A. Hasil
a. Pengkajian
Kedua pasien ini dibawa kerumah sakit karena perutnya mules, dan
ada riwayat abortus sebelumnya. Kedua pasien ini setelah melahirkan di kamar
Kedua pasien ini sama-sama mengeluhkan nyeri pada luka bekas jahitan.
HASIL OBSERVASI (PEMERIKSAAN FISIK)
3 Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah 120/80 mmHg 110/70 mmHg
b. Respirasi 18 x/menit 20 x/menit
c. Nadi 88 x/menit 82 x/menit
d. Suhu 37 0C 36,4 0C
4 Pemeriksaan fisik :
Penjelasan :
Kedua pasien ini, tidak mengalami kelainan pada pemeriksaan fisiknya, hanya
saja kedua pasien ini mengalami robekan pada perineum karena adanya tindakan
episiotomi. Ny. W jenis episiotominya adalah mediolateralis dengan jahitan HCB,
sedangkan Ny. R jenis episiotominya medialis dengan jahitan HCB. Tinggi
fundus uteri kedua pasien ini sama yaitu 1 jari dibawah pusat, dengan kontraksi
uterus baik. Warna lochea kedua pasien ini adalah merah ( rubra) dengan jumlah
150cc.
Penjelasan
Pada Ny. W didapatkan hasil lab yang abnormal yaitu MCV L 77,7 dengan angka
normal 81,0-99,0, MCH L 26,7 dengan angka normal 27,0-31,0. Sedangkan pada
Ny. R didapatkan hasil lab yang abnormal yaitu MCV L 72,7 dengan angka
normal 81,0-99,0, MCH L 25,7 dengan angka normal 27,0-31,0, NRBC H 0,2
dengan angka normal 0,0.
ANALISA DATA
Tabel 4.4 : Analisa Data
NO ANALISA DATA PENYEBAB MASALAH
1 KASUS 1 Persalinan dengan Nyeri
episiotomi
DS:
Pasien mengatakan
luka jahitan pada
kemaluan terasa
sakit bila duduk dan Terputusnya jaringan
bergerak. Pasien
juga mengatakan
sakit dirasa bila
cebok setelah
berkemih dan Menekan pembuluh
buang air besar. syaraf
Pasien mengatakan
jahitan terasa
tegang.
DO: Nyeri
1. Pasien meringis
saat berpindah
posisi
2. Skala nyeri 5
3. Pasien post
partum hari I,
4. Riwayat
persalinan
pertama kali
5. TD: 120/80
mmHg, N: 88
x/mnt, S: 37,
RR: 18x/mnt.
Pasien mengatakan
luka bekas jahitan,
terasa sakit saat Terputusnya jaringan
berkemih, dan
berkemih bisa
keluar bila perut
bawahnya ditekan.
Pasien juga Menekan pembuluh
mengatakan nyeri syaraf
saat akan duduk.
Pasien mengatakan
jahitan terasa
tegang.
Nyeri
DO:
1. Pasien tampak
menyeringai
saat akan duduk
2. Skala nyeri 5
3. Pasien post
partum hari I
4. Riwayat
persalinan
pertama kali
5. TD: 110/70
mmHg, N: 82
x/mnt, S: 36,4,
RR: 20x/mnt.
Penjelasan :
Kedua pasien ini sama-sama mengeluh nyeri pada luka bekas jahitan. Ny. W
mengalami nyeri saat duduk dan bergerak dan sakit bila cebok setelah berkemih
dan buang air besar dan jahitan terasa tegang. Sedangkan Ny. R mengalami nyeri
saat berkemih, air kencing bisa keluar dengan menekan perut bagian bawah, dan
nyeri saat akan duduk dan jahitan terasa tegang. Keadaan objektif kedua pasien ini
sama,kedua pasien tampak menyeringai, skala nyeri 5, sama-sama post partum
hari 1, riwayat persalinan pertama kali. Hasil pemeriksaan TTV Ny. W adalah TD
: 120/80, N : 88 x/menit, RR : 18 x/menit, S : 37. Sedangkan hasil pemeriksaan
TTV Ny. R adalah TD : 110/70, N : 82 x/menit, S : 36,4, RR : 20 x/menit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Penjelasan :
Kedua pasien sama- sama memiliki keluhan yang sama, sehingga memunculkan
diagnosa yang sama. Dan dengan diagnosa yang sama, perawat memberikan
intervensi yang sama juga untuk kedua pasien.
