Anda di halaman 1dari 23

By : Titir & Rosiana

Pengertian
Ontologi
Pengertian
ONTOLOGI
Menurut bahasa, ontologi berasal dari bahasa
Yunani Yaitu, On/ontos = ada, dan logos =
ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang
ada.
Menurut istilah, ontologi ialah ilmu yang
membahas tentang hakikat yang ada, yang
merupakan Ultimate baik yang
reality
berbentuk jasmani/ maupun
konkrit
rohani/
abstrak.
🞇 Menurut Ensiklopedi Britannica Yang juga diangkat dari Konsepsi
Aristoteles
Ontologi Yaitu teori atau studi tentang being / wujud seperti
karakteristik dasar dari seluruh realitas. Ontologi sinonim dengan
metafisika yaitu, studi filosofis untuk menentukan sifat nyata yang
asli (real nature) dari suatu benda untuk menentukan arti ,
struktur dan prinsip benda tersebut.
🞇 ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu
yang berwujud (yang ada) dengan berdasarkan pada logika
semata. Pengertian ini didukung pula oleh pernyataan Runes
bahwa “ ontology is the theory of being qua being ” ,
artinya ontologi adalah teori tentang wujud.
🞇 Menurut Augustine, manusia mengetahui dari pengalaman
hidupnya bahwa dalam alam ini ada kebenaran. Namun,
akal manusia terkadang merasa bahwa ia mengetahui apa
yang benar, tetapi terkadang pula merasa ragu-ragu bahwa
apa yang diketahui adalah suatu kebenaran. Kebenaran
tetap dan kekal itulah kebenaran yang mutlak. Kebenaran
mutlak inilah oleh Augustine disebut Tuhan.
Dua jenis sudut pandang
tentang
Hakekat kenyataan melalui
ontologi
1. Kuantitatif, yaitu dengan
mempertanyakan
apakah
kenyataan itu tunggal
atau jamak?
2. Kualitatif, yaitu dengan
mempertanyakan apakah
kenyataan (realitas) tersebut
memiliki kualitas tertentu,
seperti misalnya daun yang
memiliki warna kehijauan,
ALIRAN -ALIRAN
MENGENAI
KEBERADAAN
1. Keberadaan
(kuantitas)
a. Monoisme :hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu
hanyalah satu saja, tidak mungkin dua. baik yang asal
berupa materi ataupun berupa rohani. Haruslah salah
satunya merupakan sumber yang pokok dan dominan
menentukan perkembangan yang lainnya.Istilah monisme
oleh Thomas Davidson disebut dengan Block Universe.
b. Dualisme :berpendapat bahwa benda terdiri dari dua
macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat
materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan
spirit.
c. Pluralisme : Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan
mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuanya
nyata. Pluralisme dalam Dictionary of Philosophy and
Religion dikatakan sebagai paham yang menyatakan
bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur,
lebih dari satu atau dua entitas. Menurut aliran ini,
manusia adalah makhluk yang tidak hanya terdiri dari jasmani dan
rohani, tetapi juga tersusun dari api, tanah dan udara yang merupakan
unsur substansial dari segala wujud
4.Nihilisme berasal dari bahasa Yunani yang berati nothing atau tidak
ada. Paham ini tidak mengakui validitas alternatif yang positif. :
Grogias (483-360 SM) yang memberikan tiga proporsi tentang realitas, yaitu :
(1) tidak ada sesuatu pun yang eksis sebab realitas itu sebenarnya tidak ada;
(2) bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui, ini disebabkan oleh
penginderaan itu tidak dapat dipercaya, penginderaan itu sumber ilusi;
dan
(3) sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita
beritahukan kepada orang lain

5. Agnotitisme
Kata agnosticisme barasal dari bahasa Grick. Agnotos yang berarti
Unknow (ketidaktahuan). A artinya not (tidak), Gno artinya Know
(pengetahuan).
Bapak Filsafat Eksistensialisme Tokoh dalam aliran ini adalah Soren
Kierkegaar (1813- 1855 M) yang dikenal sebagai Bapak Filsafat
Eksistensialisme.
Aliran ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat
materi maupun hakikat rohani. Mereka juga menolak suatu kenyataan yang
mutlak yang bersifat transenden. Contohnya : Meragukan Keberadaan Tuhan
2. Keberadaan
a.(Sifat)
Materialisme
Aliran ini sering disebut naturalisme sumber yang asal
itu adalah materi, bukan rohani. Aliran ini dipelopori oleh
tiga tokoh, yaitu :
1)Thales (624-546 SM),menganggap unsur asal itu adalah air
karena pentingnya bagi kehidupan; 2)Anaximander (585 – 528
SM), bahwa unsur asal itu adalah udara dengan alasan udara itu
sumber dari segala kehidupan
3)Demokritos (460-670 SM): bahwa yang ada itu adalah atom-
atom yang banyak jumlahnya, tidak dapat dihitung dan amat
halus yang merupakan asal kejadian alam.
b. Idealisme
Aliran ini sering disebut spriritualisme. Idealisme berasal dari kata ”Ideal”
yaitu suatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini beranggapan bahwa ruh
(jiwa) yang menjadi hakikat sesuatu dan dasar wujud sesuatu.
Aliran ini ditemui dalam ajaran Plato (428-348 SM).
3. Keberadaan
a. Mekanisme
(Proses)
(serba mesin), menyatakan bahwa semua gejala atau
peristiwa dapat dijelaskan berdasarkan asas mekanik
(mesin).
b. Teleologi
(serba tujuan), berpendirian bahwa yang berlaku dalam kejadian
alam bukanlah kaidah sebab akibat tetapi sejak semula
memang ada sesuatu kemauan atau kekuatan yang
mengarahkan alam ke suatu tujuan.
c. Vitalisme,
memandang bahwa kehidupan tidak dapat sepenuhnya
dijelaskan secara fisika, kimia, karena hakikatnya berbeda dengan
yang tak hidup.
d.Organisisme
(lawannya mekanisme dan vitalisme). Menurut organisisme, hidup
adalah suatu struktur yang dinamik, suatu kebulatan yang
memiliki bagian-bagian yang heterogen, akan tetapi yang
utama adalah adanya sistem yang teratur.
DASAR
ONTOLOGI ILMU
Asumsi
Untuk mendapatkan pengetahuan,
ilmu membuat beberapa andaian atau
asumsi mengenai objek-objek empiris.
asumsi ini diperlukan sebagai arah dan
landasan bagi kegiatan penelaahan kita.
Sebuah pengetahuan baru dianggap
benar, selama kita bisa menerima asumsi
yang
dikemukakannya
Asumsi mengenai
empiris yang dimiliki oleh
objek
 Adailmu
hukum yang mengatur berbagai kejadian
alam. Hukum disini diartikan sebagai suatu
aturan main atau pola kejadian yang diikuti
oleh sebagian besar peserta, gejalanya
berulang kali dapat diamati yang tiap kali
memberikan hasil yang sama.

 Menganggap objek-objek tertentu mempunyai


keserupaan satu sama lain, umpamanya dalam
hal bentuk, struktur, sifat dan sebagainya.
Asumsi mengenai
empiris yang dimiliki oleh
objek
ilmu
 Menganggap tiap gejala bukanlah merupakan
suatu kejadian yang bersifat kebetulan. Tiap
gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat
tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama.
Hal ini disebut probabilistik. Merupakan
pertengahan diantara kutub determinisme dan
paham pilihan bebas

 Menganggap suatu tida


bahwa mengalami perubahan dalam
benda k
tertentu
jangka waktu
.
Peluan
g
Berdasarkan teori keilmuan, kita
tidak akan pernah mendapatkan
hal yang pasti mengenai suatu
kejadian.

Ilmu memberi pengetahuan sebagai


dasar untuk mengambil keputusan.
Keputusan didasari pada penafsiran
kesimpulan ilmiah
yang bersifat relatif
Batas-batas penjelajahan
ilmu
Secara ontologis, ilmu membatasi
masalah yang dikajinya hanya pada
masalah yang terdapat pada ruang
jangkauan
P engalaman manusia.

Persoalan mengenai hari kemudian


tidak akan kita tanyakan kepada ilmu,
melainkan
kepada agama.
Ruang Penjelajahan
Keilmuan ILM
U

Ilmu-Ilmu Ilmu-Ilmu
Sosial Alam

Antropologi Ilmu Ilmu Alam Ilmu


Politik, Hayat
Psikologi,
Ekonomi,
Arkeologi, Sosiologi Ilmu Ilmu terapan
Antro Murni
Budaya,
Etnologi, Fisika,
Linguistik Kimia,
Astronomi,
Ilmu Bumi
Pendidikan kimia:
Penerapan teori pendidikan dalam konteks ilmu kimia utk. tujuan
pembelajaran.

Ilmu pendidikan kimia tersusun dari dua bidang ilmu


Teori Ilmu Kimia

Ilmu Pendidikan Kimia

Teori Ilmu Pendidikan

Gb 1. Penyusun I P K

Aspek ontologi

Ilmu Pend. Kimia Aspek epistemologi

Aspek aksiologi
Objek atau bahan kajian (aspek ontologi) ilmu pendidikan
kimia:

a. Kurikulum,
b. Peserta didik dan perbuatan belajar,
c. Pendidik dan perbuatan mendidik,
d. Lingkungan Pendidikan,
e. Penilaian hasil belajar kimia
Aspek ontologi dari ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan antara
lain secara:
(a) Metodis; menggunakan cara ilmiah;
(b) Sistematis; saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhan;
(c) Koheren; unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan;
(d) Rasional; harus berdasar pada kaidah berpikir yang benar (logis);
(e) Komprehensif; melihat objek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan
secara multidimensional atau secara keseluruhan (holistik);
(f) Radikal; diuraikan sampai akar persoalannya, atau esensinya;
(g) Universal; muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana saja.
Adapun karakteristik dari ontologi ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut:
1. ilmu berasal dari suatu penelitian.
2. adanya konsep pengetahuan empiris dan tidak ada konsep wahyu.
3. Pengetahuan bersifat rasional, objektif, sistematik, metodologis, observatif, dan netral.
4. Menghargai asas verifikasi (pembuktian), eksplanatif (penjelasan), keterbukaan dan
dapat diulang kembali, skeptisisme yang radikal, dan berbagai metode eksperimen.
5. Melakukan pembuktian bentuk kausalitas (causality) dan terapan ilmu menjadi
teknologi.
6. Mengakui pengetahuan dan konsep yang relatif serta logika-logika ilmiah.
7. Memiliki berbagai hipotesis dan teori-teori ilmiah.
8. Memiliki konsep tentang hukum-hukum alam yang telah dibuktikan
MANFAAT

ONTOLOG
I
Manfaat
1. Membantu untuk mengembangkan dan mengkritisi
berbagai bangunan sistem pemikiran yang ada.

2. Membantu memecahkan masalah pola relasi antar


berbagai eksisten dan eksistensi

3. Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh


pada berbagai ranah keilmuan maupun masalah,
baik itu sains hingga etika

4. Ontologi ini pantas dipelajari bagi orang yang ingin


memahami secara menyeluruh tentang dunia ini dan
berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris (misalnya
antropologi, sosiologi, ilmu kedokteran, ilmu
budaya,fisika, ilmu teknik dan sebagainya).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai