yang menunjukkan yang dinamai. Isim
menurut istilah ahli nahwu adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada
dirinya dan tidak diasosiasikan dengan waktu apapun, contohnya ٌ ‫ ُم َح َّم ٌد‬. Isim
adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan,
benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna yang tidak berkaitan dengan
waktu.
Tanda isim adalah:

 Dapat ditanwin di akhir kata, contohnya,ٌ ‫لَم‬,,‫َق‬


 Dapat dimasuki oleh‫ل‬,,‫ ا‬pada awal kata,
 Dapat dimasuki oleh huruf nida’ (panggilan) pada
sebelum kata,
 Dapat dimajrurkan oleh huruf jar sebelum kata,
 Dapat di-idhofah-kan
 Dapat di-isnad ilaih,
Finoza
Finoza (2004:65-66) verba adalah kata yang menyatakan
perbuatan atau tindakan, proses, dan keadaan yang bukan
merupakan sifat. Kata kerja pada umumnya berfungsi

VERBA
sebagai predikat dalam kalimat.

kridalaksana
Verba adalah kelas kata yang biasanya berfungsi
sebagai predikat, dalam beberapa bahasa lain verba
mempunyai ciri morfologis, seperti ciri kala, aspek,
persona, atau jumlah (Kridalaksana, 20011:254).
Umumnya fi’il dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai kata kerja. Fi’il secara bahasa adalah
peristiwa. Adapun fi’il dalam istilah ahli nahwu adalah kata yang menunjukkan suatu makna
pada waktu tertentu dari tiga waktu.

Fiil Mudhari’
Sedang atau akan datang

Fiil Madhi Fiil Amr


01 03 02 perintah
lampau
Tanda fiil

Dapat bersambung dengan ta’


fa’il, 01
07 Didahului huruf qad
Diakhiri (fi’il madhi) dan diawali
(fi’il mudhori’) dengan ta’ ta’nits 02
Dapat bersambung dengan ya’
06 Didahului ‫س‬,

mukhatabah 03
Dapat bersambung dengan 05 Didahului huruf‫ ْوف‬, ‫َس‬

nun taukid, 04
FRASA

Ramlan (1987:151) mendefinisikan


Frasa merupakan satuan linguistik
frasa sebagai satuan gramatikal
yang secara potensial merupakan
yang terdiri dari dua kata atau lebih
gabungan dua kata atau lebih
yang tidak melampaui batas fungsi
yang tidak mempunyai ciri-ciri
unsur klausa. Frasa disebut juga
klausa (Cook 1971:91; Elson and
gabungan kata yang mengisi satu
Pickett 1969:73 dalam Tarigan
fungsi di dalam kalimat (Chaer
1984:93).
1994:222).
1 Unsur terkecilnya berupa kata
atau klitik.

Ciri-ciri Selalu terdapat dalam satu


2 fungsi, yaitu S, P, O, K, atau Pel
Frasa saja.

Bersifat terbuka, yaitu antara


3 unsur-unsur langsungnya dapat
disisipi kata lain.
Frasa dalam bahasa Arab
• Definisi frasa dalam bahasa Arab adalah seperti yang dikemukakan oleh
Hasanain yang menggunakan istilah tarkib, yaitu gabungan unsur yang
saling terkait dan menempati fungsi tertentu dalam kalimat, atau suatu
bentuk yang secara sintaksis sama dengan satu kata tunggal, dalam arti
bahwa gabungan kata tersebut dapat diganti dengan satu kata saja.
• Atau menurut Badri yang menggunakan istilah ‘ibarah, yaitu konstruksi
kebahasaan yang terdiri atas dua kata atau lebih, hubungan antar kata
dalam konstruksi itu tidak predikatif, dan dapat diganti dengan satu kata
saja.

Jadi, frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas dua kata dan
hubungan antar unsur pembentuknya tidak melebihi batas fungsi unsur
klausa. Maksudnya, frasa tersebut selalu berada dalam satu fungsi unsur
klausa,
Subyek (S), yang mencakup mubtada,
1 musnad ilaih, fail, naibul fa’il, isim kana,
dan isim inna

2 Predikat (P), yang mencakup khabar,


musnad, khabar kana, dan khabar inna

3 Obyek (O) yang berupa maf’ul bih, dan

4 Keterangan (K), yang mencakup mafail


dan hal
‫مطالب برلمانية للحكومة بإعداد مشروع قانون يخص البرامج المميزة بالجامعات‬
‫أقرت جلنة التعليم والبحث العلمى مبجلس النواب‪ ،‬برئاسة الدكتور سامى هاشم حزمة من التوصيات للحكومة ىف قطاع التعليم اجلامعى‪ ،‬ومنها‬
‫ضرورة قيام وزارة التعليم العاىل والبحث العلمى بإعداد مشروع قانون خيص الربامج املميزة‬
‫باجلامعات‪ ،‬وذلك للعمل على إجياد موارد ذاتية للجامعات‬
‫جاء ذلك ىف التقرير الربملاىن للجنة التعليم والبحث العلمى ىف ضوء دراستها ملخصصات وخطة تنمية قطاع التعليم قبل اجلامعى للسنة املالية‬
‫اجلديدة ‪.2022/2023‬‬
‫يُشار إىل أن قانون بإصدار الالئحة الداخلية جمللس النواحبددت اختصاصات جلنة التعليم والبحث العلمى تفصيال وتشمل التعليم جبميع أنواعه‬
‫ومراحله‪-،‬شئون البحث العلمى‪ ،‬وتطوير التعليم اجلامعى‪.‬‬
‫يأتى ذلك فضال عن تشجيع التعليم الفىن والتقىن وتطويره‪ ،‬وكذا اجلامعات واملعاهد العليا ومراكز البحث العلمى‪ ،‬واجملامع العلمية واللُّغوية‪،‬‬
‫والسياسة التعليمية وجودة التعليم‪ ،‬وشئون رعاية احلقوق املادية واألدبية للمعلمني وأعضاء هيئات التدريس ومعاونيهم‪ ،‬وتنمية كفاءاهتم العلمية‪،‬‬
‫ومهاراهتم املهنية‪.‬‬
‫كما ختتص اللجنة باجلوانب املتعلقة بالبحث العلمى ىف امللكية الفكرية‪ ،‬وحمو األمية وتعليم الكبار‪ ،‬التشريعات اخلاصة‬
‫بالتعليم والبحث العلمى‪ ،‬وغري ذلك من املسائل الداخلة ىف اختصاص الوزارات واألجهزة الىت تتوىل شئون التعليم واجلامعات والبحث العلمى‪.‬‬
THANKS !

Anda mungkin juga menyukai