Anda di halaman 1dari 11

TANTANGAN DAN PELUANG

PEMBELAJARAN JARAK JAUH


DISAAT PANDEMI COVID-2021
FATHUR ROHIM, M.Pd
SMP NEGERI MODEL TERPADU
BOJONEGORO
SEJARAH PENDIDIKAN JARAK JAUH
Pada akhir 1800-an, di University of Chicago, program korespondensi
besar pertama di Amerika Serikat didirikan di mana guru dan pelajar
berada di lokasi yang berbeda. (Pittman, 1991 dalam 
http://members.aect.org/edtech/ed1/13/13-02.html)
William Rainey Harper pada tahun 1890 konsep studi
korespondensi yang merupakan cikal bakal pembelajaran jarak
jauh. Untuk Kalangan Non elit dan yang tidak mampu studi
korespondensi dipandang rendah sebagai pendidikan rendah.
Pada tahun 1982 merupakan kebangkitan pembelajaran jarak
jauh, yaitu dengan berubahnya nama Dewan Internasional untuk
Pendidikan Korespondensi menjadi Dewan Internasional untuk
Pendidikan Jarak Jauh
PENDIDIKAN JARAK JAUH DI INDONESIA
• Dimulai dengan pendidikan sistem korespondensi.
• Pada tahun 1950 didirikan lembaga-lembaga kursus
untuk menghasilkan guru-guru
• Kehadiran radio sebagai media pembelajaran.
• Pada tahun 1989 kehadiran Universitas terbuka (UT)
yang menyelenggarakan program pengembagan
profesional berkelanjutan pada jenjang sertifikasi
Lebih
dari populasi siswa dunia
telah dipengaruhi oleh

91 penutupan sekolah
karena pandemi COVID-
19 (UNESCO).

%
membentuk dan mengedepankan fasilitasi
mengembangkan karakter kepada peserta didik
dan kepribadian anak

TRISENTRA
PENDIDIKAN
Keluarga
Sekolah

Masyarakat

Mengontrol dan membelajarkan anak


melalui aktivitas masyarakat
TANTANGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH

.PJJ bukanlah budaya kita


Infrastruktur yang Belum Memadai
Ketidaksiapan Guru, Siswa, dan Orang Tua

Gangguan belajar
Keterbatasan kompetensi digital tendik
Kedisiplinan anak dan kejujuran
PELUANG PEMBELAJARAN JARAK JAUH

1.Pandemi berfungsi sebagai katalis terlaksanya PJJ diseluruh sekolah


2.Melatih Siswa belajar secara mandiri dan berperan aktif serta berpikir kritis untuk
menjangkau pengetahuan yang lebih luas
3.Memberikan akses pembelajaran yang bermutu dan dapat dicapai secara bebas
4.Keluwesan bagi guru dan siswa untuk mengatur waktu belajar secara fleksibel tanpa
mengurangi waktu inti
5.Meningkatkan budaya belajar dan tumbuhnya kolaborasi di kalangan guru
6.Meningkatkan rasa hormat (respect) dan apresiasi terhadap keberadaan sekolah dan
guru dalam pendidikan yang selama ini mungkin dipandang sebelah mata.
7.Memunculkan kesadaran masyarakat bahwa posisi guru ternyata tak semudah itu
bisa digantikan.
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DARING KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN

1. Portal Bersama Hadapi Korona


https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id
2. Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud
https://belajar.kemdikbud.go.id
3. TV Edukasi Kemendikbud
https://tve.kemdikbud.go.id
4. Laman Guru Berbagi
https://guruberbagi.kemdikbud.go.id
5. Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC Kemendikbud
http://rumahbelajar.id
6. SIAJAR oleh SEAMOLEC Kemendikbud
https://lms.seamolec.org
7. Aplikasi Daring untuk Paket A,B,C
http://setara.kemdikbud.go.id
8. Membaca Digital
http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/

9. Suara Edukasi
http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id
10. Tatap Muka Daring Melalui Program SAPA Duta Rumah Belajar
Pusdatin Kemendikbud, melalui Pusdatin.webex.com
TERIMAKASIH
TERIMA KASIH
Ayoo!..
Maju Terus GURU-GURU!

Ingat, teknologi hanyalah alat.


Komitmen, kreativitas dan kepedulian
GURU yang akan menunjukkan
perbedaan dalam pengalaman belajar
jarak jauh bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai