Anda di halaman 1dari 15

Kewirausahaan

Islam
A. Pengertian Kewirausahaan
Wirausaha berasal dari dua kata
Kewirausahaan berasal dari
yaitu, wira dan usaha.
istilah entrepreneurship,
Wirausaha adalah pejuang atau
sedangkan wirausaha berasal
pahlawan yang berbuat sesuatu.
dari kata entrepreneur. Wira adalah pejuang,
pahlawan, manusia unggul,
teladan, berbudi luhur, gagah Wirausahawan adalah orang
Kewirausahaan atau
berani, dan juga berwatak yang terampil memanfaatkan
entrepreneurship adalah suatu
agung. peluang dalam
sikap, jiwa, dan kemampuan
mengembangkan usahanya,
untuk menciptakan sesuatu
dengan tujuan untuk
yang baru, bernilai dan berguna Usaha adalah perbuatan amal,
meningkatkan kehidupannya.
baik bagi dirinya sendiri bekerja, dan berbuat sesuatu.
ataupun orang lain.
Kewirausahaan Islam (Islamic Entrepreneurship) atau
kewirausahaan syariah (Syariah Entrepreneurship)
merupakan suatu usaha untuk kebaikan (amal shalih), yang
dilakukan oleh manusia, dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada, meliputi aktivitas produksi dan jual beli
yang dilakukan, berlandaskan nilai-nilai keislaman yang
digali dengan baik di dalam Al-Qur’an, al-Hadis dan juga
sirah-sirah Nabawiyah.
B. Motivasi Berwirausaha Islam

 Motivasi adalah keseluruhan  Seorang wirausahawan pasti


sebuah proses dalam akan memiliki motivasi tinggi
pemberian motivasi, agar dengan empat ciri dan
bekerja dengan ikhlas demi karakter, yaitu :
terciptanya tujuan organisasi 1. Memiliki moral yang tinggi
dengan efisien dan 2. Memiliki sikap mental
ekonomis. wirausaha
 Seorang wirausahawan 3. Memiliki kepekaan
mempunyai motivasi dalam terhadap arti lingkungan
dirinya, yang diperolehnya
4. Memiliki keterampilan
dari dukungan internal dan
wirausaha
eksternal.
Dalil, Niat, dan Fondasi dalam Wirausaha

Allah dan Rasul-Nya


memerintahkan manusia untuk
berwirausaha

Banyak sekali ayat dan hadis


Niat dalam berwirausaha dalam Fondasi dalam berwirausaha
yang memerintahkan manusia
rangka beribadah, untuk adalah : Tauhid yang menjadi
untuk berwirausaha dengan
memandirikan diri sendiri dan dasar, syariah yang menjadi
cara yang baik. Agar sejahtera
menyebarkan kemaslahatan prinsip operasional dan akhlak
dalam kehidupan di dunia dan
bagi orang lain yang menjadi tampilan terluar.
akhirat.
1. Perintah dalam Berwirausaha

a. Dalil Perintah Berwirausaha

b. Berwirausaha untuk Kehidupan yang Lebih Baik


c. Jumlah Penduduk yang Besar Adalah Sebuah Peluang
2. Niat dalam Berwirausaha

Niat dan Pekerjaan adalah suatu kesatuan yang


tidak bisa terpisahkan, seseorang akan mencapai
suatu tujuan sesuai dengan niat yang melandasi
pekerjaan untuk mencapai tujuan tersebut.
C. Fondasi dalam Berwirausaha
Tauhid

Syariah

sS
a
Akhlak

Gambar di atas menunjukkan bahwa inti dari kewirausahaan adalah tauhid,


dan kemudian diikuti oleh syariah, di permukaan digambarkan bahwa
akhlak merupakan satu hal yang terlihat karena letaknya ada di luarannya.
1. Tauhid dalam Wirausaha
Artinya, ketika Niat untuk
Tauhid adalah seseorang mentauhidkan
suatu konsep melakukan Allah dalam
dalam akidah makaaktivitasnya,
dalam hati
hati seorang
Islam yang sejatinya wirausahawan
berarti Allah diniatkan untuk menjadi satu
adalah satu. ibadah kepada kekuatan
Allah SWT. tersendiri.
Konsep Tauhid dibagi menjadi 3. Diantaranya adalah....

Tauhid • Berasal dari kata ‘ilah’ yang berarti Tuhan. Berarti segala yang kita kerjakan di
dunia ini dilakukan dalam rangka untuk beribadah kepada Allah SWT.

Uluhiyyah
• Misal : Seseorang yang mencari rezeki dengan berdagang kecil kecilan, karena
mempresepsikan ibadah makan ia harus berjualan dengan jujur dan baik.

Tauhid • Berwirausaha dengan tauhid rububiyyah dilakukan dengan cara


mengeksplorasi semua yang telah disediakan oleh Allah di dunia ini.

Rububiyyah
• Allah SWT telah menyiapkan alam ini untuk semua manusia, dan manusia
diberi tugas untuk mengelolanya dengan baik.

Tauhid
• Tauhid Asma mengajarkan kepada wirausahawan untuk selalu berdiri kokoh
menghadapi segala kesulitan dalam usahanya.
• Dalam konsep tauhid asma ini, misalnya usahawan mengalami kegagalan,

Asma
maka ia bisa mengingat Asma Allah “Al-Ghany dan Al-Mughny (Allah yang
Maha Kaya dan Allah yang Maha Memberi Kekayaan) sehingga ia bisa
meresapi kata-kata tersebut untuk bisa bangkit kembali.
2. Syariah dalam Wirausaha
Seorang
Syariah dalam Syariah dalam arti wirausahawan
sempit mencakup harus mengetahui
arti luas tentang syariah/ hukum
berkaitan permasalahan yang terkait dengan
dengan ajaran- hukum yang bisa fikih muamalat
ajaran, seperti dirangkum dalam yang membahas
buku fikih dan juga tentang bagaimana
disebutkan cara pengambilan model transaksi
dalam Al- hukumnya yaitu yang diperbolehkan
Qur’an. ushul fikih. dan yang tidak
diperbolehkan.
Pemahaman akan hukum
Banyaknya ajaran tentang
syariah yang baik akan
muamalat bertujuan untuk
menjadikan seorang
memberikan kemaslahatan
wirausahawan lebih
bagi para wirausahawan.
berhati-hati.

Ketika seseorang mengkaji Akad – akad lainnya yang


dengan baik fikih berhubungan dengan
muamalat, maka akan muamalat masih sangat
terlihat bahwa akad tidak banyak sekali. Contohnya
hanya berhenti pada akad akad wakalah/ samsarah
jual beli saja. atau jualah.
3. Akhlak dalam Wirausaha
Dalam
Akhlak adalah sifat berwirausaha,
Berwirausaha
yang sangat akhlak yang baik
tanpa akhlak
tampak merupakan salah
bagaikan
dipermukaan. satu kajian dalam
menanam padi di
Aklak merupakan tanah yang kering pemasaran, karena
jamak dari kata kerontang. Inti dari pelanggan akan
khuluk, yang selalu terhubung
kewirausahaan
berarti pengarai, erat dengan usaha
yaitu diperlukan
tingkah laku dan akhlak yang baik. yang didasari
tabiat. dengan layanan
yang baik.
Akhlak dalam sebuah usaha selalu tampak
terlebih dahulu dibandingkan dengan syariah
dan tauhid. Maka dari itu tidak bisa dinamakan
Islamic Entrepreneurship ketika seorang
wirausahawan hanya menerapkan hukum-
hukum syariah yang baik, akan tetapi
meninggalkan akhlak yang mulia dalam
usahanya.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai