Anda di halaman 1dari 1

5NaNO2(aq) + 2KMnO4(aq) → 5NaNO3(aq) + K2MnO4(aq)

KMnO4 berperan sebagai oksidator, sementara NaNO2 berperan sebagai reduktor.


Hal ini dapat dilihat dari perubahan bilangan oksidasi yang terjadi pada kedua zat.

Dalam reaksi tersebut, mangan pada KMnO4 awalnya memiliki bilangan oksidasi +7,
namun pada produk akhirnya yaitu MnSO4 memiliki bilangan oksidasi +2. Hal ini
menunjukkan bahwa mangan telah kehilangan elektron dan mengalami reduksi.
Elektron yang hilang dari mangan telah ditransfer ke NaNO2, sehingga nitrogen pada
NaNO2 mengalami oksidasi.

Sementara itu, nitrogen pada NaNO2 awalnya memiliki bilangan oksidasi +3, namun
pada produk akhirnya yaitu NaNO3 memiliki bilangan oksidasi +5. Hal ini
menunjukkan bahwa nitrogen telah kehilangan elektron dan mengalami oksidasi.
Elektron yang hilang dari nitrogen telah ditransfer ke mangan pada KMnO4, sehingga
mangan mengalami reduksi.

Perubahan warna setelah penambahan KMnO4 terjadi karena KMnO4 adalah suatu
senyawa yang berwarna ungu. Ketika ditambahkan ke dalam larutan, KMnO4 akan
bereaksi dengan zat lain dalam larutan dan mengalami perubahan warna.

Dalam kasus reaksi antara NaNO2 dan KMnO4, KMnO4 berperan sebagai agen
oksidator dan akan bereaksi dengan NaNO2 untuk mengoksidasi nitrogen di dalam
NaNO2 menjadi nitrogen dioksida (NO2) dan pada saat yang sama mangan di
KMnO4 mengalami reduksi. Setelah reaksi selesai, semua ion-ion yang terbentuk
akan tercampur dan menyebabkan perubahan warna pada larutan.

Pada awal reaksi, larutan NaNO2 mungkin berwarna putih atau tidak berwarna.
Namun, setelah ditambahkan KMnO4, larutan tersebut akan berubah warna menjadi
merah muda atau merah karena KMnO4 yang teroksidasi berubah menjadi senyawa
lain yang berwarna pink atau merah muda. Perubahan warna ini menandakan bahwa
reaksi antara NaNO2 dan KMnO4 telah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai