0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan9 halaman
Tulisan ini membahas keadilan sosial dalam perspektif globalisasi dengan fokus pada dua dimensi keadilan yaitu redistribusi dan pengakuan. Keadilan sosial merupakan perwujudan dari Pancasila yang mencakup keadilan distributif, legal, dan komulatif.
Tulisan ini membahas keadilan sosial dalam perspektif globalisasi dengan fokus pada dua dimensi keadilan yaitu redistribusi dan pengakuan. Keadilan sosial merupakan perwujudan dari Pancasila yang mencakup keadilan distributif, legal, dan komulatif.
Tulisan ini membahas keadilan sosial dalam perspektif globalisasi dengan fokus pada dua dimensi keadilan yaitu redistribusi dan pengakuan. Keadilan sosial merupakan perwujudan dari Pancasila yang mencakup keadilan distributif, legal, dan komulatif.
Oleh Kelompok 5: 1 . Vi t o G e m b u ( 2 2 2 2 0 0 1 5 ) 2. Elfian Gladis (222 20 009) 3. Margareta (222 20 014) Pengertian Keadilan Sosial
Keadilan sosial merupakan perwujudan
yang paling kongkrit dari prinsip-prinsip pancasila. Satu-satunya sila pancasila yang dilukiskan dalam pembukaan UUD 1945, karena prinsip keadilan adalah inti dari moral ketuhanan, landasan pokok perikemanusiaan, simpul persatuan, dan matra kedaulatan rakyat. Makna Keadilan Sosial
Sila kelima pancasila berbunyi
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” memiliki lambang padi dan kapas.
Dengan sila kelima ini, manusia
menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sila keadilan sosial merupakan perwujudan yang paling kongkrit dari prinsip-prinsip Pancasila. Keadilan berasal dari kata al’adl(adil) yang secara harfiah berarti “lurus”, “seimbang”. Dalam fikih, ‘adil’ pertama-tama berarti memperlakukan setiap orang secara setara, tanpa diskriminasi berdasarkan hal-hal yang bersifat subjektif. Salah satu prinsip keadilan adalah tidak memperlakukan diri sendiri atau seseorang berdasarkan garis nasab, darah. “Adil adalah ketika setiap orang/pihak mendapatkan apa yang menjadi haknya”. Nilai yang Terkandung Dalam Sila Kelima
Keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan
makmur berbahagia untuk semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penghisapan, bahagia material dan bahagia spiritual, lahir dan batin.
konsekuensi nilai-nilai keadilan yang harus terwujud
dalam kehidupan bersama meliputi: 1. Keadilan Distributif 2. Keadilan Legal (Bertaat) 3. Keadilan Komulatif Fokus Kajian Dan Perspektif
Dalam perjuangan tak berkesudahan
mewujudkan cita-cita kebangsaan menuju keadilan sosial, bangsa Indonesia saat ini telah terintegrasi dalam arus pusaran globalisasi. Berkaitan dengan hal tersebut tulisan ini mencoba mendiskusikan dimensi-dimensi wacana keadilan sosial sebagai sebuah perjuangan gerakan sosial ketika berhadapan dengan kondisi-kondisi yang hadir sebagai hasil dari proses globalisasi. Klaim Politik Redistributif & Klaim Politik Kepedulian
Klaim politik progresif Klaim terbaru politik
dalam konteks persoalan progresif adalah dari redistribusi (redistribution perspektif perjuangan matters), mempersoalkan politik untuk bagaimana keadilan memperoleh pengakuan ditinjau sebagai proses (strunggle for distribusi barang dan recogniting). sumber daya secara adil, Sesuatu dipandang serta kesetaraan akses sebagai sebuah subyek bagi tiap-tiap individu. ketika ia mengakui dan diakui oleh subyek yang lainnya. Dua Dimensi Keadilan Sosial
Saat ini diskurs keadilan sosial secara umum
berhadapan dengan konstelasi baru yang membagi perspektif keadilan sosial kedalam dua matriks utama yaitu keadilan sosial dalam perspektif redistribusi dan recognition (pengakuan). SEKIAN DAN TERIMA KASIH