Anda di halaman 1dari 27

Informed Consent

dr.

Pembimbing :
dr.

BAGIAN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2021
1
OUTLINE
01
PENDAHULUAN

02
TINJAUAN
PUSTAKA
03
KESIMPULAN
PENDAHULUAN 2

• Informed consent terdiri dari dua kata yaitu “informed” yang berarti telah mendapat
penjelasan atau keterangan (informasi), dan “consent” yang berarti persetujuan atau
memberi izin.
• Percakapan persetujuan yang diinformasikan, lembar persetujuan yang diperlukan dan
setiap tantangan terhadap persyaratan, harus didokumentasikan dalam rekam medis.
• Dokumen persetujuan yang ditandatangani tidak menjamin bahwa nilai dan prioritas
pasien telah dipertimbangkan dengan cara yang berarti dan bahwa persyaratan etis dari
persetujuan yang diinformasikan telah dipenuhi

American College of Obstetricians and Gynecologist. Informed Consent. Obstet Gynecol. 2005;105(2):453–4.
Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland.
Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
3
PENDAHULUAN
• Setiap dokter memiliki kewajiban etis dari informed consent dalam memberikan pasien
informasi yang memadai, akurat, dan dapat dimengerti
• Peraturan Informed Consent apabila dijalankan dengan baik antara Dokter dan pasien
akan sama-sama terlindungi secara hokum
• Dalam pasal 19 Permenkes No. 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran, dinyatakan terhadap dokter yang melakukan tindakan tanpa Informed
Consent dapat dikenakan sanksi.

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland.
Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Slim K, Bazin JE. From informed consent to shared decision-making in surgery. J Visc Surg. 2019 Jun;156(3):181-184
4

TINJAUAN PUSTAKA
5
DEFINISI

Menurut PerMenKes no 290/MenKes/Per/III/2008

Persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien


atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan
secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan
dilakukan terhadap pasien tersebut

Persetujuan Tindakan Kedokteran. Dalam: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/III/2008. Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. 2008.
6
JENIS-JENIS INFORMED CONSENT
2 jenis informed consent

Implied Consent Expressed Consent


Pasien menyetujui penjelasan Pasien dengan jelas menyatakan
yang diberikan oleh dokter atau persetujuan untuk suatu tindakan
suatu tindakan oleh dokter medis. Persetujuan ini bisa dalam
dengan isyarat bentuk verbal atau tulisan

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1st Edition. Queensland.
Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Shah, Parth, et al. Informed Consent. [Updated 2021 June 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430827/
7
Persetujuan tertulis dibutuhkan saat

● Bila tindakan terapeutik bersifat kompleks atau menyangkut resiko


atau efek samping yang bermakna.
● Bila tindakan kedokteran tersebut bukan dalam rangka terapi.
● Bila tindakan kedokteran tersebut memiliki dampak yang bermakna
bagi kedudukan kepegawaian atau kehidupan pribadi dan sosial
pasien.
● Bila tindakan yang dilakukan adalah bagian dari suatu penelitian

Shah, Parth, et al. Informed Consent. [Updated 2021 June 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430827/
8
Aspek penting dalam Informed Consent

Informasi

UU no. 36 tahun 2009 menyatakan bahwa dokter harus menyampaikan informasi atau
penjelasan kepada pasien/keluarga diminta atau tidak diminta, jadi informasi harus
disampaikan. Informasi harus diberikan sebelum dilakukannya suatu tindakan operasi atau

yang bersifat invasif, baik yang berupa diagnostik maupun terapeutik.

Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
9
Aspek penting dalam Informed Consent

Persetujuan

UU no.36 tahun 2009 tentang persetujuan tindakan medik maka yang


menandatangani perjanjian adalah pasien sendiri yang sudah dewasa (diatas 21
tahun atau sudah menikah) dan dalam keadaan sehat mental.

Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
10

Persetujuan dalam Tindakan Medis

Persetujuan Lisan
Persetujuan Tertulis

Dimintakan dari pasien/keluarganya jika akan Terhadap tindakan medik yang tidak invasif
melakukan tindakan medik invasif yang dan tidak mengandung resiko besar
mempunyai risiko besar.

Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
11
Aspek penting dalam Informed Consent

Penolakan

Pasien yang kompeten (dia memahami informasi, menahannya dan


mempercayainya dan mampu membuat keputusan) berhak untuk menolak suatu
pemeriksaan atau tindakan kedokteran, meskipun keputusan pasien tersebut
terkesan tidak logis

Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
12

FUNGSI INFORMED CONSENT


Secara umum, dibagi menjadi dua jenis

Bagi Pasien Bagi Dokter

Perlindungan atas hak pasien Dari pihak dokter informasi dalam

untuk menentukan diri sendiri. proses Informed consent mempunyai


fungsi yang tidak kecil

Shah, Parth, et al. Informed Consent. [Updated 2021 June 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430827/.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
13

FUNGSI INFORMED CONSENT BAGI DOKTER


Dapat membantu lancarnya tindakan kedokteran

Dengan penyampaian informasi kepada pasien mengenai penyakit, terapi,


keuntungan, risiko, dan lain-lain. Dari tindakan medis yang akan dilakukan maka
terjalin hubungan yang baik antara dokter dan pasien.

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
14

FUNGSI INFORMED CONSENT BAGI DOKTER


Dapat mengurangi timbulnya akibat sampingan dan
komplikasi

Dengan penyampaian informasi yang baik akan memberi dampak yang baik
dalam komunikasi dokter pasien. Misal dokter sebelum menyuntik pasien dengan
penisilin bertanya, apakah pasien alergi terhadap penisilin? Bila pasien memang
alergi maka akibat/risiko yang besar jika terjadi anafilaktik shock dapat dihindari.

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
15

FUNGSI INFORMED CONSENT BAGI DOKTER


Dapat mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan
penyakit

Sama halnya dengan kelancaran tindakan, maka sebagai akibat adanya


pengetahuan dan pemahaman yang cukup dari pasien terhadap tindakan
kedokteran yang akan dilakukan, maka proses pemulihan dan penyembuhan
penyakit akan lebih cepat

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
16

FUNGSI INFORMED CONSENT BAGI DOKTER


Dapat meningkatkan mutu pelayanan

Keberhasilan meningkatkan mutu pelayanan disini adalah sebagai akibat dari


lancarnya tindakan kedokteran, berkurangnya akibat sampingan dan komplikasi
serta cepatnya proses pemulihan dan penyembuhan penyakit

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
17

FUNGSI INFORMED CONSENT BAGI DOKTER


Dapat melindungi dokter dari kemungkinan tuntutan hukum

Apabila disuatu pihak, tindakan dokter yang dilakukan memang tidak menimbulkan
masalah apapun, dan dilain pihak, kalaupun kebetulan sampai menimbulkan masalah,
misalnya akibat sampingan dan atau komplikasi, sama sekali tidak ada hubungannya dengan
kelalaian dan ataupun kesalahan tindakan (malpractice)

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Madjid, Omo Abdul. 2016. Etik dalam Pelayanan Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Edisi keempat, cetakan kelima hal 81.
18
KETENTUAN INFORMED CONSENT
● Seseorang dewasa dianggap kompeten dan oleh karena itu harus mengetahui
terapi yang direncanakan
● Orang dewasa yang tidak kompeten karena penyakit fisik atau kejiwaan dan
tidak mampu mengerti tentu saja tidak dapat memberikan informed consent
yang sah
● Ketika pengadilan telah memutuskan bahwa pasien inkompeten, wali pasien
yang ditunjuk pengadilan harus mengambil otoritas terhadap pasien.

Persetujuan Tindakan Kedokteran. Dalam: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/III/2008. Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. 2008.
Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
19
KETENTUAN INFORMED CONSENT

Pemberi informasi tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien


dilakukan oleh dokter atau dokter gigi, dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di
luar negeri, yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan

Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta


Nandra, R., Brockie, A. F., & Hussain, F. 2020. A review of informed consent and how it has evolved to protect vulnerable participants in emergency
care research. EFORT Open Reviews, 5(2), 73–79. doi:10.1302/2058-5241.5.180051
20

INFORMASI DALAM INFORMED CONSENT

Diagnosis dan Tata cara


Tujuan Tindakan
tindakan

Alternatif Tindakan

Risiko dan Komplikasi Prognosis

Wakenfield John, et al.. Queensland Health: Guide to Informed Decision-Making in Healthcare. Centre for Healthcare Improvement. 1 st Edition.
Queensland. Queensland Government. February 2012. p.1-34, 45-48, 55-59
Slim K, Bazin JE. From informed consent to shared decision-making in surgery. J Visc Surg. 2019 Jun;156(3):181-184
21

ASPEK HUKUM INFORMED CONSENT


● Dalam masalah informed consent dokter sebagai pelaksana jasa tindakan medis,
disamping terikat oleh KODEKI (Kode Etik Kedokteran Indonesia) bagi dokte

● Pada pelaksanaan tindakan medis, masalah etik dan hukum perdata, tolok ukur
yang digunakan adalah “kesalahan kecil” (culpa levis )

● Sedangkan pada masalah hukum pidana, tolok ukur yang dipergunakan adalah
“kesalahan berat” (culpa lata)

Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta


Escobodo Crisol, Guerrero Javier, Lujan Gilbert, et. al. Ethical Issues with Informed Consent. University of Texas. Texas. Available from
http:// www. ethicalissues-pdf.com
22

ASPEK HUKUM INFORMED CONSENT


Aspek Hukum Pidana, “informed consent” mutlak harus dipenuhi dengan adanya
pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan.
Suatu tindakan invasive (misalnya pembedahan, tindakan radiology invasive) yang
dilakukan pelaksana jasa tindakan medis tanpa adanya izin dari pihak pasien, maka
pelaksana jasa tindakan medis dapat dituntut telah melakukan tindak pidana
penganiayaan yaitu telah melakukan pelanggaran terhadap Pasal 351 KUHP

Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta


Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksana Kode Etik Indonesia. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia. Ikatan
Dokter Indonesia. Jakarta. 1991.
23

DASAR HUKUM INFORMED CONSENT DI INDONESIA


○ Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
○ Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
○ UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
○ Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1419/Menkes/Per/X/2005
tentang penyelenggaraan praktik dokter dan dokter gigi
○ Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/Men.Kes/Per/IX/1989
tentang Persetujuan Tindakan Medik
○ Pasal 19 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 290 Tahun 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran
○ Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1951 tentang Kesehatan Kerja.

Hendrik,SH.M.Kes.2010.Etika dan Hukum Kesehatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta


Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksana Kode Etik Indonesia. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia. Ikatan
Dokter Indonesia. Jakarta. 1991.
24

KESIMPULAN
25

KESIMPULAN
● Informed Consent diartikan sebagai persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap dan jelas
● Prinsip Informed consent yang mewajibkan dokter untuk meminta persetujuan
bebas pasien serta memberikan informasi yang diperlukan untuk mengambil
keputusan secara bebas dan rasional
● Penandatanganan Informed consent secara tertulis dilakukan oleh yang berhak
memberikan persetujuan yaitu baik pasien maupun keluarganya, setelah pasien
atau keluarganya mendapat informasi yang lengkap dan jelas
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai