Anda di halaman 1dari 23

SEJARAH

Pengantar Ilmu Sejarah

FASE E
KELAS X
Pengantar Ilmu Sejarah

Ruang •

Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai Peristiwa
Lingkup • Sejarah sebagai Kisah
Sejarah • Sejarah sebagai Seni

• Konsep Diakronik
Pola Pikir • Konsep Sinkronik

Sejarah •
Konsep Periodisasi
Konsep Kausalitas
Sejarah sebagai Ilmu

Pengertian Sejarah

• Perputaran jatuh bangunnya


seorang tokoh, masyarakat,
dan peradaban. • Catatan tentang umat • Tindakan manusia
• Sejarah tidak berkembang ke manusia dan peradaban dalam jangka waktu
arah depan dengan tujuan dunia. tertentu pada masa
pasti, tetapi bergerak seperti • Cerita tentang lampau yang dilakukan
garis lingkaran.
perubahan-perubahan di tempat tertentu.
yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat.

Ibnu Taufik
Herodotus Khaldun Abdullah
Pengertian Sejarah
• Sejarah dalam arti objektif
berarti kejadian atau peristiwa
yang dapat ditunjukkan
dengan bukti-bukti yang
memiliki kebenaran objektif. • Sejumlah perubahan,
• Sejarah dalam arti subjektif kejadian, dan peristiwa
berarti suatu konstruksi atau nyata • Sejarah sebagai
bangunan yang disusun penyelidikan tentang
penulis sebagai suatu uraian
• Ilmu yang menyelidiki
atau cerita. perubahan-perubahan, aktivitas manusia pada
kejadian, dan peristiwa masa lampau.
nyata.
R.G.
Sartono R. Moh Ali Collingwood
Kartodirdjo
Ciri-Ciri Sejarah sebagai Ilmu

• Bersifat empiris
Ciri-ciri
sejarah • Mempunyai
sebagai ilmu objek
menurut
Kuntowijoyo • Mempunyai
teori
• Mempunyai
generalisasi
• Mempunyai
metode
Kegunaan Sejarah sebagai Ilmu

Kegunaan secara Intrinsik


• Sejarah sebagai ilmu
• Sejarah sebagai pernyataan pendapat
• Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
• Sejarah sebagai profesi

Kegunaan secara Ekstrinsik


• Sejarah sebagai pendidikan moral
• Sejarah sebagai pendidikan penalaran
• Sejarah sebagai pendidikan politik
• Sejarah sebagai pendidikan kebijakan
• Sejarah sebagai pendidikan perubahan
• Sejarah sebagai pendidikan masa depan
Fungsi Sejarah sebagai Ilmu
Sejarawan Nugroho Notosusanto menyatakan sejarah memiliki
tiga fungsi. Ketiga fungsi tersebut sebagai berikut.

• Situs sejarah dapat menjadi sarana rekreasi.


• Selain mengunjungi situs sejarah, rekreasi sejarah
Fungsi Rekreatif dapat dilakukan dengan membaca buku.

• Kisah sejarah dapat memberi inspirasi.


• Sejarah juga berperan dalam memperkuat identitas
Fungsi Inspiratif bangsa (nation building) dan mendorong dedikasi
sebuah bangsa untuk berjuang.

• Fungsi instruktif berkaitan dengan kegiatan


pembelajaran.
Fungsi Instruktif • Sejarah dapat digunakan sebagai penunjang dalam
menjelaskan mata pembelajaran lainnya.
Sejarah sebagai Peristiwa
Syarat sejarah sebagai Peristiwa
Suatu peristiwa didukung oleh fakta sejarah
yang dapat menunjukkan peristiwa tersebut
Objektif
benar-benar terjadi. Peristiwa sejarah bukan
peristiwa rekaan atau hasil imajinasi penulis.

Tidak ada peristiwa lain yang sama


Unik dengan peristiwa yang terjadi pada waktu
dan tempat tertentu.

Setiap peristiwa memiliki arti penting dalam


perkembangan ilmu pengetahuan serta
Penting kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Fakta-fakta sejarah mengandung pelajaran
tertentu bagi kehidupan manusia.
Ciri Sejarah sebagai Peristiwa
Sebagai peristiwa, sejarah memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

• Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang


abadi karena peristiwa tersebut tidak berubah-
ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.

• Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik karena


hanya terjadi satu kali seumur hidup dan tidak akan
pernah terulang secara persis untuk kedua kalinya.

• Peristiwa sejarah merupakan peristiwa penting yang dapat


dijadikan momentum karena memiliki arti penting bagi
banyak pihak.
Sejarah sebagai Kisah
Interpretasi Sejarah sebagai Kisah
Rekaman peristiwa masa lalu yang dapat
Sejarah sebagai kisah
dibaca dan dilihat secara berulang-ulang.

Contoh sejarah sebagai kisah

Sejarah sebagai kisah bersifat subjektif.


Subjektivitas dalam interpretasi sejarah
tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor berikut.
• Kepentingan
• Kelompok budaya
• Perbendaharaan pengetahuan
• Kemampuan berbahasa
• Nilai-nilai
Jenis Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai Kisah menurut Subjeknya
 Sejarah Lama (Old History)
Sejarah lama mengutamakan unsur kejadian, peristiwa, kisah, serta
urutan kejadian.
 Sejarah Baru (New History)
Sejarah baru lebih berorientasi pada masalah, bukan pada peristiwa dan
urutan kejadian.

Beberapa Tema Kajian Sejarah sebagai Kisah


• Sejarah Politik
• Sejarah Sosial
• Sejarah Ekonomi
• Sejarah Pemikiran
• Sejarah Kebudayaan
• Sejarah Kota
• Sejarah Lisan
Sejarah sebagai Seni
Kekuatan dan Kelemahan Sejarah sebagai Seni
• Unsur seni dalam sejarah diperlukan untuk memperindah penulisan
dan mempermudah pembaca memahami proses rekonstruksi. Jadi,
secara umum sejarah sebagai seni memiliki kekuatan yaitu
dalam karakterisasi dan struktur atau alur penulisan.
• Penulisan sejarah sebagai seni kadang tampak kurang ilmiah
karena unsur-unsur emosi dan intuisi sejarawan yang lebih
dominan. Oleh karena itu, dalam penulisan sejarah keterlibatan
semua unsur sejarah diharapkan tidak mengorbankan proses
ilmiah. Dapat disimpulkan, kelemahan sejarah sebagai seni
yaitu ketetapan dan objektivitas berkurang serta
cakupan materi sejarah akan terbatas.
Unsur Sejarah sebagai Seni

Menurut Wilhelm Dilthey, seorang sejarawan dan filsuf modern, sejarah adalah
pengetahuan tentang rasa. Sejarah tidak hanya mempelajari segala yang bergerak
dan berubah atau yang tampak di permukaan, tetapi juga mempelajari motivasi yang
mendorong terjadinya perubahan atau bagi pelaku sejarah. Hal tersebut yang
mendorong sejarah sebagai seni.

Sejarah sebagai seni memerlukan


beberapa unsur berikut.

• Intuisi
• Imajinasi
• Emosi
• Gaya Bahasa
Pola • Konsep Diakronik
Pikir • Konsep Sinkronik
• Konsep Periodisasi
Sejara
• Konsep Kausalitas
h
Konsep Diakronik (Kronologis)

Cara berfikir diakronik lebih melihat peristiwa


sejarah dari rentang waktu.

Dari cara berifikir diakronik seseorang dapat


mengamati hubungan sebab-akibat (kausalitas)
antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain
secara urut.

Pola berfikir diakronik juga berarti memanjang dalam


waktu, tetapi terbatas dalam ruang.
Contoh Konsep Berfikir Diakronik (Kronologis)
Peristiwa Kronologis
Pasukan Sekutu dan NICA tiba di Surabaya untuk melucuti senjata tentara
Jepang tanggal 25 Oktober 1945
Terjadi insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, hingga terjadi
pertempuran antara rakyat Surabaya dan pasukan Sekutu tanggal 27
Oktober 1945
Akhir pertempuran dan kesepakatan damai tanggal 29 Oktober 1945
Kronologi
Pertempuran
10 November Walaupun telah ada kesepakatan damai, tetap terjadi bentrokan yang
di Surabaya mengakibatkan terbunuhnya pimpinan Pasukan Sekutu, Brigadir Jenderal
(1945) AWS Mallaby tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30 WIB

Mayor Jenderal Mansergh (pengganti Mallaby) mengeluarkan ultimatum


agar para pejuang Surabaya menyerahkan diri pada tanggal 9 November
1945
Ultimatum tidak dihiraukan, hingga pecahnya pertempuran besar antara
rakyat Surabaya dan Pasukan Sekutu pada tanggal 10 November 1945 pukul
10.00 WIB
Peristiwa Kronologis

Tanngal 7 Agustus 1945 PPKI dibentuk, menggantikan BPUPKI


Tanggal 9 Agustus 1945 Kota Nagasaki di bom atom oleh tentara Sekutu
Kronologi
Peristiwa Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu
Sekitar Tanggal 16 Agustus 1945 Golongan muda mengamankan Soekarno dan
Proklamasi Moh. Hatta ke Rengasdengklok

Tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Konsep Sinkronik

Mengutamakan
Konsep Ditandai dengan
penggambaran yang
Sinkronik adanya
meluas dalam ruang dan
pembahasan
tidak terlalu memikirkan
tentang aspek
dimensi waktu.
ilmu-ilmu sosial
seperti politik,
Mengapa aspek ilmu sosial diperlukan dalam ekonomi, sosial,
penulisan sejarah? dan budaya.

Sartono Kartodirdjo menjelaskan ilmu sosial telah


mengalami perkembangan pesat sehingga dapat
menyediakan teori dan konsep yang berguna bagi Pola berfikir sinkronik
analisis sejarah. juga berarti meluas
dalam ruang, tetapi
terbatas dalam waktu.
Proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Seokarno pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi
salah satu momen bersejarah dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Peristiwa yang
hanya berlangsung beberapa jam saja, tapi memberikan dampak perubahan yang
sangat besar bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sosial
Melalui proklamasi kemerdekaan, segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari
Indonesia. Melalui kemerdekaan, semua warga negara Indonesia memiliki hak dan
kewajiban yang sama dalam segala bidang.

Budaya
Makna proklamasi kemerdekaan Indonesia membuat keragaman budaya Indonesia
makin kuat. Dengan proklamasi, Indonesia memperkenalkan diri sebagai negara
dengan kepribadian nasional yang berasal dari kebudayaan bangsa sendiri.

Hukum
Secara hukum, Proklamasi merupakan lahirnya negara Indonesia yang berarti bahwa
hukum kolonial (penjajah) sudah tidak berlaku lagi dan diganti dengan hukum
Nasional
Konsep Periodisasi

Memudahkan
Semacam
pemahaman
rangkaian
suatu cerita
Dimensi waktu peristiwa
Periodisasi sejarah
dalam sejarah menurut
sehingga terjadi
urutan
kesinambungan
zaman.
.

Penyusunan periodisasi bergantung pada jenis sejarah


yang ditulis.

Politik Sosial Ekonomi Kebudayaan Agama


PERIODESASI SEJARAH INDONESIA

1. Zaman Pra Aksara


2. Zaman Hindu Buddha
3. Zaman Islam
4. Zaman Kolonialisme dan Imperialisme
5. Zaman Kebangkitan Nasional
6. Zaman Pendudukan Jepang
7. Zaman Proklamasi dan Awal Kemerdekaan
8. Zaman Demokrasi Liberal
9. Zaman Demokrasi Terpimpin
10.Zaman Orde Baru
11. Zaman Reformasi - sekarang
Konsep Kausalitas

Konsep kausalitas dalam sejarah berupaya menjelaskan peristiwa dengan


merangkaikan berbagai fakta dalam sintesis hubungan sebab akibat (cause-
effect).

Konsep kausalitas menurut Kuntowijoyo

Analisis monokausal Analisis multikausal

Mendeskripsikan terjadinya Mendeskripsikan terjadinya


sebuah fenomena/peristiwa yang sebuah fenomena/peristiwa
disebabkan oleh satu faktor. karena beberapa faktor penyebab.

Anda mungkin juga menyukai