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Tabel 4.7 : Pelaksanaan Keperawatan
D 23 April 2016 24 April 2016 25 April 2016
x Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
K
e
p
14.00 Memperkenalka 09.00 Menyapa dan 09.00 Menyapa dan
K n diri dan menyanyakan menyanyakan
a menyanyakan keluhan pasien keluhan pasien
s keluhan pasien Memberikan Memberikan
u Memberikan posisi yang posisi yang
s posisi yang nyaman untuk nyaman untuk
1 nyaman untuk pasien pasien
pasien Mengkaji skala Mengkaji skala
Mengkaji skala nyeri, skala : 3 nyeri, skala : 0
nyeri, skala : 5 Melakukan Melakukan
Melakukan pemeriksaan pemeriksaan
pemeriksaan TTV TTV
TTV TD: 120/70 TD: 110/70
TD: 120/80 mmHg, N: 80 mmHg, N: 80
mmHg, N: 88 x/mnt, S: 36,2, x/mnt, S: 36,5,
x/mnt, S: 37 RR: 18x/mnt. RR: 19 x/mnt.
RR: 38 x/mnt. Mengajarkan Mengajarkan
Mengajarkan pasien tekhnik pasien tekhnik
pasien tekhnik nafas dalam nafas dalam
nafas dalam apabila terasa apabila terasa
apabila terasa nyeri nyeri
nyeri Menganjurkan Menganjurkan
Menganjurkan pasien untuk pasien untuk
pasien untuk mengalihkan mengalihkan
mengalihkan nyeri dengan nyeri dengan
nyeri dengan melihat dan melihat dan
melihat dan mengendong mengendong
mengendong bayinya bayinya
bayinya Memberikan
KIA saat pasien
akan pulang,
tentang cara
perawatan vulva
hygine dirumah
EVALUASI
Penjelasan :
B. Pembahasan
Pada pembahasan ini penilis akan membahas “Asuhan Keperawatan pada
Ibu Post Partum dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Episiotomi di Ruang
Melati RSUD dr. Iskak Tulungagung” yang telah dilakukan pada tanggal 23-
25 April 2016.
1. Pengkajian
dilakukan tanggal 23 April 2016 pukul 10.00 WIB, pada Ny. R dilakukan
tanggal 23 April 2016 pukul 17.00 WIB. Dalam pengambilan kasus ini
BPJS.
(Muttaqin, 2010).
2. Diagnosa Keperawatan
tindakan episiotomi dan jahitan pada jalan lahir, sehingga kedua pasien
ini memiliki keluhan utama yang sama yaitu nyeri pada luka bekas
jahitan. Ny. W mengalami nyeri saat duduk dan bergerak, dan nyeri
setelah cebok saat berkemih dan buang air besar. Nyeri diarasakan seperti
saat berkemih dan saat akan duduk. Nyeri dirasakan seperti terbekar
3. Intervensi
akut berhubungan dengan cidera fisik yaitu kaji skala nyeri secara
pasien, beri posisi yang nyaman pada pasien dengan rasional untuk
2012).
dengan agen cedera fisik pada Ny. W adalah pukul 14.00 WIB
2009).
hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami
(Price, 2010).
2009).
hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami
(Price, 2010).
5. Evaluasi
yang dilakukan pada tanggal 25 April 2016 terhadap Ny. W dan Ny. R
terdapat perbedaan yaitu Ny. W lebih kooperatif dari pada Ny. R, hal ini
pasien, Ny. W lebih aktif dalam melakukan tindakan yang diajarkan oleh
penulis, sehingga pada hari ke tiga post partum pada tanggal 25 April
2016 skala nyeri Ny. W sudah 0 namun skala nyeri Ny. R masih 2.
reaksi rasa sakit. Rasa sakit adalah istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan integrasi dan apresiasi rasa sakit pada sistem saraf pusat
respon pasien, tidak saja antar individual namun juga dari waktu kewaktu