antara atom, molekul kecil dan cahaya (atau radiasi elektromagnetik). Fotokimia
mempelajari reaksi-reaksi kimia yang diinduksi oleh sinar secara langsung
maupun tidak langsung. Reaksi termal biasa yang berlangsung dalam gelap
memperoleh energi pengaktifan dari penyerapan foton cahaya oleh molekul-
molekulnya. Karena itu reaksi ini memberikan kemungkinan selektivitas yang
tinggi, yang berarti bahwa energi dari kuantum cahaya tepat sesuai untuk reaksi
tertentu saja. Keadaan elektronik molekul yang tereksitasi mempunyai energi dan
distribusi elektron yang berbeda dari keadaan dasar, sehingga sifat kimianya pun
berbeda. (Alberty, 1984)
Atom pusat adalah atom yang dalam senyawa kompleks bertindak sebagai
aseptor pasangan elektron (asam lewis). Atom pusat juga menyediakan orbital kosong
yang dapat diisi oleh ligan-ligan. (Petrucci,1989)
Besi merupakan unsur ke-4 terbanyak penyusun kerak bumi, tergolong unsur transisi
utama. Di alam ditemukan dalam beberapa mineral, terutama sebagai hematite
( Fe2O3), limonit (FeO(OH) nH2O) dan magnetit (FeO-Fe2O3). Besi dapat berada
dalam emapat bentuk alotrop, yaitu sebagai besi-α, besi-β, besi γ dan besi-δ dengan
titik transisi pada 770⁰C, 928⁰C, dan 1530⁰C. Bentuk α bersifat magnet,tetapi bila
berubah menjadi besi δ sifat magnet itu hilang. Logam besi sangat reaktif dan mudah
berkarat terutama dalam kondisi udara lembab atau suhu tinggi. Pada pemanasan
bereaksi dengan unsur bukan logam, dapat membentuk senyawa besi (II) dan
senyawa besi (III). (Mulyono, 2005)
ABSTRAK
**Kata Kunci:**
Fotokimia, Reduksi Besi (III) ke Besi (II), Praktikum Kimia, Cetak Biru, Hukum
Grothus dan Draper, Hukum Stark dan Einstein, Interaksi Cahaya dan Molekul,
Aplikasi Fotokimia, Seni Cetak, Teknologi Fotokimia, Molekul Aktif, Reaksi Kimia,
Pemahaman Fotokimia.
Abstract
**Keywords:**