kelenjer tiroid
Kelompok :
Novry Ananda
Nurseptiani
Chairunnisa Mufli Hunna
Rara Putri Anggraini
Putri Oktavianti
Rahmi Fitrah Sari
Regita Nolandari
Ramadhani Sri Melani
PENGERTIAN DAN ANATOMI
KELENJER TIROID
Pengertian
Tiroid merupakan kelenjer kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun.
Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh isthmus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Kelenjer tiroid menghasilkan tiga jenis hormon, yaitu T3, T4, dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4
dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitoni dihasilkan oleh parafilikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-
hormin ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman.
3. Kalsitonin menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorbsi
kalsium oleh tulang.
Fungsi Kelenjer Tiroid
1. Hipotiroid
Hipotiroid subklinis didefinisikan sebagai keadaan dengan kadar TSH meningkat ringan dan kadar
fT3 dan T4 normal disertai dengan sedikit/tanpa gejala klinis. Hipotiroid klinis/overt atau tiroid yang
kurang aktif merupakan kelainan klinis yang paling umum, didefinisikan sebagai kadar TSH tinggi dan
fT4 rendah dalam serum.
a) Penyebab utamanya : adalah kadar yodium yang tidak cukup atau asupan yodium yang rendah.
b) Gejala : Tenggorokkan kering, kulit kering, lelah, lebih sensitif pada cuaca dingin,
gangguan ingatan, detak jantung lambat, mudah mengantuk, nyeri, kaku
dan pembekakan pada sendi, pertumbuhan lambat.
c) Pemeriksaan : L-tiroksin, bentuk sintetis dari T4.
Lanjutan…
2. Hipertiroid
Hipertiroid juga dapat dibedakan antara klinis jelas (overt) dan klinis tidak jelas (subklinis). Hipertiroid
klinis atau tirotoksikosis ditandai dengan peningkatan kadar T3 dan T4 dan penurunan kadar TSH serum.
a) Gejala : berat badan menurun, hiperaktif, mudah marah dan emosional, insomnia,
konsentrasi menurun, mudah berkeringat, detak jantung cepat.
b) Tanda : pembesaran kelenjar tiroid, kulit yang hangat dan lembab, struktur kuku
melonggar, telapak tangan kemerahan.
c) Pemeriksaan : T3,T4,TSH
Lanjutan…
3. Penyakit Hashimoto
Hashimoto merupakan penyakit dimana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, seperti penyakit
Graves.Perbedaannya, pada penyakit Hashimoto produksi hormon tiroid menjadi turun, bukan meningkat.
a) Gejala : intoleransi terhadap cuaca dingin, gondok, kesulitan menelan, penambahan berat bada, kelelahan.
b) Tanda : sembelit, rambut beruban, ketidakteraturan menstruasi pada wanita, kesulitan
berkonsentrasi.
c) Pemeriksaan : T3 , T4 , TSH.
4. Eutiroid
Keadaan tiroid yang berbentuk tidak normal tapi fungsinnya normal
5. Difusi
Pembesaran kelenjar yang merata,bagian kanan dan kiri kelenjar sama-sama membesar dan disebut struma
difusa(tiroid difus).
Lanjutan…
6. Nodul tiroid
Nodul tiroid adalah benjolan padat atau berisi air yang terbentuk dalam kelenjar tiroid. Benjolan ini dapat
berupa tumor jinak atau kista, dan jumlahnya juga bisa lebih dari satu. Nodul tiroid jarang menyebabkan gejala,
sehingga umumnya hanya terdeteksi saat penderitanya menjalani pemeriksaan kesehatan umum. Namun apabila
nodul yang tumbuh berukuran besar, kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas atau menelan.Terkadang
nodul tiroid dapat memproduksi hormon tiroksin sehingga menimbulkan gejala hipertiroidisme.
a) Gejala : nodul menjadi besar sehingga dapat dirasakan dan terjadi pembengkakan di pangkal
leher.
b) Pemeriksaan : Tiroksin (T4) , tes darah , USG.
7. Nodul
Terdapat benjolan seperti bola,bisa tunggal(monodosa) atau banyak (multinodosa),bisa padat atau
berisi cairan(kista) dan bisa berupa tumor jinak/ganas.
PEMERIKSAAN
TIROID
1. Tes darah
a) Thyroid-stimulating hormone (TSH) : Dalam kebanyakan kasus, ini adalah tes laboratorium yang
paling berguna dalam mendiagnosis penyakit tiroid. Ketika ada kelebihan hormon tiroid dalam darah, seperti
pada hipertiroidisme, TSH rendah. Ketika ada terlalu sedikit hormon
tiroid, seperti pada hipotiroidisme, TSH tinggi.
b) Free (T4) : T4 adalah salah satu hormon tiroid. T4 tinggi dapat
mengindikasikan hipertiroidisme. T4 rendah dapat mengindikasikan hipotiroidisme.
c) Triiodothyronine (T3) : T3 adalah salah satu hormon tiroid. T3 tinggi dapat
mengindikasikan hipertiroidisme. T3 rendah dapat mengindikasikan hipotiroidisme.
d) TSH receptor antibody (TSI) : Antibodi ini hadir dalam penyakit Graves.
e) Antibodi antitiroid (thyroperoxidase antibody) : Antibodi ini hadir dalam penyakit Hashimoto (kelainan autoimun
yang memengaruhi kelenjar tiroid) dan Graves.
Lanjutan…
3. Ultrasound tiroid
Ultrasound tiroid membantu menentukan ukuran dan jumlah serta berbagai jenis nodul di kelenjar tiroid.
Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi apakah ada kelenjar paratiroid membesar atau kelenjar getah bening di dekat
kelenjar tiroid.
5. CT scan
CT scan kadang-kadang digunakan untuk mencari luas gondok yang besar ke dada bagian atas atau untuk
mencari penyempitan atau pemindahan trakea (tabung pernapasan) dari gondok. Namun, ini bukan tes rutin
untuk nodul tiroid atau gondok.
6. Biopsi Tiroid
Biopsi tiroid jarum tipis. Biopsi tiroid dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan tiroid untuk
kemudian diamati melalui mikroskop.
1. Tes Anti-TPO
Adalah pemeriksaan untuk menentukan adannya gangguan hormon tiroid karena autoimun.
pemeriksaan anti TPO adalah pemeriksaan terhadap antibodi tiroid mikrosomal,yaitu pemeriksaan untuk
membantu menegakkan diagnosa penyakit tiroid karena autoimun,seperti penyakit Hashimoto
Thyroiditis,Idiopathic Myxedema dan Graves disease.
Pemeriksaan Anti TPO juga untuk menentukan perlunya pemberian terapi pada hipotoroid subklinis
(hipotiroid tanpa gejala).pemeriksaan Anti-TPO dilakukan bila pemeriksaan penanda tiroid lainnya
(TSHs,T3,T4) tidak normal.
2. Kalsitonin
Kalsitonin adalah hormon polipeptida liner sepanjang 32 asam amino yang dihasilkan pada manusia
terutama oleh sel-sel parafollikular(juga dikenal sebagai sel –C) di kelenjar tiroid dan dalam badan
ultimofaringeal.
Lanjutan…
4. Thyroglobulin
Adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.senyawa ini akan dihasilkan pada saat tiroid
bekerja secara normal. Pemeriksaan thyroglobulin ini biasanya digunakan untuk mendeteksi masalah-masalah
yang terjadi pada tiroid seperti :
a) Masalah peningkatan kerja tiroid
b) Gondokkan
c) Kanker tiroid
d) Masalah kanker tiroid yang merupakan pindahan dari kanker begian lain.
e) Penandaan keganasan.
5. Pemeriksaan TSH
Pemeriksaan kadar TSH plasma atau serum merupakan metode yang sensitif untuk mendiagnosis
hipotiroidisme primer atau sekunder.
Lanjutan…
6. Pemeriksaan T3
Pengukuran T3 merupakan faktor penting untuk mendiagnosis penyakit tiroid. Pengukurannya dapat menentukan
adanya varian pada kelainan hipertiroid pada pasien tirotoksik dengan peningkatan kadar T3 namun T4 nya normal.
Peningkatan T3 tanpa adanya peningkatan T4 kebanyakan merupakan gejala awal dari tirotoksikosis rekuren pada pasien
yang telah mendapat terapi.
Pemeriksaan T3 juga dapat digunakan untuk monitoring pasien hipertiroid yang sedang mendapatkan terapi maupun
pasien yang telah berhenti menggunakan obat anti tiroid, dan sangat bermanfaat untuk membedakan pasien eutiroid dan
hipertiroid.
7. Pemeriksaan T4
Pengukuran T4 total dengan immunoassay merupakan metode skrining yang paling memungkinkan dan dapat
dipercaya untuk mengetahui adanya gangguan tiroid pada pasien. Peningkatan kadar T4 ditemukan pada hipertiroidisme
karena Grave’s disease dan Plummer’s disease pada akut dan subakut tiroiditis. Kadar T4 yang rendah berhubungan
dengan hipotiroidisme kongenital, myxedema, tiroiditis kronis (Hashimoto’s disease) dan beberapa kelainan genetik.
SESI TANYA JAWAB
3. Sesi : Bagaiman jika kita kekurangan kelenjer tiroid, apa dampaknya pada tubuh kita ?
Dijawab oleh : Chairrunnisa
Jawaban : Mengalami metabolisme tubuh yang lambat, mudah mengalami kenaikan berat badan,
mudah lelah, gangguan memori, susah buang air besar atau konstipasi, terlalu peka terhadap udara dingin,
detak jantung lebih lambat dibandingkan kondisi normal, memiliki kulit kering, memiliki suara yang serak,
rambut kering dan mudah patah, mengalami depresi
Lanjutan…