dr.
Pembimbing :
dr.
02
TINJAUAN
PUSTAKA
03
KESIMPULAN
PENDAHULUAN 2
• Informed consent terdiri dari dua kata yaitu “informed” yang berarti telah mendapat
penjelasan atau keterangan (informasi), dan “consent” yang berarti persetujuan atau
memberi izin.
• Percakapan persetujuan yang diinformasikan, lembar persetujuan yang diperlukan dan
setiap tantangan terhadap persyaratan, harus didokumentasikan dalam rekam medis.
• Dokumen persetujuan yang ditandatangani tidak menjamin bahwa nilai dan prioritas
pasien telah dipertimbangkan dengan cara yang berarti dan bahwa persyaratan etis dari
persetujuan yang diinformasikan telah dipenuhi
American College of Obstetricians and Gynecologist. Informed Consent. Obstet Gynecol. 2005;105(2):453–4.
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland.
Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
3
PENDAHULUAN
• Setiap dokter memiliki kewajiban etis dari informed consent dalam memberikan pasien
informasi yang memadai, akurat, dan dapat dimengerti
• Peraturan Informed Consent apabila dijalankan dengan baik antara Dokter dan pasien
akan sama-sama terlindungi secara hokum
• Dalam pasal 19 Permenkes No. 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran, dinyatakan terhadap dokter yang melakukan tindakan tanpa Informed
Consent dapat dikenakan sanksi.
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland.
Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Slim K, Bazin JE. From informed consent to shared decision-making in surgery. J Visc Surg. 2019 Jun;156(3):181-184
4
TINJAUAN PUSTAKA
5
DEFINISI
Persetujuan Tindakan Kedokteran. Dalam: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/III/2008. Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. 2008.
6
JENIS-JENIS INFORMED CONSENT
2 jenis informed consent
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland.
Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Shah, Parth, et al. Informed Consent. [Updated 2021 June 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430827/
7
Persetujuan tertulis dibutuhkan saat
Shah, Parth, et al. Informed Consent. [Updated 2021 June 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430827/
8
Aspek penting dalam Informed Consent
Informasi
UU no. 36 tahun 2009 menyatakan bahwa dokter harus menyampaikan informasi atau
penjelasan kepada pasien/keluarga diminta atau tidak diminta, jadi informasi harus
disampaikan. Informasi harus diberikan sebelum dilakukannya suatu tindakan operasi atau
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
9
Aspek penting dalam Informed Consent
Persetujuan
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
10
Persetujuan Lisan
Persetujuan Tertulis
Dimintakan dari pasien/keluarganya jika akan Terhadap tindakan medik yang tidak invasif
melakukan tindakan medik invasif yang dan tidak mengandung resiko besar
mempunyai risiko besar.
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
11
Aspek penting dalam Informed Consent
Penolakan
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
12
Shah, Parth, et al. Informed Consent. [Updated 2021 June 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430827/.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
13
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
14
Dengan penyampaian informasi yang baik akan memberi dampak yang baik
dalam komunikasi dokter pasien. Misal dokter sebelum menyuntik pasien dengan
penisilin bertanya, apakah pasien alergi terhadap penisilin? Bila pasien memang
alergi maka akibat/risiko yang besar jika terjadi anafilaktik shock dapat dihindari.
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
15
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
16
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
17
Apabila disuatu pihak, tindakan dokter yang dilakukan memang tidak menimbulkan
masalah apapun, dan dilain pihak, kalaupun kebetulan sampai menimbulkan masalah,
misalnya akibat sampingan dan atau komplikasi, sama sekali tidak ada hubungannya dengan
kelalaian dan ataupun kesalahan tindakan (malpractice)
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
18
KETENTUAN INFORMED CONSENT
● Seseorang dewasa dianggap kompeten dan oleh karena itu harus mengetahui
terapi yang direncanakan
● Orang dewasa yang tidak kompeten karena penyakit fisik atau kejiwaan dan
tidak mampu mengerti tentu saja tidak dapat memberikan informed consent
yang sah
● Ketika pengadilan telah memutuskan bahwa pasien inkompeten, wali pasien
yang ditunjuk pengadilan harus mengambil otoritas terhadap pasien.
Persetujuan Tindakan Kedokteran. Dalam: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/III/2008. Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. 2008.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
19
KETENTUAN INFORMED CONSENT
Alternatif Tindakan
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Slim K, Bazin JE. From informed consent to shared decision-making in surgery. J Visc Surg. 2019 Jun;156(3):181-184
21
● Pada pelaksanaan tindakan medis, masalah etik dan hukum perdata, tolok ukur
yang digunakan adalah “kesalahan kecil” (culpa levis )
● Sedangkan pada masalah hukum pidana, tolok ukur yang dipergunakan adalah
“kesalahan berat” (culpa lata)
KESIMPULAN
25
KESIMPULAN
● Informed Consent diartikan sebagai persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap dan jelas
● Prinsip Informed consent yang mewajibkan dokter untuk meminta persetujuan
bebas pasien serta memberikan informasi yang diperlukan untuk mengambil
keputusan secara bebas dan rasional
● Penandatanganan Informed consent secara tertulis dilakukan oleh yang berhak
memberikan persetujuan yaitu baik pasien maupun keluarganya, setelah pasien
atau keluarganya mendapat informasi yang lengkap dan jelas
Terima kasih!