yakni:
1. Ketorolac (72,22%)
2. Asam mefenamat (61,11%)
3. Parasetamol (27,78%)
4. Metamizole (11,11%)
Ketorolac
Golongan : OAINS
Mekanisme : menghambat sintesis
prostaglandin dan dapat bekerja diperifer
karena tidak mempinyai efek terhadap reseptor
opioid.
Indikasi : nyeri akut sedang-berat pasca bedah
(jangka pendek)
Asam mefenamat
Golongan : OAINS COX-Nonselective
Mekanisme : menghambat sintesis
prostaglandin dengan menghambat enzim cox
sehingga konversi asam arakidonat menjadi
PGG2 terganggu.
Indikasi : nyeri ringan-sedang pada pasca
operasi.
Parasetamol
Golongan : analgesik-antipiretik
Mekanisme : bekerja menghambat sintesis
prostaglandin sehingga dapat mengurangi nyeri,
juga bekerja pada pusat pengatur suhu di
hipotalamus sehingga dapat bertindak sebagai
antipiretik.
Indikasi : nyeri ringan sampai sedang.
Metamizole
Golongan : analgesik-antipiretik
Mekanisme : menghambat sintesis
prostaglandin
Indikasi : nyeri akut dan kronik, nyeri pasca
bedah, nyeri kolik.
Guideline Nyeri
Skala Nyeri
Mild Pain (1-3/10) Non‐narcotic – “around the clock”
• Acetaminophen 650mg q4h or
• ASA 650mg q4h or
• Ibuprofen 400mg q4h or
• other NSAIDs
• + Adjuvants*
Moderate Pain (4- Add Opioid for Moderate Pain – “around the clock”
6/10) • Acetaminophen 325mg + codeine 30mg q4h (Tylenol #3) or
• Acetaminophen 325mg + codeine 60mg q4h (Tylenol #4) or
• Acetaminophen 325/500mg + oxycodone 5mg q4h (Percocet / Roxicet)
• + Adjuvants
Note: pertimbangkan opioid yang lebih kuat jika nyeri tidak dikontrol oleh
kombinasi ini pada total dosis harian jika 400mg / hari kodein atau 80 mg / hari
oxycodone
Severe Pain (7- Start strong oral opioid – “around the clock”I
10/10) • Morfin 5‐10mg q4h titrasi terhadap nyeri
• Dilaudid 1‐4 mg q4h titrasi terhadap nyeri
• MS ‐ Contin atau akting panjang lainnya 30 60mg q8‐12 h
• Fentanil 25 ųg / jam plus Morfin sulfat 5 mg. q 2 jam untuk terobosan –
• + Adjuvants
Note: Gunakan persiapan akting singkat dari obat yang sama meningkat karena
rasa sakit terobosan. Pertimbangkan dosis yang lebih rendah pada naif opioid dan
pasien lanjut usia
Lanjutan
* Terapi adjuvant - obat yang dapat membantu meningkatkan efek
analgesik non-opioid dan opioid
1) NSAID (non-steroid anti-inflammatories) - dapat digunakan
sebagai co-analgesik dan berguna dalam mengurangi peradangan
2) anti-depresan trisiklik - Nortriptyline, Desipramine, dan
Amitriptyline adalah pilihan, meskipun Amitriptyline dapat
menyebabkan kebingungan pada orang tua. Penelitian telah
mengkonfirmasi keefektifannya dalam mengobati neuropati
diabetik dan nyeri neuropatik dari sumber lain
3) Obat antikonvulsan - Gabapentin, Pregabalin, dan
Carbamazepine dapat meredakan penembakan, nyeri elektrik
disfungsi saraf perifer.
Terapi Pasien di SMF Obsgyn
No. Nama Nama Obat Dosis Rute Lama VAS Rasionalitas
pasien Pemberian pemberian
Rasional
Tidak Rasional
Dari diagram diatas terdapat 29.41% penggunaan analgesik yang tidak rasional
dan 70.58% yang rasional.
Penggunaan Analgesik Berdasarkan VAS nya
6
5
Ketorolac (8 jam)
Ketorolac (24 jam)
4 Ketorolac (48 jam)
Paracetamol
3 Asam Mefenamat (48 jam)
Asam Mefenamat (>48 jam)
Metamizole
2 Tramadol
0
VAS 0 VAS 1 VAS 2 VAS 3 VAS 4 VAS 5
Dari diagram diatas dapat dilihat jumlah pasien yang menggunakan analgesik ketorolac pada 8 jam
post op, ketorolac 24 jam post op, ketorolac 48 jam post op, paracetamol, asam mefenamat 48 jam
post op, asam mefenamat >48 jam post op, metamizole dan tramadol, berdasarkan skala nyeri pasien