Anda di halaman 1dari 69

STRES,

ADAPTASI DAN
MEKANISME
PERTAHANAN EGO
STRES
Jasmani Rokhani

SOMATO
Manusia
PSIKO
SOSIAL

Lingkungan
● Manusia harus selalu menyesuaikan diri
dengan dunia yang selalu berubah
● Apabila ada gangguan pada jasmani, maka
akan mengadakan penyesuaian secara fisik,
atau ada gangguan pada rokhani, maka akan
mengadakan penyesuaian secara rokhani.
● Sumber gangguan jasmani maupun rokhani
adalah stres
• Usaha yang dilakukan individu untuk mengatasi
stres, agar terjadi keseimbangan yang terus menerus
dalam batas tertentu dan tetap dapat
mempertahankan hidup dinamakan homeostatis.
• Apabila kita mampu mengatasi keadaan stres, maka
perilaku kita cenderung berorientasi pada tugas (task
oriented), untuk menghadapi tuntutan keadaan
disebut adaptasi (adaptation)
• Apabila stres mengancam perasaan, kemampuan dan
harga diri kita, maka reaksi kita cenderung pada
orientasi pembelaan ego (ego defence-oriented)
disebut mekanisme pertahanan ego (ego defence
mechanisme)
GLOBALISASI

MODERNISASI

TATA NILAI BERUBAH


PENGARUH INDUSTRIALISASI
KEHIDUPAN CEPAT

INFORMASI

IPTEK
INDIVIDUALISTIS

SOSIAL RELIGIUS
MATERIALISTIS

POLA HIDUP SEKULER


PRODUKTIF

KONSUMTIF DAN
PERUBAHAN MEWAH
TATA NILAI MORAL
KEHIDUPAN
AMBISI KARIER
BERMORAL, KKN
BERETIKA
HUKUM
ETIKA
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL

TEKANAN MENTAL
(STRESSOR PSIKOSOSIAL) -HUBUNGAN
TDK
HARMONIS
-LH
-KEUANGAN
-Hukum
KENAKALAN
PERCERAIAN NARKOBA PHK -Penyakit
REMAJA -Klg tdk
hamonis,dll.

PERUBAHAN BERUPAYA UNTUK


DLM KEHIDUPAN PENYESUAIAN DIRI
MAMPU
BERADAPTASI

TDK SEMUA
MANUSIA STRES

MAMPU
MENGHADAPI
STRESOR
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
P.L. MANUSIA

KEBUTUHAN DORONGAN UNTUK


SOMATIK & MEMENUHI
PSIKOLOGIK KEBUTUHAN

MUDAH DAN CEPAT MENCAPAINYA

KEHIDUPAN AKAN MEMBOSANKAN


TDK MENYENANGKAN
STRES

Kebutuhan
Atau
Tujuan

KENDALA
• Apakah stres selalu bersifat negatif atau
merugikan ?
• Menurut pendapat ahli bahwa tidak semua
stres bersifat negatif, tetapi ada juga yang
bersifat positif.

Contoh :
• Seorang yang diberi jabatan tertentu dan
penting di suatu institusi. Pada awalnya
mungkin ada perasaan stres, tetapi stres
tersebut akan memacu untuk mengatasi
tantangan akibat jabatan yang dipercayakan
padanya. Apabila ia sukses mengemban tugas
tersebut, ia tidak akan mengalami stres,
tetapi eustres.
• Stres dapat menjadi motivator yang penting
dan bermanfaat dalam mencapai tujuan atau
cita-cita tertentu sehingga kita berusaha
keras untuk mencapainya.

