DI PERGURUAN TINGGI
Sikap
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius.
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika.
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila.
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan
bangsa.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Sikap
Pengetahuan
1. Menjelaskan tujuan dan fungsi pendidikan Pancasila sebagai komponen mata kuliah wajib
umum pada program diploma dan sarjana.
2. Memahami dan menganalisis dinamika Pancasila secara historis, dan merefleksikan fungsi
dan kedudukan penting Pancasila dalam perkembangan Indonesia mendatang.
3. Mengidentifikasi dan mengevalusi peraturan perundang-undangan dan kebijakan negara
baik yang bersifat idealis maupun praktis-pragmatis dalam perspektif Pancasila sebagai
dasar negara.
4. Menganalisis ideologi besar dunia dan ideologi-ideologi baru yang muncul dan
menjelaskan Pancasila sebagai ideologi yang cocok untuk Indonesia.
5. Memahami dan menganalisis hakikat sila-sila Pancasila serta mengaktualisasikan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berfikir, bersikap dan berperilaku.
6. Menguasai pengetahuan tentang pengertian etika, aliran-aliran etika, etika Pancasila, dan
Pancasila sebagai solusi problem moralitas bangsa.
7. Merumuskan Pancasila sebagai karakter keilmuan Indonesia.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Keterampilan Umum
1.Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya.
2.Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai
dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tatacara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni.
3.Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah
di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data.
4.Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di
bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Keterampilan Khusus
1. Menalar dan menyusun argumentasi pentingnya Pendidikan Pancasila sebagai
komponen mata kuliah wajib umum dalam Sistem Pendidikan di Indonesia.
2. Mempresentasikan dinamika Pancasila secara historis, dan merefleksikan fungsi dan
kedudukan penting Pancasila dalam perkembangan Indonesia mendatang.
3. Mengkritisi peraturan perundang-undangan dan kebijakan negara baik yang bersifat
idealistis maupun praktis-pragmatis dalam perspektif Pancasila sebagai dasar negara.
4. Menalar perbedaan pandangan tentang beragam ideologi dan membangun pemahaman
yang kuat tentang Ideologi Pancasila.
5. Mengelola hasil kerja individu dan kelompok menjadi suatu gagasan tentang Pancasila
yang hidup dalam tata kehidupan bangsa Indonesia.
6. Terampil merumuskan solusi atas problem moralitas bangsa dengan pendekatan
Pancasila.
7. Melaksanakan projek belajar implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata.
8. Merumuskan konsep karakter keilmuan berdasar Pancasila.
9. Menciptakan model pemimpin, warganegara dan ilmuan yang Pancasilais.
MATERI PEMBELAJARAN
(DITJEN PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, KEMENRISTEKDIKTI. 2016)
SUMBER UTAMA
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan. 2016 .Pendidikan Pancasila Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
SUMBER PUSTAKA
SUMBER PENDUKUNG
1.Abdulgani, Roeslan. 1979. Pengembangan Pancasila Di Indonesia. Jakarta: Yayasan
Idayu.
2.Achmad Fauzi DH dkk. 1983. Pancasila ditinjau dari segi Historis, segi Yuridis
Konstitusional, dan segi Filosofis. Malang: Lembaga Penerbitan Univeresitas
Brawijaya.
3.Aiken, H. D. 2009. Abad Ideologi, Yogyakarta: Penerbit Relief.
4.Ali, As’ad Said. 2009. Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta:
Pustaka LP3ES.
5.Asdi, Endang Daruni. 2003. Manusia Seutuhnya Dalam Moral Pancasila. Jogjakarta:
Pustaka Raja.
6.Bahar, Saafroedin, et. al. 1995. Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
28 Mei 1945 -22 Agustus 1945. Jakarta: Sekretariat Negara RI.
7.Bakker, Anton. 1992. Ontologi: Metafisika Umum. Yogyakarta: Kanisius.
8.Bakry, Noor Ms. 2010. Pendidikan Pancasila. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
SUMBER PUSTAKA
SUMBER PENDUKUNG
9.Darmodiharjo, Darji dkk. 1991. Santiaji Pancasila: Suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan Yuridis
Konstitusional. Surabaya: Usaha Nasional.
10.Darmodihardjo, D. 1978. Orientasi Singkat Pancasila. Jakarta: PT. Gita Karya.
11.Ismaun, 1978. Pancasila: Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia. Bandung: Carya Remaja.
12.Kaelan. 2013. Negara Kebangsaan Pancasila: Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis dan Aktualisasinya.
Yogyakrta: Paradigma.
13.Kusuma, A.B. 2004. Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum
Universitas Indonesia.
14.Latif, Yudi. 2011. Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
15.Notonagoro.1994. Pancasila Secara ilmiah Populer. Jakarta: Bumi Aksara.
16.Nyoman Dekker. 1993. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa. Malang: Penerbit IKIP Malang.
17.Oesman, Oetojo dan Alfian (Eds). 1991. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: BP-7 Pusat,.
18.Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009--2014.(2013). Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.
19.Prawirohardjo, Soeroso, dkk. 1987. Pancasila sebagai Orientasi Pengembangan Ilmu.Yogyakarta:
Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat.