Anda di halaman 1dari 5

Pengertian kesehatan jiwa :

 Kemampuan adaptasi dengan diri orang lain, masyarakat & lingkungannya.


 Terwujudnya keharmonisan fungsi jiwa & sanggup menghadapi problem yang dapat
terjadi & merasa bahagia, mampu mandiri.
 Menurut Yahoda.
Keadaan yang dinamis yang mengandung pengertian positif, yang dapat dilihat dari adanya
kenormalan tingkah laku. Penyesuaian diri yang baik dari lingkungan, keutuhan dari
kepribadian, pengenalan yang benar dari realitas & bukan hanya merupakan keadaan tanpa
adanya penyakit, gangguan jiwa & penyakit jiwa.
 Menurut Kartini – Kartono.
Ilmu yang bertujuan untuk mencegah timbulnya gangguan mental & gangguan emosi, serta
bagaimana memajukan kesehatan rakyat pada umumnya. Tidak hanya manifestasi pada
gangguan batin saja, akan tetapi posisi pribadinya juga harmonis & baik, selaras dengan
didalam dirinya sendiri & harmonis pula dengan lingkungannya. Dengan mudah dapat
beradaptasi, bisa mengetrapkan diri dengan lancar pada setiap perubahan sosial, selalu
melaksanakan realisasi diri dan senantiasa dapat menikmati kepuasan dalam pemenuhan
kebutuhannya.
 Menurut R. Kusumanto Setyo negoro.
Bagian integral dari kesehatan & merupakan suatu keadaan yang memungkinkan
tercaoainya suatu kondisi yang optimal & seimbang secara emosi, intelegensi & sosial.
 Menurut WHO .
Kesehatan jiwa bukan tidak ada gangguan jiwa saja, melainkan mengandung berbagai
karakteristik yang bersifat positif yang menggambarkan keselarasan & keseimbangan dari
seseorang perkembangan ini berjalan selaras dengan orang lain. Maka kesehatan jiwa
mempunyai sifat yang harmonis ( serasi ) dan memperhatikan semua segi kehidupan dalam
hubungan dengan manusia lain.

RENTANG RESPON PSIKOLOGIS.

< -------------------------------------------------------------------------------------- >

| -----------------------------------------I------------------------------------------------|
Alarm Resistens Kehabisan tenaga.

Ciri – cirri sehat jiwa menurut WHO :


- Adaptasi diri secara konstruktif pada realita.
- Lebih puas memberi dari pada menerima.
- HAM.
- Menerima kekecewaan.
- Mengarahkan rasa bermusuhan.

Ciri – cirri menurut Maslow.


- Memiliki persepsi realita yang efektif.
- Menyesuaikan diri dengan orang lain & lingkungannya.
- Spontan wujud reaksi kejiwaan.
- Sederhana & wajar.

Ciri – cirri menurut Jahoda.


- Asertif.
- Integrasi.
- Otonomi.
- Persepsi.
- Menguasai lingkungan.
PEMELIHARAAN KESEHATAN JIWA.
Upaya – upaya perawatan kesehatan mental.
PROMOTIF.
1. Pendidikan kesehatan.
Membentuk kompetensi/ kemampuan untuk :
Mengontrol hidup sehari – hari.
Menyusun strategi koping yang spesifik.
Mempunyai harga diri yang realities.
Waspada/ sadar akan sumber & pilihan klien.
Langkah – langkah:
Meningkatkan ke2waspadaan individu tentang issu / peristiwa kesehatan.
Meningkatkan pengertian seseorang tentang stressor yang potensial & respon
Penyesuaian yang lain.
Meningkatkan pengetahuan seseorang tentang dimana & bagaimana
Mendapatkan sumber yang dibutuhkan.
Meningkatkan kemampuan individu & kelompok.
2. Merubah lingkungan.
Baik keluarga/ masyarakat untuk menurunkan atau memindahkan stressor.
3. Sistem social yang mendukung.
Untuk melindungi efek / dampak/ akibat situasi yang menekan, dengan upaya :
Memperluas jaringan social.
Menggunakan system dukungan masyarakat.
Menguatkan jaringan pemberi pelayanan.
4. Bekerja dengan kelompok untuk mengotrol perilaku.
Kelompok yang bertujuan, terapeutik, pencegahan, pendidikan, penyediaan dukungan.
Kelompok yang menolong diri sendiri atau kelompok yang saling mendukung.

PREVENTIF.
Upaya – upaya untuk menghindari factor –faktor penyebab gangguan jiwa individu/ keluarga /
masyarakat dengan :
1. Mengamati perilaku khusus :
Cenderung menyakiti diri sendiri/ orang lain.
Selalu menunda pekerjaan.
Selalu menghindar dari tanggung jawab.
Banyak makan.
Over acting, mengeluh berlebihan dsb.
2. Kegagalan peran.
3. Hubungan yang rusak.
4. Ketidak mampuan psikologis.

CURATIVE.
 Menyediakan lingkungan yang terapeutik.
 Mencegah masalah klien “ saat ini & disini “
 Menjadi pengganti peran orang tua.
 Merwat masalah kesehatan fisik klien.
 Intervensi krisis.
 Pemberian psikoterapi.
 Memberi terapie aktivitas kelompok .
 Melaksanakan program terapie medis.
 Mengitervensi masyarakat berdasar masalah yang telah dikenal.

REHABILITATIF.
Penggunaan secara terpadu & terkoordinir dari tindakan – tindakan medis, sosial pendidikan
untuk melatih kembali individu kearah kemungkinan tertinggi dari tingkat kemampuan
fungsional.
Tujuan.
 Mencapai perbaikan fisik & mental yang optimal .
 Penempatan vokasional --------> klien bekerja dengan kapasitas maximal.
 Penyesuaian diri, sosial yang memuaskan ---------.> menjadi anggota masyarat yang
berguna.
Tahap – tahap.
 Persiapan : seleksi, evaluasi, pemilihan tempat latihan.
 Penyaluran/ penempatan.
 Pemulangan klien ke keluarga, tempat kerja, masyarakat, instansi dsb.
 Pengawasan, tindak lanjut, kunjungan rumah, kunjungan kerja.

STRESS ADAPTASI

Manusia |----------------------------------------------------------------> Hidup layak

kebutuhan – kebutuhan
Fisik.
Psikologi
Sosial.

Manusia |-------------------------------|-------------------------------------> Tujuan


Hambatan

Frustasi

Stress

Stress adalah segala masalah atau tuntutan kebutuhan/ penyesuaian diri & karena itu sesuatu yang
mengganggu keseimbngan kita ( tidak terpenuhi )

Stress : - Fisik.
- Sosial.
- Psikologik : Frustasi.
Tekanan.
Krisis.
Konflik : Pendekatan penolakan.
Pendekatan ganda.
Penoloakan ganda

Stressor

Gangguan kesemimbangan jiwa


Ketegangan/ kecemasan

Mekanisme penyesuaian diri|

------------------------------------------
↓ ↓
↓ Eustres Stres patologis
↓ ↓

 Kuat > Rentan terganggu


 Matang. – Fisik
- Psikologi.
- Sosial.
Hambatan/ Halangan dari luar -----------> stresor.
Stresor -------------> Stress.
Stres ----------> Reaksi penyesuaian diri yang terlalu keras sehingga mengguncang
keseimbangan badan / jiwa.

DAYA TAHAN STRES DIPENGARUHI OLEH :


- Lamanya stres.
- Besarnya stres.
- Terus menerus.
- Kelahiran.
- Keturunan.

Stres yang berlebihan mengakibatkan daya tahan stres menurun --------> dekonpensasi mental
-------------> gangguan mental / badan.

PENGGUNAAN DIRI SECARA TERAPEUTIK.


Pengertian.
Penggunaan diri secara terapeutik adalah penggunaan diri perawat sebagai perangkat pembantu
utama dalam praktek perawatan jiwa.

Kualitas personal tertentu yang dibutuhkan oleh perawat yang berkeinginan untuk menjadi
terapeutik adalah :
1. Kesadaran diri.
2. Klarifikasi nilai.
3. Eksplorasi perasaan.
4. Kemampuan untuk menjadi model.
5. Motivasi altruistik.
6. Ada tanggun jawab dan etik

Elemen yang mempengaruhi kemampuan perawat untuk terapeutik :


1. Kualitas personal :
- Kesadaran diri.
- Klarifikasi nilai.
- Eksplorasi perasaan.
- Permodelan peran.
- Altruistik etik dan tanggung jawab .

2. Komunikasi fasilitatif.
- Perilaku verbal.
- Perilaku non verbal.
- Analisis masalah.
- Tehnik terapeutik.

3. Dimensi responsif.
- Kesejatian.
- Hormat.
- Empati.
- Kekonkritan.

4. Dimensi tindakan.
- Konfrontasi.
- Kesegeraan.
- Pengungkapan diri.
- Katarsis.
- Bermain peran.
5. Kebuntuan terapeutik.
- Resisten.
- Transferens.
- Kontertransferen.
- Pelanggaran batasan.

6. Hasil terapeutik.
- Untuk pasien.
- Untuk masyarakat.
- Untuk perawat.

Anda mungkin juga menyukai