KELOMPOK
1.SISKA ALMAINDAH
2. SITI JUHRIAH
3. SITI SOLEHA
PENGERTIAN STRES
Stres dapat didefinisikan sebagai respon adaptif ,dipengaruhi oleh karakteristik individual
dan atau proses psikologis,yaitu dari akibat ,situasi,atau kejadian yang eksternal ytang
menyebabkan tuntunan fisik atau psoikologis terhadap seseorang. (ivancevich dan
matteson,1980 dalam kreitner dan kinicki,2004).
Claudre bernard, 1867 (dalam potter dan perry,1997) adalah salah seorang psikolog
pertama yang mengakui adanya dampak positif yang ditimbulkan stres. Menurut nya,
perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal dapat mengganggu fungsi organisme
sehingga penting bagi organisme tersebut untuk beradaptasi terhadap stresor agar dapat
bertahan.
Stresor merupakan stimuli yang mengawali atau memicu perubahan yang menimbulkan
stres.
Model ini menyebutkan empat faktor yang menentukan apakah situasi menimbulkan
stres atau tidak (mechanic,1962) yaitu :
Homeostatis adalah suatu proses pemeliharaan stabilitas dan adaptasi terhadap kondisi
lingkungan sekitar yang terjadi secara terus menerus. Homeostatis terdiri atas homeostatis
psiologis dan psikologis. Homeostatis psiologis dalam tubuh manusia dapat di kendalikan
dalam sistem endokrin dan sistem saraf otonom. Proses homeostatis psikologis terjadi
melalui empat cara berikut :
1. Pengaturan Diri
Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat.
2. Kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan yang terjadi di dalam
nya.
3. Umpan balik negatif
Proses ini merupakan penyimpangan dari kadaan normal
4. Umpan balik untuk mengoreksi ketidak seimbangan psiologi
Kategori Kehilangan :
1. Kehilangan objek eksternal. Ex. Kehilangan segala kepemilikan yang
menjadi usang,berpindah temapt,dicuri,dirusak.
2. Kehilangan lingkungan. Kehilangan lingkungan yang telah dikenal dapat
menjadi situasi maturasional.
3. Kehilangan orang terdekat.
4. Kehilangan aspek diri. Mencakup kehilangan bagian tubuh,fungsi
fisiologis atau psikologis. Dapat terjadi karena
penyakit,cidera,perubahan perkembangan atau situasi.
5. Kehilangan hidup.
1. Pengingkaran
Perasaan tidak percaya,syok. Tandanya : menangis,gelisah,lemah,letih dan pucat.
2. Marah
Perasaan marah yang tidak terkendali,dapat diproyeksikan pada benda atau
orang. Tandanya: muka merah,suara keras,tangan mengepal,nadi cepat,gelisah dan
perilaku agresif.
3. Tawar menawar
Individu mampu mengungkapkan marah akan kehilangan,ia akan merefleksikan
rasa bersalah,takut,dan rasa berdosa.
4. Depresi
Proses menghadapi kematian sehingga klien dan keluarga mengalami perasaan
kehilangan yang mendalam disertai depresi dan putus asa. Individu menunjukan
sikap menarik diri,tidak mau bicara,putus asa. Perilaku: menolak makan,susah
tidur,dan dorongan libido menurun.
5. Menerima
Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan,pikiran yang terpusat
pada objek kehilangan mulai berkurang
1. Saryono
Anggriyana Tri Widianti (catatan kuliah kebutuhan dasar manusia)
2. A.Aziz Alimul H. (kebutuhan dasar manusia)