Anda di halaman 1dari 27

PENGANTAR

PENDIDIKAN
PANCASILA

KOLONEL LAUT (E) HERY SUDARYANTO, S.T., M.HAN

Plh Sesprodi Teknik Elektro


Fakultas Teknik Militer
UNHAN RI Designed by PoweredTemplate.com 1
RUANG LINGKUP :

1. LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA

2. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

3. DASAR HISTORIS, FILOSOFIS, SOSIOLOGIS

4. HAKEKAT PENDIDIKAN PANCASILA

2
Landasan Hukum Pendidikan Pancasila
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 38/DIKTI/Kep/2002

TENTANG
RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI PERGURUAN TINGGI

3
a Dasar
Pertim- b
bangan
Isi Pokok Kep.
Dirjen DIKTI No.
38/DIKTI/Kep/2002

4
Dasar Pertimbangan

1 2
Keputusan Menteri Dalam menerapkan poin 1
Pendidikan Nasional perlu menetapkan rambu-
No.232/U/2000 tentang rambu pelaksanaan
Pedoman Penyusunan Mata kuliah
Kurikulum Pendidikan Pengembangan
Tinggi dan Penilaian hasil Kepribadian (MKPK) di
Belajar Mahasiswa perguruan tinggi.

5
1) Visi Matakuliah
Kelompok
Pengembangan
Isi Pokok Kepribadian
Visi kelompok MPK di
Kep. Dirjen perguruan tinggi menjadi
DIKTI No. sumber nilai dan pedoman
38/DIKTI/K bagi penyelenggaraan
program studi dalam
ep/2002 mengantarkan mahasiswa
mengembangkan
kepribadiannya.
6
2) Misi Matakuliah Kelompok
Pengembangan Kepribadian (MPK)
Bertujuan menguasai kemampuan berpikir,
bersikap rasional dan dinamis, berpandangan
luas sebagai manusia intelektual.
Isi Pokok Pendidikan Pancasila Bertujuan Mengantarkan
mahasiswa memiliki kemampuan:
Kep. Dirjen a) Mengambil sikap yang bertanggung jawab
sesuai dengan hati nurani;
DIKTI No. b) Mengenali masalah hidup dan
kesejahteraan serta cara-cara
38/DIKTI/K pemecahannya;
c) Mengenali perubahan-perubahan dan
ep/2002 perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
d) Memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai
budaya bangsa untuk menggalang
persatuan Indonesia
7
3) Dasar Substansi kajian Kelompok
Pengembangan Kepribadian
(MPK)
Pokok-pokok bahasan:
Landasan dan tujuan pendidikan
Isi Pokok a.
Pancasila
Kep. Dirjen b. Pancasila sebagai filsafat
Pancasila sebagai etika publik
DIKTI No. c.
d. Pancasila sebagai ideologi nasional
38/DIKTI/K e. Pancasila dalam konteks sejarah
perjuangan bangsa Indonesia
ep/2002 f. Pancasila dalam konteks
ketatanegaraan Republik Indonesia
g. Pancasila sebagai paradigma
kehidupan dalam masyarakat
8
berbangsa dan bernegara
4) Metodologi Pembelajaran
Matakuliah Pengembangan
Kepribadian
1. Pendekatan: menempatkan
Isi Pokok mahasiswa sebagai obyek
pendidikan, mitra dalam proses
Kep. Dirjen pembelajaran, dan sebagai umat,
anggota keluarga, masyarakat dan
DIKTI No. warga negara.
2. Metode proses pembelajaran:
38/DIKTI/K pembahasan secara kritis analitis,
ep/2002 induktif, deduktif dan reflektif
melalui dialog kreatif yang
bersifat partisipatoris untuk
meyakini kebenaran substansi
dasar kajian.
9
3. Bentuk aktivitas proses
pembelajaran: kuliah tatap
Isi Pokok muka, ceramah, dialog (diskusi)
interaktif, studi kasus,
Kep. Dirjen penugasan mandiri, seminar
kecil dan evaluasi proses belajar.
DIKTI No.
4. Motivasi: menumbuhkan
38/DIKTI/K kesadaran bahwa proses belajar
mengembangkan
ep/2002 kepribadian

10
Tujuan
Pendidikan
Pancasila 11
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah
negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi
nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

12
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan
atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada
mahasiswa sebagai warga negara Republik
Indonesia, serta membimbing untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

13
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu
menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara melalui sistem
pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila
dan UUD NRI Tahun 1945.

14
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang
mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan
kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat
madani yang demokratis, berkeadilan, dan
bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk
mampu berinteraksi dengan dinamika internal
dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

15
DASAR-DASAR
PENDIDIKAN
PANCASILA

16
1. Dasar Historis. Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang
panjang mulai jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai
datangnya penjajah. Bangsa Indonesia berjuang untuk menemukan jati
dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu prinsip yang
tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup, di dalamnya
tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa
lain. Oleh para pendiri bangsa kita dirumuskan secara sederhana
namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila) dan diberi nama
Pancasila. Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi
dan pandangan hidup yang kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-
ambing di tengah masyarakat internasional. Hal ini dapat terlaksana
dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa.
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia
secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri.
Sehingga asal nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari
bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kausa
materialis Pancasila. 17
2. Dasar filosofis. Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan
pandangan filosofis bangsa Indonesia, oleh karena itu sudah
merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten
merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum
mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang berketuhanan dan
berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan obyektif bahwa
manusia adalah mahluk Tuhan YME. Setiap aspek penyelenggaraan
negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk sistem
peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam
realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini
merupakan suatu keharusan bahwa Pancasila merupakan sumber nilai
dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan nasional,
ekonomi, politik, hukum, social budaya, maupun pertahanan
keamanan.

18
3. Dasar sosiologis. Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri
atas lebih dari 300 suku bangsa yang tersebar di lebih dari 17.000
pulau, secara sosiologis telah mempraktikan Pancasila karena nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya merupakan kenyataan-kenyataan
yang ada dalam masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia mendasarkan
pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu
sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila bukanlah merupakan hasil konseptual
seseorang saja melainkan merupakan suatu hasil karya bangsa
Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki
melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara. Oleh karena itu
generasi penerus terutama kalangan intelektual kampus sudah
seharusnya untuk mendalami serta mengkaji karya besar tersebut
dalam upaya untuk melestarikan secara dinamis dalam arti
mengembangkan sesuai dengan tuntutan jaman.

19
4. Dasar yuridis. Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi diatur dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 39 menyatakan : Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang
pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan. Demikian juga berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000,
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah
Pendidikan kewarganegaraan, wajib diberikan dalam kurikulum setiap program
studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Sebagai pelaksanaan dari SK tersebut, Dirjen Pendidikan
Tinggi mengeluarkan Surat Keputusan No.38/DIKTI/Kep/2002, tentang Rambu-
rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). Dalam
pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi kelompok mata kuliah MPK bertujuan
menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan
luas sebagai manusia intelektual. Adapun rambu-rambu mata kuliah MPK
Pancasila adalah terdiri atas segi historis, filosofis, ketatanegaraan, kehidupan
berbangsa dan bernegara serta etika politik. Pengembangan tersebut dengan
harapan agar mahasiswa mampu mengambil sikap sesuai dengan hati nuraninya,
mengenali masalah hidup terutama kehidupan rakyat, mengenali perubahan serta
mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai budaya demi persatuan bangsa.
20
Hakikat
Pendidikan
Pancasila

21
Hakikat pendidikan pancasila adalah upaya sadar dan terencana
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara
dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai
landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela Negara,
demi kelangsunagn kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara.
Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi
ilmu tentang tata Negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap
jati diri bangsa serta moral bangsa.

Bicara tentang hakikat berarti membicarakan tentang hal-hal


yang hakiki atau mendasar. Demikian juga halnya dengan upaya
memahami hakikat pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Karena pancasila memiliki keluasan arti filosofis,
maka dari pengertian pokok tersebut dapat diberi arti yang
bermacam-macam, antara lain sebagai berikut:
22
a. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,
melainkan proses panjang yang didasari oleh sejarah perjuangan
bangsa Indonesia, serta melihat pengalaman bangsa-bangsa lain,
kedudukan pancasila sebagai dasar Negara, sebagai mana yang
tertuang dalam pembukaan UUD 1945, merupakan sumber tertib
hukum tertinggi yang mengatur kehidupan Negara dan
masyarakat.

b. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Fungsi pokok pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia adalah sebagai pandangan hidup, pedoman hidup, dam
petunjuk arah bagi semua kegiatan hidup dan penghidupan
bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat
dan bangsa Indonesia.
23
c. Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia
Kepribadian artinya gambaran tentang sikap dan perilaku atau
amal perbuatan manusia, yang khas yang membrdakan dengan
bangsa-bangsa lain. Ciri khas kepribadian bangsa Indonesia
tercermin dalam sila-sila pancasila, yaitu bahwa bangsa
Indonesia bangsa yang:
1. Berketuhanan yang maha esa.
2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Berjiwa kesatuan dan persatuan bangsa.
4. Berjiwa musyawarah mufakat untuk mencapai hikmah
kebijaksanaan.
5. Bercita-cita mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

24
d. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
Istilah pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia ini muncul dalam
pidato kenegaraan presiden Soekarno di depan siding perwakilan rakyat.
Pada tanggal 16 Agustus 1967 Pancasila dinyatakan sebagai perjanjian luhur
seluruh rakyat Indonesia.

e. Sebagai Cita-Cita Pancasila Dan Tujuan Bangsa Indonesia


Untuk lebih jelasnya, gambaran Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia akan tampak pada rincian dan tujuan bangsa dan Negara Indonesia
dalam alenia keempat pembukaan UUD 1945, yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

25
TUGAS

1. Sebutkan Tujuan Pendidikan Pancasila ?

2. Sebutkan Dasar-dasar pendidikan Pancasila, dan jelaskan?

3. Sebutkan Hakikat pendidikan pancasila?

26
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai