Untuk SMA/MA
Kelas X Semester 1
oleh:
DINA MARIANA SIM
Daftar Isi
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab I
Manusia dan Sejarah
Daftar Isi
A. Manusia dan Kesadaran Sejarah
• Hakikat Sejarah
• Kedudukan Manusia dalam Sejarah
• Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah
Merupakan hasil
Sejarah sebagai
rekonstruksi atau upaya
kisah
menghadirkan kembali
peristiwa masa lalu
melalui berbagai media.
Sejarah
Lokal
Menandai sebuah
peristiwa bersifat
unik.
Menerangkan kapan
terjadinya sebuah
peristiwa.
Konsep Waktu
dalam Sejarah
Menjadi pembeda
antara sejarah dan
mitos.
Menandai kondisi
suatu zaman.
Kehidupan Manusia dalam Dimensi Waktu
Konsep Perkembangan
Kesinambungan
Waktu
Pembentukan
BPUPKI Kronologi dalam sejarah berarti urutan
waktu dari sejumlah peristiwa atau
kejadian. Oleh karena itu, peristiwa
sejarah harus disusun berdasarkan urutan
waktu kejadiannya.
Konsep Diakronik
Setiap peristiwa berkembang berdasarkan
waktu. Suatu peristiwa tidak hadir sebagai
peristiwa tunggal dan pasti memiliki hubungan
dengan peristiwa sebelumnya.
Konsep
Diakronik
Multikausal atau
Seleksi kausal
kemajemukan sebab
Manusia Purba
Berdasarkan Berdasarkan
Geologi Arkeologi
Trinil
Flores
Sangiran
Wajak
• Sisa-sisa kehidupan
Pithecanthropus dapat
ditemukan di Mojokerto,
Beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan
Kedungbrubus, Trinil,
di Indonesia yaitu Pithecanthropus mojokertensis
dan Pithecanthropus erectus. Sangiran,
Sambungmacan, dan
Ngandong.
Pithecanthropus mojokertensis
Pithecanthropus erectus
memiliki daerah persebaran
paling luas. Pada 1890 Eugene
Dubois berhasil menemukan
beberapa fosil Pithecanthropus
erectus di Kedungbrubus, Trinil,
dan Ngawi.
Pada saat ini nama ilmiah Pithecanthropus erectus adalah Homo erectus.
Para ahli paleoantropologi menduga bahwa Homo erectus berasal dari
Afrika. Homo erectus bermigrasi selama masa pleistosen sekira 2 juta tahun
lalu
Ciri fisik Pithecanthropus erectus atau Homo erectus yaitu badan tegap,
hidung lebar, dagu tidak ada, alat pengunyah kuat, berat badan 80–100 kg,
tinggi badan 160–180 cm, terdapat tonjolan kening pada dahi, tulang
tengkorak berbentuk lonjong, volume otak 750–1.000 cc, dan muka
didominasi oleh bagian rahang yang menonjol.
Homo sapiens
Homo sapiens artinya
manusia cerdas. Tingkat
kecerdasan Homo sapiens
salah satunya disebabkan
volume otaknya yang jauh
lebih besar daripada jenis
manusia purba sebelumnya.
Masa Perundagian
Manusia purba hidup secara berkelompok meskipun Masa Berburu
dalam jumlah relatif kecil sekira 10–15 orang. Mereka hidup dan
secara berpindah-pindah (nomaden), dan tinggal di gua- Mengumpulkan
gua karang sekitar sungai, danau, atau pantai. Makanan
Sebagian besar hasil kebudayaan peninggalan masa
Masa berburu dan
berburu dan mengumpulkan makanan berupa alat-alat
mengumpulkan
batu yang masih sederhana. Beberapa peralatan tersebut
yaitu kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, dan makanan
alat-alat serpih (flakes). merupakan tahap
awal kehidupan
manusia. Pada masa
ini manusia
menghabiskan 90%
waktu hidupnya
dengan berburu dan
mengumpulkan
makanan.
Diperkirakan telah muncul sistem masyarakat yang
Masa Bercocok
dipimpin oleh seorang kepala suku. Pemilihan kepala suku
Tanam dan
biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem primus
interpares, yaitu orang yang utama atau paling
Beternak
berpengaruh. Pada masa ini
Manusia berhasil membuat perlengkapan pertanian dan manusia sudah
perkakas rumah tangga yang memiliki permukaan halus menetap di suatu
dan tajam. Benda-benda tersebut yaitu beliung persegi, wilayah. Manusia
mata panah, kapak lonjong, gurdi dan pisau, perhiasan, memenuhi
serta gerabah. kebutuhan dari hasil
Manusia mulai mengenal aktivitas ekonomi perdagangan bercocok tanam. Pola
dengan sistem barter. kehidupan bercocok
tanam menunjukkan
manusia pada masa
ini sudah dapat
menguasai
lingkungan alam.
Masyarakat mulai membentuk kelompok lebih besar
dengan penguasaan terhadap sebuah wilayah. Masa
Kelompok masyarakat tersebut dipimpin oleh seorang Perundagian
kepala suku terpandang yang bergelar datu atau datuk.
Muncul golongan undagi dalam masyarakat. Mereka Masa perundagian
dapat membuat barang-barang logam yang indah merupakan masa
sebagai simbol status sosial. Barang-barang yang dengan tingkat
dihasilkan antara lain nekara, moko, kapak corong, kebudayaan
bejana perunggu, dan arca perunggu. tertinggi pada masa
praaksara. Pada
masa perundagian
masyarakat sudah
mampu membuat
peralatan dari
perunggu dan
mengenal sistem
pembagian kerja
berdasarkan
kemampuan tiap-
tiap individu.
Hasil dan Nilai Kebudayaan Masa Praaksara
Pembuatan Tempat
Tinggal
Pengolahan Logam
Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara
membenturkan batu api dan menggosokkan kayu. Penemuan
Percikan api yang dihasilkan diarahkan pada dedaunan Api
kering kemudian diperbesar dengan menambahkan
kayu bakar. Beberapa peneliti
Pada masa bercocok tanam manusia menggunakan api memperkirakan
penemuan api terjadi
untuk membuka hutan. Mereka menebang pohon-
pada periode
pohon berukuran besar lalu membakarnya (slash and
kehidupan manusia
burn) agar lahan menjadi bersih dan mudah ditanami.
purba jenis Homo
erectus. Mereka
menggunakan api
untuk mengolah
makanan,
menghangatkan
badan, menerangi
ruangan, dan
mengusir binatang
buas.
Kebudayaan Pacitan identik dengan alat-alat batu berupa
Peralatan dari
kapak perimbas (chooper). Tempat penemuan tradisi
Batu dan
kapak perimbas antara lain Pacitan, Jawa Timur; Lahat,
Sumatra Selatan; Awangbangkal, Kalimantan Selatan;
Tulang
Sukabumi, Jawa Barat; dan Gombong, Jawa Tengah.
Kebudayaan yang
mengembangkan
peralatan dari batu
dan tulang di
Indonesia terbagi
menjadi dua yaitu
budaya Pacitan dan
budaya Ngandong.
Kepercayaan
manusia purba
Animisme Dinamisme Totemisme mulai muncul
sejak masa berburu
dan
mengumpulkan
makanan tingkat
Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan lanjut. Pada zaman
bahwa roh bahwa benda- terhadap megalitikum
nenek moyang benda tertentu binatang- muncul
akan selalu seperti batu binatang kepercayaan yang
mengawasi dan pohon tertentu mendorong
masyarakat
dan besar sebagai
melakukan
melindungi mempunyai lambang nenek pemujaan terhadap
mereka. kekuatan gaib moyang. roh leluhur.
Penguburan primer atau penguburan langsung Penguburan
• Dalam sistem penguburan ini, mayat hanya dikubur sekali
Jenazah
dalam tanah atau dalam sebuah wadah seperti kendi gerabah Selain melakukan
atau peti batu.
berbagai ritual atau
Penguburan sekunder atau penguburan tidak pemujaan terhadap
langsung roh nenek moyang,
masyarakat mengenal
• Dalam sistem ini mayat dikubur langsung dalam tanah tanpa sistem penguburan
upacara penguburan. Setelah mayat menjadi kerangka,
bagi orang
kuburnya digali dan kerangka diambil untuk dibersihkan
kemudian diletakkan dalam wadah berupa tempayan atau meninggal. Sistem
sarkofagus dan dikubur kembali disertai upacara penguburan. penguburan pada
masa ini yaitu
penguburan primer
dan sekunder.
Benda-benda pemujaan berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat terkait roh nenek moyang, kekuatan benda- Benda-Benda
benda gaib, dan kekuatan alam.
Benda-benda pemujaan mulai muncul pada zaman
Pemujaan
megalitikum. Oleh karena itu, benda-benda pemujaan Seiring munculnya
pada masa ini berukuran besar. Benda-benda tersebut kepercayaan,
yaitu menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak, dan masyarakat pada
kubur batu.
masa praaksara
membuat benda-
benda yang
digunakan untuk
ritual pemujaan
terhadap roh nenek
moyang.
Nilai kreativitas manusia pada masa praaksara dapat
dilihat dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat manusia
membutuhkan alat untuk memotong dahan pohon atau
daging, manusia menciptakan alat semacam pisau yang Kreativitas
terbuat dari bahan batu. Kreativitas
Dengan mengenali kondisi alam dan belajar dari
berkaitan dengan
pengalaman dalam memenuhi kebutuhan, manusia kemampuan
berhasil menciptakan teknologi meskipun dalam tingkat
manusia pada masa
paling sederhana.
praaksara
menciptakan
teknologi sederhana
Ketergantungan terhadap alam membentuk pola pikir
Menjaga
dan kebiasaan manusia pada masa praaksara. Manusia Lingkungan
pada masa praaksara cenderung aktif menjaga
Alam
lingkungan. Apabila alam rusak, konsekuensinya
mereka kesulitan mendapatkan makanan. Pemenuhan
Pada masa sekarang masih banyak contoh kehidupan kebutuhan
masyarakat yang menjunjung tinggi keselarasan makanan manusia
dengan alam. Contohnya, masyarakat suku Anak sangat bergantung
Dalam di pedalaman hutan Jambi dan suku Baduy di dengan alam. Oleh
Banten.
karena itu, mereka
cenderung turut
menjaga lingkungan
alam.
Kehidupan sosial yang harmonis ditunjukkan
Hubungan
masyarakat dengan adanya pembagian tugas yang jelas
Sosial yang
dalam kelompok.
Harmonis
Adanya upacara penguburan menunjukkan manusia
pada masa praaksara mempunyai hubungan yang sangat Masyarakat pada
erat satu dengan lainnya. Mereka memiliki kepercayaan masa praaksara
yang dianut bersama-sama. hidup secara
berkelompok di
gua-gua. Kondisi
tersebut mendorong
munculnya
hubungan sosial
dalam masyarakat.
Bab III
Indonesia pada Masa
Hindu–Buddha
Daftar Isi
A. Proses Masuk dan
B. Kerajaan
Perkembangan
Hindu–Buddha
Agama Hindu–Buddha
Teori
Kedatangan Kerajaan
Agama Hindu– Hindu
Buddha
Kerajaan
Sumber-Sumber
Kedatangan
Buddha
Agama Hindu–
Buddha
Jalur Masuk
Agama Hindu–
Buddha
Teori Kedatangan Agama Hindu–Buddha
Teori Brahmana
Teori Sudra
Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van
Leur. Ia berpendapat bahwa agama Hindu Teori Sudra dicetuskan oleh Von van
masuk di Indonesia dibawa oleh kaum Feber. Berdasarkan teori Sudra,
brahmana. Kedatangan kaum brahmana masuknya agama Hindu di Indonesia
diduga karena undangan para penguasa dibawa oleh orang India yang
lokal di Indonesia yang tertarik dengan berkasta sudra
agama Hindu atau sengaja datang untuk
menyebarkan agama Hindu di Indonesia.
Teori Kedatangan Agama Hindu–Buddha
Prasasti Canggal
peninggalan
Kerajaan
Prasasti Ciaruteun Mataram Kuno
Yupa peninggalan peninggalan Kerajaan
Kerajaan Kutai Tarumanegara
Sumber dari Luar Negeri
Tiongkok Arab
Vietnam Yunani
Jalur Masuk Agama
Hindu–Buddha
Aswawarman Wangsakerta
Ciaruteun
Anusapati
Tohjaya
Prasasti Belanjong
Sumber Prasasti Panempahan
Prasasti Malatgede
Tegas Adil
Ratu Sima
Keras Bijaksana
Kedukan Bukit
Sumber Talang Tuo
Telaga Batu
Prasasti
Kota Kapur
Ligor
Karang Berahi
Berita
Tiongkok I-Tsing
Terima Kasih