• Stres yang mengakibatkan gangguan satu


atau lebih organ tubuh, sehingga tidak dapat
menjalankan fungsi pekerjaan dengan baik
dinamakan distress.
Penyesuaian secara
fisik

Fisik Bisa diatasi


Task oriented
(Adaptasi)

Gangguan Sumber Stres

Tdk bisa diatasi


Orientasi pembelaan
Rokhani Ego (MPE)

Penyesuaian secara
psikologis
Menyesuaikan
diri
Susah payah
Somatik
M T
e
Kendala
u
m j
Perilaku Kebutuhan Dorongan e u Rintangan
manusia n a
u n
h Kebimbangan
i
Psikologik
Aral
Stres
Pengertian Stres
• Hans Selye : Stres adalah respon manusia
yang bersifat non spesifik terhadap setiap
tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya”
(Pus-diknakes, Dep.Kes.RI, 1989)
• Dadang Hawari : “Stres adalah reaksi atau
respons tubuh terhadap stressor psikososial
(tekanan mental atau beban kehidupan)”
• Soeharto Heerdjan : “ Stres adalah suatu
kekuatan yang mendesak atau mencekam
yang menimbulkan suatu ketegangan dalam
diri seseorang”
• Secara Umum
Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi
yang menimbulkan tekanan, perubahan dan
ketegangan emosi dan lain-lain.
• Maramis : “ Stres adalah segala masalah atau
tuntutan penyesuaian diri dan karena itu
sesuatu yang mengganggu keseimbangan
kita”
• Vincent .C dan Grand B :), “ Stres adalah
gangguan pada tubuh dan pikiran yang
disebabkan oleh perubahan dan tuntutan
kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh
lingkungan maupun penampilan individu di
lingkungan tersebut”.
Penulis merumuskan pengertian bahwa :

“Stres adalah reaksi tubuh terhadap


tuntutan kehidupan, karena pengaruh
lingkungan dimana individu berada”
Fisik

Kimiawi

Microbiologis

Fisiologik

Proses tumbang

Psikis/Emosional
Menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti (1990),
dapat digolongkan sebagai berikut :

• Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau


temperatur yang terlalu tinggi atau rendah,
suara amat bising, sinar yang terlalu terang,
atau tersengat arus listrik.
• Stres Kimiawi, disebabkan asam atau basa
kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon,
atau gas
• Stres Mikrobiologik, disebabkan oleh virus,
bakteri, atau parasit yang menimbulkan
penyakit.
• Stres Fisiologik, disebabkan oleh gangguan
struktur, fungsi jaringan, organ, atau
sistemik sehingga menimbulkan fungsi
tubuh tidak normal.
• Stres proses pertumbuhan dan
perkembangan, disebabkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada
masa bayi hingga tua.
• Stres Psikik/Emosional, disebabkan oleh
gangguan hubungan interpersonal, sosial,
budaya, atau keagamaan.
-Kematian
PENYEBAB - Perceraian
MAKRO - Kebangkrutan
- Luka batin

PENYABAB
STRES
(Brench Grand)

-Cekcok
PENYEBAB - Antri
MIKRO - Perselisihan
kecil
Psikoedukatif/Sosio
Biologis Kultural

1. Herediter 1. Perkembangan
2. Konstitusi tubuh Kepribadian
3. Kondisi fisik 2. Pengalaman
4. Neurofisiologik 3. Kondisi lain
5. Neurohormonal
1. Intensitasnya
2. Lamanya
3. Lokal
4. General

Sifat hakikat stres

Sifat individu terkait proses


adaptasi
Stres ditinjau dari tipe kepribadian
individu
1. Tipe yang rentan= peka (vulnerable)
Ciri-cirinya :
- ambisius, agresif, kompetitif kurang sehat,
- banyak jabatan rangkap, emosional, over confident,
- self control kuat. terlalu waspada, hiperaktif,
- organisatoris, leader, otoriter, workacholic,
- senang bekerja sendiri, disiplin waktu ketat,
- kurang rileks dan terburu-buru, kurang/tidak ramah,
- tdk mudah bergaul, mudah empati, sulit dipengaruhi,
- kaku, pikiran tercurah ke pekerjaan,
- berusaha keras agar segalanya terkendali.
2. Tipe kebal (Immune)
Ciri-cirinya :
- Ambisi wajar, berkompetisi secara sehat,
- tidak agresif, tdk memaksakan diri,
- emosi terkendali, kewaspadaan wajar,
- self control dan self confident wajar,
- cara bicara dan bertindak tenang,
- ada keseimbangan antara waktu bekerja dan istirahat, - sikap
dalam memimpin dan berorganisasi akomodatif dan manusiawi,
- kooperatif, tdk memaksakan diri dalam menghadapi tantangan,
- ramah, mudah bergaul, mutual benefit,
- fleksible, akomodatif dan tdk merasa dirinya paling benar,
- dapat melepaskan masalah pekerjaan ataupun kehidupan di saat libur,
- mampu menahan dan mengendalikan diri.
Frustasi Konflik Tekanan Krisis

Intrinsik Ekstrinsik
Frustasi
Timbul akibat gagal dalam mencapai tujuan, karena ada
aral melintang, misalnya apabila ada perawat Puskesmas
lulusan SPK bercita-cita ingin mengikuti D3 Akper Program
Khusus Puskesmas, tapi tidak diizinkan oleh istri/suami,
tidak punya biaya dan sebagainya.

Frustasi ada yang bersifat intrinsik (cacat badan dan


kegagalan usaha), dan ekstrinsik (kecelakaan, bencana
alam, kematian orang yang dicintai, kegoncangan
ekonomi, pengangguran, perselingkuhan, dan lain-lain).

Konflik.
Timbul karena tidak dapat memilih antara dua atau lebih
macam keinginan, kebutuhan, atau tujuan. Bentuknya
approach – approach conflict, approach – avoidance
conflict atau avoidance – avoidance conflict.
Tekanan

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari.


Tekanan dapat berasal dari :
Dalam diri individu,
Misalnya :
- Cita-cita atau norma yang terlalu tinggi,

Dari luar diri individu.


Misalnya :
- Orang tua selalu menuntut anaknya agar di
sekolah selalu ranking satu,
- Istri menuntut uang belanja yang berlebihan
kepada suami.
Krisis
Krisis yaitu keadaan yang mendadak, yang
menimbulkan stres pada individu.
Misalnya :
- kematian orang yang disayangi, kecelakaan,
dan penyakit yang harus segera operasi.

Keadaan stres dapat terjadi beberapa sebab


sekaligus, misalnya : frustasi, konflik, dan
tekanan.
Tahapan stress
• Tahap paling ringan (tahap pertama)
Stress yg disertai nafsu bekerja berlebihan, mampu
menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan
tenaga yang dimiliki, penglihatan menjadi tajam.

• Tahap kedua
Stress disertai keluhan : letih pd saat bangun pagi,
lekas capai menjelang sore, lekas lelah setelah
makan, tdk dapat rileks, bowel disconfort, jantung
berdebar, otot tengkuk dan punggung tegang.
• Tahap ketiga
Defikasi tdk teratur, otot semakin tegang,
emosional, insomnia, midle insomnia, late
insomnia, koordinasi tubuh terganggu, mau
jatuh pingsan.

• Tahap keempat
Loyo, aktivitas pekerjaan terasa sulit dan
menjenuhkan, respon tdk adekuat, kegiatan
rutin terganggu, gg pola tidur, sering
menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat
menurun, timbul ketakutan dan kecemasan.
• Tahap kelima
Physical and psychological exhausting, tdk
mampu menyelesaikan pekerjaan yang ringan
dan sederhana, gangguan pencernaan berat,
meningkatnya perasaan takut dan cemas,
bingung dan panik.

• Tahap keenam
Jantung berdebar keras, sesak nafas, badan
gemetar, dingin, banyak keluar keringat, loyo
sampai pingsan atau collaps.
REAKSI TUBUH TERHADAP STRES
(Dadang Hawari)

Rambut kecoklat Ubanan atau Gg ketajaman


-coklatan, kerontokan, penglihatan,

Daya mengingat/ Bibir dan


Tinitus, mulut kering,
berpikir/menurun,

Tenggorokan Bermacam Nafas berat


terasa tercekik, reaksi pada kulit, dan sesak,

Muka merah Sering b.a.k,


Jantung berdebar, otot sakit,
atau pucat,

Lambung mual/ Wajah tegang/serius


Libido menurun. /tdk santai/sulit
kembung/pedih
senyum/tic facialis,
/mulas/sulit
defikasi,
Cara mengendalikan stres
• Sikap, keyakinan, dan pikiran harus positip.
• Kendalikan faktor penyyebab stres, dengan
jalan : awareness skills, aceptance skills,
coping skills, dan action skills)
• Perhatikan diri anda, proses interpersonal dan
interaktif, serta lingkungan anda.
• Kembangkan sikap efisien
• Relaksasi
• Visualisasi
• Cirkuit Breaker dan koridor stres.
Adjusment
 Manusia dalam merespon sesuatu baik
yang langsung maupun tidak langsung,
adekuat (memadai) maupun tidak, pada
hakekatnya bermaksud untuk
mengadakan adjusment (penyesuaian
diri) guna mencapai integrasi dan
keseimbangan (equilibrium).

 Pengertian adjustment sering kali


dicampur adukan dengan pengertian
adaptasi, padahal keduanya memiliki
perbedaan.
• Adjustment berdasarkan asal katanya
berarti “penyetelan diri” atau
“penyesuaian diri”.

• Pengertian yang lebih luas tentang


adjustment adalah “Kemampuan untuk
mengadakan penyesuaian diri secara
harmonis, baik terhadap diri sendiri
maupun lingkungan sosial”.
• Adjustment adalah “Kegiatan individu atau organisme
untuk mengatasi suatu hambatan dan memuaskan
kebutuhan-kebutuhan”.

• Secara tidak langsung adanya situasi pemecahan


masalah, dimana seseorang merasakan adanya
kebutuhan yang tidak dapat dipuaskan dengan cara-
cara biasa.

• Dengan situasi tersebut tingkah-laku diubah-ubah,


sampai ditemukannya reaksi yang dapat memberikan
kepuasan, akhirnya reaksi demikian menjadi cara
kebiasaan dalam mereaksi.
• Berdasarkan pengertian diatas adjustment
kurang menekankan masalah keterampilan atau
hal-hal belajar, akan tetapi mendekati ide
akomoadasi sosial (social accommodation) atau
konformitas (persesuaian, kecocokan).

• Istilah adjustment, accommodation dan


conformity, kadang-kadang tertukar satu sama
lain. Akan tetapi adjustment, memiliki peranan
lebih aktif dari individu, sedangkan
accommodation dan conformity sebaliknya.
• Secara tidak langsung accommodation dan
conformity dapat dikatakan suatu penyerahan atau
rasa mengalah untuk dapat mencapai keserasian
atau harmoni.

• Dengan adjustment maka rasa iri, dengki,


permusuhan, prasangka, kemarahan, depresi dapat
dihilangkan.

• Apabila dalam merespon sesuatu tidak sesuai dengan


tuntutan batin dan norma sosial, sehingga merugikan
diri sendiri, orang lain bahkan mungkin sifatnya
pathologis dinamakan “Maladjustment”
Contoh adjusment

• Seorang mahasiswa melihat hasil ujian


temannya sangat baik, dia tidak deki, tidak iri
dan tidak sentiment, karena beranggapan
nilai yang diperoleh temannya wajar, karena
dia pintar.
• Seorang wanita melihat temannya cepat
dapat pacar yang ganteng, ia tidak ngiri, tidak
benci bahkan bangga karena temannya
memang cantik.
ADAPTASI
Pengertian Adaptasi :

• Gerungan (1996) : Penyesuaian diri adalah


mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan,
tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan diri (keinginan diri).
a. Autoplastis (pasif)
Contoh : Seorang Perawat ikut kegiatan arisan
RT, siskamling di tempat tinggalnya.
b. Alloplastis (aktif)
Misalnya seorang Perawat ingin merubah
kebiasaan b.a.b di sungai masyarakat desa
tempat tinggalnya, menjadi b.a.b di septiktank
• Soeharto Hardjan (1987)
Adaptasi adalah perubahan anatomik,
psikologik dan fisiologik dalam diri
seseorang yang terjadi sebagai reaksi
terhadap stress.
• Penyesuaian diri atau adaptasi adalah
perubahan anatomik, psikologik dan
fisiologik dalam diri seseorang yang
terjadi sebagai reaksi terhadap stres.

• Pendapat penulis, “ Adaptasi atau


penyesuaian diri adalah cara seorang
individu untuk dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, atau
individu dapat merubah lingkungan
sesuai dengan keinginan dirinya”.
Tujuan adaptasi

• Menghadapi tuntutan keadaan secara


sadar
• Menghadapi tuntutan keadaan secara
realistis
• Menghadapi tuntutan keadaan secara
objektif
• Menghadapi tuntutan keadaan secara
rasional
Cara-cara adaptasi
Dapat terbuka maupun tertutup, a.l. :
- Terang-terangan (frontal)
- Regresi
- Kompromi

Contoh :
Seorang mahasiswa dalam ujian akhir program,
mungkin ia akan bekerja keras (terang-terangan) agar
lulus.
Karena tdk mampu mengikuti pelajaran lebih baik ia
menarik diri(regresi) dengan keluar dari pendidikan.

Serta mungkin mau mengulang lagi dengan berusaha


semampunya (kompromi)
Macam-macam/Jenis
adaptasi
1. Fisiologik
2. Psikologik, secara :
• Sadar
• Tidak sadar
• Konversi atau
Psikofisiologik/Psikosomatik
1. Adaptasi fisiologik – Dapat terjadi secara
lokal atau umum.

Contoh :
• Seseorang yang mampu mengatasi stres,
tangannya tidak gemetar dan berkeringat,
serta wajahnya tidak pucat.
• Seseorang yang dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan yang berat dan tidak
merasa mengalami gangguan apapun pada
organ tubuh.
2. Adaptasi psikologik, dapat terjadi
secara :
• Sadar – Individu mencoba
memecahkan/menyesuaikan diri
dengan masalah
• Tidak sadar – Dengan menggunakan
mekanisme pertahanan diri (defence
mechanisme)
• Menggunakan gejala fisik (konversi)
atau psikofisiologik/psikosomatik.
B. MALADAPTIF
Membedakan istilah :
• Maladjusment
• Maladaptif
Maladjusment

Dapat diartikan sebagai perilaku yang


tidak mampu untuk menyesuaikan diri
secara harmonis, baik terhadap diri
sendiri maupun lingkungan.
Contoh :
Perilaku yang tidak mampu menyesuaikan dengan diri
sendiri.

● Seorang mahasiswa nilai ulangan jelek, karena


tidak belajar, ia menyalahkan soalnya yang
terlalu sulit.
● Seorang mahaiswa keperawatan memilik IQ dalam
batas normal. Dia tidak menyadari kelemahan tersebut,
sehingga dia sering iri hati dan berprasangka buruk
terhadap temannya yang selalau memperoleh nilai baik.
Padahal teman tersebut IQ nya diatas normal, dan
pantas memperoleh nilai lebih baik
Perilaku yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
● Seorang pemuda yang dilingkungan
sekitarnya sering dingatkan oleh warga,
karena perilakunya menyimpang dari
norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Tapi pemuda tersebut apabila diingatkan
marah-marah bahkan memusuhi warga
setempat.

● Seorang warga RT yang selalu tidak mau mengikuti


kegiatan arisan RT.
Maladaptif
• Menurut Kamus Psikologi karangan Kartini Kartono
(2002), maladaptif diartikan sebagai ketidak mampuan
mencocokan diri.
• Dalam arti luas maladaptif adalah kegagalan suatu
species untuk mengembangkan sifat karakteristik
biologisnya.
• Dalam pengertian lain maladaptif adalah bentuk
ketidak mampuan seseorang berperilaku untuk
menyesuaikan diri sehingga ia tidak dapat
mempertahankan eksistensinya sehingga tidak mampu
memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rokhaniah,
serta tidak mampu mengadakan relasi yang
memuaskan dengan tuntutan sosial.
Contoh :
• Seorang Bidan Desa yang tidak mau mengikuti
kegiatan arisan yang diadakan ibu-ibu PKK di
Desa dimana ia berada, sehingga dia dikucilkan
oleh warga sekitarnya.
• Seorang Bidan Desa, yang berasal dari kota
tidak mau merubah gaya hidupnya, untuk
menyesuaikan gaya hidup orang di Desa dimana
sekarang ia tinggal.
Perilaku maladaptif yang berpengaruh buruk terhadap
individu maupun masyarakat dikategorikan sebagai
perilaku abnormal

Contoh :
Perilaku yang berpengaruh buruk terhadap individu
• Pecandu alkohol yang mabuk berat dilingkungan
masyarakat.
• Seseorang yang mencoba bunuh diri.

Perilaku yang berpengaruh buruk terhadap masyarakat.


• Seseorang yang tersinggung oleh ucapan temannya,
kemudian marah dan agresif mau membunuh
temannya tersebut.
MEKANISME PERTAHANAN EGO
(MPE)

MPE terjadi apabila stres mengancam


perasaan, kemampuan dan harga diri
kita, maka reaksi kita cenderung pada
orientasi pembelaan ego (ego defence-
oriented).
Pengertian :

• Adalah proses tidak sadar yang dipakai untuk


melindungi diri dari kecemasan (Anxiety)
(Wolf, dkk)
• Maramis
MPE adalah reaksi individu terhadap stres yang
mengancam perasaan, kemampuan dan harga diri
individu.
• Soeharto Herdjan
MPE adalah mekanisme khusus yang bertujuan
melenyapkan penghayatan ansietas yang tidak
enak.
JENIS MPE

Mekanisme Mekanisme
Mekanisme
pelarian substitusi
Pengingkaran
(escape (substitution
(negasi)
mechanisme) mechanisme).
Macam-macam MPE

1. Rasionalisasi
2. Displacement/Mengisar
3. Identifikasi
4. Kompensasi
5. Over kompensasi/Reaction Formation
6. Subllimasi
7. Proyeksi
8. Introyeksi
8. Reaksi konversi
9. Represi
10. Supresi
11. Deniel
12. Regresi
13. Fantasi
14. Negativisme
15. Sikap mengeritik orang lain
Deniel
Daniel adalah bentuk mekanisme perilaku penolakan terhadap
sesuatu yang tidak menyenangkan.

Contoh :
Seorang penderita penyakit Diabetes Mellitus, memakan semua
makanan yang sebenarnya harus pantang.

Fantasi atau Khayalan (Fantasy; Phantasy)


Fantasi adalah proses penggambaran objek atau peristiwa terkait
dengan penampilan.

Fantasi dapat diartikan sebagai suatu cara individu dalam


menghadapi konflik-frustrasi, dimana individu tersebut menarik diri
dengan berkhayal/berfantasi misalkan dengan lamunan.

Contoh :
Seseorang yang mengalami kegagalan dalam usahanya, kemudian
dia menarik diri tidak mau bergaul dan selalu di kamar sambil
melamun menggambarkan dirinya menjadi orang sukses.
Identifikasi (Identification).
Identifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk
menghadapi orang lain dengan membuat dirinya menjadi
kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat seperti orang lain
tersebut.

Contoh :
Seorang mahasiswa yang menganggap salah seorang dosennya
dalam mengajar bertutur kata baik, menerangkannya jelas,
simpatik, maka mahasiswa tersebut ingin serupa dan bersifat
seperti dosen tersebut.

Introyeksi (Introjection)
Introyeksi adalah bentuk mekanisme pertahanan diri dengan
memasukkan dalam pribadi sifat-sifat dari pribadi orang lain.

Contoh :
Seorang wanita mencintai seorang pria, ia masukkan pribadi pria itu
ke dalam pribadinya.
Kompensasi (Compensation)
Kompensasi adalah cara yang digunakan individu yang tidak
memperoleh kepuasan dibidang tertentu, akan tetapi
mendapatkan kepuasan dibidang lain. Kompensai dapat diartikan
pula suatu proses penggunaan tingkah laku substitusi
(penggantian) untuk mengatasi frustasi fisik atau sosial, ataupun
kekurangmampuan dalam satu bidang kepribadiannya.

Contoh :
Seorang mahasiswa Akademi Keperawatan prestasi belajarnya
rendah, akan tetapi menonjol dalam bidang kerokhanian.

Mengisar (Displacement)
Mengisar adalah pemindahan tingkah laku kepada tingkah laku
yang lain bentuknya atau ke objek lain.

Contoh :
Seorang mahasiswa berbuat kesalahan pada waktu melaksanakan
praktek keperawatan di rumah sakit, sehingga ditegur dan
dimarahi oleh Kepala Ruangan. Kemudian mahasiswa tersebut
marah-marah lagi kepada pasien yang dirawat.
Menarik Diri atau Regresi (Regression)
Regresi adalah mekanisme tingkah laku seseorang yang apabila
menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan dengan
lingkungannya

Contoh :
Tidak lulus Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA), seorang siswa
mengunci diri di kamar dan tak mau bergaul.

Negativisme (Negativism)
Negativisme adalah perilaku seseorang yang selalu
bertentangan/menentang otoritas orang lain, dengan tingkah laku
tak terpuji. Secara singkat negativisme adalah perlawanan
terhadap perintah orang lain.

Contoh :
Seorang anak remaja selalu menentang nasihat orang tua dan lari
ke narkoba.
Proyeksi (Projection)
Proyeksi adalah mekanisme pertahanan diri, dengan menempatkan
sifat-sifat batin sendiri, pada objek di luar diri atau melemparkan
kekurangan diri sendiri pada orang lain. Secara singkat proyeksi
adalah melemparkan sifat-sifat dan sikap-sikap sendiri kepada orang
lain.
Mutu proyeksi lebih rendah dari rasionalisasi.

Contoh :
Ia membenci orang lain, tetapi ia mengatakan bahwa orang tersebut
yang membenci dirinya.

Rasionalisasi (Rationalization)
Rasionalisasi adalah suatu usaha untuk menghindari stres psikologis
dengan membuat alasan yang masuk akal (rasional). Rasionalisasi
dapat diartikan pula suatu proses pembenaran diri, dengan mencari
alasan yang masuk akal untuk menggantikan alasan yang sebenarnya.

Contoh :
Seorang mahasiswa nilai ulangan jelek, alasannya karena sakit
sehingga tidak dapat belajar. Padahal sebenarnya IQ nya dibawah
rata-rata.
Reaksi Konversi (Convertion reaction)
Reaksi konversi adalah mekanisme pertahanan diri dengan cara
mengalihkan konflik ke alat tubuh atau gejala fisik.

Contoh :
Seorang mahasiswa kurang siap menghadapi ujian, sehingga
mengalami ketegangan, lalu sering buang air kecil.

Represi (Repression)
Represi adalah konflik pikiran, implus-implus yang tidak dapat
diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar
dan sengaja dilupakan. Hal–hal yang ditekan ini akan tetap
hidup di alam tidak sadar.

Contoh :
Kita mencoba melupakan pengalaman pahit masa lalu, misalnya
hal-hal yang memalukan atau menyakitkan hati.
Supresi (Supression)
Supresi adalah suatu cara untuk menekan konflik, implus-implus yang
tidak dapat diterima dengan secara sadar.
Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan
dirinya.

Contoh :
Individu berkata : “ Sebaiknya kita tidak lagi membicarakan hal itu”.

Sublimasi (Sublimation)
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan
positif, dalam menyelesaikan suatu konflik, dengan pengembangan
kegiatan yang konstruktif.
Penggantian obyek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh
masyarakat yang derajatnya lebih tinggi.

Contoh :
Implus agresif disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
Sikap mengkritik orang lain
Bentuk perilaku pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan
kritikan-kritikan. Tingkah laku ini termasuk tingkah laku agresif yang
aktif (terbuka).

Contoh :
Seorang karyawan selalu mengkritik kebijakan yang diambil atasannya,
padahal belum tentu dia sendiri mampu mencari solusi yang baik.

Overcompensation(Reaction Formation)
Tingkah laku seseorang yang gagal mencapaii tujuan dan dia tidak
mengakui tujuan pertama tersebut dengan melupakan dan melebih-
lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan
pertama.
Contoh :
Seseorang anak yang dimarahi jika berpakaian kotor, bereaksi dengan
menjadi sangat rapi dan bersih, dan menghindari hal-hal yang kotor.

Anda mungkin juga menyukai